Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pendahuluan

DYSPNEA

Disusun Oleh:
Selviana
P00320022061

PRODI JURUSAN DIII KEPERAWATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
TAHUN 2023
LAPORAN PENDAHULUAN DYSPNEA

A. DEFINISI

Sesak nafas adalah perasaan sulit bernapas yang terjadi ketika melakukan aktivitas
fisikSesak napas merupakan gejala dari beberapa penyakit dan dapat bersifat akut
atau kronisSesak napas dikenal juga dengan istilah "Shortness of Breath".

Macam-Macam Sesak Napas (Dyspnea):

1.Dyspnea akut dengan awal yang tiba-tiba merupakan penyebab umum kunjungan
ke ruang gawat daruratPenyebab dyspnea akut diantaranya penyakit pernapasan
(paru- paru dan pernapasan), penyakit jantung atau trauma dada

2.Dyspnea kronis (menahun) dapat disebabkan oleh asmaPenyakit Paru Obstruktif


Kronis (PPOK)emfisemainflamasi paru-paru, tumor, kelainan pita suara

B. ETIOLOGI

Hal-hal yang bisa menyebabkan sesak napas antara lain:

1.Faktor psikis

2.Peningkatan kerja pernapasan

a.Peningkatan ventilasi (Latihan jasmani, hiperkapnia, hipoksia, asidosis metabolik)

b. Sifat fisik yang berubah (Tahanan elastis paru meningkat, tahanan elastis dinding
toraks meningkatpeningkatan tahanan bronkial)

3.Otot pernapasan yang abnormal

a.Penyakit otot (Kelemahan ototkelumpuhan ototdistrofi)

b. Fungsi mekanis otot berkurang

Semua penyebab sesak napas kembalinya adalah kepada lima hal antara lain :

1. Oksigenasi jaringan menurun.

2. Kebutuhan oksigen meningkat.

3. Kerja pernapasan meningkat.

4. Rangsangan pada sistem saraf pusat.

5. Penyakit neuromuskuler

C. MANIFESTASI KLINIK
Dispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas
yang pendek dan penggunaan otot bantu pernapasan. Dispnea dapat ditemukan
pada

penyakit kardiovaskular, emboli paru, penyakit paru interstisial atau alveolar,


gangguan dinding dadapenyakit obstruktif paru (emfisemabronkitisasma)kecemasan
(Price dan Wilson2006)

Parenkim paru tidak sensitif terhadap nyeridan sebagian besar penyakit paru tidak
menyebabkan nyeriPleura parietalis bersifat sensitif, dan penyakit peradangan pada
pleura parietalis menimbulkan nyeri dada

Batuk adalah gejala umum penyakit pernapasan

Hal ini disebabkan oleh :

1.stimulasi refleks batuk oleh benda asing yang masuk ke dalam larink,

2.akumulasi sekret pada saluran pernapasan bawahBronkitis


kronikasmatuberkulosisdan pneumonia merupakan penyakit dengan gejala batuk
yang mencolok (Chandrasoma2006)

Pemeriksaan sputum/ dahak sangat berguna untuk mengevaluasi penyakit paru.


Sediaan apusan gram dan biakan sputum berguna untuk menilai adanya
infeksiPemeriksaan sitologi untuk sel-sel ganasSelain itudari warna, volum,
konsistensi

dan sumber sputum dapat diidentifikasi jenis penyakitnya

Hemoptisis adalah batuk darah atau sputum dengan sedikit darahHemoptisis


berulang biasanya terdapat pada bronkitis akut atau kronikpneumoniakarsinoma
bronkogenik, tuberkulosis, bronkiektasisdan emboli paru

Jari tabuh adalah perubahan bentuk normal falanx distal dan kuku tangan dan
kakiditandai dengan kehilangan sudut kukurasa halus berongga pada dasar kukudan
ujung jari menjadi besarTanda ini ditemukan pada tuberkulosis, abses paru, kanker
parupenyakit kardiovaskulerpenyakit hati kronikatau saluran pencernaan. Sianosis
adalah berubahnya warna kulit menjadi kebiruan akibat meningkatnya jumlah Hb
terreduksi dalam kapiler (Price dan Wilson2006)

Ronki basah berupa suara napas diskontinu/ intermiten, nonmusikal, dan pendek,
yang merupakan petunjuk adanya peningkatan sekresi di saluran napas besar.
Terdapat pada pneumonia, fibrosis, gagal jantung, bronkitis, bronkiektasis.
Wheezing/ mengik berupa suara kontinu, musikal, nada tinggi, durasi panjang.
Wheezing dapat terjadi bila aliran udara secara cepat melewati saluran napas yang
mendatar/ menyempit. Ditemukan pada asma, bronkitis kronik, CPOD, penyakit
jantung. Stridor adalah wheezing yang terdengar saat inspirasi dan menyeluruh.
Terdengar lebih keras di leher dibanding di dinding dada. Ini menandakan obstruksi
parsial pada larink atau trakea. Pleural rub adalah suara akibat pleura yang inflamasi.
Suara mirip ronki basah kasar dan banyak (Reviono, dkk, 2008).
D.PATOFISIOLOGI PATHWAY

Dispnea atau sesak napas bisa terjadi dari berbagai mekanisme seperti jika ruang
fisiologi meningkat maka akan dapat menyebab kan gangguan pada pertukaran gas
antara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan kebutuhan ventilasi makin meningkat
sehingga terjadi sesak napas. Pada orang normal ruang mati ini hanya berjumlah
sedikit dan tidak terlalu penting, namun pada orang dalam keadaan patologis pada
saluran pernapasn maka ruang mati akan meningkat. Begitu juga jika terjadi
peningkatan tahanan jalan napas maka pertukaran gas juga akan terganggu dan juga
dapat menebab kan dipsnea.

Dispnea juga dapat terjadi pada orang yang mengalami penurnan terhadap
compliance paru, semakin rendah kemampuan terhadap compliance paru maka
makinbesar gradien tekanan transmural yang harus dibentuk selama inspirasi untuk
menghasilkan pengembangan paru yang normal. Penyebab menurunnya compliance
paru bisa bermacam salah satu nya adalah digantinya jaringan paru dengan jaringan
ikat fibrosa akibat inhalasi asbston atau iritan yang sama.

E. PENATALAKSANAAN

1. Pencegahan terhadap pemajanan alergi

2. Serangan akut dengan oksigen nasal atau masker

3. Terapi cairan parenteral

4.Terapi pengobatan sesuai program

5. Beta 2-agonist untuk mengurangi bronkospasme, mendilatasi otot polos bronchial

Albuterol (proventil, ventolin)

6. Tarbutalin
7.Epinefrin

8.Metaprotenol

9.Metilsantin, seperti aminofilin dan teofilin mempunyai efek bronkodilatasi

10.Anti kolinergikseperti atropine metilnitrat atau atrovent mempunyai efek


bronchodilator yang sangat baik

11.Kortikosteroid diberikan secara IV (hidrokortison)secara oral (mednison)inhalasi


(deksametason

DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoerdkk. 2000Kapita Selekta Kedokteran. EdIIIJilid 2JakartaMedia


Aesculapius

Asikin Z(1991)Simposium Keperawatan Penderita Cidera kepala Penatalaksanaan


Penderita dengan Alat Bantu Napas. (Jakarta)CorwinElizabeth2000Buku Saku
PatofisiologiJakartaEGC DoengoesEMarylinn2000Rencana Asuhan
KeperawatanEd.IIIJakartaEGC Smeltzer, Suzanne C & Brenda GBeare. 2002Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah.

Ed8Vol3JakartaEGC Brunner & suddarth(2002)Keperawatan medikal bedah


jakartaEGC Wartonah & tarwoto2003Kebutuhan dasar manusia & proses
keperawatan.jakarta:

salemba medika

Anda mungkin juga menyukai