Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Knowledge Management System (KMS)


Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu:
Iwan Hermansyah., S.E., M.Si., Ak., CA., CFRM

Disusun Oleh:

Ahmad Alfaiz 223403085


Riska Ratnasari 223403086
Fitri Siti Rahayu 223403087
Siska Kartika 223403088

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan ra
hmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Knowledge Management System (KMS)” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan serta pengetahuan tentang
Knowledge Management System (KMS), baik pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, komponen,
jenis-jenis, siklus, contoh, tahap implementasi, tantangan maupun solusinya.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iwan Hermansyah., S.E., M.Si.
Ak., CA., CFRM selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, yang
telah memberikan arahan serta bimbingannya. Tak lupa pula kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perba
ikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yan
g positif bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tasikmalaya, 24 Februari 2024

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengertian Knowledge Management System (KMS) 3

B. Tujuan Knowledge Management System (KMS) 4

C. Fungsi Knowledge Management System (KMS) 4

D. Manfaat Knowledge Management System (KMS) 5

E. Komponen Knowledge Management System (KMS) 6

F. Jenis-Jenis Knowledge Management System (KMS) 8

G. Siklus Knowledge Management System (KMS) 9

H. Contoh Aplikasi Knowledge Management System (KMS) 10

I. Implementasi Knowledge Management System (KMS) 12

J. Tantangan dan Solusi atas Implementasi Knowledge Management System (KMS) 13

BAB III PENUTUP 15

A. Kesimpulan 15

B. Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, Perusahaan d
an organisasi dihadapkan pada tantangan untuk mengelola pengetahuan dengan efektif.
Pengetahuan merupakan aset tak ternilai yang mampu memberikan keunggulan komp
etitif, inovasi, dan daya tahan suatu entitas terhadap perubahan. Jika manajemen peng
etahuan dilakukan oleh organisais dengan baik, maka akan dapat meningkatkan kualit
as pengetahuan yang ada pada setiap individu yang ada pada organisasi tersebut yang
pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan bagi organisasi melalui terciptanya ino
vasi-inovasi baru yang dihasilkan oleh setiap individu yang ada pada organisasi (Yoha
nnes Kurniawan et al, 2017).

Knowledge management system (KMS) menjadi solusi yang relevan dalam me


nangani kompleksitas pengelolaan pengetahuan di era digital ini. Menurut (Banyal &
Wahab, 2018), knowledge management system atau sistem manajemen pengetahuan a
dalah penggunaan teknologi informasi modern untuk sistematisasi guna meningkatkan
dan mempercepat pengelolaan pengetahuan di dalam dan antar organisasi. Sistem ini t
idak hanya mencakup teknologi informasi, tetapi juga mencakup proses, kebijakan, da
n budaya organisasi yang mendukung pengungkapan, penyimpanan, distribusi, dan pe
manfaatan pengetahuan secara efisien.

Melalui implementasi Knowledge Management System (KMS), perusahaan da


pat meningkatkan efisiensi operasional, meminimalkan risiko kehilangan pengetahuan
saat karyawan pindah, dan mendorong kolaborasi di antara anggota organisasi. Penelit
ian yang dilakukan oleh (Iskandar et al., 2014) menyebutkan bahwa KMS bisa mempe
rmudah menemukan pengetahuan dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk
menemukan solusi untuk suatu masalah. Pengelolaan pengetahuan yang baik juga me
mfasilitasi proses inovasi dan pengambilan keputusan yang lebih baik, karena informa
si dan pengetahuan yang relevan dapat diakses dengan mudah.

Berdasarkan uraian di atas, penulis akan mengkaji secara mendalam tentang K


nowledge Management System (KMS), termasuk konsep dasar, manfaatnya, kompone
nnya, jenis-jenisnya, siklus, contoh, implementasi, serta kelebihan dan kekurangan de
ngan judul, “Knowledge Management System (KMS)”.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam pembahasan


makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Knowledge Management System (KMS)?
2. Apa tujuan Knowledge Management System (KMS)?
3. Apa fungsi Knowledge Management System (KMS)?
4. Apa manfaat Knowledge Management System (KMS)?
5. Apa saja komponen dalam Knowledge Management System (KMS)?
6. Apa saja jenis-jenis Knowledge Management System (KMS)?
7. Bagaimana siklus Knowledge Management System (KMS)?
8. Sebutkan contoh aplikasi Knowledge Management System (KMS)!
9. Jelaskan implementasi Knowledge Management System (KMS)!
10. Apa saja tantangan dan solusi atas implementasi Knowledge Management System
(KMS)?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Knowledge Management System (KMS).
2. Untuk mengetahui tujuan Knowledge Management System (KMS).
3. Untuk mengetahui fungsi Knowledge Management System (KMS).
4. Untuk mengetahui manfaat Knowledge Management System (KMS).
5. Untuk mengetahui komponen Knowledge Management System (KMS).
6. Untuk mengetahui jenis-jenis Knowledge Management System (KMS).
7. Untuk mengetahui siklus dari Knowledge Management System (KMS).
8. Untuk mengetahui contoh aplikasi Knowledge Management System (KMS).
9. Untuk mengetahui implementasi Knowledge Management System (KMS).
10. Untuk mengetahui tantangan dan solusi atas implementasi Knowledge Manageme
nt System (KMS).

PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Knowledge Management System (KMS)

Knowledge Management System (KMS) atau Sistem Manajemen Pengetahuan


adalah sistem yang mampu menginspirasi pembagian pengetahuan. KMS mengacu pa
da sistem teknologi informasi (TI) yang menyimpan dan mengambil pengetahuan, me
ningkatkan kolaborasi, menempatkan sumber pengetahuan, menangkap dan menggun
akan pengetahuan, mengelola repositori untuk pengetahuan, atau dalam beberapa cara
lain meningkatkan proses knowledge management (Hidayad & Fauziati, 2018).

Menurut Tobing (2007), KMS merupakan mekanisme dan proses yang terpadu
dalam penyimpanan, pemeliharaan, pengorganisasian informasi bisnis dan pekerjaan
yang berhubungan dengan penciptaan berbagai informasi menjadi asset intelektual org
anisasi yang permanen. Menurut Alavi dan Leiner (2001), KMS adalah suatu sistem b
erbasis teknologi informasi (IT-based system) yang dikembangkan untuk mendukung
dan meningkatkan proses penciptaan, penyimpanan/pengambilan kembali, pemindaha
n/penyebarluasan, dan penggunaan pengetahuan organisasi.

Menurut (Takeuchi & Nonaka, 2008), pengetahuan baru timbul karena adanya
interaksi secara terus menerus antara pengetahuan eksplisit (teraktualisasi) dan tacit (t
erpendam). Pengetahuan teraktualisasi adalah bentuk pengetahuan yang sudah terdok
umentasi atau terformalisasi, mudah disimpan, diperbanyak, disebarluaskan dan dipel
ajari, seperti manual, buku, laporan, dokumen, surat, dan sebagainya. Sedangkan peng
etahuan terpendam adalah bentuk pengetahuan yang masih tersimpan dalam pikiran m
anusia, seperti gagasan, persepsi, cara berpikir, wawasan, keahlian/kemahiran, dan seb
againya. Interaksi terus menerus tersebut meliputi empat tahapan, yaitu socialization,
externalization, combination, dan internalization. Interaksi tersebut dijadikan model y
ang disebut SECI Model (Kaawoan et al., 2017).

Dengan KMS, pengetahuan yang ada dapat diklasifikasikan, bagaimana penge


tahuan tersebut ditemukan, bagaimana penyimpanan pengetahuan, bagaimana memeli
hara pengetahuan serta bagaimana menggunakan pengetahuan tersebut dan menyebar
kannya.

B. Tujuan Knowledge Management System (KMS)

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Adapun tujuan dari penerapan KMS adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kolaborasi
KMS memungkinkan berbagi pengetahuan antar individu dan tim dalam or
ganisasi, memfasilitasi kolaborasi yang lebih efektif dan produktif.
2. Meningkatkan Inovasi
Dengan akses mudah terhadap pengetahuan yang tersimpan, KMS mendor
ong inovasi dengan memungkinkan ide-ide baru muncul dan dikembangkan.
3. Meningkatkan Efisiensi
Dengan menyediakan akses cepat dan mudah terhadap informasi yang rele
van, KMS membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencari informas
i dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
4. Mengurangi Redundansi
KMS membantu mencegah duplikasi pekerjaan dan informasi yang tidak p
erlu, sehingga mengurangi pemborosan sumber daya.
5. Meningkatkan Pembelajaran Organisasi
Dengan menyimpan pengetahuan dan pengalaman secara terstruktur, KMS
mendukung pembelajaran organisasi yang berkelanjutan.
6. Meningkatkan Daya Saing
Dengan memungkinkan organisasi untuk mengelola pengetahuan secara ef
ektif, KMS membantu meningkatkan daya saing melalui pemanfaatan pengetahua
n sebagai aset strategis.

