Makalah Sim Kelompok 5 - Ak B
Makalah Sim Kelompok 5 - Ak B
Dosen Pengampu:
Iwan Hermansyah., S.E., M.Si., Ak., CA., CFRM
Disusun Oleh:
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan ra
hmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Knowledge Management System (KMS)” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan serta pengetahuan tentang
Knowledge Management System (KMS), baik pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, komponen,
jenis-jenis, siklus, contoh, tahap implementasi, tantangan maupun solusinya.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iwan Hermansyah., S.E., M.Si.
Ak., CA., CFRM selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, yang
telah memberikan arahan serta bimbingannya. Tak lupa pula kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perba
ikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yan
g positif bagi para pembaca.
Penulis
PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, Perusahaan d
an organisasi dihadapkan pada tantangan untuk mengelola pengetahuan dengan efektif.
Pengetahuan merupakan aset tak ternilai yang mampu memberikan keunggulan komp
etitif, inovasi, dan daya tahan suatu entitas terhadap perubahan. Jika manajemen peng
etahuan dilakukan oleh organisais dengan baik, maka akan dapat meningkatkan kualit
as pengetahuan yang ada pada setiap individu yang ada pada organisasi tersebut yang
pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan bagi organisasi melalui terciptanya ino
vasi-inovasi baru yang dihasilkan oleh setiap individu yang ada pada organisasi (Yoha
nnes Kurniawan et al, 2017).
PAGE \* MERGEFORMAT 2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Knowledge Management System (KMS).
2. Untuk mengetahui tujuan Knowledge Management System (KMS).
3. Untuk mengetahui fungsi Knowledge Management System (KMS).
4. Untuk mengetahui manfaat Knowledge Management System (KMS).
5. Untuk mengetahui komponen Knowledge Management System (KMS).
6. Untuk mengetahui jenis-jenis Knowledge Management System (KMS).
7. Untuk mengetahui siklus dari Knowledge Management System (KMS).
8. Untuk mengetahui contoh aplikasi Knowledge Management System (KMS).
9. Untuk mengetahui implementasi Knowledge Management System (KMS).
10. Untuk mengetahui tantangan dan solusi atas implementasi Knowledge Manageme
nt System (KMS).
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Tobing (2007), KMS merupakan mekanisme dan proses yang terpadu
dalam penyimpanan, pemeliharaan, pengorganisasian informasi bisnis dan pekerjaan
yang berhubungan dengan penciptaan berbagai informasi menjadi asset intelektual org
anisasi yang permanen. Menurut Alavi dan Leiner (2001), KMS adalah suatu sistem b
erbasis teknologi informasi (IT-based system) yang dikembangkan untuk mendukung
dan meningkatkan proses penciptaan, penyimpanan/pengambilan kembali, pemindaha
n/penyebarluasan, dan penggunaan pengetahuan organisasi.
Menurut (Takeuchi & Nonaka, 2008), pengetahuan baru timbul karena adanya
interaksi secara terus menerus antara pengetahuan eksplisit (teraktualisasi) dan tacit (t
erpendam). Pengetahuan teraktualisasi adalah bentuk pengetahuan yang sudah terdok
umentasi atau terformalisasi, mudah disimpan, diperbanyak, disebarluaskan dan dipel
ajari, seperti manual, buku, laporan, dokumen, surat, dan sebagainya. Sedangkan peng
etahuan terpendam adalah bentuk pengetahuan yang masih tersimpan dalam pikiran m
anusia, seperti gagasan, persepsi, cara berpikir, wawasan, keahlian/kemahiran, dan seb
againya. Interaksi terus menerus tersebut meliputi empat tahapan, yaitu socialization,
externalization, combination, dan internalization. Interaksi tersebut dijadikan model y
ang disebut SECI Model (Kaawoan et al., 2017).
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Adapun tujuan dari penerapan KMS adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kolaborasi
KMS memungkinkan berbagi pengetahuan antar individu dan tim dalam or
ganisasi, memfasilitasi kolaborasi yang lebih efektif dan produktif.
2. Meningkatkan Inovasi
Dengan akses mudah terhadap pengetahuan yang tersimpan, KMS mendor
ong inovasi dengan memungkinkan ide-ide baru muncul dan dikembangkan.
3. Meningkatkan Efisiensi
Dengan menyediakan akses cepat dan mudah terhadap informasi yang rele
van, KMS membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencari informas
i dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
4. Mengurangi Redundansi
KMS membantu mencegah duplikasi pekerjaan dan informasi yang tidak p
erlu, sehingga mengurangi pemborosan sumber daya.
5. Meningkatkan Pembelajaran Organisasi
Dengan menyimpan pengetahuan dan pengalaman secara terstruktur, KMS
mendukung pembelajaran organisasi yang berkelanjutan.
6. Meningkatkan Daya Saing
Dengan memungkinkan organisasi untuk mengelola pengetahuan secara ef
ektif, KMS membantu meningkatkan daya saing melalui pemanfaatan pengetahua
n sebagai aset strategis.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
embang.
3. Perusahaan Lebih Mudah Beradaptasi
Jika lingkungan bisnis mengalami perubahan, maka perusahaan akan lebih
siap menghadapinya dengan cara beradaptasi dengan baik. Hal tersebut karena per
usahaan sudah memiliki ilmunya.
4. Meningkatkan Produktivitas
Pengetahuan bisa digunakan ulang dalam membuat produk yang sedang di
kembangkan, sehingga akan terjadi peningkatan produktivitas.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Menjalankan praktek terbaik.
Meningkatkan pengetahuan dalam produk dan pelayanan.
Mengumpulkan ide.
Meningkatkan kesempatan dalam inovasi.
Memungkinkan organisasi untuk lebih maju dalam persaingan.
Membangun ingatan organisasi.
1. Knowledge Database
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Knowledge database juga dikenal sebagai basis data pengetahuan, yaitu te
mpat utama di mana semua jenis pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi disim
pan. Basis data ini dapat berupa dokumen, catatan, presentasi, video, atau jenis ko
nten lainnya yang terkait dengan operasi organisasi.
2. Alat Pencarian
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Sebuah KMS dapat menjadi dasar yang kuat untuk meningkatkan inovasi, pro
duktivitas, dan kolaborasi dalam organisasi sambil memastikan bahwa pengetahuan or
ganisasi diatur dan dimanfaatkan dengan baik.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
mereka juga dapat berfungsi sebagai KMS yang mengelola dan menyebarkan info
rmasi terkait dengan pengembangan karyawan, pembelajaran organisasi secara kes
eluruhan, dan pelatihan karyawan.
6. Sistem Analisis Pengetahuan (Knowledge Discovery Systems)
Jenis ini menggali wawasan dan pola tersembunyi dari data pengetahuan o
rganisasi melalui analisis data dan kecerdasan buatan. Mereka membantu menemu
kan pengetahuan baru, tren, dan korelasi yang mungkin tidak terdeteksi secara ma
nual.
Bergantung pada kebutuhan dan tujuan organisasi, setiap jenis KMS memiliki
manfaat dan aplikasi yang berbeda. Menggabungkan atau mengintegrasikan beberapa
jenis KMS juga dapat memberikan solusi pengelolaan pengetahuan yang lebih luas da
n efisien.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Proses pembagian informasi dilakukan dengan sosialisasi, kolaborasi, pelat
ihan, dan komunikasi internal. Organisasi atau perusahaan yang sudah berpengala
man akan memiliki saluran komunikasi yang lebih efisien dan efektif. Hal tersebut
dapat mempercepat waktu penyebarluasan pengetahuan. Tahap ini bisa dikatakan
sebagai penghubung aliran pengetahuan dari hulu ke hilir.
5. Penggunaan (Use)
Pengetahuan yang sudah dibagi dapat digunakan untuk membuat keputusa
n, memecahkan masalah, mengembangkan pemikiran yang inovatif, dan meningk
atkan efisiensi pekerjaan di sebuah organisasi.
6. Pembelajaran (Learn)
Knowledge bisa berperan dalam upaya menyempurnakan pengetahuan yan
g sebelumnya sudah ada. Dalam langkah ini, ada empat tahap yang harus dilewati,
di antaranya:
a) Menghubungkan
b) Mengintegrasikan
c) Menggabungkan
d) Menginternalisasi pengetahuan
7. Improvisasi (Improvise)
Aset pengetahuan kembali disimpan atau bisa juga direferensikan. Hal ters
ebut dilakukan agar nilainya bermanfaat untuk masa mendatang. Peningkatan ini
mencakup pengarsipan untuk tetap digunakan atau transfer untuk digunakan lebih
lanjut.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
ngan perangkat lunak.
3. IBM Watson Knowledge Catalog
IBM Watson Knowledge Catalog adalah platform yang memungkinkan org
anisasi untuk mengumpulkan, mengatur, dan menganalisis data dan pengetahuan.
Platform ini menyediakan alat untuk mencatat metadata, membuat katalog data, da
n berbagi pengetahuan di seluruh organisasi.
4. ServiceNow Knowledge Management
ServiceNow Knowledge Management adalah platform yang dirancang unt
uk organisasi layanan TI. Ini memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelol
a, dan membagikan pengetahuan terkait layanan TI dan dukungan teknis. Service
Now juga menyediakan fitur pencarian canggih dan analitik untuk mengelola peng
etahuan secara efektif.
5. MediaWiki
MediaWiki adalah platform wiki open-source yang digunakan oleh banyak
organisasi dan komunitas untuk membuat dan mengelola pengetahuan. Platform in
i dapat disesuaikan dan dikonfigurasi sesuai kebutuhan organisasi, dan memiliki fi
tur kolaborasi seperti revisi halaman, diskusi, dan pelacakan perubahan.
6. Slack
Slack adalah platform komunikasi dan kolaborasi yang populer di kalanga
n tim dan organisasi. Selain fitur obrolan dan kolaborasi, Slack juga menyediakan
fitur pencarian yang kuat, memungkinkan pengguna untuk mencari dan mengakse
s pengetahuan yang dibagikan di seluruh platform dengan mudah.
7. Salesforce Knowledge
Salesforce Knowledge adalah bagian dari ekosistem Salesforce dan diranc
ang khusus untuk tim penjualan dan dukungan pelanggan. Platform ini memungki
nkan organisasi untuk membuat dan membagikan pengetahuan terkait produk, lay
anan, dan proses bisnis mereka kepada anggota tim dan pelanggan. Ini juga menye
diakan fitur pencarian dan analitik yang memungkinkan untuk mengelola pengeta
huan dengan efektif.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
eknologi, sehingga menjadi suatu budaya sharing knowledge di perusahaan. Nonaka
(1991); Alavi & Leidner, 2001), Newman & Conrad (2000) dalam (Haedi, 2021).
Tahap implementasi KM adalah sebagai berikut:
1. Membuat peta “knowledge” dalam organisasi agar potensi knowledge setiap karya
wan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan, tentu perusahaan memerlukan inform
asi secara lengkap mengenai aset berharga ini. Berbagai ahli di dunia juga mulai a
ktif melakukan pengembangan dan penelitian mengenai berbagai potensi knowled
ge ini serta belajar dari kesuksesan berbagai organisasi dan perusahaan yang telah
mengimplementasikan KM ini. Salah satu konsep yang dikembangkan oleh Unive
rsitas di Amerika, yaitu University of George Washington, mempublikasikan judul
University Research the Architecture of Enterprise Engineering. Terdapat empat pi
lar utama yang mendukung implementasi konsep dan sistem KM:
a) Leadership/Management, terdiri dari strategi, nilai-nilai, proses pengambilan k
eputusan, penentuan prioritas, alokasi sumber daya yang mendorong pemikira
n sistem, peran manajemen yang integratif.
b) Organization terdiri dari aspek operasional: fungsi, proses, struktur, kontrol &
pengukuran teknologi sistem pendukung, pemanfaatan.
c) Technology terdiri dari berbagai produk TI mendukung kolaborasi dan modifik
asi.
d) Learning terdiri dari berbagai forum pembelajaran, prinsip dan perilaku yang
mendorong lingkungan pembelajaran kolaboratif.
2. Membuat perencanaan penerapan knowledge management. Perencanaan penerapa
n knowledge management merupakan strategi jangka panjang yang meliputi tiga k
omponen dalam value creation yang meliputi quality, efficiency, dan growth, deng
an strategy objective intern.
3. Menyusun map strategi untuk mengelola intangible asset perusahahaan, yang meli
puti human capital (knowledge, skill, dan training) dan organization capital (cultu
re, leadership, teamwork) yang harus selaras dengan visi misi perusahaan.
4. Mengimplementasikan seluruh perencanaan yang telah dibuat.
5. Mengukur aktivitas menggunakan parameter yang dijadikan sebagai indikator keb
erhasilan implementasi KM, yaitu:
a) Knowledge inventory & acquisition, yang meliputi: knowledge capturing, perp
ustakaan, E-Library, Knowledge center.
b) Knowledge activity, yang meliputi: forum industri kreatif, forum inovasi, foru
PAGE \* MERGEFORMAT 2
m diskusi sharing-problem solving- kolaborasi.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
ngguna.
5) Penyimpanan dan berbagi pengetahuan melalui KMS dapat menimbulkan masalah
keamanan dan privasi, terutama ketika informasi yang sensitif atau rahasia perusa
haan terlibat. Oleh karena itu, organisasi atau perusahaan perlu mengembangkan k
ebijakan keamanan dan privasi yang ketat untuk melindungi informasi sensitif yan
g disimpan dan dibagikan melalui KMS.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Knowledge Manajemen System (KMS) merupakan mekanisme dan proses yan
g terpadu dalam penyimpanan, pemeliharaan, pengorganisasian informasi bisnis dan p
ekerjaan yang berhubungan dengan penciptaan berbagai informasi menjadi asset intel
ektual organisasi yang permanen. Knowledge Manajemen System (KMS) adalah suatu
sistem berbasis teknologi informasi (IT-based system) yang dikembangkan untuk men
dukung dan meningkatkan proses penciptaan, penyimpanan/pengambilan kembali, pe
mindahan/penyebarluasan, penggunaan pengetahuan organisasi. Tujuan dari impleme
ntasi Knowledge Manajemen System (KMS) diantaranya untuk kolaborasi, efisiensi, p
embelajaran organisasi, dan daya saing.
B. Saran
KMS terdiri dari banyak jenis, dan setiap jenis memiliki fungsi dan tujuannya
tersendiri. Oleh karena itu, perusahaan harus selektif memilih jenis KMS yang sesuai
dengan tujuan perusahaan itu sendiri.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR PUSTAKA
Banyal, N. A., & Wahab, S. R. (2018). Rancang Bangun Sistem Manajemen Pengetahuan Ub
i Jalar Berbasis Web Menggunakan Metode KMSLC. Jurnal Ilmiah, 10(April), 73–79.
Dalkir, K. (2011). Knowledge Management in Theory and Practice (Second). The MIT Press.
Hidayad, R., & Fauziati, S. (2018). Analisa Integrasi Knowledge Management System, Learn
ing Management System, Dan Eportfolio Menggunakan Knowledge Management Perfor
mance Scale Dan System Usability Scale (Sus). Edu Komputika Journal, 5(2), 117–127.
Iskandar, K., Tony, T., Phankova, C. H., & Agustino, W. (2014). Perancangan Knowledge M
anagement System Pada IT Bina Nusantara menggunakan Blog, Wiki, Forum dan Docu
ment. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(1), 110. https:
//doi.org/10.21512/comtech.v5i1.2595
Kaawoan, Y. Y. ., Sentinuwo, S., & Sambul, A. (2017). Rancang Bangun Sistem Manajemen
Pengetahuan Untuk Mendukung Proses Pembelajaran Di Fakultas Teknik Universitas Sa
m Ratulangi. Jurnal Teknik Informatika, 12(1). https://doi.org/10.35793/jti.12.1.2017.17
852
Takeuchi, H., & Nonaka, I. (2008). The Knowledge Creating Company. Oxford University Pr
ess.
Yohannes Kurniawan et al. (2017). Manajemen Pengetahuan Berbasis Perangkat Lunak Ope
n Source ( Studi Kasus ). 1, 81–90. https://journal.untar.ac.id/index.php/computatio/artic
le/view/243/197
PAGE \* MERGEFORMAT 2