Anda di halaman 1dari 24

NILAI YURIDIS DAN

PENDIDIKAN
KARAKTER DI PROVINSI
SULAWESI UTARA
KELOMPOK 6
ANGGOTA

KAKA PRATAMA L MUHAMMAD NABIL


(2310631160064) (2310631160070)
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945: UUD 1945 menjadi landasan bagi semua
hukum dan peraturan di Indonesia, termasuk yang terkait dengan pendidikan dan moral.
Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi dan kepribadian peserta didik sesuai dengan agama,
kepercayaan, dan nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia.
Implementasi nilai pendidikan karakter lokal dapat digali berdasarkan budaya dan adat
istiadat. Melalui budaya pemberdayaan tradisi lisan sebagai sumber-sumber nilai,
norma, dan pesan yang terkandung di dalamnya. Pesan tersebut terkait dengan
kehidupan masyarakat. Misalnya, untuk di Provinsi Sulawesi Utara atau Manado
terdapat slogan sebagai filsafat hidup masyarakat Minahasa yang dipopulerkan oleh
Sam Ratulangi “Si Tou Timou Tumou Tou“ yang artinya manusia hidup untuk
memanusiakan orang lain atau hidup untuk menghidupkan orang lain.
Masyarakat Sulawesi Utara merupakan masyarakat pluralis. Dengan kondisi mampu
membuktikan diri dengan minimnya angka kerusuhan etnis dan ini merupakan salah
satu nilai moral dan menjadi modal dasar pembangunan di Provinsi Sulawesi Utara.
Nilai kerukunan dan gotongroyong telah mampu membina suatu hubungan harmonis
antar etnis yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.
Nilai-nilai ini terkandung dalam istilah Mapalus. Mapalus adalah saling membantu untuk
mengisi yang kosong; kemudian diartikan untuk bekerja bergotongroyong untuk
berbagai pekerjaan. Dasar Mapalus dikerangkai oleh keyakinan, bahwa sosok manusia
yang terdiri dari atas tiga unsur, yaitu tubuh atau keketer, roh pemendam, dan jiwa atau
gegenang. Pada hakikatnya adalah tunggal dari satu darah belaka atau matuari, yang
oleh karenanya wajib secara suka rela untuk melakukan pekerjaan bergotongroyong
demi kesejahteraan bersama.
NILAI-NILAI MASYARAKAT
NILAI SOSIAL

Nilai sosial di Manado, dalam Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 2


Tahun 2019 berisikan cita-cita para pejabat daerah untuk menciptakan
kehidupan yang tentram, tertib serta menumbukan rasa disiplin bagi
masyarakat Manado. Demi mewujudkannya ketentraman dan ketertiban
masyarakat, pemerintah Manado membuat suatu peraturan daerah tertulis
yang baru sebagai pengganti Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 18
Tahun 2002 tentang Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban di Kota
Manado.
NILAI SOSIAL

Mungkin ada yang sudah pernah


mendengar semboyan “Torang Samua
Basudara“ yang artinya kita semua
bersaudara. Masyarakat Sulawesi Utara
memiliki banyak keberagaman tetapi
mereka hidup dengan berdampingan
dengan dipenuhi nilai-nilai
kekeluargaan dan gotong royong.
NILAI BUDAYA

Nilai yuridis Mapalus adalah nilai-nilai yang berasal dari ketatan dan praktik
hukum adat yang ada dalam budaya Minahasa. Budaya Mapalus adalah
sikap dan praktik berdasarkan hukum adat yang membantu masyarakat
Minahasa berkerjasama dan membantu sama sama. Secara spesifik
perjanjian adat adalah perjajian yang bersifat komunal dan bersifat tertutup
penyelesaianya diluar hukum Adat Tounsawang. perjanjian tersebut tidak
mudah dituntut di pengadilan karena perjanjian ini tergolong perjanjian
tidak bernama dan tidak diatur dalam kitab Undang-Undang Hukum
Perdata perjanjian (perjanjian Inominaat).
NILAI BUDAYA

Potensi pengembangan perjanjian adat dilihat dari kekhususan


keterbukaan dan kejujuran sebagai sifat konkrit hukum adat yang terang
tunai sangat penting di era modernisasi. Potensi-potensi tersebut harus
didukung dengan kebijakan pemerintah daerah dalam pembuatan aturan
untuk memperkuat posisi Mapalus Rumah dalam masyarakat. Dengan
berlakunya ekonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No. 3 Tahun
2014 maka potensi perjanjian yang ada sangat penting dan layak
dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat di
daerah Sulawesi Utara.
NILAI BUDAYA

Nilai Budaya Mapulus

Mapulus merupakan budaya dominan masyarakat Sulawesi Utara.


