Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 7, No. 3, Maret 2023, hlm. 1086-1092 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengaruh Streamer Product Knowledge dan Streamer Image Terhadap


Minat Beli Konsumen pada Live Shopping
Ananda Rizki Oktavianti1, Diah Priharsari2, Welly Purnomo3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1anandarizkio25@student.ub.ac.id, 2diah.priharsari@ub.ac.id, 3wepe@ub.ac.id

Abstrak
Live shopping adalah kegiatan berbelanja melalui siaran langsung yang ditampilkan kepada penonton
secara real-time dan kini telah berkembang pesat serta menjadi terkenal di masyarakat. Live shopping
yang dibawakan oleh penyiar atau sering disebut dengan streamer ini biasa dilakukan untuk
mempromosikan jualan dan bisa dilanjutkan ke proses transaksi pembelian. Untuk menumbuhkan minat
beli konsumen dipengaruhi oleh kepercayaan konsumen, dan untuk mendapatkan kepercayaan
konsumen terhadap streamer pada aktivitas live shopping ini terdapat beberapa faktor, faktor tersebut
yaitu streamer product knowledge dan streamer image. Penelitian ini menggunakan metode SEM-CB
dengan menyebar kuisioner ke 502 responden dan memperoleh data bersih sebanyak 433 responden.
Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa ketiga hipotesis diterima, yaitu streamer product knowledge
berpengaruh terhadap trust to streamer, streamer image berpengaruh pada trust to streamer, dan trust
to streamer berpengaruh pada minat beli.
Kata kunci: Live Shopping, Streamer Product Knowledge, Streamer Image, Minat Beli, SEM-CB
Abstract
Live shopping is a shopping activity through live broadcasts shown to the audience in real-time and has
now grown rapidly and become popular in the community. Live shopping hosted by broadcasters or
often referred to as streamers is usually done to promote sales and can be continued to the purchase
transaction process. To foster consumer purchase intention is influenced by consumer trust, and to get
consumer trust in streamers in this live shopping activity there are several factors, these factors are
streamer product knowledge and streamer image. This study uses the SEM-CB method by distributing
questionnaires to 502 respondents and obtaining net data of 433 respondents. From the results of this
study, it is found that all three hypotheses are accepted, namely streamer product knowledge affects trust
to streamers, streamer image affects trust to streamers, and trust to streamers affects purchase intention.
Keywords: Live Shopping, Streamer Product Knowledge, Streamer Image, Purchase Intention, SEM-CB

1. PENDAHULUAN Live shopping dapat dimanfaatkan sebagai alat


pemasaran sebuah produk serta penyampaian
Live shopping merupakan kegiatan
informasi produk tersebut dan kemudian dapat
berbelanja melalui siaran langsung yang
dilanjutkan dengan penonton berbelanja serta
ditampilkan kepada penonton pengguna aplikasi
bertransaksi dengan melakukan pembelian (Sun
di waktu yang sama persis dengan kegiatan
et al., 2019). Beberapa penonton yang menonton
aslinya. Live shopping telah berkembang pesat
live shopping juga telah mengenali dan
dan menjadi cukup terkenal di masyarakat. Live
menyukai beberapa live streamer tertentu.
shopping pada awalnya digunakan untuk
Ekspansi yang cepat dari live shopping tidak
menyiarkan acara olahraga atau berita di TV.
memungkiri fakta bahwa terdapat streamer yang
Seiring dengan semakin populernya internet
baik dan buruk (Dai & Cui, 2022). Sehingga live
seluler, kini netizen dan perusahaan kecil dapat
shopping yang menarik juga dapat dilihat
menyiarkan diri mereka sendiri melalui
melalui bagaimana streamer menguasai
penggunaan aplikasi streaming langsung (Ko &
informasi produk saat menyampaikan kepada
Chen, 2020). Live shopping yang menarik tentu
penonton.
akan membuat para penonton betah melihatnya.

