Anda di halaman 1dari 19

3.9.

Menjelaskan teori ,prinsip dan mekanisme evolusi serta pandangan terkini para ahli
terkait spesiasi

4.9 Menyajikan karya ilmiah terhadap gagasan baru tentang kemungkinan-kemungkinan


pandangan evolusi berdasarkan pemahaman yang dimilikinya

A.Pengertian Evolusi

 Evolusi adalah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan
waktu yang sangat lama.
 Evolusi dibedakan menjadi evolusi progresif dan evolusi regresif.

 Pencetus ide evolusi adalah Charles Darwin.

 Alfred Wallace juga menghasilkan konsep yang sama dengan Darwin secara terpisah.

 Joseph Hooker menggabungkan kedua tulisan Charles Darwin dan Albert Wallace
menjadi “on the tendency of species to form varieties; and on the perpetuation of varieties
and species by natural means of selection.

Pembagian Evolusi Organisme

Berdasarkan kemampuannya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan,evolusi organisme


dapat dibedakan menjadi:

 Evolusi progresif: evolusi yang menghasilkan spesies yang memungkinkan


berlanjutnya kehidupan berikutnya.

 Evolusi regresif: evolusi yang menghasilkan spesies yang tidak memungkinkan


berlanjutnya kehidupan berikutnya.

Fenomena Evolusi
 Hewan dan tumbuhan pertama hidup dalam lautan.

 Menurut fosil yang tercipta, makhluk hidup membutuhkan waktu yang lama untuk
memulai kehidupan di darat.

 Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam evolusi adalah DNA. Bila DNA
berubah dalam telur, sperma, atau tepung sari, maka keturunannya akan berbeda dengan
induknya.

 Salah satu fenomena evolusi adalah adanya jerapah yang berleher pendek dan jerapah
berleher panjang.
B.Teori evolusi

Teori Mengenai Evolusi Sebelum Charles Darwin


 Anaximander dan Aristoteles telah menyinggung tentang evolusi

 Erasmus Darwin, menyatakan bahwa fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan.

 Count de Buffon, menyatakan variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar
diwariskan hingga menjadi penimbunan variasi.

 George Louis Leclerac (Comte de Buffon atau Count of Buffon) (1707-1788)Goerge


Louis mengatakan bahwa makhluk hidup berubah sepanjang waktu dan bumi berusia dari
6000 tahun. Makhluk hidup mungkin saja berubah jika organ tubuhnya tidak digunakan
dan mengalami degenerasi.

C.Perbandingan Teori Evolusi Lamarck ,Weismann dan Darwin

a.Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi Darwin

Teori Evolusi Lamarck berisi dua gagasan utama, yaitu:

1.Gagasan use and disuse (digunakan dan tidak digunakan) bagian tubuh yang digunakan secara
intensif untuk menghadapi suatu lingkungan tertentu akan menjadi besar dan kuat.Sementara itu,
bagian tubuh yang jarang digunakan akan mengalami kemunduran

2.Sifat atau ciri-ciri dari lingkungan dapat diwariskan kepada keturunannya.Contoh teori ini
adalah evolusi pada jerapah berleher panjang.Menurut Lamarck, nenek moyang jerapah
sebenarnya berleher pendek. jerapah yang berleher pendek menjulurkan lehernya untuk
mencapai makanannya pada daun-daun cabang pohon yang tinggi. Oleh karena itu, leher jerapah
menjadi panjang.Sifat leher jerapah yang panjang tersebut akan diwariskan pada keturunannya.
Dengan demikian, semua jerapah berleher panjang

Sebaliknya, menurut Darwin, evolusi terjadi melalui seleksi alam dengan adanya adaptasi
makhluk hidup. Darwin berpendapat bahwa nenek moyang jerapah terdiri atas jerapah yang
berleher panjang dan jerapah berleher pendek. Karena makanan jerapah adalah daun-daunan di
pohon yang tinggi, maka hanya jerapah berleher panjang yang dapat menjangkaunya. Jerapah
berleher pendek tidak dapat menjangkau daun-daun di pohon yang tinggi tersebut sehingga
kekurangan makanan dan akhirnya mati.

Perhatikan gambar berikut


b. Teori Darwin Vs Teori Weismann

 Sebenarnya, Weismann tidak menentang pandangan Darwin, tetapi lebih menjelaskan


pandangan Darwin mengenai seleksi alam.

 Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak
akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi menyangkut bagaimana pewarisan gen-
gen melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-
faktor genetika.

 Sifat leher panjang atau pendek jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk leher panjang
bersifat dominan. Sedangkan, gen untuk leher pendek adalah resesif. Karena jerapah
berleher pendek tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan, maka jerapah ini akan
punah.

c. Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi Weismann

 Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya melalui


perubahan pada organ tubuhnya. Kemudian, sifat atau fungsi organ tersebut diwariskan
kepada keturunannya. Menurut Lamarck, nenek moyang menjangan/rusa tidak bertanduk.
Namun, dikarenakan sering mengadu kepala, maka tanduk tumbuh di kepala
menjangan./rusa
 Teori Lamarck ditentang oleh Weismann. Weismann berpendapat bahwa perubahan
sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya.
Weismann membuktikan teorinya dengan mengawinkan dua ekor tikus yang masing-
masing ekornya telah dipotong.

 Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak
akan diwariskan kepada keturunannya.

 Kemudian, anak-anak yang sudah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan dengan
sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus yang berekor. Percobaan ini dilakukan hingga
21 generasi tikus dan hasilnya tetap sama.

A.Pengaruh lingkungan terhadap Gen

Semua sifat pada individu dikendalikan oleh gen.Apakah gen dapat dipengaruhi
oleh lingkungan ?

1.Kelinci A diberi makanan berfigmen (misal wortel dan sayuran hijau ), lemak
tubuhnya menjadi berwarna kuning,.Namun setelah diberi makana tidak berfigmen
( misalnya lobak), lemaknya berubah menjadi putih,seakan-akan warna lemak
dipengaruhi oleh makanan.

2.Kelinci B diberi makanan berpigmen maupun tidak berpigmen ternyata lemaknya tetap
berwarna putih,seakan-akan warna lemak tidak pengaruhi oleh warna makanan.

Pecobaan pengaruh makanan terhadap ekspresi gen warna lemak

Jenis makanan yang diberikan


Jenis kelinci Makanan berpigmen Makanan tidak Faktor penyebab
berpigmen

Kelinci A dengan Warna lemak tubuh Warna lemak tubuh Tidak mempunyai gen
gen lemak kuning tetap kuning berubah putih pengendali enzim
pengurai pigmen

Kelinci B dengan Warna lemak tubuh Warna lemak tubuh Tidak mempunyai gen
gen lemak putih tetap putih tetap putih pengendali enzim
pengurai pigmen

Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan adalah sifat tubuh ( misalnya warna lemak )
tidak dipengaruhi oleh lingkungan ( misalnya warna makanan ),tetapi dikendalikan gen
dan gen tidak dipengaruhi oleh lingkungan
PETUNJUK-PETUNJUK TENTANG ADANYA EVOLUSI

A.Fosil

Kata fosil berasal dari bahasa Latin fossilis: menggali.


Fosil: sebagai sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang telah membatu.Beberapa tokoh yang
telah mempelajari fosil yang berhubungan dengan evolusi:
Leonardo da Vinci, berpendapat bahwa fosil merupakan suatu bukti adanya makhluk hidup di
masa lampau.
George Cuvier, mengadakan studi perbandingan antara fosil-fosil dari berbagai lapisan bumi dan
organisme yang ada sekarang. Adanya perbedaan antara fosil-fosil dari berbagai lapisan
bumi, Cuvier menyimpulkan bahwa pada masa tertentu telah diciptakan organisme yang berbeda
dari masa ke masa. Setiap masa diakhiri dengan kehancuran alam.

Darwin, mengatakan bahwa organisme yang terdapat pada lapisan bumi yang tua mengadakan
perubahan bentuk menyesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda.

Fosil merupakan catatan sejarah yang sangat penting sebagai petunjuk adanya evolusi

Petunjuk-Petunjuk tentang Adanya Evolusi

B.Perbandingan anatomi
C.Embriologi Perbandingan

 Embriologi Perbandingan - Petunjuk evolusi dapat juga ditemukan pada perkembangan


beberapa organisme. Perkembangan sel telur yang sudah dibuahi hingga dilahirkan
disebut embrio. Adapun ilmu tentang perkembangan organisme ini disebut Embriologi.

 Ketika membandingkan perkembangan organisme yang dekat kekerabatannya, terkadang


sulit untuk membedakan tahap awal satu spesies dengan spesies lainnya.

Perhatikan gambar berikut.


 Awal perkembangan ikan mirip dengan perkembangan embrio hewan lain dan manusia.
Meskipun bentuk dewasa setiap organisme tersebut jauh berbeda, kesamaan mereka saat
awal perkembangannya merupakan hal yang menguatkan adanya kesamaan nenek
moyang hewan-hewan tersebut

D.Organ sisa atau vestigial adalah organ tubuh yang dianggap sebagai sisa evolusi yang
masih ada pada tubuh manusia hingga sekarang

Selain usus buntu, berikut beberapa bagian tubuh manusia ini dipercaya sebagai bukti sisa
evolusi

1. Otot palmaris longus


2.Bulu kuduk atau Arector Pili

E.Peristiwa Domestikasi

 Domestikasi adalah suatu budi daya yang menyebabkan perubahan genetik pada
tumbuhan ataupun hewan yang dilakukan oleh manusia. Proses domestikasi ini
membutuhkan waktu yang bertahun-tahun karena melibatkan sebuah seleksi dan
pemuliaan (perbaikan keturunan) yang menghasilkan sebuah varietas atau spesies
baru (spesiasi )

 Domestikasi bisa disebut sebagai bentuk evolusi akibat proses adaptasi dari
lingkungan liar ke lingkup kehidupan sehari-hari manusia. Oleh karena itu, spesies
baru yang terbentuk akan memiliki karakter yang berbeda dengan nenek moyangnya

Domestika hewan

 Proses domestikasi pada hewan tampaknya sudah terjadi sejak zaman Mesolitikum
(10.000 SM). Menurut bukti sejarah tertua, anjing adalah hewan pertama yang
didomestikasi di daerah Asia Timur. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya kerangka-
kerangka anjing yang berusia 8000 dan 7000 SM. Selain itu, kerangka kucing peliharaan
tertua yang berusia 6000 SM juga ditemukan di daerah Siprus.

 Hewan ternak seperti domba dan kambing juga diyakini telah didomestikasi sejak tahun
7000 SM. Hewan-hewan ini didomestikasi karena kebutuhan manusia saat itu.
Misalnya, anjing didomestikasi untuk keperluan berburu, kucing didomestikasi untuk
mengatasi gangguan tikus di lumbung padi, sedangkan domba dan kambing
didomestikasi untuk produksi pangan, bulu, susu, serta komoditas perdagang

MEKANISME EVOLUSI

Mekanisme evolusi menjelaskan peristiwa evolusi yang dapat disebabkan oleh adanya

1.Variasi genetik

2. Seleksi alam pada suatu populasi

Variasi genetik terjadi oleh dua sebab utama, yaitu:


1. adanya mutasi gen
2. adanya rekombinasi gen-gen dalam satu keturunan.

Mutasi gen

• Mutasi gen menyebabkan terjadinya penyimpangan sifat-sifat individu dari sifat yang
normal.

• Terjadinya mutasi ini ada yang dipengaruhi oleh faktor luar, dan ada juga yang
dipengaruhi oleh faktor dalam (rekombinasi gen-gen).

• Mutasi gen yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar mempunyai 2 sifat, yaitu:

• Jarang terjadi, sebab tidak setiap rekombinasi gen menyebabkan mutasi

• Kebanyakan tidak menguntungkan


• Sekalipun demikian, Mutasi ini tetap merupakan salah satu mekanisme evolusi yang
sangat penting, termasuk dalam hal pembentukkan species baru dengan sifat-sifat yang
lebih baik.

• Jadi jika mutasi kita tinjau selama periode evolusi dari suatu species, maka tetap
akan mendapatkan angka mutasi yang besar

• Sekalipun demikian, Mutasi ini tetap merupakan salah satu mekanisme evolusi yang
sangat penting, termasuk dalam hal pembentukkan species baru dengan sifat-sifat yang
lebih baik.

• Jadi jika mutasi kita tinjau selama periode evolusi dari suatu species, maka tetap
akan mendapatkan angka mutasi yang besar

Hal ini terjadi karena:

• Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen

• Setiap individu mampu menghasilkan beribu-ribu bahkan berjuta-juta gamet dalam satu
generasi

• Jumlah generasi yang dihasilkan oleh suatu species selama kurun waktu species itu
ada banyak sekali.

• Berdasarkan hal tersebut maka angka laju mutasi pada setiap species dapat diketahui.

• Angka laju mutasi

• adalah angka yang menunjukkan berapakah jumlah gen yang bermutasi dari seluruh
gamet yang dihasilkan oleh satu individu dari suatu species.

• Sebagai contoh data sebagai berikut:

• Angka laju mutasi per gen = 1 : 100.000

• Jumlah gen dalam satu individu yang mampu bermutasi = 1000

• Perbandingan mutasi yang menguntungkan dengan mutasi yang merugikan = 1 : 1000

• Jumlah populasi setiap generasi = 200 juta

• Jumlah generasi selama species itu ada = 5000

• Pertanyaan yang muncul adalah

• Berapakah kemungkinan terjadinya mutasi yang menguntungkan selama species itu ada?
Jawab:

• Jumlah mutasi gen yang menguntungkan yang mungkin terjadi adalah:

• Pada satu individu: = 1/100.000 x 1000 x 1/1000 = 1/100.000

• Pada tiap generasi = 1/100.000 x 200.000.000 = 2000

• Selama species itu ada (5000 generasi) 2000 x 5000 = 10.000.000

• Jadi terbukti,

• Sekalipun mutasi tersebut jarang terjadi dan mutasi yang menguntungkan sangat
kecil kemungkinannya, tetapi jika ditinjau selama periode evolusi suatu species maka
kemungkinan terjadinya mutasi yang adaptif akan tetap besar.

HUKUM HARDY-WEINBERG

 Hardy nama lengkapnya Godfrey Harold Hardy adalah seorang ahli matematika
Inggris dan Weinberg yang nama lengkapnya Wilhhelm Weinberg adalah
seorang dokter dari jerman.

 Mereka secara terpisah menemukan hubungan matematika dari frekuensi gen


dalam populasi, yang kemudian dikenal sebagai Hukum Hardy-Weinberg.

 Frekuensi gen dalam populasi adalah perbandingan alela gen tersebut


dalam populasi

Persamaan Hardy-Weiberg
Teorema Hardy-weinberg menjelaskan suatu populasi yang tidak berevolusi.

Teorema tersebut menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotipe dalam kumpulan
gen suatu populasi tetap konstan selama beberapa generasi.

Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa

Frekuensi gen dan genotip dalam suatu populasi akan berada pada keadaan
yang tetap atau konstan (sama) dari generasi ke generasi.

Syarat berlakunya Hukum Hardy-Weinberg:

1.Ukuran populasi yang sangat besar

2.Terisolasi dari populasi lain (tidak terjadi migrasi antar populasi)

3.Tidak ada mutasi

4.Perkawinan acak (random)

5.Tidak ada seleksi alam


PERUBAHAN PERBANDINGAN FREKUENSI GEN PADA POPULASI

 Faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan Hukum Hardy-Weinberg


(penyebab mikroevolusi) adalah:

1.Hanyutan genetik (genetic drift)

2.Aliran gen (gene flow)

3.Mutasi

4.Perkawinan tidak acak

5.Seleksi alam

Mikroevolusi merupakan perubahan dari generasi ke generasi dalam


alel/frekuensi genotipe suatu populasi.
Menghitung persentase populasi manusia yang membawa alel untuk
penyakit keturunan

Misalnya:
 Frekuensi individu penderita PKU (q2) = 1 tiap 10.000

 Frekuensi alel q (resesif) = V0,0001 = 0,01

 Frekuensi alel p (dominan) = 1 - q = 1 - 0,01 = 0,99

 Frekuensi heterozigot karier

 2pq = 2 x 0,99 x 0,01

 2pq = 0,0198

 Berarti sekitar 2% dari suatu populasi manusia membawa alel PKU


Contoh soal

1 Dalam suatu penelitian tentang albino di dalam suatu kelompok masyarakat


didapatkan 4% anggota masyarakat menderita albino.Berdasarkan data tersebut dapat
diperkirakan bahwa persentase penduduk yang normal tetapi membawa gen albino
sebesar…..
Pembahasan
Variasi genetic dalam populasi dinyatakan secara matematik dengan hokum Hardy-
2 2
Weinberg = p + 2pq + q = 1
Diketahui frekuensi albino = aa = q2 = 4% = 0,04
Frekuensi gen albino a = √ = 0,2

=1–0,2
=0,8
Frekuensi individu pembawa sifat = Aa = 2pq
=2 x 0,8 x 0,2
=0,32
=32%
Jadi , persentase penduduk yang normal,tetapi membawa gen albino sebesar 32%
2 Di suatu desa yang berpenduduk 10.000 orang, 9% di antaranya wanita buta
warna.Berapa jumlah wanita normal dan pria buta warna di desa tersebut?
Pembahasan
Frekuensi alel CB untuk normal adalah p
Frekuensi alel cb untuk buta warna adalah q
Diketahui : jumlah penduduk 10.000 orang dan wanita penderita buta warna 9%
1) Genotype wanita buta warna = XcbXcbatau cbcb
cbcb = q2 = 9%
q2 = 0,09
q= √ = 0,3
Jika p + q = 1 , maka p = 1 – q
P=1–0,3
P=0,7
CB CB
2) Genotype wanita normal = X X atau
2 2
CBCB CBCB = p = (0,7) = 0,49
Jadi,jumlah penduduk wanita normal = 0,49 x 10.000 =4.900 orang
cb
3) Genotip laki-laki buta warna = X Y atau
cb cb = q
q = 0,3
Jadi,jumlah penduduk laki-laki buta warna = 0,3 x 10.000 = 3.000 orang
TERBENTUKNYA SPESIES BARU
Isolasi Reproduksi

1) Isolasi Ekologi

Setiap populasi tidak mampu hidup pada tempat dimana populasi lain
berada, mereka dapat mengalami perubahan pada perbedaan-perbedaan
genetik yang dapat tetap memisahkan mereka.

Setiap spesies beradaptasi dengan iklim setempat di dalam batas-batas


daerah sendiri dan iklim dari keduanya sangat berbeda, sehingga setiap
spesies tidak mungkin hidup di tempat spesies yang lain

Contohnya pada pohon jenis Platanus occidentalis yang terdapat di bagian timur
Amerika Serikat dan Platanus orientalis yang terdapat di timur Laut Tengah,
kedua spesies ini dapat disilangkan dan menghasilkan hibrid yang kuat dan fertil.

2) Isolasi Tingkah laku (Behavioral)


Tingkah laku berperan sangat penting dalam hal courtship dan perkawinan (mating).
Tingkah laku juga berperan pada perkawinan acak antar spesies yang berbeda
sehingga perkawinan mendapat hambatan oleh terjadinya inkompatibilitas beberapa
perilaku sebagai dasar bagi suksesnya perkawinan tersebut.
Contohnya pada hewan jantan spesies tertentu memiliki pola perilaku yang spesifik
dalam menarik, mendekati dan mengawini pasangannya. Kegagalan perkawinan
terjadi karena pasangan merasa asing dengan pola perilaku yang ditunjukkan oleh
pasangannya sehingga terjadi penolakan. Selain sekuen perilaku yang spesifik
seperti yang ditunjukkan oleh burung bower di mana hewan jantan harus
mempersiapkan pelaminan yang penuh dengan aksesoris tertentu agar burung
betina mau dikawini. Isolasi perilaku sangat tergantung pada produksi dan
penerimaan stimulus oleh pasangan dari dua jenis kelamin yang berbeda

3). Isolasi ekologi


Isolasi ekologi ini mengakibatkan dua populasi yang terpisah oleh habitat yang
berbeda tidak dapat melakukan perkawinan pada daerah geografi yang sama
Masing-masing mengembangkan perbedaan yang besar sehingga tidak dapat
dikawinkan lagi. Contohnya, katak pohon yang hidup di atas pohon dan kodok
( ufo) yang hidup di kolam atau air tanah. Jika dipertemukan, tidak akan terjadi
perkawinan akibat isolasi ekologi yang telah berlangsung lama.
3) Isolasi Mekanik
4) Apabila perbedaan struktural diantara dua populasi yang sangat
berdekatan menyebabkan terhalangnya perkawinan antar spesies, maka
diantara kedua populasi tersebut tidak terjadi gene flow.
5) Isolasi mekanik ditunjukkan oleh inkompatibilitas alat reproduksi antara dua
spesies yang berbeda sehingga pada saat terjadinya perkawinan salah satu
pasangannya menderita.
6) Mekanisme ini sebagaimana terlihat pada Molusca sub-famili Polygyrinae,
struktur genetalianya menghalangi terjadinya perkawinan spesies dalam sub-famili
yang sama.

Semoga sukses selalu

Anda mungkin juga menyukai