Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

"NA’AT DAN MAN’UT"

DOSEN PENGAMPU :

Mila Wahyuni, S.Kom.I., M.Kom.I.

MATA KULIAH

Bahasa Arab

DISUSUN OLEH
Fahmi Alamsyah Idris / 602230006
Muhammad Hilmi Zaidan / 602230004
Selvia/ 602230024

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA


SAIDUDDIN JAMBI

FAKULTAS DAKWAH

KOMUNIKAS PENYIARAN ISLAM

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat, karunia, dan petunjuk-Nya yang senantiasa melimpah pada kita.
Shalawat dan salam juga kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah menjadi teladan sempurna dalam menegakkan
keadilan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Makalah ini membahas tentang dua konsep penting dalam bahasa


Arab, yaitu "na'at" dan "man'ut." Na'at merujuk pada sifat atau kata sifat
yang digunakan untuk mendeskripsikan keadaan atau ciri dari suatu objek.
Sebaliknya, man'ut adalah objek yang dideskripsikan oleh kata sifat
tersebut.

Pemahaman mendalam terhadap konsep ini sangatlah penting dalam


memahami struktur kalimat dalam bahasa Arab dan memberikan landasan
bagi pembelajaran yang lebih lanjut. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang bermanfaat dan memperkaya pemahaman kita terhadap
kekayaan bahasa Arab.

Jambi, November 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

2.1 Pengertian Na’at Dan Man’ut..........................................................3

2.2 Kesesuaian Antara Na’at Dan Man’ut.............................................4

2.3 Contoh Na’at Dan Man’ut...............................................................4

BAB III PENUTUP......................................................................................5

3.1 Kesimpulan...........................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................6

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam memahami dan menggali kekayaan bahasa Arab, aspek


keagamaan memegang peran yang sangat penting. Salah satu konsep yang
mencirikan kedalaman makna dan spiritualitas dalam bahasa Arab adalah
Na'at dan Man'ut. Na'at, yang berasal dari kata sifat, dan Man'ut, yang
berasal dari kata pelihara, memiliki keterkaitan erat dengan pengagungan
terhadap Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan tanggung jawab
pemeliharaan nilai-nilai moral.

Dalam bahasa Arab, setiap kata memiliki bobot makna dan nilai-
nilai yang mendalam. Oleh karena itu, memahami konsep Na'at dan Man'ut
bukan hanya sebagai keterampilan berbahasa, tetapi juga sebagai cara
mendalam untuk menggali spiritualitas dan etika dalam Islam.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang


komprehensif mengenai Na'at dan Man'ut dalam konteks bahasa Arab.
Melalui pembahasan ini, diharapkan pembaca dapat memahami peran
penting bahasa Arab dalam mengekspresikan nilai-nilai keislaman, serta
bagaimana Na'at dan Man'ut dapat menjadi medium untuk meresapi dan
mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Mengingat bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur'an dan hadis,


pemahaman mendalam tentang Na'at dan Man'ut dalam bahasa Arab
menjadi kunci untuk merasakan keindahan, kebijaksanaan, dan kedalaman
makna ajaran Islam.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Na’at Dan Man’ut


2. Sebutkan kesesuaian antara Na’at Dan Man’ut
3. Apa contoh Na’at Dan Man’ut

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Na’at Dan Man’ut


2. Untuk mengetahui Sebutkan kesesuaian antara Na’at Dan Man’ut
3. Untuk mengetahui contoh Na’at Dan Man’ut

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Na’at Dan Man’ut

1. Na'at (‫)نعت‬:

Na'at adalah istilah dalam bahasa Arab yang berasal dari kata sifat
atau sifa. Dalam konteks keagamaan Islam, Na'at merujuk pada pujian,
sanjungan, atau ekspresi penghargaan yang ditujukan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Pujian tersebut bisa berupa syair,
kata-kata, atau bentuk ekspresi lainnya yang menggambarkan keindahan,
keutamaan, dan kepribadian luar biasa Rasulullah. Na'at bukan hanya
merupakan ungkapan cinta dan kekaguman, tetapi juga sebagai cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah dan menguatkan ikatan spiritual dengan
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.1