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 1086
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1087

Streamer yang memahami dan menguasai jumlah kurang lebih 300 responden, terkait
produk yang dijualnya dengan karakter yang dengan teknik CB-SEM yang memiliki ukuran
kuat akan menciptakan ciri khas tersendiri bagi sampel penelitian ideal sebesar 200-400
streamer. Ciri khas yang berbeda dengan bisnis responden (Sarwono, 2010).
usaha yang lain ini secara tidak sadar juga
menjadi nilai jual untuk reputasi streamer yang Dengan demikian, dengan jumlah kurang
bisa membentuk streamer image. Kunci lebih 300 responden akan dapat membantu
keberhasilan belanja melalui live shopping peneliti untuk menelusuri apakah streamer
terletak pada streamer, streamer hanya akan product knowledge dan streamer image
mendapatkan kepercayaan konsumen jika memiliki pengaruh terhadap kepercayaan
streamer dapat menyentuh emosi penonton live kepada streamer serta menguji apakah dalam
shopping. (Dong et al., 2022). kepercayaan kepada streamer memiliki
pengaruh terhadap niat pembelian konsumen.
oleh karena itu, peneliti ingin mengangkat topik
skripsi dengan tujuan judul “Streamer Product
Knowledge dan Streamer Image dapat
Memengaruhi Minat Beli Konsumen pada
Live Shopping”.

2. LANDASAN TEORI

Gambar 1.1 Aktivitas Live Shopping di


Sosial Media

Melalui penjelasan para streamer, konsumen


dapat merasakan semangat yang tersalurkan dari
streamer itu sendiri. Kegunaan live shopping
dari sisi kehadiran konsumen secara virtual
merupakan aspek yang sangat penting dalam
mensimulasikan kepercayaan konsumen
terhadap produk yang dijual (Dong et al., 2022). Gambar 2.1 Model penelitian
Streamer product knowledge serta
streamer image yang baik bisa mendatangkan Dalam model penelitian yang dikemukakan oleh
penonton untuk menonton live shopping dengan Chen et al. (2020) pada gambar 2.1 ini memiliki
durasi yang cukup lama. Dengan karakteristik kesamaan topik yang diangkat oleh peneliti,
streamer disertai bersama profesionalisme, yaitu perceived product knowledge of streamer
interaksi, dan daya tarik mereka dapat mempengaruhi trust in streamer, dan bagaimana
memengaruhi kepercayaan hingga minat beli trust in streamer memengaruhi purchase
konsumen (Dai & Cui, 2022). intention, sebagaimana yang disampaikan Keh
Dalam penelitian live shopping ini, peneliti dan Xie (2009) dalam Chen et al. (2020), bahwa
menggunakan metode penelitian kuantitatif CB- kepercayaan konsumen memediasi pengaruh
SEM. CB-SEM adalah tipe SEM yang reputasi perusahaan terhadap minat beli
memerlukan konstruk atau indikator yang saling konsumen. Dalam studi ini, konsumen dapat
memiliki korelasi antara satu dengan yang menggunakan kepercayaan pada streamer untuk
lainnya di dalam satu model struktural. membentuk kepercayaan mereka, yang dapat
Pemanfaatan CB-SEM bertujuan untuk memengaruhi minat pembelian mereka.
pengujian sebuah teori maupun mengkonfirmasi
sebuah hipotesis. Dalam CB-SEM, sebaiknya
data memiliki jumlah sampel 100 hingga 200
dan memenuhi asumsi multivariate normality
(Pelayanan, 2020). Teknik pengumpulan data
yang diambil dari responden yang dipilih
merupakan pengguna platform jual beli baik dari
e-commerce maupun social commerce dengan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1088

penelitian kedua yang menjadi referensi peneliti dimiliki para streamer. Dengan streamer yang
oleh Chandrruangphen et al. (2022). telah memahami produk yang dijual, maka
streamer akan dengan mudah mempresentasikan
kepada penonton live shopping. Penonton bisa
mendapatkan informasi yang kaya melalui
presentasi streamer, informasi produk, dan
melihat komentar penonton lainnya secara
bersamaan melalui live streaming (Song & Liu,
2021). Streamer’s product knowledge of
streamer mengacu pada persepsi pemirsa tentang
kedalaman pengetahuan produk streamer,
termasuk apakah streamer memiliki pemahaman
mendalam tentang produk dan dapat menjawab
pertanyaan pemirsa tentang produk tepat waktu
selama streaming langsung (Agnihotri, Rapp,
dan Pelatih 2009 dalam Chen et al. (2020)).
Menurut Szymanski (1988), mengakui bahwa
Gambar 2.2 Model penelitian streamer yang berpengetahuan lebih terhadap
Penelitian ini membahas tentang pengaruh produk mungkin akan lebih meningkatkan
atribut live streaming terhadap kepercayaan kepercayaan konsumen dan dapat lebih efektif
konsumen dan minat berbelanja pakaian fashion. memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain itu, jika
Terdapat beberapa kesamaan topik yang diteliti konsumen memiliki lebih banyak pengetahuan
oleh Chandrruangphen dan peneliti. Diantaranya produk yang membantu mereka mengevaluasi
adalah bagaimana sebuah citra streamer dapat kualitas produk, risiko kinerja produk yang
memengaruhi kepercayaan konsumen terhadap mereka rasakan dapat dikurangi, meningkatkan
streamer, dan bagaimana sebuah kepercayaan niat pembelian mereka (Suh & Chang, 2006).
pada streamer dapat memengaruhi minat beli Dalam penelitian ini, jika live streamer memiliki
konsumen dalam aktivitas live shopping, keahlian terkait produk, cukup berpengetahuan,
sebagaimana yang dikemukaan dalam dan dapat menjawab berbagai pertanyaan selama
penelitiannya bahwa, kepercayaan kepada live streaming, maka tingkat kepercayaan dari
streamer memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen kepada streamer akan meningkat.
konsumen pada produk yang dijualkan oleh
H2: Streamer Image berpengaruh terhadap
streamer Chandrruangphen et al. (2022).
trust to streamer
Kesamaan variabel yang diteliti dapat dilihat
pada model penelitian Gambar 2.2. Streamer image mengacu pada persepsi
konsumen tentang streamer tersebut dan kesan
3. MODEL PENELITIAN tentang apa yang mereka harapkan dari streamer.
Berikut merupakan hipotesis yang dirumuskan Menurut Aghekyan-Simonian et al (2012) dalam
berdasarkan model 3.1: Chandrruangphen et al. (2022) menunjukkan
bahwa citra merek produk dan citra toko online
mengurangi risiko belanja online yang
meningkatkan niat beli. Leeraphong dan Sukrat
(2018) menemukan bahwa citra penjual
mempengaruhi minat belanja konsumen (Suh &
Chang, 2006). Dalam penelitian ini, peneliti
memiliki hipotesis yaitu jika live streamer
Gambar 3.1 Model Penelitian memiliki citra yang dipandang baik oleh
penonton live shopping, dapat membantu
penonton untuk yakin terhadap suatu produk
yang dijualkan oleh streamer, serta dapat
H1: Streamer’s product knowledge mengurangi risiko konsumen untuk belanja
berpengaruh terhadap trust to streamer online, maka tingkat kepercayaan dari konsumen
kepada streamer akan meningkat.
Pengetahuan produk yang dikuasai oleh
streamer merupakan hal yang penting untuk

