Anda di halaman 1dari 23

INFORMASI UMUM

INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Semarapura
Nama Penyusun : Komang Kurnia, S.Pd.B
Mata Pelajaran : Bahasa Bali
Tahun disusun : 2024
Jenjang Sekolah : SMP
Kelas / Semester : 7 (Tujuh) / II
Unit 7 : Prosa Bali Anyar
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

B. KOMPETENSI AWAL : C. PROFIL PELAJAR PANCASILA :

Menceritakan isi cerpen Mandiri ( mengenbangkan


kemampuan diri )
Bernalar Kritis ( menganalsis
informasi )
Kreatif ( menghasilkan
karya )

D. SARANA DAN PRASARANA

SARANA : Buku Paket Bahasa Bali Kelas VII, Bahan ajar,


Bacaan digital dan lingkungan disekitar

PRASARANA : Laptop, HP Android

E. TARGET F. MODEL PEMBELAJARAN

PESERTA DIDIK UMUM Cooperatif Learning


( tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami bahan ajar ) ( Scientific )
Alur Pembelajaran :

Uning ring teges cerpen Uning nguratiang teks cerpenNyelehin indik unsur sane
ngwangun cerpenPrasida nyelehin daging cerpen Prasida ngerereh unsur intrinsik
cerpenPrasida maosang indik daging paligbagan cerpen
KOMPETENSI INTI

TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik secara mandiri dapat menjelaskan arti cerpen


Peserta didik secara mandiri dapat menemukan unsur-unsur yang membangun cerpen
Peserta didik dapat menemukan isi cerpen yang dibaca bersama kelompok dengan kritis dan kreatif
Peserta didik dapat menentukan unsur intrinsik cerpen yang dibaca bersama kelompoknya
Peserta didik secara mandiri dapat memceritakan kembali isi cerpen yang telah dibaca

PEMAHAMAN BERMAKNA

a. Cerpen punika soroh sastra Bali marupa Gancaran sane susunan penyuratannyane nganutin srana
( unsur ) cerita pendek Indonesia, tur ngundukang tetuek reraosan wantah akidik
b. Mampu mengaplikasikan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari

KATA PEMANTIK
1. Cerpen punika rumasuk ring ....
2. Napi manten unsur sane ngwangun cerpen?
3. Sira sane uning indik ceciren cerpen?

PERSIAPAN PEMBELAJARAN : Guru menjelaskan pengertian cerpen dan tata cara yang harus
diperhatikan dalam membaca reks cerpen yang baik disertai dengan memberikan contoh-contoh cerpen.
Guru menjelaskan pentingnya memahami sebuah cerpen di kehidupan sehari-hari dimana satelah
membaca cerpen tersebut bisa memahami pesan yang disampaikan dalam cerpen . Guru memberikan
tampilan pembawaan cerpen dan siswa mempelajari cara membawakan cerpen .

AKTIVITAS

Aktivitas 1 : Peserta didik menyimak dan membaca contoh cerpen, menemukan unsur cerpen, dan
menemukan isi cerpen

Aktivitas 2 : Peserta didik menentukan unsur intrinsik cerpen dan mempresentasikan isi cerpen
Aktivitas 3 : Peserta didik menuliskan sebuah cerpen/ mencari contoh sebuah cerpen.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Aktivitas 1

Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit )

Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Guru membuka pelajaran dengan melakukan kegiatan awal seperti menyapa, menanyakan kabar
siswa, dan melakukan apersepsi
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari
materi Cerpen
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang
akan ditempuh.
Kegiatan Inti ( 60 Menit )

LITERASI a. Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok yaitu


kelompok A dan kelompok B berdasarkan hasil pemetaan yang
sudah dilakukan guru menggunakan diferensiasi proses.
b. Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca, dan mengidentifikasi isi cerpen yang telah
disediakan.
CRITICAL THINKING Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin contoh Cerpen dan kata-kata
sulit yang belum dipahami
COLABORATION a. Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan tentang cerpen serta diberikan video penjelasan
tentang cerpen
b. Dalam kelompok peserta didik akan dibagi tugas sesuai dengan
bakat dan minat untuk mampu mempresentasikan hal-hal yang
mereka pahami tentang cerpen.
COMMUNICATION a. Peserta didik menyampaikan unsur cerpen dan isi cerpen sesuai
dengan bakat dan minat
b. Peserta didik bersama kelompoknya mengerjakan LK yang
diberikan oleh guru.
c. Guru melakukan pembimbingan disesuaikan dengan kebutuhan
kelompok peserta didik yang ada.
CREATIVITY Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari
Kegiatan Penutup (10 Menit)

a. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik terkait proses dan hasil pembelajaran
dengan cara menginformasikan proses yang sudah baik dan yang masih harus ditingkatkan
b. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang berikutnya
c. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam

Aktivitas 2

Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit )

Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Guru membuka pelajaran dengan melakukan kegiatan awal seperti menyapa, menanyakan kabar
siswa, dan melakukan apersepsi
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari
materi Cerpen
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang
akan ditempuh.
Kegiatan Inti ( 60 Menit )

LITERASI a. Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok yaitu


kelompok A dan kelompok B berdasarkan hasil pemetaan yang
sudah dilakukan guru menggunakan diferensiasi proses.
b. Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk membaca unsur
yang terdapat dalam cerpen serta membaca cerpen yang sudah
dipilih untuk dianalisis.
CRITICAL THINKING Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi cerpen serta menuliskan kembali unsur instrinsik
dari cerpen yang sudah dipilih
COLABORATION a. Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan unsur instrinsik dari cerpen yang sudah dipilih.
b. Dalam kelompok peserta didik akan dibagi tugas sesuai dengan
bakat dan minat untuk mampu mempresentasikan hal-hal yang
mereka pahami tentang unsur intrinsik cerpen serta isi cerpen
yang mereka baca
COMMUNICATION a. Peserta didik menyampaikan unsur instrinsik cerpen dan isi
cerpen didepan kelas sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki peserta didik seperti tampil dengan menyanyi serta alat
musik, tampil presentasi dengan gambar yang sudah dibuat yang
memuat unsur dan isi cerpen, menjelaskan unsur dan isi cerpen
dengan presentasi digital dsb.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mengerjakan LK yang
diberikan oleh guru.
c. Guru melakukan pembimbingan disesuaikan dengan kebutuhan
kelompok peserta didik yang ada.
CREATIVITY Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari

Kegiatan Penutup (10 Menit)

d. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik terkait proses dan hasil pembelajaran
dengan cara menginformasikan proses yang sudah baik dan yang masih harus ditingkatkan
e. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang berikutnya
f. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam
Aktivitas 3

Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit )


Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Guru membuka pelajaran dengan melakukan kegiatan awal seperti menyapa, menanyakan kabar siswa, dan
melakukan apersepsi
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi
Cerpen
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh.
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
LITERASI a. Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok yaitu
kelompok A dan kelompok B berdasarkan hasil pemetaan yang sudah
dilakukan guru menggunakan diferensiasi proses.
b. Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk membaca
unsur yang terdapat dalam cerpen serta membaca cerpen yang sudah
dipilih untuk dianalisis.
CRITICAL THINKING Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi cerpen serta menuliskan kembali unsur instrinsik dari
cerpen yang sudah dipilih
COLABORATION a. Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan unsur instrinsik dari cerpen yang sudah dipilih.
b. Dalam kelompok peserta didik akan dibagi tugas sesuai dengan
bakat dan minat untuk mampu mempresentasikan hal-hal yang mereka
pahami tentang unsur intrinsik cerpen serta isi cerpen yang mereka baca
COMMUNICATION a. Peserta didik menyampaikan unsur instrinsik cerpen dan isi
cerpen didepan kelas sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki
peserta didik seperti tampil dengan menyanyi serta alat musik, tampil
presentasi dengan gambar yang sudah dibuat yang memuat unsur dan isi
cerpen, menjelaskan unsur dan isi cerpen dengan presentasi digital dsb.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mengerjakan LK yang
diberikan oleh guru.
c. Guru melakukan pembimbingan disesuaikan dengan kebutuhan
kelompok peserta didik yang ada.
CREATIVITY Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang
telah dipelajari
Kegiatan Penutup (10 Menit)
a. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik terkait proses dan hasil pembelajaran dengan
cara menginformasikan proses yang sudah baik dan yang masih harus ditingkatkan
b. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang berikutnya
c. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam

Aktivitas 3
ASESMEN PENGAYAAN DAN REMIDIAL

Formatif : Penugasan & Harian Bagi siswa yang telah mencapai kompetensi dapat
Keterampilan : Praktik melanjutkan ke materi selanjutnya
Sikap : Lembar Observasi Bagi peserta didik yang belum mencapai
kompetensi diadakan remidial

Refleksi Peserta Didik dan Pendidik

Pertanyaan Refleksi Peserta Didik :


a. Apakah ada kendala dalam menyimak cerpen ?
b. Apakah ada kendala dalam mempresentasikan cerpen ?
c. Bagian mana yang paling menarik dalam pembelajaran ini? Mengapa?
d. Apa manfaat bagi kalian setelah mempelajari materi cerpen?

Pertanyaan Refleksi Peserta Didik :


a. Apakah pembelajaran sudah berjalan dengan baik dalam pelaksanannya? Mengapa?
b. Masalah apa yang saya hadapi dalam perencanaan dan pelaksanaannya?
c. Apakah dalam pelaksanaannya sudah “ Student-contered “?, jikaa belum, apa kendalanya
d. Jika melihat kebelakang hal apa yang bisa saya lakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik?
e. Apakah saya sudah melakukan persiapan dengan baik?, apakah modul ajar yang saya buat
sudah sesuai dengan kondisi peserta didik dan sumber daya yang ada?
f. Apakah saya menggunakan rubrik penilaian yang disediakan? Jika iya, apakah ada
LAMPIRAN
penyesuaian? Jika tidak apa kesulitannya? Bagaimana saya menyelesaikan kesulitan itu

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1 KELOMPOK A

Langkah-Langkah Kegiatan:
Indayang wacen tekscerpen ring sor !

Ngurataiang Teks Cerpen


Ulian Lacur (Nengah Rusmadi)

Peteng dedet puniki pinaka saksi sebet kenehé tan kadi-kadi. Ulian nasibé jelék tampi tiang dadi manusa
ané tumbuh di guminé tiwas nékték. Yén umpamiang rasané uyah lengis nu makékéh mancan ngidang
ngurabang anggo darang nasi. Sané mangkin Hyang Widi né micain pica sané ten ngidang rasané tiang
manampi. Yén dadi seselang, pang sesai makita mamisuh, maseselan. Tuah ja mula niki sampun jalan
idupé sané dados peduman. Lacuré majumu ring petengé nika Saniscara Kliwon Wuku Kuningan, tiang
sampun usan nyarengin pasangkepan ring balé banjaré ba delod. Dinané nika banjaré nyangkepang unduk
pangabénan sané pacang kalaksanayang malih duang sasih. Usan sangkep, tiang marasa basangé seduk
sajan, neked jumah tiang ka paon. Di paon dapetang kurenané sedeng ngoréng gerang. “Kondén ada
ajengan nasi Yan?” tiang matakon saha ngampakang grobag tongos ajengan nasiné.

“To sambel serané tuni nu bin bedik. Kanggoang?” saut ragané sambilanga ngadukang sané gorénga.

“Men ten ngantiang gerang?” malih ragané matakon kén tiang.

“Ba imang lebeng Yan? Bé seduk sajan basangé,” saut tiang sambilang nyekenang ningalin ka
pangoréngané.

Tiang nyokot gerang punika acekot. Sedeng tiang seleg ngajeng, dingeh tiang wénten suaran anak majalan
éncol pisan di delod umahé. Pajalané ngancan becat ngalih natahé.

“Putu… Putu… Wayan… Yan…,” kénten anaké nika kauk-kauk di subané neked di aep umahé.

“Yéh Mémé, kénkén sampun peteng kauk-kauk?” tiang matakon éran nepukin abahné mémé buka kéto.

“Yan Bapan cainé nyakitang basang uling tunian kanti malisah.” Saut ragané kanti angkih-angkih ulian
malaib wawu.

“Men apa ladné maan ajenga ajak Bapa?” tiang malih matakon jejeh.

“Sing ja maan ngajeng apa, tuah nasi séla ajak jukut jepang dogén.” Saut ragané malih.

“Nah, nah ajak ka bidan jani dajané.” Kéto munyin tiangé saha malaib ka umah ba delod.

Neked delod dapetang bapan tiang sampun lemet tan sida naanang sakit.

“Ngidang Bapa majalan?” tiang matakon.

“Aduh…, bapa sing ngidang makrisikan Tu,” saut ragané adéng.