2. Man'ut (‫)منعت‬:

Man'ut berasal dari kata 'inayyah, yang berarti melindungi atau


menjaga. Dalam konteks Islam, Man'ut merujuk pada tanggung jawab untuk
menjaga dan memelihara nilai-nilai moral, etika, dan ajaran agama. Ini
mencakup tindakan nyata untuk memelihara keutuhan norma-norma Islam
dalam berbagai aspek kehidupan, seperti hubungan sosial, ekonomi, dan
budaya. Man'ut menekankan pentingnya memelihara moralitas dan etika
Islam dalam tatanan kehidupan sehari-hari, sehingga umat Islam dapat
menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama mereka.

1
Yuyun wahyudin, (Mengenal Ilmu Nahwu), (Bandung, CV. Kreasi Sahabat Bersama, 2016),
hal-75.

3
2.2 Kesesuaian Antara Na’at Dan Man’ut

Antara Na’at dan Man’ut harus ada kesesuaian dalam beberapa segi, yaitu;

1. Segi I’rab (rafa’, nashab, dan khafadl), yakni jika man’ut nya rafa’
maka na’at nya harus rafa’, dan jika man’ut nya nasab maka na’at
nya pun harus nashab, demikian juga dengan khafadl.
2. Segi Ma’rifat dan nakirah, yakni jika man’ut nya ma’rifat, maka
na’at nya harus ma’rifat. Dan jika man’ut nya nakirah, maka na’at
nya pun harus nakirah.
3. Segi mudzakkar dan muannats, yakni jika man’ut nya mudzakkar
maka na’at nya harus mudzakkar, dan jika man’ut nya muannats,
maka na’atny a harus muannats.
4. Segi mufrod, tatsniyah, dan jama’, yakn ijika man’ut nya mufrod,
maka naa’tnya harus mufrod, dan jika man’ut nya tatsniyah, maka
na’at nya pun harus tatsniyah, begitu juga jika berbentuk jama’.2

2.3 Contoh Na’at Dan Man’ut

Berikut contoh contonya;3

Artinya Contoh

Telah datang zaid yang pandai itu ‫جَا َء َز ْيٌد الَعاِقُل‬


ٍٍSaya melihat seorang wanita yang
‫َر َأْيُت ِاْم َر َأًة َج ِم ْيَلًة‬
cantik
ٍٍSekolah kita adalah sekolah yang
‫َم ْد َر َس ُتَنا َم ْد َر َس ٌة َك ِبْيَر ٌة‬
luas
Saya bertemu dengan para pegawai
perempuan yang ramah
‫َقاِبْلُت الُم َو َّظَفاُت الَّلِط ْيَفاُت‬

2
Yuyun Wahyudin, (Mengenal Ilmu Nahwu), (Bandung, CV. Kreasi Sahabat Bersama,
2016), hal 75-76
3
Yuyun Wahyudin, (Mengenal Ilmu Nahwu), (Bandung, CV. Kreasi Sahabat Bersama,
2016), hal 76

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari urain di atas dapat disimpulkan bahwa na’at dan man’ut saling
memiliki hubungan, na’at adalah sifat dan man’ut adalah yang disifati.
Na’at dan man’ut adalah konsep dalam islam yang memiliki makna dan
peran yang penting dalam konteks spiritualitas, kecintaan terhadap nabi
Muhammad SAW, dan pemeliharaaan nilai nilai moral.

Dengan memahami dan mengamalkan na’at dan man’ut, umat islam di


harapkan dapat memperkaya pengalaman spiritual mereka, menjaga
moralitas, dan mengintegrasikan nilai nilai keislaman dalam setiap aspek
kehidupan sehari hari.

5
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, A. (2011). Nahwu dan sharaf. Yogyakarta: CV. Bairut.

Wahyudin, Y. (2016). Mengenal Ilmu Nahwu. Bandung: CV. Kreasi Sahabat


Bersama.

Anda mungkin juga menyukai