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1089

H3: Trust to streamer berpengaruh terhadap indikator berada diantara -3 hingga 3


purchase intention (Kothandaraman, 2015). Dari hasil tahapan ini,
nilai yang muncul berada pada rentang -3 hingga
Kepercayaan kepada streamer memiliki
3, sehingga data tersebut dikatakan terdistribusi
pengaruh pada minat beli konsumen terhadap
normal.
produk yang dipasarkan oleh streamer
Uji multikolinear bertujuan untuk melihat
Chandrruangphen et al. (2022). Keh dan Xie
adanya hubungan linear antar variabel
(2009) juga menunjukkan bahwa kepercayaan
independen dalam regresi. Caranya adalah
konsumen memediasi pengaruh reputasi
dengan melihat nilai dari Tolerance dan VIF.
perusahaan terhadap minat beli konsumen.
Tidak adanya multikolinearitas dapat dilihat jika
Dalam studi ini, konsumen dapat menggunakan
nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF
rute periferal (yaitu kepercayaan pada streamer)
berada di bawah 10. Dari hasil uji tahapan ini
untuk membentuk kepercayaan mereka, yang
tidak ditemukan multikolinearitas, sehingga
dapat memengaruhi minat pembelian mereka.
penelitian dapat dilanjutkan.
4. METODOLOGI PENELITIAN Outlier merupakan data yang memiliki
karakteristik berbeda sangat jauh dengan data
Penelitian yang menggunakan metode yang lainnya, atau disebut dengan data ekstrem.
pendekatan kuantitatif ini biasa digunakan para Jika terdeteksi terdapat data outlier maka
peneliti untuk menguji teori, membangun sebuah sebaiknya dihapus agar tidak mengganggu data
fakta baru, menunjukkan adanya hubungan antar yang lain. Untuk melihat ada tidaknya data
variable. Tahapan rencana penelitian yang akan outlier, bisa ditinjau melalui cook’s distance.
dilakukan dapat dilihat pada gambar 4.1. Untuk syarat dari adanya outlier yaitu nilai
outlier lebih dari 1. Dari hasil uji outlier pada
penelitian ini dinyatakan bahwa nilai tertinggi
atau nilai maksimal dari data tersebut adalah
0,578, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
tidak ada outlier dalam data penelitian ini.
Confirmatory Factor Analysis (CFA) adalah
tahapan yang dilakukan guna untuk mengetahui
indikator mana saja yang dipakai. Hasil dari
pengujian CFA akan digunakan sebagai
representasi variabel laten yang dihitung.
Gambar 4.1 Alur Penelitian Terdapat tiga indikator dalam tahapan CFA,
indikator tersebut antara lain adalah beban faktor
Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang harus memiliki nilai > 0.5, data
dengan skala likert, yaitu skala pengukuran Composervice Reliability (CR) harus memiliki
dengan menggunakan beberapa butir pernyataan nilai > 0.6, dan data Average Variance Extracted
dengan cara merespon melalui 5 poin dengan (AVE) harus memiliki nilai > 0.5 (Priharsari,
opsi pilihan antara sangat tidak setuju hingga 2020). Dalam tahap uji CFA, peneliti melewati
sangat setuju, atau yang paling sesuai dan proses modifikasi sebanyak 2 kali, kemudian
mewakili pendapat maupun perasaan responden. data tersebut dapat lolos melewati uji CFA ini.
Pengujian instrumen dilakukan melalui uji Pada tahapan uji kebaikan model, terdapat
validitas dan reliabilitas, baru selajutnya dapat beberapa kriteria yang perlu dipenuhi agar
dilakukan penyebaran kuisioner. Penyebaran sebuah model dapat dikatakan fit. Menurut
kuisioner mendapatkan responden sebanyak 502 Priharsari (2020) dan Hanike & Damirah (2018),
orang. Terdapat 69 data yang harus dihapus sebuah structural model untuk Goodness of Fit
karena tidak sesuai dengan kriteria yang di Model dapat dikatakan sudah fit jika memenuhi
inginkan dan memiliki nilai standar deviasi 0 standard. Tabel hasil output setelah dilakukan
sehingga menyisakan 433 data responden. modifikasi model sebanyak 2 tahap yaitu
modifikasi eliminasi serta modifikasi
5. HASIL DAN PEMBAHASAN penggabungan indikator, peneliti mendapati
Penelitian tahap uji normalitas disini peneliti hasil akhir yang dominan masing-masing
menggunakan metode Skewness Kurtosis. kriterianya telah memenuhi standard dengan
Sebuah data dapat dikatakan terdistribusi normal rincian sebagai berikut:
jika skewness dan kurtosis pada seluruh
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1090