C. Fungsi Knowledge Management System (KMS)


Perusahaan perlu mempunyai pengetahuan yang mumpuni agar bisnisnya tetap
berkembang dan tidak terlindas zaman. Selain itu, pengetahuan tersebut juga digunaka
n untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin akan dihadapi. Fungsi spesifik d
ari KMS adalah sebagai berikut.
1. Menghemat Biaya dan Waktu
Dengan sumber pengetahuan yang ada, perusahaan bisa dengan mudah me
nggunakannya untuk konteks lain. Dengan begitu, biaya dan waktu tidak akan kel
uar banyak.
2. Menambah Aset Pengetahuan
Karyawan bisa memanfaatkan sumber pengetahuan dengan mudah. Dampa
knya yaitu pemanfaatan pengetahuan meningkat, kemudian kompetensi akan berk

PAGE \* MERGEFORMAT 2
embang.
3. Perusahaan Lebih Mudah Beradaptasi
Jika lingkungan bisnis mengalami perubahan, maka perusahaan akan lebih
siap menghadapinya dengan cara beradaptasi dengan baik. Hal tersebut karena per
usahaan sudah memiliki ilmunya.
4. Meningkatkan Produktivitas
Pengetahuan bisa digunakan ulang dalam membuat produk yang sedang di
kembangkan, sehingga akan terjadi peningkatan produktivitas.

D. Manfaat Knowledge Management System (KMS)


Dalam dunia saat ini yang penuh dengan ledakan informasi, masalah terbesar
bagi banyak organisasi adalah bagaimana mengelola dan memanfaatkan pengetahuan
yang tersedia. Knowledge Management System (KMS) muncul sebagai solusi yang sa
ngat diperlukan untuk situasi ini. Dengan menggunakan KMS, organisasi dapat meng
atasi masalah ini dengan cara yang lebih sistematis dan terstruktur. Mari kita lihat lebi
h dalam bagaimana KMS dapat membantu meningkatkan inovasi, produktivitas, dan k
eunggulan kompetitif di era informasi yang terus berkembang.
1. Manfaat knowledge management system untuk individu:
 Membantu individu dalam pekerjaanya.
 Menghemat waktu untuk pembuatan keputusan yang lebih baik dalam penyele
saian masalah.
 Membangun ikatan komunitas dalam organisasi.
 Membantu agar individu tetap up to date
 Menyediakan tantangan dan kesempatan untuk berkontribusi di organisasi
2. Manfaat knowledge management system untuk komunitas:
 Mengembangkan kemampuan profesional.
 Menyediakan proses belajar mengajar.
 Memfasilitasi networking dan kolaborasi yang efektif.
 Mengembangkan kode etik profesional.
 Mengembangkan “bahasa” yang sama
3. Manfaat knowledge management system untuk organisasi atau perusahaan:
 Membantu menjalankan strategi.
 Menyelesaikan masalah dengan cepat.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
 Menjalankan praktek terbaik.
 Meningkatkan pengetahuan dalam produk dan pelayanan.
 Mengumpulkan ide.
 Meningkatkan kesempatan dalam inovasi.
 Memungkinkan organisasi untuk lebih maju dalam persaingan.
 Membangun ingatan organisasi.

E. Komponen Utama Knowledge Management System (KMS)


Dalam era di mana informasi menjadi aset terpenting bagi perusahaan, pengel
olaan pengetahuan telah menjadi penting untuk keberhasilan jangka panjang. Knowle
dge Management System (KMS) muncul sebagai solusi penting di tengah kekacauan d
an kompleksitas informasi saat ini. KMS tidak hanya memungkinkan organisasi untuk
menyimpan dan mengatur informasi, tetapi juga meningkatkan aksesibilitas, kolabora
si, dan inovasi.
Untuk memahami manfaat KMS dan bagaimana itu membantu organisasi, san
gat penting untuk memahami komponen utamanya. Ada tiga komponen yang menjadi
karakteristik knowledge management system, di antaranya adalah sebagai beritkut:
1. People
People terdiri dari orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang pengel
olaan sistem dan berkomitmen dalam keseluruhan proses yang melibatkan atau me
mbutuhkan pengetahuan untuk organisasi.
2. Process
Proses memastikan bahwa penerapan dari manajemen pengetahuan berjala
n sesuai alur dengan menyeimbangkan antara prinsip, praktik, strategi, dan proses.
3. Technology
Teknologi merupakan media KMS dimana untuk mengurusnya dibutuhkan
seseorang yang kompeten dalam mengurusnya. Dalam proses penerapannya mem
erlukan kolaborasi antara fasilitas dan konten menajemen.