“Yén kéto, mai Pa tiang ngandong. Ajaka ka bidan.” Tiang nyemak bapan tiangé laut ajak ka bidan.
Petengé dedet ngaénang tiang ten ngidang énggal majalan. Suba uling tuni listriké mati. Anaké samian
sampun madamar sentir. Mémén tiangé nutugin uling duri ngaba brokbok.

“Tu, cai ngelah pipis? Mémé nak sing ngelah pipis nang akéténg.” Kénten raos mémén tiangé di subané
paek ngajak puskesmasé.

“Mémé da ngitungang kéto malu, né penting jani bapa maan ubad. Kanggoang malu jani ngidih tulungan
ajak Bu Yani pang banga nganggeh,” punika tiang nyautin.

Di subané di aep puskesmas tiang ngetok pintu.

“Bu… Bu Yani,” tiang kauk-kauk sambilang ngetok jelané.

“Enggih sira drika?” saut ragané sambilanga ngampakang jelan.

“Yéh Bli Putu, éngkén nika bapaké?” ragané matakon nyingakin tiang ngandong bapan tiangé.

“Kénten Bu, bapan tiang nyakitang basang kanti nglinterin uli tunian,” tiang masaut.

“Oh…, mriki bakta ka kamar préksa dumun!” ragané nandanin tiang ngalih ruang préksa.

“Ampun uli jam kuda ragana sakit?” ragané matakon sambilanga ngukur ténsi.

“Kocap ampun uli jam tengah sia wawu Bu.” Tiang nyautin.

“Ané encén sanget sakitang Pak?” ragané matakon nyekenang kén bapan tiangé.

“Niki Bu,” bapan tiangé nujuang sakitné.

“Enggih, mangkin cobak Bapak penekang batisé nganti di duur sirahé!” bu bidan nundén bapa sambilanga
ningting batisné bapa.

“Aduh… aduh…, Bu tiang tan ngidang naanang,” bapan tiang nuuh sambilanga ngeling.

“Pak Putu, niki bapak kena pinyungkan usus buntu, arus aba ka rumah sakit. Mangkin! Mrika ngrereh
montor dumun tiang prasida nyarengin. Yén ten kénten tiang jejeh nyanan bapa nyangetang laut tan
katulung.” Raos bidan seken pesan. Runtag bayun tiangé ningehang raosé ento. Tiang inguh uli dija tiang
kar ngamolihang jinah. Yén sampiné adep, ngelah tuah abesik ban ngadas ento kar anggo mayah turunan.
Budi nyilih, dija lakun. Nanging jani suba sing ada jalan lén yan sing sampiné adep. Baat asané batisé
matindakan nanging ulian kapepet neked masi tiang di umag Pak Gedé ané ngelah montor.

“Pak Gedé… Pak Gedé…,” tiang kauk-kauk uli natahné.

“Nyén…?” ragané masaut uli tengah sambilanga ngampakang jelan.

“Éngkén Tu adi ba peteng nogdog jelan?” kénten ragané matakon. Sebengné suba ngarwanang gedeg kén
tiang.
“Lédangang Pak Gedé, tiang ba peteng mriki, tiang jagi ngidih tulungan mangkin sareng Pak Gedé. Bapan
tiangé sakit sangét mangkin arus ka rumah sakit. Pak Gedé kayun nganter ka rumah sakit?” kénten tiang
ngesor ngidih tulungan.

“Ngelah pipis cai kar anggon mayah?” saut ragané malih.

“Pak, mangkin tiang déréng ngelah jinah, nanging benjang tiang kar ngadep sampi. Kanggoang benjang
wawu bayah tiang.” Tiang masaut seken.

“Nah, ba ya kéto. Men jani dija bapan cainé?” ragané matakon sambilanga nguasang jemak sereg montoré.

“Bapan tiangé di puskesmas Pak,” tiang nyautin.

Pak Gedé mesuang montor kijangné uli garasiné. Di subané tiang menék montoré maserét ka puskesmas.
Neked di aep puskesmasé lantas marérén.

“Bu… Bu… montoré suba teka.” Tiang ngaukin ibu bidan uli natah puskesmasé.

Ibu bidan ngajak bapan tiangé pesu tur menék montor tur ngorahin tiang negak di duri ngisangin bapan
tiangé. Montoré majalan becat, sawatara jam solas neked di rumah sakit umum. Ibu bidan langsung tuun
ngalih tongos informasiné. Uli montoré cingak tiang sampun teka perawaté makta tandu sané maroda.

“Turunkan Pak, pelan-pelan baringkan di sini,” kénten raos ragané sasampuné neked di samping montoré.
Tiang nuunang bapa, lantas sareng macelep ka kamar rawat kelas III ékonomi. Di sampingé suba ada
pasién lén. Sawatara wénten tengah jam tiang ngantosang, wénten dokter sané mréksa bapa.

“Bapak saking napi?” dokter matakon.

“Tiang saking Banjar Batu, Pak,” tiang nyautin

“Men niki ané sakit sirané, sira wastané?”

“Niki bapan tiang, wastané Wayan Srija. Tiang sané nanggungjawabang, Putu Sida,” saut tiang.

“Kénkén Bapan tiangé niki, Pak?” tiang matakon nyekenang.

“Puniki Pak, bapaké kena pinyungkan usus buntu sané ampun parah, arus dioperasi secepatné niki.
Mangkin unduk biaya sané arus sediang Bapak petang juta, nika sampun polih potongan sawiréh Bapak
nganggo kartu miskin.” Punika raos dokteré nyelasang. Rasa runtag bayuné buin teka. Asanenga telah
peluh matahé pesu tiis. Ri kala bingung, tiang inget ajak sampiné. Yén adep paling liu maan piakan duang
juta. Men dija aliang kakuangané? Itunganné tuah pragat di otaké ten polih pabeneh.

“Usahakan ampun dumun Pak, yén benjang ampun polih langsung hubungin petugas administrasiné, pasti
langsung operasiné.” Kentel raosné malih sambilanga nguasang.
“Pak…, Pak ten dados prasi dumun, nanging biayané tiang mutang? Tulungin ja tiang Pak, bapan tiangé
ampun ten ngidang naanang.” Tiang ngenduk ngidih tulung.

“Kanggéang dumun Pak, taler ampura banget yén ten wénten jinah ten dados.” Saut dokteré laut magedi.

Semengan pesan tiang ampun numpang bis mulih ka désa. Sadurungé mulih tiang mabesen kén mémé
mangda becik-becik nongosin bapa dini.

Neked di désa, tiang ka LPD nyelang jinah nganggo wala surat tanah. Tiang polih jinah limang juta. Mulih
uli LPD, tiang malih ka rumah sakit makta jinah ka pegawai administrasi. Nanging sadurungé mrika tiang
nengokin bapa ka kamar. Ring kamar dapetang tiang mémé suba bengong. Angkian tiangé sarasa nyat
nyingakin bapan tiang suba makudung kekeh sing maangkian.

