Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Wayan Diva Indrayana

NIM : 2107521275

Kelas : Pengantar Bisnis C3

UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Bisnis tersebut termasuk kedalam bisnis F&B (Food & Beverage) atau kuliner yaitu ayam
geprek, bisnis tersebut memiliki potensi yang besar untuk berkembang lebih besar
dikarenakan bisnis tersebut ramai dikunjungi konsumen bahkan bisa menghabiskan sampai
250 potong per harinya selain itu bisnis tersebut memiliki menu yang beragam mulai dari
ayam geprek, ceker sampai dengan kulit ayam, serta bisnis tersebut berada di tempat yang
berada di tempat yang strategis sehingga mudah untuk diakses dan juga bisnis tersebut
memiliki harga yang bisa dibilang terjangkau yaitu mulai dari Rp.10.000 untuk ayam +
nasinya, ceker Rp.5000 ( 3 buah ceker berukuran besar), dan juga kuit ayam seharga
Rp.5000 untuk 2 kulit ayam berukuran besar, terutama di masa pandemi seperti sekarang
harga tersebut masih bisa dijangkau. Bisnis ini buka mulai pukul 18.30 - 00.00 dan juga
mereka membuka catering makanan dengan minimal pemesanan 20 pcs serta dipesan
maksimal h-2, agar tidak terlalu mendadak dalam mempersiapkannya.
2. Pemilihan lokasi yang salah pilih sudah tepat dikarenakan tempat yang dipilih beraada di
kawasan ramai penduduk serta berada di pinggir jalan raya yang dimana akan memudahkan
pembeli untuk membeli makanan mereka serta berada di kawasan yang bisa dibilang berada
di kawasan kuliner dimana banyak berada warung makanan yang dimana mudah diingat
oleh konsumen, walaupun agak kurang dikarenakan banyaknya saingan namun dengan
keungunggulan yang dimiliki dapat membuat usaha tersebut bersaing bahkan lebih
menonjol dibandingkan yang lainya, serta banyak orang yang baru pulang dari berkegiatan
dan lelah untuk membuat makanan sendiri yang akan membeli makanan mereka.
3. Menurut saya cara banting harga yang mereka terapkan sudah sangat baik dan menarik
dimana ditengah pandemi ini ekonomi sangat menurun dan harga mereka masih bisa
terjangkau di tengah masa pandemi dan termasuk murah dengan ayam dan nasi yang hanya
seharga Rp.10.000. Mereka juga melakukan pemasaran melalui media sosial seperti
instagram, youtube dan tiktok, mereka juga mempromosikan makanan mereka melalui food
vloger serta melalui e-commerce yaitu gofood. Mereka memiliki kekuatan di harga dimana
harga yang murah dan porsi yang bisa dibilang banyak untuk harga segitu, walaupun
keuntungan yang didapat tidak terlalu banyak untuk per pcsnya namun bisa ditutupi
melalui jumlah yang mereka jual. Modal yang mereka keluarkan diawal juga tidak terlalu
besar dikarenakan usaha mereka berbentuk CV dimana tidak memerlukan modal yang
terlalu besar dan omset yang didapat juga besar hal ini dapat dilihat dari ramainya
pengunjung yang membeli makanan mereka serta risiko kerugiannya kecil dikarenan hal
tersebut namun tetap berpotensi mengalami kerugian dikarenakan di dalam binis kita juga
harus siap mnerima kergian dalam menjalaninya.
4. Industri makanan di Bali sangat mengalami penurunan dikarenakan kawasan bali
merupakan kawasan pariwista dimana sektor perekonomian dan pengunjungnya mayoritas
berasal dari luar bali maupun luar negara, hal ini berpengaruh terhadap restoran - restoran
besar di bali dikarenakan sepinya kunjungan dari tourist maupun wisatawan lokal.
Walaupun umumnya konsumen dari UMKM di bali berasal dari mayoritas orang lokal
namun dikarenakan efek pandemi mereka lebih memilih untuk memasak makanan sendiri
dikarenakan lebih hemat dibandingkan membeli makanan di luar, hal ini yang
menyebabkan industri makanan di bali terutama di kota denpasar menurun. Hal yang dapat
dilakukan ayam geprek raro untuk mengantisipasi hal tersebut adalah mereka dapat
mengembangkan cabang mereka di berbagai daerah di bali dan juga melalui berbagai
macam e-commerce yang ada seperti grab, gojek maupun yang lainnya sehingga masyarakat
tidak perlu berkumpul dan berkerumunan serta masyarakat bisa lebih mudah untuk
membeli makanan yang mereka jual.

Anda mungkin juga menyukai