01.03.b.3-T1-4.a. Tugas Ruang Kolaborasi TK1.1 Refleksi Rancangan Pembelajaran
01.03.b.3-T1-4.a. Tugas Ruang Kolaborasi TK1.1 Refleksi Rancangan Pembelajaran
Silakan Anda telaah rancangan pembelajaran yang disusun oleh guru pamong di sekolah,
kemudian jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan hasil telaah Anda terhadap rancangan
pembelajaran yang dibuat oleh guru.
Kompetensi
Pembelajaran Pendidikan Pancasila ini perlu menggunakan strategi yang memang relevan
dengan karakteristik PPKn sekaligus sesuai dengan tumbuh kembang siswa SMAN 7
Bandung, khususnya Kelas X. Untuk itu perlu dicermati lebih dahulu Profil Pelajar
Pancasila, terutama yang menyangkut karakter Bernalar kritis, Gotong Royong, Kreatif,
Mandiri dan Berkebhinekaan Global serta Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan. Di
antara strategi yang diperlukan untuk pembelajaran PPKn ini adalah pemilihan pendekatan
yang tepat, model serta metode yang relevan, serta media pembelajaran yang kontekstual.
Menyesuaikan dengan urutan capaian pembelajaran berdsasrkan analisis CP dan
menyesuaikan dengan ATP (Alur Tujaun Pembelajaran). CP tentang Elemen Pancasila kelas
X Fase E sesuai dengan pengembangan kompetensi melalui Materi Pokok Peran dan
Kedudukan sebagai Warga Negara.
Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pembelajaran dengan model berdiferensiasi, peserta didik diharapkan mampu
:
• Peserta didik mampu memahami hakikat penduduk dan warga negara
• Peserta didik mampu menjelaskan peran dan kedudukannya sebagai warga negara
Indonesia.
• Peserta didik mampu menjelaskan asas dalam penentuan warga negara.
• Peserta didik mampu menganalisis permasalahan pewarganegaraan.
• Peserta didik mampu mendiskusikan, mendesain, dan menampilkan syarat dan proses
pewarganegaraan.
Asesmen apa yang digunakan pada rancangan pembelajaran yang Anda telaah?
Analisislah kesesuaian antara asesmen yang digunakan dengan tujuan pembelajaran!
Jawab:
Dalam modul yang saya telah asesmen yang digunakan dalam rancangan pembelajaran
pertama adalah asesmen diagnostik (mengenal diri dan level kemampuan belajar) melalui
lembar observasi peserta didik, yang dimana dalam prosesnya peserta didik akan
mengerjakan asesmen diagnostik kognitif dan non kognitif melalui handphone
masing-masing, tes ini dilakukan untuk menelusuri gaya belajar serta kesiapan diri dalam
belajar. Berikutnya adalah asesmen formatif pertama penilaian kinerja yaitu Pembelajaran
Sosial Emotional – Experiential
learning - Refleksi Diri/Reflecting (PSE/ SEL) berupa LKPD sosial emosional dan LKPD
pembelajaran berdiferensiasi dan Penilaian portofolio berupa Pembelajaran Berdiferensiasi
kelompok gaya belajar – Project Citizen. Yang ketiga adalah asesmen sumatif dalam bentuk
Quizziz yang dikerjakan secara individu. Kemudian diakhiri dengan guru memberikan
penugasan dan pemberian kuis melalui media Kahoot sebagai proses penilaian pengetahuan
dan tindak lanjut proses pembelajaran.
Tuliskan saran atau perbaikan berdasarkan hasil telaah Anda terhadap rancangan
pembelajaran tersebut!
Jawab:
Menurut saya dalam penyusunan rancangan ini sudah sesuai dengan prinsip Understanding
by Design (UbD) serta menggunakan alur mundur (Backward Design). Diperkuat dengan
hasil dari analisis yang dilakukan bahwa tidak ditemukan suatu kekurangan sehingga tidak
ada yang perlu untuk diperbaiki.
Tugas Kelompok 1 : Pemetaan Rancangan pembelajaran dengan konsep
Understanding by Design
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi cara pandang para pendiri bangsa tentang rumusan dan isi
Pancasila. Termasuk di dalamnya juga pandangan para pendiri bangsa tentang hubungan agama dan negara
terkait frasa “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dalam
Piagam Jakarta.
Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
Menggunakan pertanyaan sederhana untuk memantik ingatan peserta didik, misalnya:
Apa yang dimaksud dengan "ide pendiri bangsa" dalam konteks pembentukan negara?
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif digunakan pada akhir proses pembelajaran, misalnya yaitu dengan
memberikan soal atau post test.
Rubrik Penilaian Aktivitas Diskusi Kelompok
Capaian Asesmen
Kriteria
Penilaian Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
(Sangat Baik) (Baik) (Cukup (Kurang) (Sangat
Kurang)
Pendekatan/Model Pembelajaran: Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran tatap muka,
diskusi, presentasi dan penugasan.
Media Pembelajaran:
Media: - Video/gambar terkait Menggali ide pendiri bangsa tentang dasar negara
- Slide Presentasi
Alat: Gawai, Akses internet, Buku teks PPKn, Spidol, Papan tulis, LKPD, LCD Proyektor
Skenario Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memberikan salam kepada peserta didik
2. Peserta didik berdoa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
3. Peserta didik mencermati dan melaksanakan arahan guru untuk memeriksa kerapian
dan kebersihan diri maupun ruang kelas
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik
5. Peserta didik mendapatkan motivasi dari guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
6. Peserta didik mencermati penjelasan singkat guru tentang materi yang akan dipelajari dan
uraian singkat tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik dengan bimbingan guru membentuk kelompok beranggotakan 6 peserta didik tiap
kelompok dengan mempertimbangkan keragaman kemampuan belajar peserta didik. (jumlah
kelompok dapat disesuaikan
dengan jumlah peserta didik yang hadir pada pertemuan ini).
2. Guru mengingatkan peserta didik agar mencatat bagian/ hal-hal yang dianggap penting yang
disajikan dalam video yang akan diputar.
3. Peserta didik bersama dengan kelompoknya mencermati tayangan video pendek tentang
menggali ide pendiri bangsa tentang dasar negara kemudian mencatat beberapa kejadian yang
dianggap penting di dalam video/gambar yang sesuai dengan materi. (video dapat dilihat pada
link: (https://youtu.be/oIUyldTYFkU?si=3os3IDmn9RTGAGwF) Sebagai alternatif, video dapat
diunduh oleh guru dan ditampilkan didepan kelas sehingga peserta didik tidak perlu mengakses
video secara mandiri.
4. Setiap perwakilan dari beberapa kelompok diminta untuk mengungkapkan pandangan kritisnya
dengan penuh kesopanan terhadap isi tayangan video yang telah diputar dikaitkan dengan
menggali ide pendiri bangsa tentang dasar negara.
5. Guru memberikan apresiasi dan penguatan atas seluruh pandangan dari perwakilan kelompok
terkait isi tayangan video yang telah diputar.
6. Setiap kelompok diminta untuk merumuskan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam
menggali ide pendiri bangsa tentang dasar negara.
7. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan literasi digital untuk mendapatkan informasi
yang lengkap dan utuh terkait permasalahan-permasalahan dalam menggali ide pendiri bangsa
tentang dasar negara. Kegiatan literasi digital dapat disesuaikan dengan ketersediaan literatur di
sekolah, misalnya buku, koran, majalah, televisi dan sebagainya.
8. Peserta didik bersama kelompoknya merumuskan permasalahan-permasalahan yang ditemukan
dalam menggali ide pendiri bangsa tentang dasar negara sesuai bidang yang menjadi tugas
kelompoknya dengan penuh semangat.
9. Peserta didik bersama kelompoknya menganalisis secara kritis setiap rumusan masalah tentang
menggali ide pendiri bangsa tentang dasar negara yang telah disusun dicari alternatif solusi
permasalahannya.
10. Peserta didik menuangkan hasil kerjanya ke dalam sebuah lembar kerja secara jelas dan tajam.
11. peserta didik bersama dengan kelompoknya secara bergiliran mempresentasikan hasil kerja
Mereka, kemudian mendapatkan tanggapan dari kelompok lain. Pada langkah ini jika waktu
mencukupi sebaiknya seluruh kelompok dapat tampil ke depan kelas, namun jika tidak
mencukupi cukup perwakilan.
12. Guru memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil kerja seluruh peserta didik.
13. Peserta didik melakukan tanya jawab terkait materi yang sulit dipahami oleh peserta didik.
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari
2. Peserta didik mengerjakan post tes yang diberikan oleh guru
3. Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik dapat mempersiapkan alat dan bahan
untuk piagam komitmen pada pertemuan selanjutnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan ucapan salam. Bisa ditambahkan dengan doa
jika kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam akhir pulang sekolah.
Lembar Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
Menggunakan pertanyaan sederhana untuk memantik ingatan peserta didik, misalnya:
a. Apa yang dimaksud dengan "ide pendiri bangsa" dalam konteks pembentukan
negara? Jawaban:
Ide pendiri bangsa merujuk pada serangkaian prinsip, nilai, dan pandangan yang menjadi dasar
bagi pembentukan sebuah negara. Ini mencakup visi mereka terhadap pemerintahan, hak asasi
manusia, dan prinsip-prinsip moral yang membentuk fondasi negara.
d. Bagaimana konsep keadilan tercermin dalam ide pendiri bangsa tentang dasar
negara? Jawaban:
Konsep keadilan tercermin dalam upaya memberikan hak dan kewajiban yang setara bagi
seluruh warga negara, mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta memberikan
perlindungan hukum yang adil.
e. Apa peran agama dalam pembentukan dasar negara menurut pandangan pendiri
bangsa? Jawaban:
Meskipun agama diakui sebagai sumber moral dan etika, pendiri bangsa menekankan prinsip
negara yang inklusif terhadap semua agama. Hal ini tercermin dalam konsep "Bhinneka
Tunggal Ika" yang menghargai keragaman agama.
Catatan:
Asesmen diagnostik harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman peserta.
Jawaban yang diberikan di atas hanya contoh dan dapat disesuaikan dengan konteks sejarah
dan ideologi negara tertentu.
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif digunakan pada akhir proses pembelajaran, misalnya yaitu dengan
memberikan soal atau post test.
c. Sebutkan dua nilai dasar yang ditekankan oleh pendiri bangsa Indonesia dalam
pembentukan dasar negara.
Jawaban:
● Persatuan: Mencerminkan pentingnya kesatuan dan solidaritas di antara beragam
suku, agama, dan budaya di Indonesia.
● Keadilan: Menunjukkan komitmen terhadap penegakan hukum yang adil dan
distribusi sumber daya yang merata.
e. Bagaimana ide pendiri bangsa mencerminkan prinsip inklusivitas terhadap keberagaman agama
di Indonesia?
Jawaban:
Ide pendiri bangsa tercermin dalam prinsip "Bhinneka Tunggal Ika" yang menghargai
keberagaman agama dan budaya, menciptakan negara yang inklusif dan menghormati hak-hak
individu untuk menjalankan keyakinan agama masing-masing.
Catatan:
Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk merangsang pemikiran peserta dan membantu mereka
memahami nilai-nilai dasar yang mendasari pembentukan negara. Poin jawaban dapat diubah
atau dikembangkan sesuai dengan kebutuhan spesifik dalam konteks pendidikan dan pemahaman
peserta.
3. Asesmen Sumatif
Dilakukan diakhir pembelajaran seperti ulangan harian.
b. Bagaimana tokoh Soekarno berkontribusi dalam membentuk dasar negara Indonesia? Sebutkan
salah satu konsep yang diusulkannya.
Jawaban:
Soekarno, sebagai Presiden pertama Indonesia, mencetuskan konsep "Pancasila" sebagai dasar
negara. Ia memainkan peran kunci dalam merumuskan ideologi yang mencerminkan
nilai-nilai dasar negara.
c. Sebutkan setidaknya tiga nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh pendiri bangsa dalam
membentuk dasar negara Indonesia.
Jawaban:
● Persatuan
● Keadilan
● Kemanusiaan
d. Apa yang diakui oleh pendiri bangsa sebagai sumber moral dan etika, dan bagaimana hal tersebut
tercermin dalam dasar negara?
Jawaban:
Pendiri bangsa mengakui agama sebagai sumber moral dan etika. Ini tercermin dalam prinsip
"Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam Pancasila.
e. Mengapa inklusivitas terhadap keberagaman agama dianggap penting dalam ide pendiri bangsa
tentang dasar negara?
Jawaban:
Inklusivitas terhadap keberagaman agama dianggap penting untuk menciptakan negara yang adil,
menghargai hak-hak individu, dan mengakui keberagaman sebagai kekuatan.
Catatan:
Asesmen sumatif ini dirancang untuk mengukur pemahaman peserta tentang ide pendiri bangsa
terkait dasar negara. Poin jawaban harus mencakup informasi mendalam dan pemahaman
konsep-konsep kunci yang terkait dengan pembentukan negara Indonesia.