Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen :
Dr. Drs. H. ABU SIRI, S.Ag., M.Pd.I

Tentang:

Pancasila sebagai Pegangan Etika di


Kehidupan bertetangga di Bali
04 Desember 2023

Oleh:
Dadang S Saputra
NIM 230050274

Program Studi:
DIGITAL BUSINESS
Pendahuluan:

Indonesia, sebagai negara dengan beragam suku, budaya, dan agama,


menciptakan kekayaan yang luar biasa dalam kehidupan sosialnya.
Salah satu wilayah yang memperlihatkan keragaman budaya ini
dengan baik adalah pulau Bali. Bali adalah destinasi pariwisata yang
terkenal di dunia, menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Dalam konteks ini, saya akan membahas bagaimana pendatang di Bali
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
mereka dan bagaimana mereka dapat menjalin hubungan yang
harmonis dengan masyarakat setempat.

Latar Belakang Kehidupan Bertetangga di Bali:

Bali adalah salah satu pulau yang sering dijadikan rumah oleh
pendatang dari berbagai wilayah Indonesia dan luar negeri, baik untuk
bekerja, berlibur, atau mengejar tujuan lainnya. Kehidupan
bertetangga di Bali memiliki tantangan tersendiri karena pendatang
harus beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, yang mencakup
budaya, bahasa, dan tradisi yang unik. Dalam situasi seperti ini,
pengamalan nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting untuk
menjaga harmoni dan kesejahteraan bersama.

Makalah ini berfokus pada pengamalan Sila-Sila Pertama (Ketuhanan


Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab , Persatuan
Indonesia, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ) dan
bagaimana nilai-nilai ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari
pendatang di Bali.

PENGAMALAN SILA KETUHANAN YANG ESA

Pengamalan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa di Bali adalah penting dalam
mempertahankan harmoni di tengah keberagaman agama. Pendatang
perlu menghormati praktik keagamaan setempat, dan agama dapat
membentuk moral dan etika dalam kehidupan bertetangga. Dengan
penghargaan terhadap perbedaan agama dan kerjasama yang baik antar
tetangga, Bali dapat tetap menjadi tempat yang damai dan harmonis
bagi semua penduduknya, tanpa memandang keyakinan agama mereka.

Sila Ketuhanan menekankan pengakuan Tuhan Yang Maha Esa dan


keberagaman agama. Bagaimana pendatang di Bali mengamalkan Sila
ini?

1|Page
1. Penghormatan Terhadap Tempat Ibadah: Pendatang perlu
menghormati dan menjaga tempat-tempat ibadah agama-agama
yang berbeda.
2. Toleransi Agama: Toleransi agama sangat penting. Pendatang dan
penduduk setempat harus saling menghormati keyakinan agama
satu sama lain.

PENGAMALAN SILA KEMANUSIAN YANG ADIL dan BERADAB

Pengamalan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab di Bali adalah kunci
untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan beradab. Pendatang
perlu terlibat dalam gotong royong dan menjaga keberagaman dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, Bali dapat tetap menjadi tempat
yang damai, adil, dan beradab bagi semua penduduknya, menjadikan
Sila Kemanusiaan sebagai landasan kuat dalam kehidupan bertetangga.

PENGAMALAN SILA PERSATUAN INDONESIA

Sila Persatuan Indonesia menekankan pentingnya kesatuan dan


persatuan dalam keberagaman. Bagaimana pendatang di Bali dapat
mengamalkannya?

1. Hormat dan Menghargai Budaya Lokal:

Pendatang di Bali harus memahami dan menghargai budaya dan


tradisi masyarakat setempat. Ini mencakup menghargai perayaan dan
upacara adat Bali serta berpartisipasi dengan hormat jika diundang.
Menunjukkan rasa hormat terhadap budaya lokal adalah langkah
pertama dalam menciptakan hubungan yang baik dengan tetangga.

2. Berpartisipasi dalam Kegiatan Gotong Royong:

Gotong royong adalah salah satu prinsip yang sangat ditekankan


dalam Sila Persatuan Indonesia. Pendatang dapat aktif bergotong
royong dalam kegiatan masyarakat setempat. Ini tidak hanya
memperkuat hubungan dengan tetangga, tetapi juga membantu
masyarakat merasa diterima dan dihargai.

2|Page
PENGAMALAN SILA KEADILAN SOSIAL BALI SELURUH RAKYAT
INDONESIA

Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menekankan


perlunya pemerataan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia.
Bagaimana pendatang di Bali dapat mengamalkannya?

1. Menghormati Hak dan Kewajiban:

Pendatang harus memahami hak dan kewajiban mereka sebagai


warga negara Indonesia, termasuk dalam berbagai aspek kehidupan
seperti pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Ini termasuk
membayar pajak yang wajib dan mematuhi aturan hukum setempat.