Dalam prosesnya sendiri, knowledge managemenst system juga membutuhkan


komponen-komponen lain setelah ketiga komponen utama dalam KMS.

1. Knowledge Database

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Knowledge database juga dikenal sebagai basis data pengetahuan, yaitu te
mpat utama di mana semua jenis pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi disim
pan. Basis data ini dapat berupa dokumen, catatan, presentasi, video, atau jenis ko
nten lainnya yang terkait dengan operasi organisasi.
2. Alat Pencarian

Alat ini memungkinkan pengguna mencari dan mengakses informasi dari b


asis data pengetahuan. Algoritma pencarian yang efektif dapat meningkatkan kece
patan proses pencarian dan akurasi hasilnya.

3. Pengelolaan Konten (Content Management)


Bagian ini bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengaturan konten dal
am basis data pengetahuan. Ini mencakup proses pembuatan, penyuntingan, pengh
apusan, dan pembaruan konten untuk memastikan bahwa konten telah akurat dan r
elevan.
4. Pembagian Pengetahuan
Fasilitas untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antar anggota organis
asi. Contohnya termasuk forum diskusi, platform kolaborasi, atau fitur berbagi ya
ng terintegrasi dengan alat komunikasi organisasi.
5. Kolaborasi dan Komunikasi (Collaboration and Communication)
Bagian ini memungkinkan anggota tim berinteraksi satu sama lain untuk b
erkolaborasi dalam proyek, berbagi ide, atau berkomunikasi dalam konteks penget
ahuan.
6. Analisis Pengetahuan
Analisis pengetahuan memungkinkan organisasi untuk menganalisis data p
engetahuan yang ada untuk menemukan pola, tren, atau wawasan yang dapat mem
bantu perencanaan dan pengambilan keputusan strategis.
7. Pengelolaan Proses Bisnis
Mengintegrasikan proses bisnis organisasi untuk memastikan bahwa penge
tahuan yang dikelola oleh sistem membantu mencapai tujuan bisnis dan meningka
tkan efisiensi operasional.
8. Keamanan dan Privasi (Security and Privacy)
Perlindungan terhadap akses ilegal ke informasi sensitif serta pengaturan h
ak akses yang tepat untuk mengontrol siapa yang dapat melihat, mengubah, atau
menggunakan informasi tertentu.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Sebuah KMS dapat menjadi dasar yang kuat untuk meningkatkan inovasi, pro
duktivitas, dan kolaborasi dalam organisasi sambil memastikan bahwa pengetahuan or
ganisasi diatur dan dimanfaatkan dengan baik.

F. Jenis-Jenis Knowledge Management System (KMS)


Di tengah persaingan yang semakin ketat dan dinamika pasar yang berubah de
ngan cepat, organisasi di seluruh dunia semakin menyadari pentingnya pengelolaan pe
ngetahuan sebagai aset utama. Knowledge Management System (KMS) menjadi alat y
ang tak tergantikan untuk memudahkan proses ini. Tetapi KMS tidak cocok untuk sem
ua orang. Ada berbagai jenis KMS untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan lingkung
an organisasi.
Beberapa jenis sistem manajemen pengetahuan (KMS) adalah sebagai berikut:
1. Sistem Penyimpanan dan Pencarian Dokumen
Jenis ini berfokus pada penyimpanan, pengorganisasian, dan pencarian dok
umen dan informasi terkait. Ini mencakup sistem penyimpanan file elektronik, bas
is data dokumen, dan alat pencarian yang membuat pengguna mudah menemukan
dokumen yang mereka butuhkan.
2. Basis Data Pengetahuan Bersama (Collaborative Knowledge Bases)
Jenis ini mengutamakan kerja sama dan berbagi pengetahuan di antara ang
gota tim atau komunitas. Contohnya termasuk platform kolaborasi, forum diskusi,
wiki, dan sistem berbagi pengetahuan, yang memungkinkan orang berinteraksi sat
u sama lain dan berbagi pengetahuan dengan orang lain.
3. Sistem Manajemen Konten (CMS)
Sistem manajemen konten biasanya digunakan untuk mengelola konten we
b, tetapi juga dapat digunakan sebagai bentuk sederhana dari KMS. CMS memban
tu dalam pembuatan, pengelolaan, dan distribusi konten digital seperti dokumen, g
ambar, dan media lainnya.
4. Sistem Pengetahuan Eksekutif
Jenis ini dimaksudkan untuk membantu pemimpin dan eksekutif perusahaa
n dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis. Untuk mendukung pro
ses pengambilan keputusan, mereka memberikan akses cepat dan mudah ke lapora
n relevan, analisis data, dan informasi penting.
5. Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS)
LMS lebih sering digunakan dalam bidang pendidikan dan pelatihan, tetapi

