Anda di halaman 1dari 5

PANITIA RENOVASI MUSHOLLAH AL INAYAH

DESA RANG PERANG DAYA KECAMATAN PROPPO


KABUPATEN PAMEKASAN

I. MUKADDIMAH

Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamin, puji syukur hanyalah milik Allah Subhanahu Wata’ala. Shalawat
serta salam semoga tercurah selalu kepada Nabi Besar Muhammad Sollallohu Alaihi Wasallam,
para keluarga, sahabat, dan semua yang mengikuti beliau.

Dengan mengucap rasa syukur kehadira Allah karena atas izin dan petunjuk-Nya semata,
sehingga terbentuklah susunan Panitia Rehabilitasi Musholla Al-Inayah yang beralamat di desa
Rang Perang Daya kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan.

Dalam proposal ini kami sampaikan gambaran rencana pembangunan Musholla Al-Inayah.
Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa memudahkan dalam rencana ini hingga
pelaksanaannya. Amiin Ya Robbal Alamin.

II. SEJARAH DAN PROFIL MUSHOLLA AL-INAYAH

Musholla Al-Inayah merupakan sebuah Musholla sederhana yang dibangun di atas tanah
seseorang/individu yang berdiri semenjak kurang lebih 20 tahun silam. Bangunan musholla seluas
kurang lebih 5x3 meter melalui sumbangan swadaya masyarakat. Posisi Musholla ini terletak di
pinggir jalan tempat orang berlalu lalang dengan sepeda motor atau mobil. Musholla ini dijadikan
tempat oleh warga masyarakat setempat untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti Sholat
berjama’ah, tempat mengaji, dan tempat pengajian.

III. LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN

Musholla Al-Inayah merupakan sebuah Musholla sederhana yang dibangun di atas tanah
seseorang/individu yang berdiri semenjak kurang lebih 20 tahun silam. Bangunan musholla seluas
kurang lebih 5x3 meter melalui sumbangan swadaya masyarakat. Posisi Musholla ini terletak di
pinggir jalan tempat orang berlalu lalang dengan sepeda motor atau mobil. Musholla ini dijadikan
tempat oleh warga masyarakat setempat untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti Sholat
berjama’ah, tempat mengaji, dan tempat pengajian.

Oleh karena Mushollah dibangun di atas tanah individu dan dikarenakan pula bangunan
musholla terlalu kecil dan sudah tidak bisa menampung Jama’ah sholat berjama’ah lagi
dikarenakan semakin banyaknya warga maka kami selaku panitia renovasi Musholla Al-Inayah
akan melakukan renovasi terhadap Musholla dan Musholla berencana akan kami pindahkan ke
tanah wakaf yang diwakafkan oleh salah seorang Muhsinin warga setempat.

Dan insya Allah jika suatu saat nanti sudah memenuhi persyaratan Musholla berencana akan
kami jadikan Masjid yang akan dilaksanakan di dalamnya sholat Jum’at.
IV. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilakukannya renovasi Musholla Al-Inayah adalah membangun rumah ibadah yang
representatif bagi umat islam sebagai upaya yang ditujukan untuk:

1. Memfasilitasi dan memberikan kenyamanan kepada umat dalam beribadah

2. Memberikan sarana bagi umat untuk berinfak di jalan Allah SUBHANAHU WATA’ALA dengan
menyisihkan hartanya sebagai amal infak shodaqoh jariyah.

3. Menjadikan masjid sebagai pusat aktifitas umat termasuk dakwah amal ma’ruf nahi munkar
serta sarana pendidikan menuntuk ilmu agama.

4. Meningkatkan dan mengiatkan partisipasi aktif masyarakat khususnya umat muslim dari
seluruh jamaah masjid, lingkungan RT/RW sekitar, dalam hal da’wah, pembinaan’ aktifitas sosial
sehingga meningkatkan keimanan dan terciptanya kehidupan masyarakat yang islami dengan
ketaqwaan dan terbina ukhuwah diantara sesama warga.

V. WAKTU PELAKSANAAN

Pelaksanaan renovasi Musholla Al-Inayah ini akan kami laksanakan secepatnya selama dana infaq
yang terkumpul sudah memadai dan cukup untuk dibelanjakan material bangunan.

VI. LUAS MUSHOLLA

Luas Musholla yang akan kami bangun adalah : 10X15 m persegi.

VII. ANGGARAN DAN SUMBER DANA

Rencana renovasi masjid diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp.500.000.000,- (Lima Ratus
Juta Rupiah). Adapun sumber dana bagi pembangunan ini meliputi berbagai sumber antara lain:

1. Penggalangan dana dari warga masyarakat sekitar

2. Donasi dari instansi-instansi pemerintah atau swasta.

3. Donasi dari umat dan masyarakat umum, baik berupa infaq, shodaqah maupun zakat mal.

VIII. STRUKTUR KEPANITIAAN

Renovasi Musholla Al-Inayah akan ditangani sebuah panitia dengan struktur personel sebagai
berikut :

Pelindung : 1. Lurah Rang Perang Daya kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan

Penanggungjawab : 1. Ketua Panitia Renovasi Musholla Al-Inayah

Ketua Panitia : Bapak Syamsul Arifin

Wakil Ketua : 1. Jauhari

Sekretaris :1. Abd Aziz 2. Rifa’i 3. Afifuddin

Bendahara : 1. Moh. Daqikul’aid

SEKSI-SEKSI :

1. Koordinator Humas & Penggalangan Dana Internal : 1. Bp. Moh Arif, 2. Bp. Zainuddin, 3. Bp.
Jumad, 4. Bp. Bulkini, 5. Bp. Halim
2. Koordinator Humas & Penggalangan Dana Eksternal : Bp. Ahmad, Bp. Saliman, Bp. Kurbih, Bp
Abd. Mukti

4. Bagian Umum :

1. Bp. Sahlan 2. Bp. Abdul Aziz 3. Bp. Ismail 4. Bp. Misnaji 5. Bp Sidi 6. Bp. Durasid
Berikut keutamaan Membangun Masjid karena Allah :

B ANG UN M ASJI D W AL AU H ANYA M ENYUMBANG S AT U B AT A

Dari Jabir bin ‘Abdillah R A D H I Y A L L A H U ‘ A N H U , Rasulullah S H A L L A L L A H U ‘ A L A I H I W A S A L L A M bersabda,

‫َّللاُ لَهُ بَ ْيتًا فِى ْال َج هن ِة‬ ْ َ‫طاةٍ أَ ْو أ‬


‫صغ ََر بَنَى ه‬ َ َ‫ص ق‬
ِ ‫َم ْن بَنَى َمس ِْجدًا ِ هّلِلِ َك َم ْف َح‬
“S I A P A Y A N G M E M B A N G U N M A S J I D K A R E N A A L L A H W A L A U P U N H A N Y A S E L U B A N G T E M P A T B U R U N G
BERTELUR ATAU LEBIH KECIL, MAKA ALLAH BANGUNKAN BAGIN YA (RUMAH) SEPERTI ITU PULA DI
S U R G A .” (HR. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini S H A H I H )

M A F H A S H Q A T H A A H dalam hadits artinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya dan menderum di tempat
tesebut. Dan qathah adalah sejenis burung.

Ibnu Hajar dalam A L - F A T H (1: 545) menyatakan,

‫يرا‬
ً ‫ص ِغ‬ ‫شيُوعِ فَ َي ْد ُخ ُل فِي ِه ْال َك ِبير َوال ه‬
َ ِ ‫ َو َوقَ َع فِي ِر َوا َي ِة أَنَس ِع ْندَ التِ ْر ِمذِي‬، ‫ص ِغير‬ ُّ ‫( َم ْن َبنَى َمس ِْجدًا) الته ْن ِكير فِي ِه ِلل‬
ً ‫أَ ْو َك ِب‬
‫يرا‬
“Maksud dari “siapa yang membangun masjid” digunakan isim nakirah yang menunjukkan keumuman, sehingga
maksud hadits adalah siapa yang membangun masjid besar maupun kecil. Dalam riwayat Anas yang dikeluarkan
oleh Tirmidzi yang mendukung yang menyatakan dengan masjid kecil atau besar.”

Masih melanjutkan penjelasan Ibnu Hajar, yang diterangkan dalam hadits di atas adalah cuma bahasa hiperbolis.
Karena tak mungkin tempat burung menaruh telur dan menderum yang seukuran itu dijadikan tempat shalat. Ada
riwayat Jabir semakin memperkuat hal ini.

Sebagian ulama lainnya menafsirkan hadits tersebut secara tekstual. Maksudnya, siapa membangun masjid dengan
menambah bagian kecil saja yang dibutuhkan, tambahan tersebut seukuran tempat burung bertelur; atau bisa jadi
caranya, para jama’ah bekerja sama untuk membangun masjid dan setiap orang punya bagian kecil seukuran
tempat burung bertelur; ini semua masuk dalam istilah membangun masjid. Karena bentuk akhirnya adalah suatu
masjid dalam benak kita, yaitu tempat untuk kita shalat.

