ARSITEKTUR ISLAM 1
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK 1
DAFTAR PUSTAKA 2
BAB I: PENDAHULUAN 3
I.1 Latar Belakang 3
I.2 Tujuan 8
I.3 Rumusan Masalah 8
BAB II: PEMBAHASAN 9
II.1 Sejarah Arsitektur Mughal 9
II.2 Arsitektur Makam 10
II.3 Identifikasi Kasus 11
BAB III: SIMPULAN 15
III.1 Simpulan 15
III.2 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 17
ARSITEKTUR ISLAM 2
BAB I: PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada masa kerajaan mughal ditinggalkan makam-makam yang megah atau
disebut juga monument makam (Mausoleoum). Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan keberadaan Taj Mahal dan Makam Humayun, sebagai Mausoleum yang
paling ternama. Mausoleum dibangun untuk mengenang & menghormati para
anbiya, khalifah, sultan & kaum yang dianggap sebagai kaum bangsawan.
Mausoleum dalam arsitektur merupakan sebuah monumen makam yang
difungsikan sebagai tempat persitirahatan untuk menghadap sang Ilahi. Terdapat
perbedaan pendapat mengenai pembangunan Mausoleum ini. Sebagian ulama
mengharamkannya sebagian lagi memperbolehkan dengan ketentuan – ketentuan
tertentu. Berikut ini akan dijabarkan dalil – dalil islam mengenai Mausoleum
( Monumen Makam ) :
a. Larangan dalam membangun Mausoleum
Terdapat banyak dalil mengenai ini diantaranya :
“Katakanlah: ‘Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan
(melampaui batas) dengan cara yang tidak benar di dalam agamamu.
Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang terdahulu
yang telah sesat (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah
menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan
yang lurus.” (QS. al-Maidah: 77)
Dari Jundab, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallambersabda,
“Mereka adalah kaum yang jika hamba atau orang sholeh mati di
tengah-tengah mereka, maka mereka membangun masjid di atas
ARSITEKTUR ISLAM 3
kuburnya. Lantas mereka membuat gambar-gambar (orang
sholeh) tersebut. Mereka inilah sejelek-jelek makhluk di sisi
Allah” (HR. Bukhari no. 434).
ARSITEKTUR ISLAM 4
Kedua, dari Jabir, ia berkata,
ِه َوأَ ْن يُ ْبنَىUْ َد َعلَيU ُر َوأَ ْن يُ ْق َعUص ْالقَ ْب َّ أَ ْن يُ َج-لمUه وسUUصلى هللا علي- ِ ع َْن َجابِ ٍر قَا َل نَهَى َرسُو ُل هَّللا
َ Uص
َعلَ ْي ِه
Kalam Syafi’iyah
ARSITEKTUR ISLAM 5
Mengenai meninggikan kubur juga disinggung oleh Ibnu Daqiq Al
‘Ied ketika menyarah kitab At Taqrib. Beliau rahimahullah mengatakan,
“Meratakan kubur dengan tanah lebih afdhol daripada meninggikannuya
karena demikianlah yang ada pada kubur Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, begitu juga yang terlihat pada kubur para sahabat Nabi.”
(Tuhfatul Labib, 1: 367).
ARSITEKTUR ISLAM 6
hukumnya boleh. Contoh kasus, seperti makam-makam para wali. Jika
pembangunan makam itu berskala besar maka ada dua ketentuan, yaitu
bila tujuannya mengumbar kebanggaan dan kesombongan, sepakat
hukumnya haram.
Bila tidak disertai dengan motif itu, masih menurut mazhab yang
tumbuh dan berkembang di Tanah Hijaz ini, ada yang
memperbolehkan dan ada pula yang melarangnya.
Akan tetapi, satu catatan mendasar dari Mazhab Maliki, yakni
syarat penting bolehnya membangun makam itu ialah jika status tanah
tempat makam berada adalah milik pribadi atau sekalipun milik orang
lain, tetapi telah mengantongi izin dan selama pembanguan itu tidak
merugikan pihak lain. Maka, jika ternyata status tanah tempat makam
itu berada merupakan wakaf atau pemakaman umum, segenap ulama
Mazhab Maliki berpendapat hukumnya haram. Ketentunan ini berlaku
untuk semua kalangan tak pandang bulu, entah ulama, tokoh
masyarakat, atau elite penguasa sekalipun. Sebagian bahkan
menfatwakan agar makam yang dibangun di atas tanah wakaf atau
makam umum agar diratakan dengan tanah seperti makam yang ada.