PAGE \* MERGEFORMAT 2
mereka juga dapat berfungsi sebagai KMS yang mengelola dan menyebarkan info
rmasi terkait dengan pengembangan karyawan, pembelajaran organisasi secara kes
eluruhan, dan pelatihan karyawan.
6. Sistem Analisis Pengetahuan (Knowledge Discovery Systems)
Jenis ini menggali wawasan dan pola tersembunyi dari data pengetahuan o
rganisasi melalui analisis data dan kecerdasan buatan. Mereka membantu menemu
kan pengetahuan baru, tren, dan korelasi yang mungkin tidak terdeteksi secara ma
nual.

Bergantung pada kebutuhan dan tujuan organisasi, setiap jenis KMS memiliki
manfaat dan aplikasi yang berbeda. Menggabungkan atau mengintegrasikan beberapa
jenis KMS juga dapat memberikan solusi pengelolaan pengetahuan yang lebih luas da
n efisien.

G. Siklus Knowledge Management System (KMS)


Teori tentang KMS, menurut (Dalkir, 2011) terdapat beberapa langkah, diantar
anya:
1. Identifikasi (Identification)
Langkah pertama dalam siklus KMS adalah identifikasi pengetahuan yang
ada dalam organisasi. Siklus ini melibatkan mengidentifikasi pengetahuan tacit (p
engetahuan yang ada dalam pikiran individu) dan pengetahuan eksplisit (pengetah
uan yang terdokumentasi). Untuk mengidentifikasi dasar pengetahuan, perlu dilak
ukan brainstorming serta analisis bersama.
2. Pembuatan (Create)
Data serta informasi dalam asset pengetahuan di tahap sebelumnya diolah
menjadi pengetahuan baru. Pembaruan pengetahuan dilakukan untuk memenuhi k
ebutuhan yang kurang. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk
membuat pengetahuan baru. Contohnya yaitu analisis alur kerja dan informasi, pe
metaan, proses dan pembuatan prototipe. Pembuatan aset pengetahuan ini mengik
uti panduan yang sama seperti analisis dan asesmen tahap identifikasi.
3. Penyimpanan (Store)
Setelah pengetahuan selesai dibuat, kemudian disimpan dengan baik dalam
sistem basis data, repositori digital, dan intranet. Pengetahuan ini disimpan agar na
ntinya mudah diakses oleh anggota organisasi atau perusahaan.
4. Pembagian (Share)

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Proses pembagian informasi dilakukan dengan sosialisasi, kolaborasi, pelat
ihan, dan komunikasi internal. Organisasi atau perusahaan yang sudah berpengala
man akan memiliki saluran komunikasi yang lebih efisien dan efektif. Hal tersebut
dapat mempercepat waktu penyebarluasan pengetahuan. Tahap ini bisa dikatakan
sebagai penghubung aliran pengetahuan dari hulu ke hilir.
5. Penggunaan (Use)
Pengetahuan yang sudah dibagi dapat digunakan untuk membuat keputusa
n, memecahkan masalah, mengembangkan pemikiran yang inovatif, dan meningk
atkan efisiensi pekerjaan di sebuah organisasi.
6. Pembelajaran (Learn)
Knowledge bisa berperan dalam upaya menyempurnakan pengetahuan yan
g sebelumnya sudah ada. Dalam langkah ini, ada empat tahap yang harus dilewati,
di antaranya:
a) Menghubungkan
b) Mengintegrasikan
c) Menggabungkan
d) Menginternalisasi pengetahuan
7. Improvisasi (Improvise)
Aset pengetahuan kembali disimpan atau bisa juga direferensikan. Hal ters
ebut dilakukan agar nilainya bermanfaat untuk masa mendatang. Peningkatan ini
mencakup pengarsipan untuk tetap digunakan atau transfer untuk digunakan lebih
lanjut.