Berarti penjelasan Ibnu Hajar di atas menunjukkan bahwa jika ada yang menyumbang satu sak semen saja atau
bahkan menyumbang satu bata saja, sudah mendapatkan pahala untuk membangun masjid … M A S Y A A L L A H .

Dala riwayat lain Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

ُ َ ْ َّ ْ َ ُ َ ُ ‫ه‬ ‫ً ه‬
‫ّلِل َب َن اّلِل له ِف ال َجن ِة ِمثله‬ َ ََ ْ َ
ِ ِ ‫من بن م ْس ِجدا‬
“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.”
(HR. Bukhari, no. 450; Muslim, no. 533).

Dari ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َّ ْ َ ً ُ َ ُ ‫ه‬ ‫ه‬
‫اّلِل َب َن اّلِل له َب ْيتا ِف ال َجن ِة‬ ْ ‫َم ْن َب َن َم ْسج ًدا ُي ْذ َك ُر ف‬
ِ ‫يه اس ُم‬
ِ ِ ِ
“Siapa yang membangun masjdi lalu di dalamnya digunakan untuk berdzikir (mengingat) nama Allah, maka
Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ibnu Majah, no. 735; Ahmad, 1: 20. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Di setiap kampung hendaklah pula dibuatkan masjid agar orang bisa melaksanakan shalat lima waktu dengan
mudah. Dalam Sunan Abi Daud disebutkan judul Bab “Membangun Masjid di Perkampungan”, lalu dibawakanlah dua
hadits berikut.

َ ُ َ ‫َ ُّ َ َ ْ ُ َ ه‬ ‫َ ْ َ َ َ َ َ ْ َََ َ ُ ُ ه‬
َ ‫ بب َناء ْال َم‬-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬- ‫اّلِل‬
‫ف َوتط َّي َب‬ ‫ور وأن تنظ‬ ِ ‫الد‬ ‫ف‬ ‫د‬ ‫اج‬
ِ ِ ِ ‫س‬ ِ ِِ ِ ‫عن ع ِائشة قالت أمر رسول‬
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membangun
masjid di kampung-kampung, hendaklah masjid tersebut dijaga kebersihan dan dibuat dalam keadaan
wangi. (HR. Abu Daud, no. 455; Tirmidzi, no. 594; Ibnu Majah, no. 758. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa hadits ini shahih)

‫اج ِد‬ َ ‫ان َي ْأ ُم ُ َرنا ب ْال َم‬


‫س‬
َ َ
‫ك‬ - ‫ملسو هيلع هللا ىلص‬-
‫َ ُ َ َ َ َّ ُ َ َ َ َ ْ َ َّ َ ْ ُ َ َّ َ ُ َ ه‬
‫اّلِل‬ ‫ول‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ف‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫اب‬ ‫َل‬‫إ‬ ‫ب‬ ‫ت‬‫ك‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ة‬‫ر‬‫م‬ ‫س‬ ‫يه‬ ‫ب‬‫أ‬
َ ْ َ ََُ َ ْ َ ََْ ُ
‫ن‬ ‫ع‬ ‫ة‬‫ر‬‫م‬‫س‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ان‬ ‫م‬‫ي‬ ‫ل‬‫س‬ ‫يه‬ ‫ب‬
َ ْ َ
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ِّ َ ُ َ ِ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ِ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ِ َ
ِ ِ ِ ِ ‫عن‬
‫أ‬
.‫أن نصنعها ِف ِدي ِارنا ونص ِلح صنعتها ونطهرها‬
Dari Samurah, ia pernah menulis surat pada anaknya yang bernama Sulaiman, yang isinya, “Amma ba’du,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memerintahkan kepada kami untuk membuat masjid di
kampung kami, lalu memperbagus pembuatannya dan menjaga kebersihannya.” (HR. Abu Daud, no. 456;
Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, 7: 252. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if)

Semoga kita bisa menjadikan pembangunan masjid seperti ini sebagai amal jariyah.

Sumber https://rumaysho.com/14523-rincian-amal-jariyah-seri-2-membangun-masjid.html
Sumber https://rumaysho.com/14523-rincian-amal-jariyah-seri-2-membangun-masjid.html
Sumber https://rumaysho.com/14523-rincian-amal-jariyah-seri-2-membangun-masjid.html

Anda mungkin juga menyukai