Anda di halaman 1dari 3

Fariha Roy : 11140460000017

Agustin Rida : 111404600000


Nurfaiqoh Ridhiyah : 11140460000047
Muhammad Farhan : 11140460000116

HADITS-HADITS TENTANG WAKAF


HADITS PERTAMA

‫ َث اِم ُنْو ِني‬، ‫ َي ا َبِنْي الَّن َّج اِر‬: ‫َأَمَر الَّن ِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ِبِبَن اِء اْلَم ْس ِجِد َفَقاَل‬
‫ َال َو ِهللا َال َن ْط ُلُب َث َم َن ُه إَّال إَلى ِهللا‬:‫ َقاُلوا‬،‫ِبَح اِئِط ُك ْم َه َذ ا‬
“Nabi SAW memerintahkan untuk membangun masjid, beliau bersabda: “Wahai Bani Najjar,
tetapkanlah harga untukku atas kebunmu ini!” Mereka berkata: Tidak, Demi Allah, kami tidak
meminta harganya kecuali kepada Allah.” (Dishahihkan dalam Fathul Baari Penjelasan Kitab
Shahih Al Bukhari oleh Ibnu Hajar Al Asqalani no. 2771)
Makna Hadits:
Kisah dari hadits ini mengenai mewakafkan tanah yang belum dibagi, secara tidak langsung Bani
Najjar mewakafkan tanahnya untuk keperluan pembangunan masjid yang diperintahkan oleh
Nabi SAW. Namun tanah tersebut belum benar benar dihitung pembagiannya oleh Bani Najjar
kepada penduduk setempat. Nabi SAW tidak mengingkari atau melarang diwakafkannya tanah
yang belum dibagi.
HADITS KEDUA

‫ َأَّن ُع َمَر اْش َت َر َط ِفي َو ْق ِفِه َأْن َي ْأُك َل َم ْن َو‬،‫َع ْن اْب ِن ُع َمَر َر ِص َي ُهللا َع ْن ُهَم ا‬
‫ِلَي ُه ّو ُيْؤ ِكَل َص ِد ْي َقُه َغ ْي َر ُم َت َم ِّو ٍل َم ا اًل‬
“Dari Ibnu Umar RA, Sesungguhnya Umar mempersyaratkan pada wakafnya bahwa orang yang
mengurusnya boleh memakan dan memberi makan sahabatnya tanpa menjadikannya harta
miliknya.” (Dishahihkan dalam Fathul Baari Penjelasan Kitab Shahih Al Bukhari oleh Ibnu Hajar
Al Asqalani no. 2777)
Makna Hadits:
Hadits ini menjelaskan mengenai nafkah untuk pengurus wakaf. Orang yang mengurus harta
wakaf dibolehkan untuk mendapatkan nafkah dari harta wakaf tersebut. Dengan dibolehkannya
ini bukan berarti harta wakaf tersebut menjadi miliknya. Ia hanya boleh mengambil upah atas
pekerjaannya tersebut yaitu mengurus harta wakaf.
HADITS KETIGA

‫ْل‬ ‫ُل‬
‫ِإَذ ا َم اَت اِإلْن َس اُن اْن َقَط َع َع َم ُه ِإَّال ِم ْن َث اَل ٍث َص َد َقٍة َج اِر َي ٍة َو ِع ٍم ُيْن َتَفُع ِبِه َو َو َلٍد َص ِلٍح‬
‫َي ْد ُعْو َلُه‬
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu:
sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Makna hadits:
Hadits ini menunjukkan salah satu amalan yang tidak terputus walaupun seseorang meninggal
dunia, yaitu sedekah jariyah atau waqaf,besarnya keutamaan mengusahakan amal shaleh
tersebut karena di samping keutamaannya sendiri yang besar, juga pahalanya yang terus
mengalir meskipun kita semua yang mengusahakannya telah meninggal dunia.
HADITS KEEMPAT