Mapulus dalam arti yang sederhana berarti bentuk kerjasama atau gotong
royong dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Nilai budaya Mapulus dalam
praktiknya secara jelas dapat dilihat dari empat asas aktualisasinnya, yaitu
musyawarah dan mufakat, kekeluargaan, keagamaan, dan kerjasama.
Serta lima aspek dalam pengornisasian prinsip hidup Mapulus, yaitu:
keterbukaan, tolong-menolong, kebersamaan, disiplin kelompok, dan hasil
daya guna.
NILAI BUDAYA

Budaya Mapulus diterapkan dengan baik, dan menyebabkan jiwa saling


membantu itu tertanam betul pada masyarakat Tomohon. Mapulus sangat
berpengaruh terhadap cara pikir dan bertindak masyarakat kota Tomohon
bahkan sudah mengakar dan mendarah daging yang terwujud dalam
kegiatan-kegiatan sosial seperti kerukunan kampung, kerukunan marga,
dan lain-lain. Nilai budaya Mapulus ini dalam budaya orang Minahasa
Mapulus merupakan suatu hal yang terus terjaga sampai saat ini. Mapulus
juga merupakan suatu bentuk kearifan lokal masyarakat Sulawase Utara.
NILAI BUDAYA

Sulawesi Utara memiliki beberapa warisan seni budaya yang harus terus
diletarikan, seperti Rumah Adat Minahasa, Upacara Adat Kabasaran di
Watu Pinawetengan, dan Festival Bunaken. Kearifan lokal menjadi pintu
masuk untuk mengelola keberagaman di Sulawesi Utara dan dapat
menjadi sumber inspirasi untuk pendidikan karakter bangsa.
NILAI AGAMA

Nilai yuridis agama di daerah Sulawesi Utara atau Manado, Dalam


Peraturan Daerah kota Manado Nomor 2 Tahun 2019 Tentang
Ketentraman dan Ketertiban umum. Ketertiban umum adalah suatu
keadaan yang tertib, teratur, aman, damai, yang memungkinkan setiap
orang untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari atau keagamaan secara
bebas tanpa adanya gangguan. Sedangkan ketenteraman masyarakat
adalah suatu keadaan dimana pemerintah dan rakyat dapat melakukan
kegiatan secara aman, nyaman, dan tentram.
NILAI AGAMA

Nilai agama mempunyai peran penting dalam membentuk karakter di


masyarakat. Mayoritas penduduk menganut agama Kristen, terutama
Protestan, Katolik, dan Islam, nilai-nilai keagamaan itu menjadi landasan
moral dan etika dalam berkehidupan sehari-hari. Sulawesi Utara
mencangkup Hindu, Buddha, Konghucu, dan aliran kepercayaan,
mencerminkan toleranasi dan kerukunan antar umat beragama di daerah
tersebut.
NILAI AGAMA

Agama menjadi landasan


spiritual yang kuat bagi
masyarakat Sulawesi Utara dan
menjadi bagian integral dalam
pembentukan karakter yang
inklusif dan berlandaskan nilai-
nilai kearifan lokal serta toleransi.
NILAI AGAMA

Toleransi termasuk pada Si Tou Timou Tumou Tou, Mapulus, dan Torang
Samua Basudara. Sulawasi Utara biasa dikenal toleransinya kepada
semua kalangan dan termasuk salah satu Provinsi dengan tingkat toleransi
dan kurukunan tertinggi yang ada di Indonesia (2019 dan 2022).
NILAI KEINDAHAN

Nilai yuridis di wilayah Manado yang berhubungan dengan nilai keindahan


terdapat dalam Keputusan Mendikbud RI Nomor: 0276/0/1978, tanggal 16
Agustus 1978 yang menetapkan pembangunan Taman Budaya di Manado
sebagai implementasi amanat konstitusi, tentang Penetapan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Taman Budaya. Selanjutnya dibangun Taman
Budaya Provinsi Sulawesi Utara yang pada awalnya disebut Taman
Budaya Manado, kemudian menjadi salah satu UPTD Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara.
NILAI KEINDAHAN

Taman Budaya sebagai “estalase” keberlangsungan peradaban


kebudayaan, sesuai tugas pokok dan fungsinya merupakan lembaga
pelestarian, pembinaan, pengembangan, pemanfatan dan penyebarluasan
kebudayaan yang salah satunya adalah bidang kesenian. Dalam
keberlangsungannya perlu upaya memberi ruang ekspresi dan sosialisi
karya seni kepada para kreator atau pelaku seni, termasuk memberi ruang
apresiasi, penyadaran, arti pentingnya pembangunan seni-budaya yang
multi value bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan Sulawesi Utara
pada khususnya.
KESIMPULAN
Sulawesi Utara atau Manado memiliki ciri khasnya yang salah satunya
adalah keberagaman umat beragama, gotongroyong, kerukunan dan
lain-lain. Sesuai dengan Si Tou Timou Tumou Tou, Mapalus, dan
Torang Samua Basudara. Dari ketiga semboyan tersebut memiliki nilai-
nilai yang baik, dalam, dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
atau masyarakat.
Hukum adat menjadi dasar pengaturan hubungan keperdataan,
hubungan pertanahan antara masyarakat dengan alam sekitar
sebagaimana diatur alam Pasal 33 ayat (3) Undang-undang Dasar
1945.Kepatuhan masyarakat akan sistem Mapalus rummah walaupun
keras karena didasarkan pada perjanjian Adat yang sudah menjadi
tradisi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai