Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI DESA WALAHAR

KECAMATAN KLARI

KABUPATEN KARAWANG

Tugas Makalah ditujukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan

Dosen Pengampu: Dr. Dayat Hidayat, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh kelompok 7 :

1. Andien Novicka Zaelani Putri (2210631040032)


2. Kirana Wahyu Oktalia (2210631040011)
3. Tri Anggoro (2210631040023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur seraya penyusun panjatkan ke
hadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehinnga penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penelitian Pendidikan Non Formal di Desa
Walahar”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pembangunan Berkelanjutan. Penyusun berterima kasih kepada bapa Dr. Dayat Hidayat,
S.Pd., M.Pd . selaku dosen mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan yang telah memberikan
arahan serta bimbingan, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam penulisan makalah ini. Seperti pepatah mengatakan “Tak ada
gading yang tak retak”. Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
semata-mata karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu, sangatlah
penyusun harapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua pihak agar
makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

Karawang, Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Profil Desa Walahar...........................................................................................................6
B. Kondisi Lembaga Non Formal yang ada di Desa Walahar................................................6
C. Cara Meningkatkan Kualitas Pendidikan Non Formal Di Desa Walahar..........................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
Kesimpulan...........................................................................................................................10
Lampiran...............................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) telah menjadi tren


global masa kini (United Nations Conference on Trade and Development., 2018).
Para pemangku kepentingan yang tertarik dengan pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) perusahaan semakin meningkat. Hal yang menjadi fokus
mereka ada tiga yaitu
Environmental, Social, dan Governance (ESG). Isu terkait Environmental,Social, dan
Governance (ESG) telah mengubah entusiasme dari spekulator, pemegang saham dan
pemerintah dalam melihat risiko manajemen dimana bagi perusahaan, ketiga dimensi
ini telah berubah menjadi strategi meningkatkan keunggulan kompetitif (Tarmuji,
Ruhanita, & Nor, 2016) .

Education for Sustainable Development (ESD) didefinisikan sebagai


pendidikan yang mendorong perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai
dan sikap untuk memungkinkan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan adil bagi
semua. ESD bertujuan untuk memberdayakan dan melengkapi generasi sekarang dan
masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka menggunakan pendekatan yang
seimbang dan terpadu untuk dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan dari
pembangunan berkelanjutan.

Dengan memasukkan isu-isu utama pembangunan berkelanjutan ke dalam


pengajaran dan pembelajaran; misalnya, perubahan iklim, pengurangan risiko
bencana, keanekaragaman hayati, pengurangan kemiskinan, dan konsumsi
berkelanjutan.

Ini juga membutuhkan metode pengajaran dan pembelajaran partisipatif yang


memotivasi dan memberdayakan peserta didik untuk mengubah perilaku mereka dan
mengambil tindakan untuk pembangunan berkelanjutan. Pendidikan untuk

4
Pembangunan Berkelanjutan sebagai akibatnya mempromosikan kompetensi seperti
pemikiran kritis, membayangkan skenario masa depan dan membuat keputusan
secara kolaboratif.

Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan membutuhkan perubahan yang


luas dalam cara pendidikan sering dipraktikkan saat ini.

Pendidikan Non Formal dalam pembangunan berkelanjutan mencakup


pentingnya pendidikan sebagai instrumen untuk meningkatkan kesadaran dan
keterampilan masyarakat terkait isu-isu keberlanjutan. Dalam konteks ini, penelitian
bertujuan untuk menjelajahi efektivitas program pendidikan non formal dalam
mempromosikan perilaku dan praktik berkelanjutan di berbagai komunitas. Faktor-
faktor seperti aksesibilitas, partisipasi, dan dampak jangka panjang dari pendidikan
non formal menjadi fokus utama dalam merancang strategi pendidikan yang
berkelanjutan.

Maka dari itu dalam penelitian ini kami meneliti Lembaga Pendidikan non
formal yang ada di salah satu desa yang terletak di kabupaten karawang yakni desa
Walahar. Kami meneleti sebuah Lembaga Pendidikan non formal berbasis
Masyarakat yakni PKBM BINA BAKTI.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Lembaga non formal yang ada di Desa Walahar?
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas Pendidikan non formal yang ada di Desa
Walahar?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kondisi Pendidikan non formal yang ada di Desa Walahar
2. Memberikan Solusi terhadap kualitas Lembaga non formal yang ada di Desa Walahar

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Desa Walahar


 Nama Desa : Walahar
 Kecamatan : Klari
 Kabupaten : Karawang
 Provinsi : Jawa Barat
 Kode pos : 41371
 Kode Kemendagri: 32.15.05.2003

B. Kondisi Lembaga Non Formal yang ada di Desa Walahar

Desa Walahar adalah salah satu desa di Kabupaten Karawang yang merupakan
pemekaran wilayah dari Desa Duren. Bahasa sehari –hari yang banyak digunakan
adalah Bahasa Sunda. Sebagian besar warga desa Walahar memenuhi kebutuhan
hidupnya bercocok tanam dan bertani. Seiring dengan perkembangan zaman, di Desa
Walahar banyak berdiri bangunan pabrik. Desa Walahar sering juga disebut sebagai
Desa Wisata, karena terdapat peninggalan zaman Belanda berupa Bendungan Walahar
di Sungai Citarum yang mulai dipergunakan untuk mengairi sawah sejak tahun 1925
hingga kini.

Terdapat Lembaga Non Formal yang terletak di Desa Walahar ini yakni PKBM
BINA BAKTI, Berikur Profil dan Kondisi PKBM BINA BAKTI;

Nama : PKBM BINA BAKTI

NPSN : P2965782

Alamat : DUSUN JATIMULYA

Desa : WALAHAR

Kecamatan : KLARI

Kabupaten : KARAWANG
6
Provinsi : JAWA BARAT

Status Sekolah : SWASTA

Bentuk Pendidikan: PKBM

Program/Layanan : PAKET B & C

Dari hasil wawancara dengan pengelola PKBM BINA BAKTI Pengelola


Menyatakan jumlah warga belajar PKBM BINA BAKTI per 2024 ini mencapai 303
terdiri dari warga belajar paket B & C.

Pelatihan yg ada PKBM selain pembelajaran, lebih banyak praktek menampilkan


Wirausaha yang di tonjolkan. tidak hanya memiliki ijazah tapi keahlian, tapi praktek
yang di ikuti ada beberapa, yakni tatarias pengantin yang bekerja sama dengan varina
tata rias pengantin, lalu ada servis AC yang bekerjasama dengan PT, tidak hanya itu
PKBM BINA BAKTI juga sering kali mengadakan praktek pelatihan membuat
hantaran, anyaman sintetis, kursi dan rak. Dan bahkan tersedia outlet hasil-hasil karya
warga belajar PKBM, hasil karya warga belajar PKBM BINA BAKTI dari berbagai
usia.

Warga belajar di PKBM BINA BAKTI adalah warga sekitar kecamatan klari,
dikarenakan akses yang sulit ditempuh untuk kecamatan lain. Materi-materi
pembelajaran yang ada di PKBM BINA BAKTI tidak jauh berbeda dengan
Pendidikan formal dan untuk kurikulum PKBM BINA BAKTI menganut kurikulum
yang tidak jauh dengan kurikulum Pendidikan formal.

Untuk acuan pembelajaran PKBM BINA BAKTI menggunakan modul untuk


acuan pembelajara, setiap modul sudah terlaksana, maka akan dilaksanakan ujian
modul, untuk system ujian nya sendiri terdiri dari 2 macam yakni serentak seluruh
warga PKBM dan Ujian modul perminggu sebagai acuan penilaian.

Standar kompetensi prospek kerja pada PKBM BINA BAKTI beberapa tahun ini,
berkuliah dan bekerja, untuk warga belajar yang melanjutkan paket B ke C sekitar
50% melanjutkan, untuk paket C ke perguruan tinggi ada sekitar 10% dan termasuk
berwirausaha.

7
Standar tenaga pendidik PKBM BINA BAKTI memiliki 15 orang, dari berbagai
jurusan setiap Pelajaran. Standar pembiayaan PKBM BINA BAKTI terkait
pembiayaannya usia sekolah sampai 20 tahun bebaskan iuran karena mendapat BOP
dari pemerintah, jadi yang dibiayakan ialah siswa yang masih usia sekolah, diluar itu
21 keatas karena belum mendapatkan pendidikan dikenakan biaya, jadi dikenakan
subsidi silang/ ditarik biaya.

Asal usul didirikan PKBM BINA BAKTI, sejarah lahirnya dulu diprakasai oleh
orang tua yang sudah senior, dulunya bukan diklari, Purwasari karena ada tempat
terus pindah ke Klari Walahar, di marger dulunya gendung SD Walahar 4, digandung
SD 2 lalu pencetus ambil alih gedung, jadi pindah ke Klari/ Walahar, pakai ex gedung
SD walahar, dan kosong tidak ada peralatan lain jadi mulai dari awal. ada kontrak
perjanjian pakai gedungnya saja, kita PKBM yang mencicil sedikit, meja kursi,
melengkapi semua, pindah 2008, sudah lama sih sampai sekarang, dulu tidak seperti
ini gedungnya , seperti SD. kemarin ada renovasi atapnya, bukan dari biaya
pemerintsh, dari kita sendiri. takut warga belajar sedang belajar roboh, sekarang sudah
berdiri PKBM seperti ini sejak 2008

Tantangan mengelola atau masalah yang dihadapi PKBM BINA BAKTI, Yaitu
semangat belajar dari warga belajar tidak sama seperti formal. karena usianya saja
sudah 50 tahun, 13-50 harus di motivasi terus oleh pengajar atau guru-guru dan
dialihkan ke wirausaha tadi, dan disiasatkan. semangat belajarnya sudah menurun,
bagaimana caranya mereka belajar mempunyai ijazah dan dapat digunakan
dimasyarakat.
Mutu pendidikan di PKBM BINA BAKTI, Ada PPK, mayoritas Pkmb hampir se
Jawa barat itu ternyata itu tendaga pendidik tenaga sisa, awalnya keguruan di formal,
di beberapa kabupaten visit, dari lulusan PLS masuk di formal tapi masuk lagi ke
PKBM, tetap ke PKBM sisa lagi. pendidikan masyarakat untuk memajukan
pendidikan PKBM, silahkan masih banyak PKBM yang membutuhkan tenaga inti,
apalagi regulasi sekarang hama banget dengan formal. dari mulai pendidikan dan
tenaga pendidikan dari 8 standar pendidikan sama dengan formal
di PKBM ada 3 metode, mandiri, tutorial, tatap muka. untuk kegiatan. karena
tenaga sisa, karena di PKBM tidak ada guru inti, awalnya ke sekolah baru ke PKBM.
kita butuh tenaga fresh.

8
Dukungan Fasilitas perlombaan pada PKBM BINA BAKTI ada lomba kesetaraan,
ada aksi lomba baca puisi, mendongeng, nyanyi solo, lomba pidato bahasa Inggris,
ternyata itu tadi warga belajar kesempatan kedua, kita olah kita gali lagi itu ada,
calon" juara yang bisa bersaing untuk peningkatannya dilombakan dulu di wilayah,
lalu di kabupaten sekarawang.

C. Cara Meningkatkan Kualitas Pendidikan Non Formal Di Desa Walahar

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan non-formal di Desa Walahar,


beberapa langkah strategis dapat diambil. Pertama, Perlu dilakukan peningkatan
motivasi belajar bagi warga desa, terutama yang berusia lanjut, agar tetap semangat
dalam mengejar keterampilan dan pengetahuan baru di PKBM BINA BAKTI. Upaya
ini dapat dilakukan melalui program-program motivasi, seperti pembinaan mental dan
penyediaan dukungan psikologis yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Selain itu, perlu juga dilakukan pengembangan kurikulum yang lebih relevan
dengan kondisi dan kebutuhan lokal. Kurikulum harus disesuaikan dengan
perkembangan industri lokal, seperti pabrik-pabrik di Desa Walahar, sehingga peserta
didik dapat memperoleh keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja saat
ini. Kerjasama dengan industri lokal juga penting untuk memberikan kesempatan
magang atau kerja praktek kepada peserta didik, sehingga mereka dapat memperoleh
pengalaman langsung yang berguna.
Dan juga penting untuk terus mengedepankan pelatihan kewirausahaan di
PKBM BINA BAKTI. Yang dimana akan sangat membantu warga desa untuk
memulai usaha mandiri setelah menyelesaikan pendidikan non-formal, sehingga dapat
memberikan kontribusi positif dalam pengembangan ekonomi lokal. Dengan langkah-
langkah ini, diharapkan kualitas pendidikan non-formal di Desa Walahar dapat terus
meningkat dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat setempat.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Desa Walahar, Kabupaten
Karawang, dapat disimpulkan bahwa Desa Walahar memiliki karakteristik yang unik
sebagai desa yang menggabungkan kehidupan tradisional dengan perkembangan
zaman modern, mayoritas warga desa menggantungkan hidup dari bercocok tanam
dan bertani. Namun, terlihat juga adanya pertumbuhan industri dengan banyaknya
bangunan pabrik di desa tersebut. Desa Walahar juga dikenal sebagai Desa Wisata
karena memiliki peninggalan sejarah, seperti Bendungan Walahar yang masih
berfungsi hingga saat ini.
Pendidikan non-formal di Desa Walahar diwakili oleh PKBM BINA BAKTI,
yang berhasil menarik perhatian sejumlah warga desa untuk belajar paket B & C.
Program pelatihan di PKBM ini tidak hanya menekankan pembelajaran teori, tetapi
juga praktek dalam berbagai bidang, khususnya dalam pengembangan keterampilan
wirausaha. Meskipun demikian, PKBM BINA BAKTI juga menghadapi tantangan,
seperti menurunnya semangat belajar dari warga belajar yang usianya cenderung lebih
tua.
Meskipun demikian, PKBM BINA BAKTI telah berhasil mencapai sejumlah
pencapaian positif, seperti tingkat kelulusan yang cukup tinggi dengan sebagian besar
warga belajar melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau memilih
berwirausaha. Adapun dukungan fasilitas perlombaan, seperti lomba kesetaraan dan
lomba seni, turut memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk
mengembangkan potensi dan meraih prestasi dalam berbagai bidang.
Secara keseluruhan, pendidikan non-formal di Desa Walahar, khususnya
melalui PKBM BINA BAKTI, memberikan kontribusi yang berarti dalam
meningkatkan kualitas dan keterampilan masyarakat desa, sehingga dapat beradaptasi
dengan perubahan zaman dan berkontribusi dalam pembangunan lokal. Namun, perlu
terus dilakukan upaya untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan mutu pendidikan

10
non-formal agar dapat memberikan dampak yang lebih luas dan positif bagi
masyarakat setempat.

Lampiran

11

Anda mungkin juga menyukai