Anda di halaman 1dari 2

Loh Kok Arak Arakan Bedug Tanpa Bedug?

Ditengah teriknya panas matahari tidak menjadi halangan dalam memeriahkan hari raya,
warga kampung berbondong bondong dari kalangan muda hingga tua sangat antusias untuk
menyaksikan arak Arakan bedug. semua berkumpul di pinggir pinggir jalan, karena tidak
ingin kehilangan moment yang hanya ada dalam 1 tahun sekali ini, rumah yang ada di dalam
pemukiman pun ikut serta menyaksikannya. Berkeliling kampung berdandan dengan
keunikannya masing masing seperti lelaki memakai pakaian Wanita dan juga berdandan
layaknya Wanita sungguhan dan juga anak kecil menjadi tuyul mereka berkeliling sambil
berjoged, tidak lain yang bertujuan untuk membuat para penonton yang menyaksikannya
terhibur.
Sudah menjadi tradisi lama dalam memeriahkan Hari Raya Idul Fitri, Masyarakat di Desa
Srijaya,kec Tirtajaya, Karawang menggelar kegiatan Arak-arakan Bedug keliling kampung.
Kegiatan ini sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya.
Arak Arakan bedug ini sendiri merupakan tradisi atau budaya umat muslim yang ada di
Indonesia,Karena arak Arakan bedug sendiri hanya ada di Indonesia apalagi hanya untuk
memeriahkan Hari Raya idul fitri. Biasanya arak Arakan ini hanya untuk membangunkan
orang sahur yang mana berkeliling dengan menggunakan bedug dari masjid dan juga
pentungan.
“Ya bermulanya itu dulu hanya bermodalan alat musik sunda aja seperti, kendang,
gong,suling,rebab,serta sinden dan juga sound yang gede biar orang orang denger kalo ada
arak Arakan ” Tutur Naba warga setempat.
Arak Arakan bedug biasa dilaksanakan setelah beberapa hari Idul Fitri selesai, untuk didesa
srijaya ini biasanya disetiap dusun selalu mengadakannya. Dan saling berganti hari dengan
dusun selanjutnya yang ada di Desa Srijaya tersebut.
Seiring berjalannya waktu dan zaman arak arakan bedug ini sudah disertai dengan berbagai
atraksi,seperti halnya, ada yang berperan menjadi tuyul,atau berbusana banci, hal itu untuk
menghibur para penonton dan juga agar lebih meriah. Biasanya yang berperan seperti itu dari
kalangan anak muda, karena mereka sangat berantusias.
Arak Arakan bedug keliling kampung ini bukan hanya untuk hiburan saja tetapi juga untuk
bersilaturahmi antar setiap warga dusun.
Akan tetapi semakin kesini budaya atau tradisi tersebut menjadi cenderung melenceng karena
yang mulanya hanya untuk memeriahkan setelah Idul fitri hanya dengan musik akan tetapi
menjadi bergeser karena mengalami pencampuran tradisi yang sudah diselingi dengan atraksi
seperti orang yang berperan menjadi banci.
Dalam ceramahnya ustad abdul somat mengatakan bahwa Allah melaknak laki laki yang menyerupai
perempaun Dan Allah melaknak perempuan menyerupai lelaki.

Bahkan Ketika Nabi melihat ada lelaki yang memakai henna dan Nabipun memerintahkan untuk
langsung di asingkan ke tempat yang Bernama Naqi, karena itu akan menular.

Anda mungkin juga menyukai