Kriteria Standard Output Keterangan streamer dinyatakan diterima. Hipotesis yang


Nilai Nilai menyatakan bahwa streamer product knowledge
GFI > 0.9 0,960 Good fit mempengaruhi trust to streamer juga dibuktikan
NFI > 0.9 0,965 Good fit dari penelitian yang dilakukan oleh Chen et al.
CFI > 0.9 0,976 Good fit (2020), dalam penelitian tersebut dinyatakan
TLI > 0.9 0,962 Good fit bahwa hipotesis perceived product knowledge of
SRMR < 0.08 0,060 Good fit streamers relates positively to consumer’s trust
RMSEA < 0.08 0,070 Good fit in streamer telah diterima dengan hasil uji
CMIN/DF <2 3,134 Poor fit hipotesis β = 0.224***, t-value = 5.870. Dari
P > 0.05 0,000 Poor fit pembahasan diatas, peneliti dapat menarik
5.1 Hasil Output Penghitungan Goodness of kesimpulan bahwa dengan semakin tingginya
Fit dari Struktural Model Dimodifikasi nilai streamer product knowledge maka akan
mempengaruhi kepercayaan kepada streamer.
Setelah pengujian causal model dapat dikatakan Pada hipotesis kedua, streamer image
sudah fit, langkah yang dilakukan selanjutnya berpengaruh terhadap trust to streamer
adalah menguji. Berikut merupakan hipotesis dinyatakan diterima, diketahui dari hasil uji
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini: hipotesis yang menampilkan bahwa p yang
H1: Streamer Product Knowledge dibawah 0,001. Namun dari beberapa penelitian
berpengaruh terhadap Trust to Streamer dengan topik yang serupa, pada hipotesis yang
menyatakan bahwa seller image berpengaruh
H2: Streamer Image berpengaruh terhadap terhadap trust to streamer, memberikan hasil uji
Trust to Streamer hipotesis yang berbeda. Menurut pengujian
hipotesis pada penelitian oleh Chandrruangphen
H3: Trust to Streamer berpengaruh terhadap
et al., (2022) tersebut, hasilnya (β = 0,157; p <
Purchase Intention
0,015), nilai tersebut memiliki nilai p yang
Untuk mendapatkan hasil dari uji hipotesis rendah tetapi koefisiennya juga rendah,
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nilai menunjukkan pengaruh positif yang lemah
P yang muncul kurang dari 0,05 dengan arti terhadap trust to streamer tetapi tidak cukup
bahwa hipotesis tersebut diterima (Priharsari, signifikan. Namun dapat disimpulkan dari
2020). Berikut merupakan tabel hasil pengujian penelitian yang telah dilakukan peneliti, bahwa
hipotesis menggunakan IBM Amos Graphic 26. dengan semakin tingginya nilai streamer image
maka akan semakin memberi pengaruh positif
Hipotesis P Keterangan terhadap kepercayaan kepada streamer.
H1 Streamer Product < Diterima Pada hipotesis ketiga, yaitu trust to
Knowledge 0,001 streamer berpengaruh terhadap purchase
berpengaruh intention dinyatakan diterima, dibuktikan
terhadap Trust to dengan hasil uji hipotesis yang menampilkan
Streamer bahwa p yang dibawah 0,001. Hasil pengujian
H2 Streamer Image < Diterima hipotesis ketiga ini juga didukung dari penelitian
berpengaruh 0,001 terdahulu yang membuktikan bahwa trust to
terhadap Trust to streamer memiliki pengaruh terhadap purchase
Streamer intention dengan nilai (β = 0.283; p < .001), dari
H3 Trust to Streamer < Diterima pengujian tersebut dapat ditarik kesimpulan,
berpengaruh 0,001 dengan tingginya kepercayaan konsumen
terhadap terhadap streamer, dapat menumbuhkan minat
Purchase konsumen untuk membeli suatu produk yang
Intention dipresentasikan oleh streamer dalam aktivitas
Tabel 5.2 Hasil Pengujian Hipotesis live shopping (Chandrruangphen et al., 2022).
Pada tahap pengujian hipotesis, ketiga hipotesis
6. KESIMPULAN
H1, H2, dan H3 dinyatakan diterima dengan
selang kepercayaan 99% dikarenakan nilai p Dari hasil pembahasan yang telah
berada dibawah 0,01 (Dewi, et al., 2022). dilakukan dalam penelitian yang berjudul
Hipotesis pertama yaitu streamer product Pengaruh Streamer Product Knowledge dan
knowledge berpengaruh terhadap trust to Streamer Image terhadap Minat Beli Konsumen