Pendapat yang nyaris sama disampaikan pula oleh Mazhab Syafi'i.
Mazhab yang merujuk pada metode ijtihad Imam Syafi'i ini
membedakan mengklasifikasikan kasus ini dalam dua ketegori utama,
yakni makam itu berdiri di atas tanah wakaf dan makam yang berada
di tanah pribadi.
Untuk kategori pertama, mereka sepakat hukumnya haram dan
harus dirobohkan agar serupa dengan makam lainnya. Imam Syafi'i
menceritakan di magnum opus-nya, al-Umm, bahwa dirinya pernah
melihat pejabat di Makkah merobohkan makam yang dipoles apik dan
tak satu pun ahli fikih yang memprotes tindakan itu. Lalu, bila status
tanah makam adalah miliki pribadi, terserah saja hendak dibangun
seperti apa makam tersebut.
Sementara itu, Mazhab Hanbali menilai, hukum pembangunan
makam ialah makruh. Entah bangunan itu memakan jengkal tanah atau
sekadar aksesori di atas pusaran makam. Ini adalah riwayat yang
paling sahih dalam mazhab yang berafilisasi pada Ahmad bin Hanbal
ini. Sebagian ulama Mazhab Hanbali berpandangan, boleh bila
dibangun di atas tanah pribadi, termasuk membuat kubah. Tetapi,
sebagian yang lain membuat kubah hukumnya makruh. Salah satu
riwayat Imam Ahmad melarang jika dibangun di atas tanah wakaf. Ibn
al-Jauzi bahkan menegaskan, haram menggali liang lahat di
pemakaman umum, sebelum ada kebutuhan.
Lalu mengapa kerajaan pada masa itu membangun Mausoleum?
Apakah alasan sebenarnya dibalik pembangunan Mausoleum? Dalam
makalah kali ini kami akan memaparkan hasil penelitian kami
ARSITEKTUR ISLAM 7
mengenai identifikasi alasan pembangunan Mausoleum studi kasus
Mausoleum Humayun dan Mausoleum Taj Mahal, menggunakan
metode penilitian Literatur berdasarkan beberapa jurnal ilmiah.
I.2 Tujuan
Identifikasi latar belakang pembangunan makam yang megah berdasarkan tata
letak dan bentuk bangunan
I.3 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan makam megah/Mausoleum?
Apakah alasan Mausoleum dibangun?
ARSITEKTUR ISLAM 8
BAB II: PEMBAHASAN
II.1 Sejarah Arsitektur Mughal
Dilansir dalam UI Press: 1985 oleh Nasution, Harun dan Sejarah
Peradaban Islam oleh Yatim, Badri mengenai sejarah Arsitektur Mughal pada
tanggal Kemaharajan Mughal, (Mughal Baadshah atau sebutan lainnya Mogul )
adalah sebuah kerajaan yang pada masa jayanya memerintah Afghanistan,
Balochistan, dan kebanyakan anak benua India antara 1526 dan 1858 M. Kerajaan
ini didirikan oleh keturunan Mongol, Babur, pada 1526 . Kata mughal adalah
versi Indo-Aryan dari Mongol . Dinasti Mughal berdiri tegak selama kurang lebih
tiga abad (1526–1858 M) di India. Dalam kurun waktu tersebut, Islam telah
memberi warna tersendiri di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas memeluk
agama Hindu. Hingga kini, gaung kebesaran Islam warisan Dinasti Mughal
memang sudah tidak terdengar lagi. Tetapi, lahirnya Negara Islam Pakistan tidak
terlepas dari perkembangan Islam pada masa dinasti tersebut.
Puncak kejayaan kerajaan Mughal terjadi pada masa pemerintahan Putra
Humayun, Akbar Khan (1556-1605 M). Sistem Pemerintahan Akbar adalah
militeristik. Akbar berhasil memperluas wilayah sampai Kashmir dan Gujarat.
