Disusun oleh:
- Hilwatunnisa
- Tasya Yushita
Kelas : XI IIS 2
A. LATAR BELAKANG
Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan
kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisni, di
karenakan kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan sumberdaya yang ada dan
menyebabkan semakin meningkatnya kerisis ekonomi di masyarakat, di karenakan
kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang
dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan masyarakat.
Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka
ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga
sampai yang mahal. Untuk kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang
dijalani oleh setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak
orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan
tubuh. Makanan-makanan yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah
beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan tradisonal yang
khas Indonesia, serta harga yang ditawarkan juga kebanyakan terlalu mahal.
Akhir-akhir ini banyak orang yang berkreasi, membuat ide atau kegiatan
secara simpel dan efisien. Seperti contoh dalam hal penyajian makanan dan
hidangan, terutama makanan kecil. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan
makanan daripada membuatnya sendiri padahall makanan kecil sangat mudah
namun mereka beralasan pertimbangan waktu dan tenaga, padahal harga relatif
murah dan mudah terjangkau.
Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuka usaha makanan
kecil yang sudah menjadi salah satu makanan yang tidak asing diingatan
masyarakat, namun kami mencoba terobosan baru. Dalam memulai usaha dalam
bidang apapun yang pertama kali harus diperhatikan adalah peluang pasar dan
bagaimana menggaet order. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki
dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua
adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan
sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga,
pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian
memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin
antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko,
dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka
resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan
memulai.
Salah satu makanan tradisional yang cukup enak dan bisa di santap sebagai
pengganjal perut dikala lapar adalah Sate, Sate yang akan kami buat adalah Sate lilit
khas Bali yang dimana Satenya terkenal dengan rasanya yang enak dari rempah
bumbu Balinya. Pembuatan makanan tradisional ini memang sudah cukup banyak
di jumpai oleh orang pada umumnya, sehingga kita akan mencoba untuk
memodifikasinya menjadi Sate Lilit Bali Mozarella. Sehingga akan menarik minat
masyarakat untuk membeli tentuanya.
Sate lilit sebagai salah satu makanan tradisonal khas Indonesia memiliki rasa
yang enak dan nikmat. Sehingga usaha ini memang layak dikembangkan menjadi
salah satu usaha kuliner alternatif di Indonesia sehingga yang dapat merasakan
enaknya Sate Lilit khas Bali tidak perlu repot-repot untuk dating langsung ke
Balinya.
Dengan meihat potensi atau kelebihan seperti hal tersebut di atas, maka saya
ingin membuat usaha makanan tradisional modifikasi, yaitu usaha makanan “Sate
Lilit Mozarella” untuk dikembangkan menjadi usaha besar agar masyarakat dapat
merasakan makanan tradisional Indonesia dengan sedikit sentuhan yang berbeda.
B. TUJUAN
Tujuan memilih jenis usaha ini yaitu :
1. Untuk mendapatkan keuntungan.
2. Menarik minat konsumen luar dan dalam negri untuk merasakan produk yang
penulis buat dengan tentunya variasi sehingga tidak membosankan.
3. Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tidak hilang.
4. Sebagai syarat pembelajaran dan tugas kewirausahaan.
B. KONDISI PASAR
1. Pasar Sasaran
Merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman
bahwa usaha Lumpia bekerja berdasarkan pesanan. Yang bekerja sepanjang
tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan
administrasi. Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin
berefisien waktu dan tenaga.Pesaing kita dari perusahaan makanan lainnya.
2. Peluang pasar
Penjualanproduk kami di pasarkan di SMAN 3 Tangerang. Tidakjarang
juga usaha kami melakukansurveidankunjunganketempat-
tempatwisatauntukmenambahomsetpejualanproduk kami. Peluang yang kami
milikicukupbesarkarena di dukungolehsasaranpasar kami yaitu para
semuakalanganwargasekolah.
3. Estimasi Peluang Pasar
Strength:
Kami dapatmerespondengancepatsetiappermintaanpelanggan.
Kami sangatmemperhatikansetiappermintaandankebutuhanpelanggan.
Kami sangatfleksibeldalammenanganisetiapsetiapkritikdansaranapelanggan.
