Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

DIVISI PANJAT TEBING


“VENU AMERTA””

Disusun oleh
Bella Repiani ( Kimana )
Septia Ifta Wijaya ( Calai )
Helmalia Putri ( Aruni )
Gina Putri Giopani ( Sobai )
Arsa Lestari ( Ceta )
Vonness Ardinata ( Altor )
M Aji Pamungkas ( Bangkong )

MAHASISWA PECINTA ALAM


UNIVERSITAS PRABUMULIH

TAHUN 2023 / 2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT. atas


limpahan Rahmat dan karunia-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan “laporan
perjalanan diksar”.
Sholawat serta salam tetap terucap kepada nabi besar Muhammad SAW.
Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimaksih kepada Tuhan yang
Maha Esa, kedua orang tua saya, para panitia diksar lanjutan, teman - teman anggota
muda yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini saya menyadari
bahwa isi dari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian terimakasih atas perhatiannya
saya akhiri,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
KODE ETIK DAN TUJUAN MAPALA UNPRA. ............................................ v
ETIKA LINGKUNGAN HIDUP ........................................................................ v
MAKNA LAMBANG MAPALA UNPRA ......................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................... .............................. 1
B. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ....................................................................... 4


A. SEJARAH PANJAT TEBING ......................................................................... 4
B. PANJAT TEBING ........................................................................................... 5
C. MANFAAT PANJANG TEBING. .................................................................. 13
D. MANAGEMENT ADMINISTRASI. ............................................................. 13
E. MANAGEMENT WAKTU. ........................................................................... 17
F. MANAGEMENT PERJALANAN. ................................................................ 18
G.DOKUEMNATASI KEGIATAN DAN PERJALANAN. ............................... 21

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 25


A. KESIMPULAN ............................................................................................. 25
B. KESAN DAN SARAN................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA

iii
KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai azas
pecinta alam.
3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta
menghargai manusia dan martabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai azas pecinta
alam.
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian
terhadap tuhan bangsa dan tanah air.
7. Selesai.

DISAHKAN BERSAMA DALAM


FORUM GLADIAN IV UJUNG
PANDANG, 29 JANUARI 1974
PUKUL 01.00 WITA

iv
TUJUAN MAPALA UNPRA

Tercipta dan terbinanya kerjasama antara anggota Mapala Unpra berdasarkan


semangat kekeluargaan kebersamaan dan solidaritas dalam melaksanakan tri
darma perguruan tinggi.

ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

1. Dilarang mengambil sesuatu kecuali gambar.


2. Dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak.
3. Dilarang membunuh sesuatu kecuali waktu.

v
MAKNA LAMBANG MAPALA UNPRA

A. Lambang mapala unpra berbentuk lingkaran berwarna hijau army yang


didalamnya terdapat gambar sebagai berikut:

1. Background lingkaran berwarna biru langit.


2. Tiga puncak gunung berwarna hijau army.
3. Tulisan berwarna putih bertulisan “MAPALA UNPRA UNIVERSITAS
PRABUMULIH”.
4. Tahun 2012.

B. Lambang mapala unpra seperti tersebut dalam butir satu mempunyai arti :
1. Background lingkaran berwarna biru langit : langit sebagai cakrawala
pandangan, wawasan dan kreativitas mahasiswa yang dinamis.
2. Tiga puncak gunung berwarna hijau army : try darma perguruan tinggi, tiga
peran mahasiswa serta mewakili tiga fakultas di Universitas Prabumulih.
3. Tulisan berwarna putih melambangkan kesucian dalam jati diri Mapala Unpra.
4. Tahun 2012 melambangkan tahun berdirinya MAPALA SKY yang kemudian
menjadi MAPALA UNPRA.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Panjat tebing atau Rock Climbing merupakan olahraga di alam bebas dan
menjadi bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan berjalan
kaki. Panjat tebing merupakan olahraga yang tergolong extrem karena kegiatannya
ditebing yang kemiringan 45°. Panjat tebing dikenalkan di Indonesia pada tahun
1970, awal mulanya Harry dan kawan-kawan merintis aktivitas panjat tebing
dengan mulai memanjat tebing Citatah, kemudian dijadikan patok pertama kali
panjat tebing modern di Indonesia. Sedangkan panjat tebing dinding buatan itu
mulai diperkenalkan pada tahun 1988 oleh atlet Perancis atas kerjasama kantor
Menpora Menteri Pemuda dan Olahraga dengan Kedubes Perancis Jakarta.
Kegiatan panjat tebing alam ini banyak dilakukan kalangan mahasiswa pecinta
alam atau komunitas panjat tebing di Indonesia dan Sekarang sudah menjadi salah
satu cabang olahraga di tingkat nasional maupun internasional. Karena aktivitas
dilakukan di ketinggian dan membutuhkan peralatan menunjang hal ini terbukti
akan banyaknya pegiat panjat tebing melakukan ekspedisi dan kompetisi panjat
tebing yang dilakukan oleh organisasi pecinta alam atau sekumpulan pemanjat baik
tingkat daerah maupun tingkat nasional.

Namun secara umum pengertian panjat menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia adalah menaiki dengan kaki dan tangan. Sedangkan tebing menurut
Kamus Besar Indonesia, Tebing ialah lereng (gunung) yang tinggi dan terjal.
Namun menurut, Wiyanto (1997) menjelaskan bahwa panjat tebing adalah kegiatan
yang menumbuhkan kemampuan fisik untuk dapat memanjat lebih tinggi,
kemampuan teknik untuk menempatkan kaki dan tangan diatas permukaan dinding,
kemampuan mengatur strategi menentukan jalur dan kemampuan berpikir untuk
mengambil keputusan yang cepat, guna mencapai tempat yang lebih tinggi.

Secara umum panjat tebing di Indonesia sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu
tebing alam dan tebing buatan. Tebing alam ini yang sering digunakan para pegiat

1
panjat tebing untuk dijadikan sarana latihan untuk melatih fisik dan kemampuan
fisik. Panjat tebing alam ini sering dijumpai daerah kawasan Karst Citatah
Padalarang, sedangkan panjat tebing buatan ini ialah panjat dinding dilaksanakan
di dinding buatan. Namun medan dinding yang berbeda dan mempunyai
kesulitantersendiri dari segi peralatan yang digunakan oleh pegiat panjat tebing
dinding lebih relatif sedikit digunakan. Kegiatan panjat tebing makin hari makin
bertambah jumlah kunjungan dikalangan remaja atau kalangan komunitas pegiat
panjang tebing, karena sudah menjadi salah satu cabang olahraga di Indonesia dan
dikompetisikan tingkat nasional maupun internasional.

Tujuan dari kegiatan panjat tebing sangat beragam ada melakukan


ekspedisi, mengukir prestasi dan rekreasi. Pada dasarnya pemanjat tebing pemula
harus megetahui alat-alat panjat tebing dan teknik-teknik dasar pemasangan alat-
alat panjat untuk menghindari kecelakaan namun beberapa kasus kecelakaan yang
terjadi karena kelengahan dan kurang mengetahui atau lupa tentang teknik
dasarpemasangan alat panjat tebing sehingga dapat terjadinya kecelakaan dalam
berkegiatan panjat tebing. Kegiatan yang dasar hobi memang mengundang resiko
sehinggga persiapan harus dilakukan dengan matang. Sehingga dalam berkegitan
tidak mencederai pegiat panjang tebing khususnya pemula. Kegiatan pegiat panjat
tebing merupakan suatu olahraga yang membutuhkan pengetahuan dasar mengenai
teknik pemasangan alat panjat tebing dan perawatan alat panjat tebing seperti tali
karmantel penting bagi seorang pemanjat tebing untuk mengetahui fungsi dan
perawatan sehingga ketika dilapangan pegiat panjat pemula tidak mendapat
masalah pemasangan alat dan perawatan alat panjat teing. Sangat fatal ketika sudah
berkegiatan dialam bebas tanpa kontrol leader yang memiliki pengetahuan tentang
panjat tebing. Selain itu pegiat panjat tebing pemula juga masih terbatas informasi
yang didapatkan sehingga sulit memahami pemasangan alat dan perawatan yang
informasinya itu bersifat verbal yang terbatas, sehingga dibutuhkan informasi yang
informatif sehingga mudah dipahami pegiat panjat tebing pemula.

Berkegiatan di alam bebas memang mengandung resiko baik dihutan, tebing, gua
dan pantai permasalahan yang terjadi bisa jadi dari subjektif dan objektif dan dapat

2
diminimalisasi dengan pengetahuan dasar berupa informasi atau pelatihan buat
pegiat panjat tebing pemula tentang presedur kegiatan panjat tebing

B. Tujuan Penelitian

LPJ ini dibuat bertujuan sebagai bahan pembelajaran dan menejemen juga
sebagai pengetahuan tentang salah satu olahraga yang menggunakan tali. Tebing
dan wall climbing . Adapun kami Angkatan VENU AMERTA Dari Mapala unpra
mengambil RC bertujuab untuk keberanian melakukan olahraga ekstrim dikalangan
otak otot Nasib.

3
BAB II
Tinjauan Pustaka

A. Seajarah Panjat Tebing


Panjat tebing sudah dikenal sejak sebelum zaman PD I (Perang Dunia ),
terutama oleh kalangan militer namun, dalam perkembangannya kegiatan ini
menjadi kegemaran di kalangan masyarakat umum.

1) Sejarah Panjat Tebinng Dunia


1910 Kegiatan panjat tebing mulai dikenal pertama kali di kawasan Eropa,
tepatnya di pegunungan Alpen, sebelum PD I di Austria. Teknik pemanjatan tebing
dengan menggunakan tali baru dikenal pada tahun 1920. Tahun 1930 adalah tahun
keemasan pemanjatan di kawasan Alpen. Mulai dari tebing kecil, menengah hingga
puncak -puncak tertinggi. Puncaknya pada saat PD II meletus. PD menyebabkan
banyaknya pemanjatan menurun, akan tetapi setelah PD berakhir membawa
pengaruh pesat pada penciptaan dan pengadaan peralatan panjat tebing yang
semakin mudah didapatkan 1970 Panjat Tebing , ketika para pemanjat Amerika
mengembangkan teknik-teknik baru di kawasan Yosemite. Teknik-teknik ini
sampai saat ini masih digunakan dalam pemanjatan tebing- tebing besar. Rata – rata
yang mendomisili pengembangan dunia olahraga ini adalah pemanjat Amerika dan
Inggris yang kemudian menggunakan sistem dan teknik yang sama, yang
sebelumnya terbagi menurut negaranya masing masing. Selain itu juga turut
berperan dalam pengembangan kegiatan ini adalah negara Perancis yang
menawarkan teknik pemanjatan yang mengarah pada olahraga murni 1980
Perkembangan panjat tebing semakin meluas mulai dari Eropa, Amerika hingga
Asia. Sehingga membuatnya terlepas dari induknya (mendaki gunung) dan
membentuk wujudnya sendiri yaitu ola raga panjat tebing

2) Sejarah Panjat Tebing Indonesia


1960 Di Indonesia panjat tebing dikenal sejak tahun 60`an dimana berdiri
beberapa perkumpulan/kelompok Pecinta Alam Universitas Indonesia dan Wanadri

4
yang mempunyai akar kegiatan mendaki gunung 1975 Kegiatan panjat tebing
secara utuh dan tersendiri . Waktu itu beberapa orang yang sekarang dikenal sebagai
tonggak kebangkitan Panjat Tebing Indonesia antara lain Harry Suliztiarto, Agus
Resmonohadi, Heri Hermanu dan Deddy Hikmat mulai latihan di tebing Citatah,
Jawa Barat. 1988 Kantor Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga bekerjasama
dengan Pusat Kebudayaan Perancis (CCF) mengundang 3 pemanjat profesional
Perancis yaitu; Patrick Bernhault, Jean Baptise Tribout dan Corrine Lebrune serta
seorang instruktur Teknis Panjat Tebing Jean Harau yang kemudian memunculkan
inspirasi untuk mendirikan FGTI.
1989 Federasi Panjat Tebing Gunung Indonesia (FPTGI) dengan melalui ikrar
yang dikeluarkan oleh sekitar40`an orang dari perkumpulan PA yang ada di Jakarta,
Bandung, Padang, Medan, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Ujung Pandang di
Tugu Monas tanggal 21 April 1988. 1992 FPTGI kemudian berubah nama hanya
menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan FPTI diakui menjadi anggota
Union Internationale des Assosiations d`Alpinisme (UIAA) yang mewadahi
organisasi panjat tebing dan gunung internasional. UIIA merupakan organisasi
olahraga dunia yang bertaggungjawab pada semua kegiatan olahraga dunia
termasuk Olimpiade. 1994 Secara resmi FPTI diakui sebagai induk olahraga panjat
tebing oleh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) 1996 Sejak itu Olahraga
Panjat Tebing diikutkan dalam PON.

B. Panjat Tebing
1) Definisi Panjat Tebing
Pada dasarnya Panjat Tebing adalah suatu olahraga yang mengutamakan
kelenturan dan kekuatan tubuh, kecerdikan serta keterampilan baik menggunakan
peralatan maupun tidak dalam menyiasati tebing itu sendiri dengan memanfaatkan
cacat batuan.
2) Kategori Tebing Berdasarkan Pijakan
Face yaitu Permukaan tebing yang berbentuk datar.
Hang yaitu Bentuk sisi miring pada tebing.

5
Roof yaitu relief tebing yang berbentuk seperti teras terbalik.
Top yaitu puncak Tebing
3) Pelaku Dalam Pemanjatan
Climber yaitu orang yang melakukan pemanjatan.
Belayer yaitu orang yang mengamankan pemanjat

4) Motto Panjat Tebing


- Otak yaitu seorang pemanjat membutuhkan keterampilan khusus dalam
penguasan teknik teknik pemanjatan dan peralatan.
- Otot yaitu seorang pemanjat membutuhkan kekuatan khusus dalam
pemanjatan dengan ini di butuhkan latihan-latihan seperti latihan fisik,
beban, dan senam kebugaran panjat tebing.
- Hoki yaitu keberuntungan dalam pemanjatan baik itu keselamatan maupun
suksesnya pemanjatan
5) Aba-Aba Dalam Pemanjatan
- On Belay yaitu aba-aba yang diucapkan oleh seorang pemanjat bahwa ia
telah melakukan pemanjatan.
- Belay On yaitu aba-aba yang diucapkan oleh seorang Belayer bahwa ia telah
siap melakukan pemanjatan.
- Full yaitu aba-aba yang diucapkan seorang climber kepada Belayer untuk
mengencangkan tali pemanjatan.
- Slag yaitu aba-aba yang diucapkan seorang climber kepada seorang belayer
untukmengendurkan tali pemanjatan.
6) Sistem Pemanjatan.
- Alpine Tactics yaitu Sistem Pemanjatan yang ditempuh dengan tujuan
mencapai puncak dengan membawa seluruh prlengkapan dan peralatan

6
pemanjatan biasanya climber bermalam diatas tebing/Flying Camp, tanpa
kembali lagi ke shelter induk. Biasanya pada sistem ini seorang climber
harus mempunyai kemampuan khusus dalam penguasaan teknik-teknik
pemanjatan karena resiko pemanjatannya sangat tinggi.
- Himalayan Tactics yaitu Sistem pemanjatan yang dilakukan setahap demi
setahap hingga mencapai puncak tanpa membawa seluruh perlengkapannya
dan pemanjat kembali ke shelter induk.
7) Teknik Pemanjatan
- Free Climbing yaitu teknik memanjat yang hanya menggunakan
keterampilan tangan dan kaki, sedangkan peralatan hanya digunakan untuk
mengamankan diri pemanjat itu sendiri bila jatuh dan tidak digunakan untuk
menambah ketinggian. Biasanya digunakan pada lomba memanjat.
- Bouldering yaitu teknik pemanjatan yang dilakukan pada tebing-tebing
pendek secara rutinitas, biasanya dilakukan untuk melatih kemampuan
seorang climber
- Soloing yaitu teknik pemanjatan yang dilakukan baik tebing pendek
maupun tinggi dengan sendiri tanpa menggunakan peralatan.
- Aid (Artificial) Climbing yaitu biasanya pada teknik pemanjatan ini,
pemanjat menggunakan secara langsung peralatan untuk menambah
ketinggian pemanjatannya. Biasanya digunakan pada pembuatan jalur
8) Gerakan Memanjat
Ada beberapa jenis gerakan yang digunakan pada dinding vertikal:
1. Lay Back yaitu diantara dua tebing yang membentuk sudut tegak lurus, sering
dijumpai retakan yang memanjang dari bawah ke atas. Gerakan ke atas untuk
kondisi tebing seperti ini adalah dengan mendorong kaki pada tebing
dihadapan kita dan menggeser-geserkan tangan pada retakan tersebut keatas
secara bergantian pada saat yang sama. Gerakan ini sangat membutuhkan
tenaga yang sangat besar.
2. Chimey yaitu bila kita menemui dua tebing berhadapan yang membentuk
suatu celah yang cukup besar untuk memasukkan tubuh, cara yang dilakukan
adalah dengan menyandarkan tubuh pada tebing yang satu dan menekan atau

7
mendorong kaki dan tangan pada dinding yang lain. Chimey terbagi atas
beberapa macam yaitu Wriggling, Backing Up dan Bridging.Wriggling yaitu
dilakukan pada celah yang tidak terlalu luas sehingga hanya cukup untuk
tubuh saja. Backing Up yaitu dilakukan pada celah yang sangat luas, sehingga
badan dapat menyusun dan bergerak lebih bebas. Bridging yaitu dilakukan
pada celah yang sangat lebar sehingga hanya dapat dicapai apabila
merentangkan kaki dan tangan selebar-lebarnya.
3. Traversing yaitu gaya pemanjatan yang dilakukan ke kiri ataupun ke kanan
pada saat melakukan perpindahan gerak jalur pemanjatan.
4. Undercling yaitu dilakukan apabila menghadapi pegangan terbalik, dimana
tangan memegangnya secara terbalik dan menarik badan keluar, kemudian
kaki naik mendorong badan keluar. Antara dorongan kaki dan tangan saling
berlawanan arah sehingga dapat menimbulkan gerakan keatas.
5. Cheval yaitu dilakukan pada batu yang yang biasa disebut punggungan
(arete), pemanjat yang menggunakan cara ini mula-mula duduk seperti
penunggang kuda pada arete, lalu dengan kedua tangan menekan bidang batu
dibawahnya, ia mengangkat atau memindahkan tubuhnya keatas atau
kedepan.
6. Slab Climbing yaitu pemanjatan yang dilakukan pada tebing licin yang
kondisinya tidak terlalu curam.
7. Mantleshelf yaitu dilakukan apabila menghadapi suatu tonjolan datar (flat)
yang luas sehingga dapat menjadi bidang untuk berdiri
9) Jenis Pijakan
- Friction step yaitu cara menempatkan kaki pada permukaan tebing dengan
menggunakan bagian bawah sepatu (sol) dan mengandalkan gesekan karet
sepatu.
- Edging yaitu cara kerja kaki dengan menggunakan sisi luar kaki (sepatu).
Normalnya daerah penggunaan edging pada kaki sebelah kiri.
- Smearing yaitu teknik berdiri pada seluruh pijakan di tebing.

8
- Heel Hooking yaitu tehnik yang digunakan untuk mengatasi pijakan-pijakan
yang menggantung ataupun sulit dijangkau oleh tangan, Dengan kata lain
kaki dapat di gunakan sebagai pengganti tangan

10) Jenis Pegangan


1. Open grip yaitu pegangan biasa yang mengandalkan tonjolan pada tebing,
biasanya di tonjolan tebing yang agak datar dan lebar.
2. Cling grip (I) yaitu jenisnya sama dengan di atas namun pegangannya agak
sedikit lebih kecil dan mirip dengan mencubit.
3. Cling grip (II) yaitu jenisnya sama dengan diatas tetapi ditambah dengan
menggunakan ibu jari untuk menahan kekuatan tangan.
4. Vertikal grip yaitu pegangan veritkal yang menggunakan berat badan untuk
menariknya kebawah.
5. Pocket grip yaitu pegangan yang biasa digunakan pada tebing batuan
limestone (kapur) yang sering banyak lubang.
6. Pinch grip yaitu pegangan yang digunakan untuk memegang tonjolan pada
tebing, bentuknnya seperti mencubit
11) Peralatan Panjat Tebing
1. Tali/Carnmantel
2. Webbing
3. Carabiner
4. Piton

9
5. Runners
6. Prusik/sling
7. Harness
8. Hammer
9. Tangga
10. Chock stopper
11. Chock hexentricFriend
12. Tri Cam
13. Bolt
14. Jummar
15. Helm
16. Sky Hook/Fifi Hook
17. Chalk ba
12) Beragam Tali Temali dalam Panjat Tebing
a. Simpul
Simpul adalah hubungan tali dengan tali. bisa satu tali dengan tali yang lain
maupun dengan tali itu sendiri
b. Tali
Tali adalah bendanya atau tali itu sendiri atau nama benda. sedangkan tali
temali adalah bermain tali.
c. Ikatan
Ikatan adalah hubungan tali dengan benda. benda di sini biasa kayu, batu,
ranting, besi ataupun hewan
13) Macem – Macem Simpul
1. Simpul Pita
Simpul Pita berfungsi untuk menyambung 2 tali pipih (Webbing) yang
berguna sebagai alternatif Harness ( Tali Tubuh ) di akhir simpul yang harus
dipakai simpul pita ini. Simpul pita dibuat dengan menyimpulkan kedua
ujung tali pipih baik tali pipih satu dengan tali pipih yang lain atau dengan
tali pipih itu sendiri menjadi satu.

10
2. Overhand Knot / Simpul Mati
Simpul mati berfungsi untuk menyambung 2 tali yang berdiameter sama.
Simpul ini dapat dibuat dengan mensejajarkan dua ujung tali lali
menyimpulkan menjadi satu. berbeda dengan simpul pita pada webbing
atau tali pipih, simpul mati dikhususkan untuk menyambung 2 tali.

3. Figure Eight Loop / Simpul Delapan


Simpul Delapan berfungsi sebagai simpul wajib pada pemanjat
(Dikenakan pada cincin harness / tali tubuh) dan juga sebagai penambat
back up pada sistem penambatan pada saat membuat pitch pada suatu
pemanjatan.

4. Simpul Bowline
Simpul Bowline / simpul kambing berfungsi sebagai simpul wajib pada
pemanjat (Dikenakan pada Tali harness / tali tubuh) akan tetapi perlu
digaris bawahi untuk pemula tidak dianjurkan untuk memakai simpul ini
karena simpul ini harus benar–benar teliti dalam penyimpulannya apabila
kurang teliti maka simpul ini akan mudah terlepas sehingga akan terjadi
hal yang sangat fatal nantinya.

11
5. Simpul Fisherman / Nelayan Gaand
Simpul Fisherman / Nelayan ganda simpul ini berfungsi untuk
menyambungkan 2 tali yang diameternya sama. Dan perbedaan dengan
simpul mati jelas lebih safety memakai simpul ini apabila anda ingin
menyambung 2 tali yang diameternya sama.

6. Clove hitch / Simpul Pangkal


Simpul pangkal adalah simpul utama yang berfungsi untuk membuat
penambatan baik itu dalam pemanjatan dan untuk membuat aktivitas yang
berhubungan dengan abseling / rappelling maupun kenapa harus simpul
pangkal yang dipakai

7. Italian hitch / Simpul Italia


Simpul Italia berfungsi sebagai pengganti alat – alat belay device yang
pada artinya simpul Italia ini untuk membelay pada saat tertentu atau
kondisi kritis

8. Prusik Knot / Simpul Prusik


Mungkin ada diantara kita yang mengenal prusik sebagai nama sebuah tali
atau alat itu tidaklah benar karena prusik adalah nama simpul yakni simpul
prusik. Simpul Prusik ini berfungsi ebagai pengganti alat ascendeur karena
simpul ini pada awalnya untuk menaiki tali kermantle yang lebih besar
diameter

12
9. Slip Knot
Slip Knot adalah simpul kombinasi antara simpul pangkal dan simpul mati
yang berfungsi sebagai pengunci simpul pangkal.

10. Alpine Butterflay Knot / Simpul Kupu – kupu


kupu berfungsi sebgai penyambung dua tali yang friksi khususnya untuk
tali kermantle.

C. Manfaat Panjat Tebing


1. Mengembangkan Otot Dada
2. Meningkatkan fleksibilitas
3. Menjamin keseimbangan
4. Meningkatkan koordinasi
5. Meningkatkan fisik fokus
6. Membantu membakar kalori
7. Melatih keprcayaan diri
8. Membuat Keputusan secara cepat dan tepat
9. Menjaga Kesehatan tubuh
10. Melatih kecekatan dan koordinasi tubu

D. Management administrasi
1. Surat
Surat Izin kegiatan dan Mengetahui

13
14
2. Anggaran Kegiatan
ANGGARAN DANA
NO. ANGGOTA NAMA
1. KETUA KIMANA
2. BENDAHARA CETAA
3. SEKRETARIS ARUNI
4. LOGISTIC ALTOR
5. PERLENGKAPAN BANGKONG

15
6. HUMAS SOBAI
7. MEDIS CALAI

3. UANG
Uang Kas ( Panjat Tebing )
CK Perorang Cewek = 150 Cowok = 200
Jumlah Dana = 1150.000
Tanggal 8 Februari 2024

PENGELUARAN JUMLAH
Nasi 8 bungkus 80.000
Gas 25.000

Korek 5.000

Batu ES Dan Sisri 8.000

Galon 5.000

Sembako 38.500

Logistic 154.000

Registrasi 100.000

Mobil 700.000

Total=1120.000

Sisa = 30.000

16
E. Management Waktu
1. Jadwal

Jadwal Kegiatan

TANGGAL JAM KETERANGAN

8 FEB 2024 08.00-09.00 Teori apa itu Wall clambing ?


09.00-10.00 Teori apa itu Rock clambing ?
10.00-11.00 Teori apa itu Atlet dan FPTI ?
11.00-12.00 Teori apa saja alat-alatnya ?
12.00-Selesai Pemahaman Teori !
9 FEB 2024 08.00-10.00 Training center (TC)
10.00-10.30 Pengenalan ala-alat panjat tebing
10.30-12.00 Fungsi-fungsi alat panjat tebing
12.00-14.00 Isoma
14.00-15.00 Presentasi
15.00-16.00 Coffee break
16.00-17.00 Training center
10 feb 2024 08.00-08.30 Training center (TC)
08.30-09.00 Penyiapan alat panjat tebing
09.00-12.00 Teknik pemanjatan
12.00-13.00 Isoma
13.00-14.00 Teknik pemanjatan
14.00-17.00 Otw Lahat
17.00-18.30 Coffee break
18.30-21.30 Pendakian
21.30-08.00 Aktivitas bebas
11 feb 2024 08.00-09.00 Masak dan sarapan
09.00-11.00 Turun basecamp
11.00-12.00 Coffee break
12.00-Selesai Otw pulang

“SELESAI!”

2. Alat-alat Panjat Tebing


ALAT-ALAT PANJAT TEBING
NO. NAMA ALAT-ALAT JUMLAH
1. Harnes 2
2. Carabiner screw 2

17
3. Carabiner no screw 2
4. Karmantel statis 1
5. Karmantel dinamis 1
6. Calkback + mgco3 2
7. Sepatu panjat 1
8. Webbing 2
9. Figur of eight 1
10. Runner 2

3. Logistik
1. Nasi goreng (sarapan)
2. Ayam goreng, Tempe sambal, sayuran (makan siang)

NO KETERANGAN
1 Beras
2 Bawang Merah-Putih
3 Garam
4 Kecap
5 Saos
6 Daun Bawang
7 Cabe
8 Minyak
9 Bumbu Ungkep
10 Ayam
11 Gula
12 Sayuran
13 Tempe
14 Penyedap
15 Kopi

F. Management Perjalanan
1. Kronologi
A. Tanggal 06 Januari 2024

Pada Hari Selasa Tanggal 6 Januari 2024 jam 04:30 deadline penyelesaikan
pembuatan surat dan menggantarkan surat perizinan kampus dan orang tua Surat
mentor,peminjaman woll.Pada hari rabu Tanggal 7 januari 2024 jam 2:30

18
mengantarkan surat peminjaman alat ke KPA Summit dan KPA Prapala dan
menggecek power point materi,lalu meminjaman rock climbing.

B. Tanggal 08 Januari 2024

Pada hari kamis Tanggal 8 Januari 2024 jam 9.00-selesaike kampus hendak
kesekrat mau bikin makala rock climbing pas datang kekampus gerbangnya di
kunci terus kimana dan calai pergi kekantin di luar sembari menunggu bangkong
dan altor datang kekantin terus selsainya sekitar jam 3:00 s\d.

C. Tanggal 09 Januari 2024

Pada hari jum’at Tanggal 9 Januari 2024 jam 08.00-10.00Training center


(TC) Kami melakukan Pemanasan,Joging,push up,sit up,back up,pull up,sprit
up,split up dari Jam 08.00-12.00,setelah itu kami isoma dari jam 12.00-
13.00,selesai isoma kami pun belajar tali menali simpul yaitu simpul 8
ganda,simpul nelayan,simpul playboy dari jam 13.00-16.00 selesai dan kamipun
pulang kerumah masing masing.

D. Tanggal 10 Januari 2024

Pada hari sabtu Tanggal 10 Januari 2024 jam 08.00-16.00 Jam 08.00 datang
ke prabujaya,sampai disana melakukan Training center,yaitu jongging,push
up,sit up,back up,pull up,jalan jongkok,terus tuh mentor kami datang yaitu (kak
asep) Jam 12:00-01:01 isoma membeli nasi bungkus lalu makan bersama-sama
sudah itu Melakukan presentasi perencanaan penomoran pas mulai presentasi
ada kesalahan sedikit di moderator, trus di ganti moderator oleh mentor kami
presentasi trus berjalan ada salah satu kk” nya bertnya dan meminta tanda bukti
ke ketua team RC.kknya bertanya lalu ketua team menjawab tinggal di kosan
lalu ketua balik ke kosannya ngabil surat surat nya.coffee break di jam 15:00-
16:00 lalu melanjutkan simpul tali-menali persiapan pendataan alat buat
penerapan pemanjatan besok.

Pada Hari Sabtu Tanggal 10 januari 2024 jam 08:00 jadwal nya di prabujaya
di tenggah perjalanan scraf tingggal di kos aruni lalu kimana dan aruni balik lagi

19
kekosan untuk mengambil scraf terus di perjalanan menuju pj.Jam 08:30
pembukaan berdoa agar selalu di lindungin allah swt,setelah pembukaan asisten
mentor kami Kak Tubis menyuruh kami pemanasan dulu biar tidak cedera pas
penerapan rock climbing. untuk penerapan materi dan fungsi pengnalan alat”
rock climbing waktu terus berjalan datanglh mentor kami kak Asep untuk
memulai pengenalan alat” rock climbing dan belajar penerapannya satu
persatu.setelah selesai menerapan rock climbing,meteri,dan pengenalan alat
alatnya,coffe break lalu hujan deras sembari hujan kami makan bersama selesai
makan kami evaluasi di tanggal 8,9. Dihari kamis tidak ada kesalahan, dan dihari
jum’at ada kesalahan (kurang rasa peduli ). Jam 02.30 kamipun dibaca watak
oleh mentor kami,Ada satu wanita dia pintar berbicara tapi tidak bisa
menjabarkannya yaitu (calai) , kemudian ada dua wanita yang hampir mirip
seperti saudara tetapi beda ayah ibu mereka sigap dalam hal apapum yaitu (ceta
dan aruni), dan ada satu wanita memiliki suatu tujuan antara saling
memanfaatkan atau satu tujuan menuju kekampus yaitu (sobai).ada satu lelaki
badannya besar pemikirannya kecil yaitu (bangkong).dan ada satu lelaki setiap
disuruh selalu menurut yaitu (altor).ada satu wanita dan apabila dikasih tugas
malah menyuruh orang lain (Kimana) . Jam 04.00 sore kami pulang cuacanya
masih hujan dan motor kami susah dikeluarkan,lalu kami minta tolong kak
tubis(Asisten mentor) salah satu dulur kami sudah duluan pulang bersama mba
kimpul yaitu Calai beberapa menit kemudian ada motor mentor kami (Kak asep)
tidak bisa hidup karna olehnya karna kehujanan aruni sobai dan kimana sudah
duluan pulang kekosan mau siap” hiling.Di tengah perjalanan motor kak tubis
bocor ban sama cetaa,aruni sobai dan kimana tidak mengetahuinya pas datang
kekosan kak tubis sama cetaa bercerita kearuni sobai soal motornya yang bocor
ban sudah selesai.

“ SALAM LESTARI “

20
G. Dokuemnatasi Kegiatan Dan Perjalanan

Dokumentasi Kegiatan Panjat Tebing

21
22
Dokumentasi Perjalanan

23
24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Olahraga panjat tebing sudah dikenal dunia sejak sebelum perang dunia I
dikalangan militer. Sedangkan mulai dikenal di Indonesia sejak tahun ± 1960.
Olahraga panjat tebing memerlukan berbagai alat untuk memperlancar kegiatan dan
juga untuk menjaga keselamatan climber dan belayer.

B. Kesan dan Saran


Kegiatan ini penting untuk pembentukan mental dna fisik yang kuat untuk
para peserta. Kegiatan ini juga sangat menyenangkan, mengingat hal yang
dilakukan selama kegiatan ini adalah hal – hal yang tidak pernah terduga
sebelumnya. Intinya, kegiatan ini adalah pengalaman paling menyenangkan dan
hanya akan terjadi sekali selama hidup, kecuali jika ingin kembali ke awal mulanya
Diksar.
Semoga dengan adanya kegiatan ini peserta, terutama kami dapat terbentuk
mental – mental secara fisik yang kuat dalam diri kami. Semoga apa yang
didapatkan dapat kita aplikasikan, baik dalam kehidupan pribadi sehari – hari,
maupun dalam kehidupan berkelompok di kehidupan sosial. Hidupilah organisasi,
dan jangan cari hidup di organisasi.

25
DAFTAR PUSTAKA
https://infowanapal.wordpress.com/divisi/tebing/sejarah-panjat-tebing/
http://himmpas-sidoarjo.blogspot.com/p/blog-page_14.html?m=1
http://yunusba.blogspot.co.id/2008/11/physical-and-mental-benefits-of-
rock.html?

26

Anda mungkin juga menyukai