2. Membantu Sesama:

Pendatang juga dapat membantu masyarakat setempat yang


membutuhkan, baik dalam bentuk sosial atau ekonomi, untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi semua. Ini bisa berupa sumbangan
sukarela, bantuan dalam program sosial, atau keterlibatan dalam
proyek-proyek pembangunan masyarakat.

Tantangan dan Upaya Pengamalan Pancasila:

Tantangan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila oleh pendatang di


Bali melibatkan perbedaan budaya, agama, dan ketidaksetaraan
sosial. Namun, dengan pendidikan, kesadaran, dan komitmen, banyak
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan ini.

1. Perbedaan Budaya dan Agama:

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh pendatang adalah


perbedaan budaya dan agama antara mereka dan masyarakat
setempat. Bali memiliki budaya Hindu yang kuat, sementara
pendatang mungkin berasal dari latar belakang agama yang berbeda.
Konflik budaya dan perbedaan keyakinan bisa menjadi sumber
ketegangan. Oleh karena itu, pendatang perlu memahami budaya dan
agama setempat dengan lebih baik dan berusaha untuk menghormati
perbedaan tersebut.

3|Page
2. Eksploitasi Sumber Daya Alam:

Bali sering menjadi destinasi untuk investasi dan bisnis, yang dapat
mengarah pada eksploitasi sumber daya alam tanpa
mempertimbangkan dampak lingkungan dan kepentingan masyarakat
lokal. Hal ini dapat bertentangan dengan prinsip Keadilan Sosial
Pancasila. Pendatang dan pemilik usaha perlu memastikan bahwa
kegiatan mereka tidak merugikan lingkungan dan menguntungkan
masyarakat setempat.

3. Ketidaksetaraan Sosial:

Terkadang, pendatang dapat memiliki akses dan kesempatan ekonomi


yang lebih besar dibandingkan dengan masyarakat lokal, yang dapat
menciptakan ketidaksetaraan sosial. Ini adalah pelanggaran terhadap
prinsip Keadilan Sosial Pancasila. Upaya harus dilakukan untuk
memastikan bahwa setiap warga, termasuk pendatang, memiliki
kesempatan yang setara dalam berbagai aspek kehidupan.

Upaya Peningkatan Kesadaran Pancasila:

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan memperkuat


pengamalan Pancasila di kehidupan sehari-hari di Bali, beberapa
upaya dapat dilakukan:

1. Pendidikan:

Program pendidikan tentang nilai-nilai Pancasila harus ditingkatkan,


tidak hanya untuk penduduk lokal tetapi juga untuk pendatang.
Sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya dapat memasukkan
pelajaran tentang Pancasila ke dalam kurikulum mereka. Selain itu,
seminar, lokakarya, dan diskusi dapat diadakan untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran tentang Pancasila.

2. Kegiatan Budaya dan Sosial:

Organisasi masyarakat lokal dan pendatang dapat bekerja sama dalam


mengadakan kegiatan budaya dan sosial yang melibatkan kedua
kelompok. Ini dapat mencakup festival budaya, pameran seni, atau
acara gotong royong bersama. Ini akan membantu membangun
hubungan yang lebih kuat dan memahami satu sama lain dengan lebih
baik.

4|Page
3. Media dan Komunikasi:

Media massa dan media sosial dapat dimanfaatkan untuk


menyebarkan informasi tentang Pancasila dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Kampanye sosial dan kampanye kesadaran
dapat dijalankan melalui platform-media ini untuk menciptakan
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

Peran Pemerintah dan LSM:

Pemerintah dan LSM memiliki peran penting dalam mendukung


pengamalan Pancasila di Bali:

1. Pemerintah:
Pemerintah setempat perlu mengawasi dan mengatur praktik-praktik
ekonomi dan lingkungan yang mungkin merugikan masyarakat
setempat. Mereka juga harus mempromosikan pendidikan tentang
Pancasila dan memberikan dukungan bagi program-program yang
memperkuat hubungan antara pendatang dan masyarakat lokal.

2. LSM:
LSM dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang
Pancasila, memantau pelaksanaan nilai-nilai Pancasila di masyarakat,
serta memberikan bantuan dan advokasi kepada masyarakat yang
menghadapi ketidaksetaraan sosial atau masalah lainnya.

5|Page
Kesimpulan:

Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bertetangga di Bali


adalah fondasi penting dalam menjaga harmoni, persatuan, dan
kesejahteraan bersama. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang
nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, keadilan sosial, dan gotong
royong, penduduk baru dan masyarakat setempat dapat membangun
hubungan yang positif dan saling mendukung. Dalam sebuah
komunitas yang beragam seperti Bali, pengamalan Pancasila adalah
kunci untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis.

Penduduk baru harus berkomitmen untuk menghormati budaya dan


tradisi lokal, berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong, serta
memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara
Indonesia. Hal ini akan membantu menciptakan rasa kebersamaan
yang kuat dan memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang
latar belakang atau asal, memiliki kesempatan yang sama dalam
kehidupan sehari-hari.

Terima kasih

6|Page

Anda mungkin juga menyukai