‫ َم ِن اْح َت َبَس َفْر َس ا ِفى‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬: ‫َو َع ْن َأِبى ُه َر ْي َر َة َقاَل‬
‫ َو َب ْو َلُه ِفى ِم ْي َز اِنِه َي ْو َم اْل ِقَياَمِة‬, ‫ َو َر ْو َث ُه‬, ‫ َفِاَّن ِش َبَع ُه‬, ‫ ِاْي َم اًن ا َو اْح ِتَس اًبا‬, ‫َس ِبْي ِل ِهللا‬
‫َح َس َن اٌت‬
“Rasulullah saw. Bersabda: Barangsiapa mewakafkan seekor kuda dijalan Allah, karena imannya
dan karena mengharapkan pahala dari Allah, sesungguhnya makanannya dan kotorannya,
kencingnya sekalipun akan menjadi amal kebaikan pada orang yang mewakafkannya pada hari
ditimbangnya amal di akhirat nanti.” (HR. Ahmad dan Bukhari)
Makna Hadits:
Hadis tersebut menjelaskan bahwa mewakafkan seekor kuda adalah sah karena bertujuan
untuk kepentingan agama dan untuk dijalan Allah dan seseorang yang mewakafkan untuk
kepentingan agama mendapat pahala dan menjadi amal diakhirat nanti.
HADITS KELIMA

‫ ِاَّن‬: ‫ َقاَل ُع َم ُر ِللَّن ِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ِن اْب ِن ُع َمَر َر ِض َي ُهللا َع ْن ُهَم ا َقاَل‬
‫ َقْد‬،‫اْلِم اَئ َة الَّسْه ِم اَّلِتى ِلْى ِبَخ ْي َبَر َلْم ُأِص ْب َم ا اًل َقُّط ُه َو َأْع َج ُب ِإَلى ِم ْن َه ا‬
‫َفَقا َل الَّن ِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ≪ ِإْح ِبْس َأْص َلَه ا َو‬،‫َأَر ْد ُت َأْن َأَت َص َّدَق ِبَه ا‬
)‫ وابن ماجه‬،‫َس ِّبْل َث َمَر َه ا ≫ (رواه النساىى‬
“Umar berkata kepada Nabi SAW. Sesungguhnya aku memiliki seratus saham (bagian tanah) di
Khaibar yang aku anggap sangat menarik. Aku ingin menyedekahkannya. Nabi Bersabda:
Tahanlah pokoknya dan sedehkan buahnya”. (H.R. An-Nasa-y dan Ibnu Majah)
Makna Hadits:
Hadits tersebut menyatakan bahwa mewakafkan tanah sah, walaupun tanah itu belum dibagi.
HADITS KEENAM

‫ َفَق ا َلِت‬، ‫ َأَر ا َد َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َالحَّخ‬: ‫ َقاَل‬، ‫َو َع ِن اْب ِن َع َّبا ِس‬
‫ َماِع ْن ِد ْي‬: ‫ َأِحَّج ِنْي َمَع َر ُسْو ِل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َفَقاَل‬:‫اْم َر َأ ٌة ِلَز ْو ِحَه ا‬
‫ َذ ِلَك َح ِبْيٌس ِفْي‬: ‫ َقاَل‬، ‫ َأِحَّج ِنى َع َلى َج َمِلَك ُفاَل ٍن‬: ‫ َقا َلْت‬. ‫َم اَأِحُّج ِك َع َلْي ِه‬
‫ َفَقاَل ≪ َأَّما ِإَّن َك‬، ‫ َفَس َاَلُه‬، ‫ َفَاَت ى َر ُسْو َل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬. ‫َس ِبْي ِل ِهللا‬
)‫َلْو َأْخ َج ْج َت َه ا َع َلْي ِه َك اَن ِفى َس ِبْي ِل ِهللا ≫ (رواه أبو داود‬
“Rasulullah saw. bermaksud menunaikan ibadah haji, seorang wanita berkata kepada
suaminya: Ajaklah aku berhaji bersama Rasulullah. Suaminya menjawab: aku tak punya
kendaraan untuk membawamu berhaji. Sang istri berkata: bawalah aku dengan mengendarai
unta engkau. Suaminya menjawab: unta itu telah kuwakafkan dijalan Allah. Kemudian dia
menemui Rasulullah dan menanyakan tentang soal itu. Nabi bersabda: Sesungguhnya jika
engkau mengajak istri engkau dengan mengendarai unta engkau, itu juga merupakan ibadah
dijalan Allah”. (H.R. Abu Daud)
Makna Hadits:
Hadits tersebut meriwayatkan bahwa kuda (untanya) yang telah diwakafkan untuk keperluan
agama, boleh digunakan untuk berhaji. Hadits ini merupakan dalil untuk mensahkan seseorang
mewakafkan tanahnya yang belum dibagi (belum jelas mana yang akan diwakafkan) Tidak jelas
tentang hak si waqif, karena tanah itu milik bersama dari beberapa orang.

Anda mungkin juga menyukai