Pejabatnya diwajibkan mengikuti latihan militer. Politik Akbar yang sangat
terkenal dan berhasil menyatukan rakyatnya adalah Sulhul Kull atau toleransi
universal, yang memandang sama semua derajat. Akbar menciptakan Din Ilahi,
yang menjadikan semua agama menjadi satu demi stabilitas antara Hindu dan
Islam. Akbar mengawini putri pemuka Hindu dan melarang memakan daging
sapi. Penguasa keempat adalah Jahangir (1605-1628 M), putra Akbar. Jahangir
adalah penganut Ahlusunah wal jamaah, sehingga apa yang ayahnya ciptakan
menjadi hilang pengaruhnya. Dari itu muncul berbagai pemberontakan, terutama
oleh putranya sendiri, Kurram. Kurram berhasil menangkap ayahnya, tapi berkat
permaisuri kerajaan, permusuhan antara ayah dan anak ini bisa dipadamkan.
ARSITEKTUR ISLAM 9
II.2 Arsitektur Makam
Mausoleum Peradaban Islam
Kenapa Mausoleum bisa muncul di peradaban islam mengingat pada
ajaran periode awal islam sangatlah dilarang untuk membangun makam dengan
atap terlebih makam yg megah seperti Mausoleum.
Menurut oleg grabar dalam salah satu journalna yg berjudul “islamic dome and
some consideration” penyebab munculya Mausoleum terjadi karena 3 hal.
1. Karena peradaban lokal sebelum islam yang mempengaruhi peradaban
islam.
2. Munculnya ajaran syiah yang meyakini keturunan sultan harus di hormati
dan diperlakukan special.
3. Munculnya kesadaran peradaban islam untuk menunjukan eksistensi
tempat tokoh tokoh penting islam dikuburkan.
Mausoleum diyakini muncul di peradaban islam pada abad ke 10 di iran dan di
mesir. Hal ini terbukti dengan berbagai macam Mausoleum periode awal islam
yang ditemukan seperti Mausoleum (a,b,c,d,e,.) Namun pada masa sebelum islam
yaitu pada masa umat kristiani mendominasi tidak ditemukan bangunan yg serupa
dengan Mausoleum. Hal ini diyakini karena beberapa alasan:
1. Karena peradaban lokal sebelum islam yang mempengaruhi
peradaban islam.
2. Munculnya ajaran syiah yang meyakini keturunan sultan harus
di hormati dan diperlakukan spesial.
3. Munculnya kesadaran peradaban islam untuk menunjukan
eksistensi tempat tokoh tokoh penting islam dikuburkan.
Di peradaban yg lebih tua barulah ditemukan bangunan yang menyerupai
Mausoleum. Di mesir terdapat piramid yang berfungsi sebagai makam bagi raja2
mesir kuno. Piramid memiliki kesamaan fungsi dengan Mausoleum dsb db dsb.
Di peradaban kuno Iran tidak ditemukan bangunan yg memiliki fungsi
yang sama dengan Mausoleum namun ditemukan “fire temple” yang merupakan
bangunan untuk menghormati dewa-dewa kuno. Kuil ini memiliki bentuk fisik
seperti canopi dengan 4 kolom dan beratapkan kubah. Bangunan ini diyakini
sebagai cikal bakal masuknya Mausoleum pada peradaban islam.
Mausoleum di kesultanan mughal
Kesultanan Mughal didirikan oleh Raja Babur. Islam telah lama masuk ke
daerah India sejak kesultanan Ummayyad. Oleh karena itu Dinasty mughal
banyak terpengaruh oleh kebudayaannya terutama Persia. Menurut Rahimov
Laziz dalam artikel journal “Mausoleum of Humayun” ada dua alasan mengapa
kesultanan ini terpengaruh oleh budaya Persia.
ARSITEKTUR ISLAM 10
1 .pada masa periode awal kesultanan mughal, Raja Babur tidak
menggemari arsitektur india, oleh sebab itu Raja Babur mengundang ahli
dari Sinan dan beberapa arsitek dari Alban untuk pembangunan di
kesultanan tersebut.
2. Mausoleum Humayun yang merupakan Mausoleum dibuat berdasarkan
pengaruh Persia. Dikarenakan raja Humayun memiliki hubungan baik
dengan persia.
Waktu
Berdasarkan “Abd al-Qadir Badauni, salah satu dari beberapa sejarawan
kontemporer menyebutkan bahwa makam ini didesain oleh Mirak Mirza Ghiyas,
seorang arsitek dari iran. Makam Humayun ini tidak langsung dibangun setelah
kematiannya yaitu tahun 1556, namun dimulai pada tahun 1562 sampai dengan
tahun 1571.
Alasan
Makam Humayun tidak secara langsung dibangun pada saat Humayun
meninggal dikarenakan seorang Hindu yang bernama Hemu yang ditangkap di
Delhi dari Mughal setelah kematian Humayun telah dikalahkan oleh penguasa
muda pada 5 November 1556. Kemudian Sikander Shah, salah satu dari Surs
terakhir juga dikalahkan setahun kemudian. Dan terakhir adalah pemecatan
Bairam Khan, yang merupakan wali kaisar dikarenakan kekacauan pada saat
periode tersebut.
Identifikasi
Humayun’s Tomb merupakan sebuah Mausoleum yang dibangun oleh anak
Humayun yang bernama Akbar dikarenakan perasaan bahwa dirinya belum
mendapatkan kesempatan untuk menunjukan pelayanan yang setia kepada
Humayun. Makam ini didesain oleh Mirak Mirza Ghiyas, seorang arsitek dari
iran. Selain sebagai makam untuk Humayun, Mausoleum ini pun didesain untuk
mengakomodasi beberapa makam yang kemudian didirikan sebagai pusat dari
dinasti
ARSITEKTUR ISLAM 11
o Bentuk
ARSITEKTUR ISLAM 12
B. Taj mahal
Taj mahal merupakan makam yang di buat Raja Shah Jahan untuk Istrinya
yang bernama Mumtaz Mahal. Kisah yang beredar dari bangunan ini adalah Taj
Mahal merupakan persembahan Raja Shah Jahan kepada mendiang Mumtaz
Mahal sebagai lambang cinta Shah Jahan terhadap Istrinya. Pada sejarah
sebelumnya belum pernah ada bangunan yang dibuat oleh pria untuk
dipersembahkan kepada seorang wanita, bahkan Piramida sendiri dibangun oleh
penguasa untuk dirinya sendiri.
Namun ada beberapa teori bahwa sebenarnya Shah Jahan bukanlah Suami
yang setia terhadap istrinya. Shah Jahan dikenal arogan, licik dan kejam lewat
catatan di Mughal India. Teori-teori tersebut menimbulkan spekulasi seperti yang
dikatakan novelis Sarat Chandra Chatterji bahwa sebenarnya Shah Jahan tetap
akan membangun monumen yang menyerupai Taj Mahal jika Mumtaz Mahal
tidak meninggal.
Terlepas dari cerita populer tentang Taj Mahal. Rencana Awal
pembagunan Taj Mahal bukanlah untuk tanda cintanya terhadap Mumtaz Mahal,
melainkan sebagai simbol dari kekuasaannya dan kematian Mumtaz Mahal
berperan sebagai katalis untuk mencapai itu semua. Dapat disimpulkan bahwa
Shah Jahan membuat Taj Mahal untuk menunjukan eksistensinya.
Dalam segi visual, Taj Mahal dan Taman Makam Mughal lainnya
merupakan representasi dari surga. Banyak aspek dari Taj mahal yang
merepresentasikan Surga, dimulai dari struktur kubah Taj, dan terdapat juga
pavilion di sebelah timur laut complex yang berbentuk segi delapan bertingkat-
tingkat. Pavilion bertingkat tersebut merupakan penggambaran Qajar tentang Nabi
Muhammad pada saat di surga. Selain itu denah dari taman Taj yag disebut
Chahar-Bagh juga melambangkan empat sungai yang mengalir di surga. Di dalam
Taj terdapat taman pavilion dengan nama Hast Bihisht, yang merepresentasikan
delapan surga.