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1091

pada Live Shopping, peneliti dapat mengambil selanjutnya dengan topik yang serupa . Para
kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah streamer yang melakukan aktivitas live shopping
penelitian ini. memiliki banyak faktor untuk akhirnya bisa
Streamer product knowledge dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, tidak
streamer image dinyatakan memiliki pengaruh hanya dibatasi dari streamer product knowledge
terhadap minat beli konsumen pada live dan streamer image saja, para streamer dapat
shopping. Pembuktian tersebut berdasarkan mengeksplorasi lebih luas untuk memperhatikan
hasil yang telah yang didapatkan dari penelitian beberapa aspek yang lebih bisa meyakinkan dan
yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa meningkatkan konsumen agar lebih percaya
pengetahuan produk yang dimiliki streamer terhadapnya. Karena setelah dibuktikan bahwa
dalam aktivitas live shopping mempengaruhi kepercayaan streamer dapat menumbuhkan
kepercayaan konsumen terhadap streamer. Hasil minat konsumen untuk membeli produk, maka
tersebut diketahui dari hasil uji hipotesis yang diharapkan kedepannya konsumen dapat
menampilkan bahwa p yang dibawah 0,001.. melakukan transaksi pembelian juga pada
Yang artinya semakin streamer memiliki aktivitas live shopping. Untuk penelitian dengan
pengetahuan terhadap produk yang di sedang topik serupa yang akan dilakukan selanjutnya,
dijualkan melalui live shopping dan bisa bisa dilakukan hingga tahap transaksi pembelian
mempresentasikan serta memberikan informasi maupun pembelian kembali, guna untuk
yang baik kepada konsumen, maka semakin mengetahui lebih dalam tentang bagaimana
tinggi kepercayaan konsumen terhadap streamer transaksi jual beli dalam aktivitas live shopping.
tersebut. Untuk penelitian selanjutnya juga bisa dilakukan
Berdasarkan hasil penelitian ini juga dapat dengan platform jual beli yang lebih spesifik,
disimpulkan bahwa citra yang dimiliki streamer mengingat bahwa aktivitas live shopping
baik dari segi bagaimana karakteristik streamer, semakin populer di masyarakat, dan cukup
ciri khas streamer, seberapa streamer dikenali banyak streamer yang menggunakan fitur live
dan menjadi rekomendasi banyak orang, serta shopping pada platform social media seperti
streamer yang ramah kepada penonton, Tiktok, Instagram, maupun pada platform e-
memiliki pengaruh terhdap kepercayaan commerce seperti Shopee Live, diharapkan
konsumen terhadap streamer. Hasil tersebut dengan studi kasus yang lebih spesifik juga akan
dibuktikan dengan uji hipotesis yang dapat memberikan jawaban yang lebih
menunjukkan nilai P berada dibawah 0,001 mendalam.
dengan selang kepercayaan 99 persen. Yang
artinya semakin baik citra yang dimiliki DAFTAR PUSTAKA
streamer, maka semakin tinggi kepercayaan Chandrruangphen, E., Assarut, N., &
konsumen terhadap streamer tersebut. Sinthupinyo, S. (2022). The effects of live
Berdsarkan hasil penelitian yang streaming attributes on consumer trust and
dilakukan juga dapat ditarik kesimpulan bahwa shopping intentions for fashion clothing.
kepercayaan kepada streamer memiliki Cogent Business and Management, 9(1).
pengaruh positif terhadap timbulnya minat beli https://doi.org/10.1080/23311975.2022.2
konsumen pada produk yang dijualkan oleh 034238
streamer. Hasil tersebut dibuktikan dengan uji
hipotesis dengan menampilkan nilai P 0,001 Chen, C. Der, Zhao, Q., & Wang, J. L. (2020).
dengan selang kepercayaan 99%. Yang artinya How livestreaming increases product
bahwa jika konsumen percaya kepada streamer sales: role of trust transfer and elaboration
dan meyakini bahwa streamer tersebut likelihood model. Behaviour and
memberikan informasi yang benar mengenai Information Technology, 0(0), 1–16.
produk yang ditawarkan, maka semakin tinggi https://doi.org/10.1080/0144929X.2020.1
juga minat beli konsumen terhadap produk 827457
tersebut pada aktivitas live shopping. Dai, Q., & Cui, X. (2022). The influence and
moderating effect of trust in streamers in
7. SARAN a live streaming shopping environment.
Penarikan saran diambil berdasarkan Journal of University of Science and
penelitian yang dilakukan peneliti, dan saran Technology of China, 52(2).
tersebut disampaikan kepada penelitian https://doi.org/10.52396/JUSTC-2021-

