Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PERCOBAAN I

PEMBUATAN ASPIRIN

OLEH :

NAMA : NAHDLIYAH MUSTIKA PUTRI

NIM : A25122002

KELOMPOK : 2

KELAS :A

ASISTEN : HASRUDIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2024
PERCOBAAN 1

PEMBUATAN ASPIRIN

I. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu mempelajari cara pembuatan aspirin
dengan metode asetilasi (Staf Pengajar Kimia Organik Lanjut, 2024).

II. Dasar Teori


Sintesis aspirin dilakukan dengan melarutkan asam salisilat (HOC6H4COOH)
dengan anhidrida asetat ((CH3CO)2O) dan H2SO4 pekat. Campuran dikocok dan
dipanaskan kemudian didinginkan dalam wadah berisi es batu. Kristal yang
terbentuk disaring dan dikeringkan anginkan. Kristal ditimbang sampai konstan
kemudian menghitung rendemen yang terbentuk dan diuji dengan FeCl3 serta
menguji titik leleh asam asetil salisilat.
Kristalisasi merupakan metode pemurnian yang sangat penting dalam setiap
sintesis senyawa anorganik maupun organik. Kristalisasi adalah teknik pemisahan
dan pemurnian yang digunakan untuk menghasilkan berbagai macam bahan.
Secara visual kristalisasi didefinisikan sebagai perubahan fasa dimana produk
kristal diperoleh dari suatu larutan (Febriyanto, 2019).
Prinsip kristalisasi adalah senyawa padat akan mudah larut dalam pelarut panas
bila dibandingkan dengan pelarut yang lebih dingin. Jika suatu larutan senyawa
tersebut dijenuhkan dalam keadaan panas dan kemudian didinginkan, senyawa
terlarut akan berkurang kelarutannya dan membentuk endapan (Hart, 2003).
Asam asetil salisilat adalah jenis obat turunan dari salisilat. Asam asetil salisilat
dibuat dengan reaksi asetilasi senyawa fenol (dalam bentuk asam salisilat)
menggunakan anhidrida asetat dengan bantuan sedikit katalis, yaitu asam sulfat
(H2SO4) sebagai zat penghidrasi. Asam salisilat berfungsi sebagai alkohol dan
reaksinya berlangsung pada gugus hidroksi. Asam asetil salisilat diguakan sebagai
senyawa analgesik (penahan rasa sakit), antiseptik (terhadap demam) dan anti-
inflamasi (peradangan) (Wilmana & Sulistia, 2012).
III. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
A. Alat
1. Gelas Kimia 100 ml 2 buah
2. Labu Erlenmeyer 250 ml 2 buah
3. Gelas Ukur 5 ml 1 buah
4. Gelas Ukur 50 ml 1 buah
5. Corong 1 buah
6. Termometer 1 buah
7. Kaca Arloji 1 buah
8. Spatula 1 buah
9. Batang Pengaduk 1 buah
10. Penangas Air 1 buah
11. Pipet Tetes 2 buah
B. Bahan
1. Asam Salisilat (C6H4COOHOH)
2. Asam Asetat (CH3COOH)
3. Asam Sulfat Pekat (H2SO4)
4. Aquades
5. Kertas Saring 3 buah
6. Tissu
IV. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Menimbang 5 gr asam salisilat dengan
3. Memasukkan asam salisilat ke dalam erlenmeyer
4. Menambahkan 7 ml asam asetat glasial ke dalam erlenmeyer
5. Menambahkan 1 ml asam sulfat pekat ke dalam erlenmeyer
6. Memanaskan campuran diatas penangas air sambil diaduk hingga larut
7. Mengukur suhu awal kelarutan
8. Mengukur suhu akhir kelarutan
9. Mendinginkan campuran tersebut dengan menambahkan air dingin 50 ml,
aduk hingga terbentuk kristal aspirin
10. Menyaring larutan menggunakan corong dan kertas saring
11. Memindahkan kembali kristal yang diperoleh ke dalam Erlenmeyer untuk
direkristalisasi
12. Menambahkan larutan asam asetat 1:1 sebanyak 25 ml, campuran dipanasi
di atas penangas air sampai semua kristal larut, menyaring panas-panas
13. Mendinginkan larutan agar endapan aspirin terbentuk Kembali
14. Menyaring endapan menggunakan corong dan kertas saring
15. Mengeringkan kristal yang diperoleh dengan menggunakan oven
16. Menimbang berat dan memeriksa titik lelehnya
XI. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sintesis
aspirin atau asam asetil salisilat (asetosal) dapat dilakukan dengan menggunakan
metode kristalisasi dengan mekanisme reaksi asetilasi, dimana terjadinya reaksi
antara asam salisilat dengan anhidrida asetat yang dibantu dengan katalik asam
berupa asam sulfat pekat, sehingga diperoleh kristal aspirin berwarna putih.
Proses kristalisasi yang dilakukan menghasilkan rendemen kristal aspirin sebesar
% dengan perolehan massa konstan kristal sebesar 3,15895 gram. Kristal aspirin
yang diperoleh duji kelarutan dalam air dengan hasil kristal tidak . Hasil yang
diperoleh yaitu kristal berwarnaa putih.
DAFTAR PUSTAKA

Antonius, Dkk. 2018. Sintesis Aspirin : Praktikum Reaksi Senyawa Organic.


Pontianak : Universitas Tanajungpura.

Febriyanto, R., 2019, Analisis Konduktivitas Produksi Bioflokulan-DYT Sebagai


Pengganti Flokulan Sintesis, Journal Of Community Based Environmental
Engineering And Management., 3(2): 41-48

Hart, H., 2003, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta

Perry, R.H. 1999. Perry's Chemical Engineer's Handbook, 7th Edition.


Mcgrawhill Book Co: New York.

Perry, R.H. 1999. Perry's Chemical Engineer's Handbook, 7th Edition.


Mcgrawhill Book Co: New York.

Staff Pengajar Kimia Organic Lanjut. 2024. Penuntun Praktikum Kimia Organic
Lanjut. Palu : Universitas Tadulako.

Wilmana, P. F., & Sulistia, G., 2012, Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti-


Inflamasi Nonsteroid. Dalam Farmokologi Dan Terapi, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
LAMPIRAN

Gambar 1.
proses
Gambar 2. hasil kristal
pengadukan larutan

Anda mungkin juga menyukai