Dengan Banyaknya penggambaran dari surga di Taj Mahal, justru
memunculkan keheteredoksan Taj mahal itu sendiri. Taj Mahal secara eksplisit
merepresentasikan Arsy. Bahkan sebenarnya dalam bahasa persia arti kata “Taj
Mahal” sendiri adalah “Crown Palace” (Istana Mahkota) walaupun “Taj Mahal”
sering disebut sebagai singkatan dari “Mumtaz Mahal”.
Pernyataan Taj Mahal sebagai representasi Arsy secara eksplisit didapat
dari berbagai aspek visual dan arsitektur pada Taj Mahal. Dimulai dari ukuran Taj
Mahal yang dibuat dengan skala monumental yang membuat bangunan ini
terkesan seperti menjulang kelangit. Ditambah dengan peletakan kolam yang
berada di tengah taman yang merefleksikan Taj Mahal. Kolam ini membuat
ukuran Taj semakin monumental dan seperti menjulang ke langit dengan refleksi
yang dihasilkannya. Dari segi bentuk denah, Taj Mahal yang berbentuk persegi
sangatlah sebagai representasi dari Arsy. Diyakini arsitek dari Taj mahal
terinspirasi dari karya Al-Qazwani yang berjudul “Wonders of Creation”. Di
ARSITEKTUR ISLAM 13
karya tersebut digambarkan secara diagram wujud Arsy dalam bentuk persegi
sebagai persegi ditopang oleh empat malaikat yang berada di tiap sudutnya.
Berbeda dengan Mausoleum Mughal lainnya yang meletakan paviliun
makamnya ditengah tengah taman. Taj Mahal meletakan paviliunnya di pinggir
ujung taman. Hal ini diyakini karena Taj Mahal merepresentasikan surga pada
hari kebangkitan dimana manusia manusia yang telah mati akan dibangkitkan
kembali untuk diadili di bawah Arsy.
ARSITEKTUR ISLAM 14
BAB III: SIMPULAN
III.1 Simpulan
Pada masa kerajaan Mughal terdapat banyak peninggalan Arsitektur Islam
berupa Mausoleum. Namun dalam Islam sendiri tidak adanya anjuran bahkan
cenderung tidak memperbolehkan membangun makam yang megah. Muncul
pandangan-pandangan baru mengenai alasan sebenarnya dibalik pembangunan
Mausoleum. Menurut oleg grabar dalam salah satu journalna yg berjudul “islamic
dome and some consideration” penyebab munculya Mausoleum terjadi karena 3
hal.
1. Karena peradaban lokal sebelum islam yang mempengaruhi peradaban
islam.
2. Munculnya ajaran syiah yang meyakini keturunan sultan harus di hormati
dan diperlakukan special.
3. Munculnya kesadaran peradaban islam untuk menunjukan eksistensi
tempat tokoh tokoh penting islam dikuburkan.
Pada Makam Humayun serta Taj Mahal terbukti adanya unsur keinginan
dalam menunjukkan diri atau eksistensi para pembangun (Sultan) dalam
pembangunan Mausoleum itu sendiri.
III.2 Saran
Semoga artikel ini dapat disempurnakan kembali dimasa yang akan dating,
mengingat masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan, penulisan, serta
penelitian yang kami lakukan.
ARSITEKTUR ISLAM 15
DAFTAR PUSTAKA
Aryanti, Tutin. Mughal Architecture. Diambil dari
http://spot.upi.edu/mhs/mk/41423.
Behindra, AK, Taj Mahal in the tunnel of History, Dehli Publication,
1949, in Urdu Language.
Brand,Barbara, Islamic Art, Translation: M. Shayestefar, Publications of
the Institute of Art Studies, Tehran, 2004
Ebba Koch, Mughal Architecture: An Outline of its History and
Development (1526-1858), Munich, 1991,
Islamic Art: Language and expression, Titus Burkhard, M. rajabnia,
Soroush Press, 1986.
Laziz, Rahimanov A. 2016. The Mausoleum of Humayun. International
Journal of Sciencific & Technology Research Vol. 5
.Soltanzadeh H. 1999.Continuation of the Persian garden design in Taj
Mahal, Office of Cultural Studies
ARSITEKTUR ISLAM 16
LAMPIRAN
ARSITEKTUR ISLAM 17
ARSITEKTUR ISLAM 18