Anda di halaman 1dari 3

1.

Ketika menentukan indikator yang tepat untuk mengukur capaian pembelajaran, karena indikator
yang kurang efektif atau tidak jelas dapat menghambat evaluasi yang akurat terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran.

2. Kesulitan dalam menentukan tingkat kesulitan yang tepat untuk soal-soal asesmen diagnostik kognitif.
Hal tersebut karena soal yang terlalu mudah atau terlalu sulit dapat menyebabkan hasil yang tidak
akurat dalam mengukur kemampuan kognitif siswa. Selain itu, pembuatan asesmen diagnostik kognitif
peserta didik dapat menjadi sulit jika harus menyesuaikan dengan materi di bab sebelumnya yang tidak
memiliki keterkaitan terhadap materi yang akan dipelajari.

3. Dalam pembuatan asesmen diagnostik nonkognitif karakteristik (latar belakang), tidak ada kendala
yang dihadapi. Namun, keterbatasan waktu dapat menjadi kendala dalam menganalisis data atau
mengumpulkan informasi dari hasil asesmen diagnostik karakteristik peserta didik.

4. Tidak ada kendala yang dihadapi ketika merumuskan profil pelajar pancasila.

5. Tidak ada kendala dalam perumusan target peserta didik, karena dalam menentukan target peserta
didik sudah disesuaikan dengan tingkat kemampuan belajarnya.

6. Kendalanya ketika kebingungan untuk memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan
pembelajaran abad ke-21 untuk disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik, sehingga
harapannya dengan memilih model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan keaktifan dan
kreatifitas peserta didik dalam memecahkan permasalahan.

7. Kendala ketika merumuskan tujuan pembelajaran yang perlu untuk disesuaikan dengan kemampuan
belajar peserta didik. Hal tersebut karena peserta didik mempunyai kemampuan belajar yang berbeda,
sehingga harus menyelaraskan kebutuhan peserta didik dengan tujuan pembelajarannya.

8. Kendala dalam menentukan soal berbasis HOTS yang sesuai dengan indikator tujuan pembelajaran.

9. Tidak ada kendala.

10. Ketika menyesuaikan soal dengan tingkat kemampuan peserta didik melalui diskusi kelompok yang
disesuaikan dengan tingkat kemampuan belajarnya.

11. Tidak ada kesulitan dalam merumuskan pemahaman bermakna, karena sudah didasarkan dengan
tujuan yang akan dicapai peserta didik.

12. Tidak ada kesulitan dalam merumuskan pertanyaan pemantik, yang dihubungkan dengan materi
yang akan dipelajari peserta didik.

13. Dalam merancang kegiatan pembelajaran, terdapat kesulitan karena kebutuhan belajar peserta didik
yang beragam, sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang efektif dan bermakna, serta
mengaktifkan partisipasi belajar peserta didik.
14. Kesulitan dalam menyusun lembar kerja peserta didik yang bervariasi sesuai dengan kemampuan
belajarnya. Kemudian memastikan bahwa lembar kerja peserta didik mencakup materi yang relevan
sesuai kemampuan belajarnya. Selain itu, memastikan dalam mengelola waktu dengan baik agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mengerjakan lembar kerja dan mendapatkan umpan balik.

15. Tidak ada kendala.

16. Kendalanya ketika bahan bacaan yang dimiliki peserta didik tidak lengkap atau kurang bisa
memberikan pemahaman materi sesuai kebutuhannya, maka perlu untuk memberikan bahan bacaan
tambahan lainnya untuk memudahkan peserta didik memahami materi.

1. Proses asesmen diagnostik membuatuhkan waktu yang tidak sebentar dan terdapat beberapa peserta
didik yang merasa cemas akan hasilnya.

2. Tidak semua peserta didik aktif dalam menjawab pertanyaan pemantik.

3. Terdapat peserta didik yang kurang aktif untuk terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok dan terdapat
kelompok yang kurang percaya diri dalam melakukan kegiatan presentasi.

4. Tidak terdapat kendala, karena peserta didik dapat menghasilkan projek yang sesuai kemampuan
belajarnya.

5. Kurangnya waktu dalam memberikan aktivitas pengayaan pembelajaran bagi peserta didik yang
tuntas.

6. Kurangnya waktu dalam memberikan aktivitas remedial/tambahan pembelajaran, sehingga aktivitas


remedial/tambahan pembelajaran dapat dilakukan di rumah.

7. Pemberian asesmen terdapat kendala dalam kurangnya waktu untuk peserta didik mengerjakannya.

8. Terdapat peserta didik yang kurang yakin terhadap jawabannya, sehingga bertanya ke teman atau
guru.

9. Tidak terdapat kendala dalam kegiatan penutupan pembelajaran.

1. Guru, keterlibatan kebutuhan peserta didik, sarana prasarana, model dan metode yang digunakan
dalam merancang pembelajaran dan asesmen seperti laptop, dan lainnya.

Kurangnya merancang strategi pembelajaran dan asesmen yang matang. Kemudian ketidaksesuaian
rancangan pembelajaran dan asesmen terhadap tujuan pembelajaran.
Menganalisis kebutuhan belajar peserta didik, kemudian menentukan tujuan pembelajaran yang spesifik
untuk merancang pembelajaran dan asesmen.

2. Guru, peserta didik, bahan ajar, media pembelajaran, sarana prasarana, dan kondisi lingkungan
belajar.

Kondisi lingkungan belajar yang tidak efektif seperti sirkulasi udara yang kurang dan ramai, serta peserta
didik yang tidak aktif dapat membuat kegiatan pembelajaran tidak efektif.

Memastikan kesiapan belajar peserta didik, kondisi lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan
berpihak pada peserta didik.

3. Guru, peserta didik, dan soal asesmen yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

Peserta didik yang kurang yakin terhadap jawabannya dan waktu yang tidak cukup bagi peserta didik
yang kurang bisa mengerjakan soal asesmen.

Menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan memotivasi peserta didik sebelum
memberikan asesmen.

Anda mungkin juga menyukai