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1092

0219 37(December 2018), 100886.


https://doi.org/10.1016/j.elerap.2019.100
Dong, X., Zhao, H., & Li, T. (2022). The Role of
886
Live-Streaming E-Commerce on
Consumers’ Purchasing Intention
regarding Green Agricultural Products.
Sustainability (Switzerland), 14(7), 1–13.
https://doi.org/10.3390/su14074374
Hanike, Y., & Damirah. (2018). Modifikasi
Model Analisis Structural Equation
Model (SEM) Pada Reaksi Pasar di
Perusahaan Bursa Efek Indonesia Melalui
Modification Indices. Jurnal Matematika
Dan Pembelajaran, 6(2), 127–142.
Ko, H. C., & Chen, Z. Y. (2020). Exploring the
factors driving live streaming shopping
intention: A perspective of parasocial
interaction. ACM International
Conference Proceeding Series, 36–40.
https://doi.org/10.1145/3409891.3409901
Kothandaraman, M. (2015). Comparison of
Independent Component Analysis
techniques for Acoustic Echo
Cancellation during Double Talk scenario
. Comparison of Independent Component
Analysis techniques for Acoustic Echo
Cancellation during Double Talk
scenario. July 2013.
Pelayanan, C. U. K. (2020). UNNES Journal of
Mathematics. 8(2), 11–20.
Priharsari, D. (2020). Pengolahan SEM
Covariance-Based dengan Modul Lavaan
pada Penelitian Sistem Informasi. Jurnal
Sistem Informasi, Teknologi Informasi,
Dan Edukasi Sistem Informasi, 1(1), 46–
56. https://doi.org/10.25126/justsi.v1i1.5
Song, C., & Liu, Y. (2021). The Effect of Live-
Streaming Shopping on The Consumer’s
Perceived Risk and Purchase Intention in
China. 1–18.
Suh, K. S., & Chang, S. (2006). User interfaces
and consumer perceptions of online
stores: The role of telepresence.
Behaviour and Information Technology,
25(2), 99–113.
https://doi.org/10.1080/01449290500330
398
Sun, Y., Shao, X., Li, X., Guo, Y., & Nie, K.
(2019). How live streaming influences
purchase intentions in social commerce:
An IT affordance perspective. Electronic
Commerce Research and Applications,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai