PENDAHULUAN
ktu semakin pesat. Fenomena tersebut mengakibatkan adanya pengaruh dalam ber
ngan tentang Sistem Pendidikan No. 20 tahun 2003, mengatakan bahwa Pendidika
n merupakan “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan p
embelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
pengetahuan dan teknologi yang menuntut peserta didik untuk memiliki pengetah
uan, sikap serta keterampilan belajar pada abad 21 untuk menghadapi kemajuan I
PTEK yang berkembang pesat dalam kehidupan global. Pemerintah telah melakuk
an upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia agar lebih baik dari m
GMP dan lainnya. Tujuan pendidikan tidak akan berhasil tanpa adanya pendidik y
ang menggunakan model, pendekatan serta metode yang digunakan pada proses b
menciptakan kondisi dan sittuasi yang memungkinkan peserta didik untuk belajar
secara optimal.
Pemerintah juga telah melakukan upaya melakukan pergantian kurikulum
sebanyak sebelas kali, dimulai pada tahun 1974, kemudian sampai kurikulum 201
Implementasi tersebut dapat dilihat dari tingkatan pendidikan dan mata pelajaran
proses, teori, konsep, dan kejadian alam di sekitar. Pembelajaran fisika bukanlah
ilmu yang berisikan dengan hafalan, melainkan sebuah ilmu yang mengaitkan
berkaitan dengan pemecahan masalah yang merupakan hal penting pada saat
proses pembelajaran fisika. Namun, peserta didik sering kali kurang memahami
hal tersebut sehingga membuat pembelajaran fisika menjadi mata pelajaran yang
gelombang cahaya merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai
peserta didik sesuai dengan yang tercantum pada kurikulum 2013. Pada proses
karakter peserta didik dalam mengenali sebuah konsep atau pengetahuan (Science)
MA Negeri 1 Tigo Nagari yaitu kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 201
peserta didik masih kurang aktif dalam pembelajaran karena banyaknya rumus
peserta didik menganggap fisika itu pelajaran yang sulit dimengerti karena
Hasil dari angket observasi terhadap peserta didik, peserta didik mengatak
an bahwa fisika itu mata pelajaran yang sulit dipahami karena fisika memiliki
materi secara tidak detail dan suara terdengar kurang jelas sehingga peserta didik
tidak mengerti akan materi fisika. Pendidik sering menggunakan buku paket dan
mencatatkan materi dipapan tulis. Peserta didik menggunakan bahan ajar yaitu
buku paket. Buku paket fisika kelas XI kurikulum 2013 disekolah tergolong
kurang memadai karena tidak sesuai dengan jumlah siswa MIPA kelas XI. Pada
saat pembelajaran berlangsung peserta didik hanya menerima apa saja yang
disampaikan pendidik tanpa melihat materi yang akan dipelajari dan pendidik
model/metode ataupun media yang bervariasi agar peserta didik aktif dalam
pembelajaran dan fisika menjadi tidak sulit serta terasa menyenangkan. Adanya m
asalah diatas akan menyebabkan kurangnya minat belajar peserta didik terhadap p
elajaran fisika dan akan berdampak pada hasil belajar peserta didik.
Hasil belajar peserta didik fisika pada nilai UH semester genap tahun ajara
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat hasil belajar peserta didik banyak yang re
ndah dan banyak peserta didik yang tidak tuntas dari pada yang tuntas. Hal ini dis
ebabkan oleh rendahnya berpikir kritis fisika peserta didik sehingga berdampak pa
da hasil belajarnya. Berpikir kritis merupakan suatu proses dimana peserta didik d
yang dihadapi oleh peserta didik yaitu dengan memilih dan menerapkan model pe
mbelajaran yang menarik dan lebih mudah dipahami dengan menggunakan pembe
erbasis ESD (Education for Sustainable Development) terhadap berpikir kritis pes
didik dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan ESD yaitu mampu
mampu meningkatkan kreativitas belajar menjadi lebih luas dan menarik. Peserta
didik juga dapat menganalisis contoh hubungan materi yang dipelajari terhadap fe
nomena alam.
ada dunia nyata dan masalah otentik akan membuat siswa memiliki pengetahuan y
ang mendalam, bersifat dinamis dan kreatif, sehingga dapat menciptakan generasi
unggul (Sariah, 2016:4). Bahan ajar yang akan digunakan adalah modul yang
m ESD akan berdampak positif yaitu akan meningkatnya kemampuan berpikir krit
is peserta didik.
i akan menerapkan pembelajaran STEM berbasis ESD terhadap berpikir kritis pes
B. Identifikasi Masalah
1. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran karena fisika banyak
2. Bahan ajar dan media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik masih kur
ang efektif.
3. Pada proses pembelajaran peserta didik tidak memahami materi yang diberika
n oleh pendidik sehingga nilai UH yang diperoleh tidak sesuai yang diingi
C. Batasan Masalah
da:
2. Berpikir kritis peserta didik dilihat dari ranah kognitif dan ranah afektif.
D. Rumusan Masalah
tian ini adalah “Apakah terdapat Pengaruh Penerapan Pembelajaran STEM Berbas
is ESD Terhadap Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Tigo Nag
ari?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adal
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah
1. Bagi peneliti
SD sebagai salah satu cara untuk memahami konsep fisika dengan cara ya
3. Bagi pendidik
D untuk menunjang pembelajaran agar peseta didik lebih tertarik untuk bel
ajar fisika.
4. Bagi sekolah
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Belajar dan Pembelajaran Fisika
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan baik secara tingkah laku yang baru atau sebagai
interaksinya dengan lingkungan sekitar yang menjadi titik acuan untuk melihat
ndidik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran agar efektif dan efisien dimana
Z. 2013: 66).
nentukan mutu hasil pembelajaran yang akan diperoleh peserta didik. Untuk menc
iptakan suatu pendidikan yang bermutu, maka salah satu upaya yang dilakukan pe
ndidik adalah dengan membentuk pola berpikir kritis bagi peserta didik. Salah sat
egiatan pembelajarannya harus meliputi proses, sikap ilmiah, dan produk. Pembel
ajaran fisika juga tidak hanya memberikan kemampuan terhadap peserta didik unt
uk menyelesaikan soal-soal saja, tetapi juga untuk melatih agar peserta didik ma
s)
tuk mengakses data dan segala kebutuhan manusia. Engineering adalah penerapan
hari-hari. STEM dalam proses pembelajaran adalah suatu pendekatan yang pembe
lajarannya terdapat integrasi antara empat aspek yang memfokuskan terhadap mas
ada hubungan pengetahuan dan keterampilan (STEM). Pendekatan ini dapat men
ciptakan sebuah pembelajaran secara menyatu dan pembelajaran yang aktif karena
ritis, bernalar secara logis dan sistematis serta mampu untuk berkomunikasi, berko
am kehidupan peserta didik. Berikut empat aspek dalam pendekatan STEM yaitu s
ebagai berikut:
1) Science, Kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam mengeksplor berbaga
erjadi serta mampu untuk memahami hubungan antara suatu permasalahan dan ma
salah lainnya. STEM dalam dunia pendidikan bertujuan selaras dengan tuntutan p
endidikan abad 21, yaitu agar peserta didik memiliki literasi sains dan teknologi y
ang berdampak dari membaca, menulis, mengamati, serta melakukan sains, serta
2 Ide baru Peserta didik diminta mencari dan memikirkan satu permasalahan b
aru dari informasi yang sudah ada. Pada langkah ini peserta didik m
emerlukan kemahiran dalam menganalisis dan berpikir kritis.
3
Menganalisis dan Peserta didik melakukan penyelidikan ilmiah dan memperoleh data,
menafsirkan data selanjutnya data yang di peroleh di analisis kemudian ditafsirkan
Argumentasi dan
bukti Peserta didik terlibat dalam argumentasi untuk mengklarifikasikan
permasalahan yang ada kemudian solusi terbaik suatu masalah dan
di perkuat dengan bukti data yang kuat untuk mempertahankan suat
u kesimpulan
berperan aktif dalam proses pembelajaran dan juga peserta didik diajak untuk dap
at yang bertujuan untuk menginformasikan dan melibatkan peserta didik aktif, kre
atif juga memiliki keterampilan dalam menyelesaikan masalah, saintifik, dan sosia
l literasi, lalu berkomitmen yang mana tindakan akan menjamin kesejahteraan ling
(2020:14) Konsep ESD yaitu penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehar
i-hari yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan, dengan adanya pembelajaran itu
ngarahkan siswa untuk berpikir ke depan serta memiliki kesadaran atas sustainabi
lity awareness.
Sustainability awareness merupakan kesadaran berkelanjutan terkait lingk
ungan sekitar siswa atau dapat dikatakan juga sebagai kesadararan untuk menjaga
serta menghargai lingkungan dan kehidupan disekitarnya dibangun sejak dini kare
tan. Maksudnya disini adalah peserta didik dituntut sejak dini bisa menyelesaikan
dari ESD tercapai. Belajar aktif peserta didik akan belajar lebih efektif dan konsist
Pada penelitian ini akan digunakan STEM berbasis ESD yaitu pembelajara
4. Berpikir Kritis
an terarah untuk suatu tujuan. Proses berpikir juga merupakan suatu kegiatan ment
yataan tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Tyler (Sarfa
petensi atau kemampuan tertentu, baik kognitif, afektif maupun psikomotor yang
aan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Kompetensi ini terca
pai apabila peserta didik telah mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Hasil b
elajar dikatakan baik jika hasil belajar yang diperoleh peserta didik dapat diterapk
Terdapat tiga ranah penilaian dari hasil belajar peserta didik menurut
a) Ranah kognitif
ranah kognitif, peserta didik dinilai dari cara berpikir dan mengingat untuk dapat
b) Ranah afektif
Menurut Sudjana (2014:25) tujuan dari ranah afektif adalah menilai peserta didik
dengan melihat hubungan perasaan, emosi, dan sikap peserta didik terhadap
terdapat enam aspek penilaian ranah psikomotor yaitu gerak refleks, keterampilan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar terbagi atas
tiga ranah penilaian yaitu ranah kognitif yang merupakan penilaian terhadap
peserta. Untuk ranah psikomotorik tidak digunakan dalam penelitian karena tidak
gkan empat disiplin ilmu yaitu sains, teknologi, teknik, dan matematika yang didu
kung dengan Education for Sustainable Development (ESD) dimana peserta didik
enelitian yang baru. Hasanah Zainatul, (2021) dengan judul “Implementasi Model
Problem Based Learning Dipadu LKPD Berbasis STEM untuk Meningkatkan Ket
STEM dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik SMA pada
apoti (2023) dengan judul “Studi literatur analisis pengaruh pendekatan STEM ter
TEM memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan berpikir kritis sisw
a.
mnya adalah penelitian yang dilakukan Hasanah Zainatul, (2021) dan Nurul Huda
poti (2023) yaitu perbedaan materi dan bahan ajar, materi yang akan digunakan
C. KERANGKA KONSEPTUAL
tujuan yang akan dicapai. Berbagai upaya telah di rancang untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran sehingga kualitas Pendidikan dapat optimal. Salah satu hal
kegiatan pembelajaran tidak hanya pendidik yang berperan aktif tetapi juga
peserta didik untuk menciptakan suasana pembelajaran yang harmonis maka perlu
diterapkan sebuah model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk
memahami materi yang disampaikan serta dapat menarik perhatian peserta didik.
memahami materi yang dianggap abstrak menjadi lebih konkrit yang akan
didik.
D. HIPOTESIS PENELITIAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2023/2
024. Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu kelas XI MIPA SMAN 1 Tigo Nagar
i yang terletak di Jl. Lintas Padang Sawah-Kumpulan Km.4 Kec Tigo Nagari Kab.
Pasaman. Penelitian ini akan dilakukan selama kurang lebih 3 minggu pada materi
gelombang cahaya.
B. Desain Penelitian
kelompok control dipilih secara acak. Penelitian ini menggunakan model rancanga
n Randomized Control Group Posstest Only Design yang dapat digambarkan sepe
rti tabel 3.
Berdasarkan tabel 3, penelitian yang akan dilaksanakan ini terdiri dari dua
kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang dimana pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol diberikan posstest tetapi hanya kelas eksperimen
nelitian atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai varia
si tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesi
mpulannya. Pada penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat, adapu
masalah agar setiap individu dapat bersaing dengan sehat dan adil serta mamp
u dalam menciptakan kerja sama yang baik dengan individu lain. Berpikir krit
is dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik yang diambil dari ranah kogniti
1. Populasi
nelitian ini populasinya adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri
2. Sampel
sampel. Teknik sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling yaitu t
memerhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2014: 64). Sesuai ma
salah yang diteliti, maka dibutuhkan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas eksperi
3/2024.
b. Melakukan uji nornalitas dengan tujuan untuk melihat apakah sampel berasal
enentuan taraf sigifikansi, yaitu pada taraf signifikasi 5% (0,05) dengan hipot
xi − x
dengan menggunakan rumus (dengan x dan masing s masing-masing meru
s
2. Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal b
5. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, mi
Untuk menerima atau menolak hipotesis nol ( H 0), dilakukan dengan cara
Membandigkan ( L0 ) ini dengan nilai kritis Lℎitungyang terdapat dalam tabel untuk t
araf nyata yang dipilih. Kriterianya adalah jika ( L0 ) <¿ ( Lt ) maka H 0 diteri a, H 1dit
kan bahwa dua atau lebih kelompok sampel data diambil dari populasi yang memi
liki varians yang sama. Pengujian ini dilakukan dengan uji F. Hipotesis yang digu
nakan adalah:
2 2
H 0 :S 1 =S2 : Populasi homogen
2 2
H 0 :S 1 ≠ S2 : Populasi tidak homogen
Dalam Sudjana (2005: 49) menyebutkan untuk menghitung harga F diguna
kan rumus:
2
Sb
F= 2
Sk
Keterangan:
F : Varians dua kelompok
2
Sb : Varians terbesar
2
Sk : Varians terbesar
Kriteria pengujiannya adalah tolak H 0 jika f≥ f ( a ¿ n1 −1 , n2 −1 )dan H 0 diteri
1. Instrumen Penelitian
adalah suatu alat ukut untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang
diamati. Instrumen penelitian merupakan alat untuk memperoleh data dalam rang
a. Ranah kognitif
s peserta didik pada aspek kognitif adalah dengan menggunakan tes berbentuk e
ssay. Tes ini dilakukan diakhir pertemuan atau diakhir materi pelajaran. Setela
Untuk tes yang baik perlu dilaksanakan penyusunan tes dengan menggu
Tes yang diberikan adalah tes tertulis berupa soal-soal essay yang dimana
soal tersebut diambil berdasarkan materi pokok bahasan yang sudah dipelajari. Te
s digunakan sebagai untuk melihat kemampuan berpikir kritis peserta didik pada
materi fisika meningkat dari pada sebelumnya. Dalam tes tersebut dilakukan langk
c) Menyusun butir-butir soal yang menjadi bentuk tes akhir sesuai dengan
kisi-kisi soal.
e) Memvaliditas tes
Validitas tes adalah ketepatan tes. Suatu tes bisa dikatakan valid apabila te
s tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Arikunto (2016:64) sebua
h tes dikatakan memiliki validasi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang se
jajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu, materi yang
diajarkan tertera dalam kurikulum yang digunakan disekolah tersebut dan menyes
Hasil sebuah penelitian dipercaya apabila alat pengumpulan data yang dig
unakan sudah akurat dan sudah mempunyai validitas tes, tingkat kesukaran soal, d
aya pembeda soal, dan reabilitas tes. Maka soal tersebut perlu dilakukan uji coba t
erlebih dahulu disekolah yang memiliki kualifikasi dan kemampuan akademik yan
g bagus. Uji coba tes akan dilakukan di kelas XI MIPA SMAN 1 Kinali, Pasaman
Barat. Pemilihan sekolah tersebut dikarenakan memiliki KKM dan akreditas yang
sama.
3. Analisis Item
Setelah uji coba soal dilaksanakan kemudian dilakukan analisis item tes un
tuk melihat baik atau tidaknya suatu soal. Untuk menganalisis item perlu diperhati
soal yang mudah, sedang atau sukar. Menurut Arikunto (2015:222) untuk meng
identifikasi soal yang baik, kurang baik dan buruk dilakukan uji tingkat kesukar
an butir soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak ter
lalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatka
n kemampuan pemecahan masalah dan soal yang sukar akan menyebabkan sisw
Mean
TK=
Skor maksimum
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan ren