Anda di halaman 1dari 4

Amal Jariyah - Membangun Masjid

Karena masjid adalah tempat yang paling dicintai di sisi Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

‫أَ َحبُّ ْالبِالَ ِد إِلَى هَّللا ِ َم َسا ِج ُدهَا َوأَ ْبغَضُ ْالبِالَ ِد إِلَى هَّللا ِ أَس َْواقُهَا‬

“Sebaik-baik negeri (tempat) yang paling dicintai oleh Allah adalah masjid. Sebaik-baik tempat yang
dibenci oleh Allah adalah pasar.” (HR. Muslim, no. 671)

Tentang masjid pula Allah sebutkan,

َ َ ‫ت أَ ِذنَ هَّللا ُ أَ ْن تُرْ فَ َع َوي ُْذ َك َر فِيهَا ا ْس ُمهُ يُ َسبِّ ُح لَهُ فِيهَا بِ ْال ُغد ُِّو َواآْل‬
‫صا ِل‬ ٍ ‫فِي بُيُو‬

“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-
Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.” (QS. An-Nur: 36)

Maksud ayat di atas, inilah tempat yang Allah perintahkan bersih dari berbagai kotoran dan hal-hal yang
melalaikan (laghwu), juga bersih dari perbuatan dan perkataan yang tidak pantas. Pernyataan seperti ini
seperti dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah, Abu Shalih, Adh-Dhahak, Nafi’ bin Jubair, Abu Bakr bin
Sulaiman bin Abi Hatsmah, Sufyan bin Husain, dan ulama tafsir lainnya. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim,
5: 546.

Masjid inilah nantinya diisi dengan shalat, diisi dengan tilawah Al-Qur’an, diisi dengan dzikir pada Allah,
di dalamnya disebarkan ilmu-ilmu dinul Islam serta dimanfaatkan untuk kemaslahatan kaum muslimin
lainnya. Siapa yang membangun masjid untuk maksud semacam ini, nantinya akan mendapatkan
ganjaran dan sebagai amal jariyah.

Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ‫َم ْن بَنَى َم ْس ِجدًا هَّلِل ِ بَنَى هَّللا ُ لَهُ فِى ْال َجنَّ ِة ِم ْثلَه‬
“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di
surga.” (HR. Bukhari, no. 450; Muslim, no. 533).

Dari ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫َم ْن بَنَى َم ْس ِجدًا ي ُْذ َك ُر فِي ِه ا ْس ُم هَّللا ِ بَنَى هَّللا ُ لَهُ بَ ْيتًا فِى ْال َجنَّ ِة‬

“Siapa yang membangun masjdi lalu di dalamnya digunakan untuk berdzikir (mengingat) nama Allah,
maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ibnu Majah, no. 735; Ahmad, 1: 20. Al-Hafizh
Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ص قَطَا ٍة أَوْ أَصْ َغ َر بَنَى هَّللا ُ لَهُ بَ ْيتًا فِى ْال َجنَّ ِة‬
ِ ‫َم ْن بَنَى َم ْس ِجدًا هَّلِل ِ َك َم ْف َح‬

“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau
lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah, no. 738.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Mafhash qathaah dalam hadits artinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya dan menderum di
tempat tesebut. Dan qathah adalah sejenis burung.

Ibnu Hajar dalam Al-Fath (1: 545) menyatakan,

(‫ص ِغيرًا أَوْ َكبِيرًا ) َم ْن بَنَى َمس ِْجدًا‬ ِّ ‫ َو َوقَ َع فِي ِر َوايَ ِة أَنَس ِع ْن َد التِّرْ ِم ِذ‬، ‫ص ِغير‬
َ ‫ي‬ َّ ‫ُوع فَيَ ْد ُخ ُل فِي ِه ْال َكبِير َوال‬
ِ ‫التَّ ْن ِكير فِي ِه لِل ُّشي‬

“Maksud dari “siapa yang membangun masjid” digunakan isim nakirah yang menunjukkan keumuman,
sehingga maksud hadits adalah siapa yang membangun masjid besar maupun kecil. Dalam riwayat Anas
yang dikeluarkan oleh Tirmidzi yang mendukung yang menyatakan dengan masjid kecil atau besar.”

Masih melanjutkan penjelasan Ibnu Hajar, yang diterangkan dalam hadits di atas adalah cuma bahasa
hiperbolis. Karena tak mungkin tempat burung menaruh telur dan menderum yang seukuran itu
dijadikan tempat shalat. Ada riwayat Jabir semakin memperkuat hal ini.
Di setiap kampung hendaklah pula dibuatkan masjid agar orang bisa melaksanakan shalat lima waktu
dengan mudah. Dalam Sunan Abi Daud disebutkan judul Bab “Membangun Masjid di Perkampungan”,
lalu dibawakanlah dua hadits berikut.

َ ‫ور َوأَ ْن تُنَظَّفَ َوتُطَي‬


‫َّب‬ ِ ‫د فِى ال ُّد‬Rِ ‫ بِبِنَا ِء ْال َم َسا ِج‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ت أَ َم َر َرسُو ُل هَّللا‬
ْ َ‫ع َْن عَائِ َشةَ قَال‬

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk
membangun masjid di kampung-kampung, hendaklah masjid tersebut dijaga kebersihan dan dibuat
dalam keadaan wangi. (HR. Abu Daud, no. 455; Tirmidzi, no. 594; Ibnu Majah, no. 758. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

‫ َكانَ يَأْ ُم ُرنَا بِ ْال َم َسا ِج ِد أَ ْن نَصْ نَ َعهَا فِى‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ُول هَّللا‬
َ ‫َب ِإلَى ا ْبنِ ِه أَ َّما بَ ْع ُد فَإِ َّن َرس‬
َ ‫ع َْن أَبِي ِه ُسلَ ْي َمانَ ْب ِن َس ُم َرةَ ع َْن أَبِي ِه َس ُم َرةَ أَنَّهُ َكت‬
‫ص ْن َعتَهَا َونُطَه َِّرهَا‬
َ ‫ارنَا َونُصْ لِ َح‬ ِ َ‫ ِدي‬.

Dari Samurah, ia pernah menulis surat pada anaknya yang bernama Sulaiman, yang isinya, “Amma
ba’du, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memerintahkan kepada kami untuk membuat
masjid di kampung kami, lalu memperbagus pembuatannya dan menjaga kebersihannya.” (HR. Abu
Daud, no. 456; Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, 7: 252. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad
hadits ini dha’if)

Semoga kita bisa berpartisipasi dalam pembangunan masjid seperti ini sebagai amal jariyah. Dan yang
terpenting IKHLAS LILLAHITAA’LA

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

ُ‫ح يَ ْدعُو لَه‬ َ ‫اريَ ٍة َو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه َو َولَ ٍد‬


ٍ ِ‫صال‬ َ ‫إِ َذا َماتَ اإْل ِ ْن َسانُ ا ْنقَطَ َع َع َملُهُ إِاَّل ِم ْن ثَاَل ثَ ٍة ِم ْن‬
ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah
jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Hadits ini dapat diambil kesimpulan bahwasanya, jika manusia mati maka semua amalannya terputus.
Maka setiap muslim hendaknya untuk memperbanyak amalan shaleh sebelum dia meninggal dunia. Ada
beberapa amalan yang masih bisa dapat pahala karenanya meskipun sudah meninggal, diantaranya
adalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat anak yang shaleh.
Pengertian Amal Jariyah

Amal jariyah adalah suatu amalan yang terus mengalir pahalanya walaupun orang tersebut sudah
meninggal dunia

Anda mungkin juga menyukai