Weakness:
Usaha kami memilikiketerbatasandalampermodalan.
Staff kami masihmemilikikemampuan yang
randahdalammengerjakantugastertentu.
Opportunitties:
Bidangusaha yang kami tekuniinisedang popular.
Inovasibarudapatmeningkatkanpenjualan kami.
Sekolahsangatmendukungkewirausahaanmandiriseperti kami.
Threats:
Adanyaperubahanstrategipesaingdapatmengancampenjualan kami.
Bedanyaselera orang dalammakanan.
Kurangnyaminatdalammencobasesuatu yang berbeda.
C. RENCANA PEMASARAN
1. Penetapanhargaproduk
Lumpia: Rp. 5.000
Kami menentukanhargatersebutsesuaidenganhargaproduksi, danlaba yang akan
kami dapatkan.
2.Strategipemasaran
Strategipemasaran yang kami gunakanadalahstrategipemasaran yang
dilakukansecaralangsung, yaitu Personal Selling.
Denganmenawarkanlangsungkepada para murid darikelaskekelas,
diharapkancaraini paling efektifuntukmenjualproduk kami kepada para
konsumen, Karena konsumendapatlangsungmelihatproduk yang kami
tawarkan.
Bab III
ASPEK PRODUKSI
D. PROSES PRODUKSI
1. Haluskan bawang putih garam dan lada. Potong sosis ayam dan sosis sapi
menjadi 2 potong
2. Tumis bawang putih dan lada dengan sedikit minyak, masukkan sosis yang telah
di potong beri garam secukupnya
3. Setelah di tumis dinginkan dahulu untuk isian kulit lumpia.
4. Rentangkan kulit lumpia dengan rata, letakkan isi yang sudah ditumis ke dalam
kulit lumpia diujung agak ketengah
5. Lipat sisi kanan dan kiri kemudian ujungnya di lipat kedalam seperti melipat
amplop oleskan putih telur di semua sisi agar saat di goreng tidak keluar isinya.
6. Taruh wajan di atas kompor gas, tuangkan minyak secukupnya tunggu hingga
minyaknya panas.
7. Masukkan lumpia ke dalam wajan yang berisi minyak panas goreng sampai
lumpia
berwarna kecoklatan dan di balik balik agar tidak gosong.
8. Angkat lumpia yang sudah berwarna kecoklatan ke dalam wadah yang sudah di
lapisi tisu agar minyaknya nempel ke tisu.
9. Setelah lumpia sudah dingin susun lumpia ke dalam wadah dan siap untuk di jual.
E.KAPASITAS PRODUKSI
Untuk perhari kami menargetkan kapasitas produksi yang dapat kami buat adalah 20
Lumpia. Apabila jumlah permintaan banyak maka kapasitas produksi kami bisa di
tingkatkan sesuai dengan modal dan laba yang di dapat untuk menyeimbangi
anggaran.
Biaya produksi
Nama Produk : Lumpia
Waktu Produksi : 1 Hari
Jumlah Produk yang dihasilkan : 20 Buah
ASPEK KEUANGAN
Pemasaran:
- Pengemasan
- Distribusi
- Jual-beli
C. BIAYA INVESTASI
Fasilitas Dan peralatanproduksi: Rp. 620.000
D. BIAYA PEMASARAN
1. Melalui media cetak : Rp. 20.000
2. Melalui media elektronik : -
3. Melalui sales promotion : -
Tenaga Kerja -
Total 25.000
4. Penerimaan Kotor
Penerimaan Kotor = jumlah produksi x harga produksi
= 20 x Rp. 4.050
= Rp. 81.000
Sebagai contoh, Jika biaya produksi untuk pembuatan kosmetik Masker Bengkuang
sebesar Rp. 190.700 / paket sedangkan total produksi menhasilkan 120 bungkus /
paket dan harga produk kosmetik dihargai Rp. 5.000 / bungkus. Maka
penghitungannya sebagai berikut :
BEP Produksi = Rp. 81.000 / Rp. 4.050
= 20 bungkus
BEP Harga = Rp. 81.000 / 20 bungkus
= Rp. 4.050 / bungkus