H. Contoh Aplikasi Knowledge Management System (KMS)


1. Microsoft SharePoint
Microsoft SharePoint adalah platform kolaborasi yang memungkinkan org
anisasi untuk membuat situs web, berbagi informasi, dan mengelola dokumen. Sh
arePoint menyediakan berbagai fitur termasuk penyimpanan dokumen, kolaborasi
tim, alat pencarian, dan integrasi dengan aplikasi Microsoft Office.
2. Confluence
Confluence adalah platform kolaborasi yang dikembangkan oleh Atlassian.
Confluence memungkinkan tim untuk membuat, mengatur, dan berbagi konten se
perti dokumen, rencana, dan ide. Fitur-fitur utamanya termasuk wiki yang dapat di
edit bersama, pembuatan halaman, komentar, dan integrasi dengan alat pengemba

PAGE \* MERGEFORMAT 2
ngan perangkat lunak.
3. IBM Watson Knowledge Catalog
IBM Watson Knowledge Catalog adalah platform yang memungkinkan org
anisasi untuk mengumpulkan, mengatur, dan menganalisis data dan pengetahuan.
Platform ini menyediakan alat untuk mencatat metadata, membuat katalog data, da
n berbagi pengetahuan di seluruh organisasi.
4. ServiceNow Knowledge Management
ServiceNow Knowledge Management adalah platform yang dirancang unt
uk organisasi layanan TI. Ini memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelol
a, dan membagikan pengetahuan terkait layanan TI dan dukungan teknis. Service
Now juga menyediakan fitur pencarian canggih dan analitik untuk mengelola peng
etahuan secara efektif.
5. MediaWiki
MediaWiki adalah platform wiki open-source yang digunakan oleh banyak
organisasi dan komunitas untuk membuat dan mengelola pengetahuan. Platform in
i dapat disesuaikan dan dikonfigurasi sesuai kebutuhan organisasi, dan memiliki fi
tur kolaborasi seperti revisi halaman, diskusi, dan pelacakan perubahan.
6. Slack
Slack adalah platform komunikasi dan kolaborasi yang populer di kalanga
n tim dan organisasi. Selain fitur obrolan dan kolaborasi, Slack juga menyediakan
fitur pencarian yang kuat, memungkinkan pengguna untuk mencari dan mengakse
s pengetahuan yang dibagikan di seluruh platform dengan mudah.
7. Salesforce Knowledge
Salesforce Knowledge adalah bagian dari ekosistem Salesforce dan diranc
ang khusus untuk tim penjualan dan dukungan pelanggan. Platform ini memungki
nkan organisasi untuk membuat dan membagikan pengetahuan terkait produk, lay
anan, dan proses bisnis mereka kepada anggota tim dan pelanggan. Ini juga menye
diakan fitur pencarian dan analitik yang memungkinkan untuk mengelola pengeta
huan dengan efektif.

I. Implementasi Knowledge Management System (KMS)


Implementasi knowledge management system adalah suatu proses untuk menci
ptakan, mendokumentasikan, berbagi, serta memperbaharui pengetahuan dalam organ
isasi yang didukung oleh pilar-pilar utama perusahaan yang meliputi leadership, dan t

PAGE \* MERGEFORMAT 2
eknologi, sehingga menjadi suatu budaya sharing knowledge di perusahaan. Nonaka
(1991); Alavi & Leidner, 2001), Newman & Conrad (2000) dalam (Haedi, 2021).
Tahap implementasi KM adalah sebagai berikut:
1. Membuat peta “knowledge” dalam organisasi agar potensi knowledge setiap karya
wan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan, tentu perusahaan memerlukan inform
asi secara lengkap mengenai aset berharga ini. Berbagai ahli di dunia juga mulai a
ktif melakukan pengembangan dan penelitian mengenai berbagai potensi knowled
ge ini serta belajar dari kesuksesan berbagai organisasi dan perusahaan yang telah
mengimplementasikan KM ini. Salah satu konsep yang dikembangkan oleh Unive
rsitas di Amerika, yaitu University of George Washington, mempublikasikan judul
University Research the Architecture of Enterprise Engineering. Terdapat empat pi
lar utama yang mendukung implementasi konsep dan sistem KM:
a) Leadership/Management, terdiri dari strategi, nilai-nilai, proses pengambilan k
eputusan, penentuan prioritas, alokasi sumber daya yang mendorong pemikira
n sistem, peran manajemen yang integratif.
b) Organization terdiri dari aspek operasional: fungsi, proses, struktur, kontrol &
pengukuran teknologi sistem pendukung, pemanfaatan.
c) Technology terdiri dari berbagai produk TI mendukung kolaborasi dan modifik
asi.
d) Learning terdiri dari berbagai forum pembelajaran, prinsip dan perilaku yang
mendorong lingkungan pembelajaran kolaboratif.
2. Membuat perencanaan penerapan knowledge management. Perencanaan penerapa
n knowledge management merupakan strategi jangka panjang yang meliputi tiga k
omponen dalam value creation yang meliputi quality, efficiency, dan growth, deng
an strategy objective intern.
3. Menyusun map strategi untuk mengelola intangible asset perusahahaan, yang meli
puti human capital (knowledge, skill, dan training) dan organization capital (cultu
re, leadership, teamwork) yang harus selaras dengan visi misi perusahaan.
4. Mengimplementasikan seluruh perencanaan yang telah dibuat.
5. Mengukur aktivitas menggunakan parameter yang dijadikan sebagai indikator keb
erhasilan implementasi KM, yaitu:
a) Knowledge inventory & acquisition, yang meliputi: knowledge capturing, perp
ustakaan, E-Library, Knowledge center.
b) Knowledge activity, yang meliputi: forum industri kreatif, forum inovasi, foru

PAGE \* MERGEFORMAT 2
m diskusi sharing-problem solving- kolaborasi.

J. Tantangan dan Solusi atas Implementasi Knowledge Management System (KMS)


Implementasi Knowledge Management System (KMS) dapat menghadapi bebe
rapa tantangan yang perlu diatasi agar sistem tersebut dapat berjalan dengan efektif da
n memberikan manfaat maksimal bagi organisasi. Berikut adalah beberapa tantangan
yang mungkin akan dihadapi dalam implementasi KMS:
1) Salah satu tantangan utama dalam implementasi KMS adalah kurangnya kesadara
n dan dukungan dari pihak manajemen atas pentingnya pengelolaan pengetahuan.
Tanpa dukungan kuat dari manajemen, sulit untuk memperoleh sumber daya dan a
nggaran yang diperlukan untuk membangun dan mengelola KMS. Oleh karena itu,
manajemen perlu secara aktif mendukung dan mempromosikan pentingnya KMS di selur
uh organisasi. Ini dapat dilakukan melalui kampanye kesadaran, pelatihan, dan komunikas
i yang jelas tentang manfaat dan tujuan dari implementasi KMS.
2) Organisasi atau perusahaan sering menghadapi kesulitan dalam mengidentifikasi p
engetahuan yang relevan yang perlu disimpan dan dibagikan melalui KMS. Tidak
semua pengetahuan memiliki nilai yang sama, dan memisahkan pengetahuan yang
penting dari yang tidak penting bisa menjadi tantangan. Oleh karena itu, organisas
i atau perusahaan dapat melibatkan penggunaan metode seperti analisis gap, surve
i, atau wawancara dengan ahli.
3) Budaya yang tidak mendukung kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan pembelajara
n bersama dapat menjadi hambatan dalam implementasi KMS. Tantangan ini term
asuk kurangnya kepercayaan antar anggota tim, resistensi terhadap perubahan, dan
kurangnya insentif untuk berbagi pengetahuan. Oleh karena itu, organisasi atau pe
rusahaan dapat membangunnya melalui insentif, penghargaan, dan promosi karya
wan yang berkontribusi pada KMS, serta melalui pembangunan struktur dan prose
s organisasi yang mendukung pertukaran pengetahuan.
4) Memilih dan mengimplementasikan platform atau sistem teknologi yang sesuai de
ngan kebutuhan dan tujuan organisasi merupakan tantangan tersendiri. Beberapa o
rganisasi mungkin mengalami kesulitan dalam menemukan solusi yang sesuai den
gan infrastruktur IT yang ada atau dalam menyesuaikan sistem yang ada dengan k
ebutuhan KMS. Oleh karena itu, organisasi atau perusahaan perlu melakukan eval
uasi menyeluruh terhadap berbagai opsi yang tersedia dan memilih solusi yang da
pat diintegrasikan dengan infrastruktur IT yang ada dan mudah digunakan oleh pe

PAGE \* MERGEFORMAT 2
ngguna.
5) Penyimpanan dan berbagi pengetahuan melalui KMS dapat menimbulkan masalah
keamanan dan privasi, terutama ketika informasi yang sensitif atau rahasia perusa
haan terlibat. Oleh karena itu, organisasi atau perusahaan perlu mengembangkan k
ebijakan keamanan dan privasi yang ketat untuk melindungi informasi sensitif yan
g disimpan dan dibagikan melalui KMS.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Knowledge Manajemen System (KMS) merupakan mekanisme dan proses yan
g terpadu dalam penyimpanan, pemeliharaan, pengorganisasian informasi bisnis dan p
ekerjaan yang berhubungan dengan penciptaan berbagai informasi menjadi asset intel
ektual organisasi yang permanen. Knowledge Manajemen System (KMS) adalah suatu
sistem berbasis teknologi informasi (IT-based system) yang dikembangkan untuk men
dukung dan meningkatkan proses penciptaan, penyimpanan/pengambilan kembali, pe
mindahan/penyebarluasan, penggunaan pengetahuan organisasi. Tujuan dari impleme
ntasi Knowledge Manajemen System (KMS) diantaranya untuk kolaborasi, efisiensi, p
embelajaran organisasi, dan daya saing.

Organisasi dapat merancang dan mengimplementasikan KMS yang sesuai unt


uk mendukung pencapaian tujuan bisnis dan meningkatkan kinerja keseluruhan. KMS
berfungsi untuk menghemat biaya dan waktu, menambah aset pengetahuan, perusahaa
n lebih mudah beradaptasi dan meningkatkan produktivitas. Sedangkan manfaatnya bi
sa berguna baik untuk individu ataupun komunitas. Seperti membantu menjalankan st
rategi, menyelesaikan masalah dengan cepat, menjalankan praktek terbaik, meningkat
kan pengetahuan dalam produk dan pelayanan serta mengembangkan ide. KMS juga t
erdiri dari komponen, yaitu orang, proses, dan teknologi, dengan siklus identifikasi (i
dentification), pembuatan (create), penyimpanan (store), pembagian (share), penggun
aan (use), pembelajaran (learn), dan improvisasi (improvise). Terdapat banyak contoh
aplikasi KMS, salah satunya adalah Microsoft SharePoint.

B. Saran
KMS terdiri dari banyak jenis, dan setiap jenis memiliki fungsi dan tujuannya
tersendiri. Oleh karena itu, perusahaan harus selektif memilih jenis KMS yang sesuai
dengan tujuan perusahaan itu sendiri.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR PUSTAKA

Banyal, N. A., & Wahab, S. R. (2018). Rancang Bangun Sistem Manajemen Pengetahuan Ub
i Jalar Berbasis Web Menggunakan Metode KMSLC. Jurnal Ilmiah, 10(April), 73–79.

Dalkir, K. (2011). Knowledge Management in Theory and Practice (Second). The MIT Press.

Haedi, R. P. (2021). Implementasi Manajemen Pengetahuan ( Knowledge Management ) dan


Dampaknya Terhadap Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) di Kota Pontianak. Proceed
ing Seminar Bisnis Seri V, 157–166.

Hidayad, R., & Fauziati, S. (2018). Analisa Integrasi Knowledge Management System, Learn
ing Management System, Dan Eportfolio Menggunakan Knowledge Management Perfor
mance Scale Dan System Usability Scale (Sus). Edu Komputika Journal, 5(2), 117–127.

Iskandar, K., Tony, T., Phankova, C. H., & Agustino, W. (2014). Perancangan Knowledge M
anagement System Pada IT Bina Nusantara menggunakan Blog, Wiki, Forum dan Docu
ment. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(1), 110. https:
//doi.org/10.21512/comtech.v5i1.2595

Kaawoan, Y. Y. ., Sentinuwo, S., & Sambul, A. (2017). Rancang Bangun Sistem Manajemen
Pengetahuan Untuk Mendukung Proses Pembelajaran Di Fakultas Teknik Universitas Sa
m Ratulangi. Jurnal Teknik Informatika, 12(1). https://doi.org/10.35793/jti.12.1.2017.17
852

Takeuchi, H., & Nonaka, I. (2008). The Knowledge Creating Company. Oxford University Pr
ess.

Yohannes Kurniawan et al. (2017). Manajemen Pengetahuan Berbasis Perangkat Lunak Ope
n Source ( Studi Kasus ). 1, 81–90. https://journal.untar.ac.id/index.php/computatio/artic
le/view/243/197

PAGE \* MERGEFORMAT 2

Anda mungkin juga menyukai