“Bapa…!!!”
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1 KELOMPOK B

Guru Guyu

Uli pidan I Wayan Sugih Artha Lacur Braya ngaku dot dadi guru. Pang kuda kaden ia milu test
pegawe negeri, pang monto ia sing lulus. “Ma nak belog cara ci ee kanti nyidang dadi guru, man kenken
ya padadinne murid-murid”, keto I Nyoman Blek Tukang Walek nyacadin. Prajani barak biing muanne I
Wayan. Ia tersinggung sajan-sajan tersinggung. Das sajan botol arake anggona nimpungin I Nyoman.
Mirib man sing sekaa tuak ane lenan nambakin, sinah suba bocor tenggekne I Nyoman, sinah suba
maganti adanne. Dadi I Nyoman Bered pesu getih. “Man cang orahang ci belog, ci kenken?, man ci
mrasa dueg mai mapadu, pang karuan, krama sekaa tuake dadi juri”, keto abetne I Wayan sambilanga
muding I Nyoman nganggo lima tengebot. Lima tengawanne suba magemelan, siap kal nyagur.
I Nyoman Blek Tukang walek nguntul, ngobanne barak biing. Miriba ya nyesel mesuang munyi
buka keto. Ia sing madaya, ulian walekanne kal ngranang I Wayan Sugih Artha Lacur Braya pedih. Jani
krama sekaa tuake sing ada ane bani pesu munyi, takut I Wayan ngancan pedih. Konyangan iteh nuruang
tuak, sambilanga nyaru-nyaru matoog. “Sajan Ci sing nawang labak tegeh, amonto uli pidan suba
matimpal. Nak sing dadi ngwalek ane pesajanne. Mlajah buin ngae walek-walekan pang misi masih
ngajum. Yan suba misi ngajum, sinah walekanne sing bes dingehanga, ajum-ajumne dogen ane
masukanga ka ati”, I Made Dabdab Kereng Gradab-Gradam mamunyi kisi-kisi di kupingne I Nyoman
Blek Tukang Walek.
Ada dasa menit, sepi jampi sekan tuake. Sing ada ane bani ngamaluin mamunyi. Konyangan
ngaku-ngaku prihatin ke nasibne I Wayan Sugih Harta Lacur Braya. “Cang sing nyidaang dadi guru, jani
pianak cangge orain cang nyobak milu test calon Guru. Mara kal test ada anak mulih ngaku-ngaku anak
ane nyidang ngalulusang. Kone man dot lulus, man sarjana patut mayah satus selai juga. Man sing
ngelah pis amonto, lima juta dogen kone bayah malu. Man suba seken lulus, tuur suba maan SK, SK-ne
ngadiang di bank, silihang satus duang dasa, mara gajihe anggon nyilcil. Peh jeg aluh sajan anake ento
mamunyi, kewala pengeng baana icang ningehang”, keto i Wayan sambilanga mecik pelengan.
Krama sekaa tuake milu mecik pelengan. Konyangan mautsaha ngenehang unduk ane orange
teken I Wayan. Pamuputne konyangan kitak-kituk ngaku sing kresep. “Maksudne kenken?” man dadi
guru, patut mautang malu, man keto sing guru guyu ya adane, memeh bandingan ke dadi guru mautang,
luungan dadi Guru Wayan, Guru Made, Guru Candra lan guru ane lenan dogen”, keto I Made Dabdab
Kereng gradab-Gradab mamunyi sambilanga kedek. Krama sekaa tuake milu kedek.
“To awinan tiang sing buin percaya teken guru-guru cara janinne. Luungan suba cucun-cucun
tiange maguru ken alam. Apang sing uli cenik bisa ia miara alam, sing uli cenik adepanga buku, apang
liu reramanne ngelah utang. Man keto dong kwalitas calon-calon gurune, pantesan tiang dadi guru teh”,
ketoo I Wayan mamunyi sambilanga majujuk nitgtig tangkah. Buin siep krama sekaa tuake. Konyangan
takut pelih mamunyi.
Nyelehang Daging Cerpen

A. Ri sampun alit-alite ngwacen teks cerpen ring ajeng, durus mangkin cawis pitakene
ring sor puniki!

1. Napi murdan cerpenne ring ajeng?


2. Napi tema cerpen ring ajeng?
3. Sira sane kacritayang ring cerpenne punika
4. Sira manten pragina sane wenten cerpen ring ajeng?
5. Napi unteng bebaosan cerpenne ring ajeng durus wedar!
6. Indayang makarya ringkesan cerpeng ring ajeng antuk bahasa ngeraga !
7. Indayang ceritayang ring ajeng kelase daging cerpen Luh Bulan !

B. Durus diskusikan sareng timpal-timpalnyane !

1. Indayang makarya pitaken manut teks cerpen ring ajeng


2. Usan makarya pitaken durus saurin lan bligbagang sareng timpalnyane

C. Indayang rereh conto cerpen tur rereh napi pabesen lan nilai-nilai sane wenten ring cerpen
punika!
RUBRIK PENILAIAN

Komponen Sangat Baik Baik Cukup Baik Butuh Tidak


Asesmen (100 – 90) (89-80) (79-70) Perbaikan Memuaskan
(69-60) (0-59)
Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa tidak
Penguasaan menjelaskan dengan menjelaskan dengan menjelaskan namun menjelaskan secara mengumpulkan
pemahaman materi baik menggunakan baik namun masih belum ada upaya tidak lengkap dan tugas.
kalimat sendiri dan menggunakan untuk menyesuaikan belum ada upaya
sesuai dengan bahasa yang ada dengan kalimat sendiri untuk
intinya pada sumber menyesuaikan
dengan kalimat
sendiri dan masih
harus dipandu oleh
guru

Penguasaan isi teks Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa kurang Siswa tidak
cerpen membawakan teks membawakan cerpen membawakan cerpen mampu mampu mengumpulkan
cerpen dengan dengan baik sesuai dengan baik namun membawakan tugas.
sangat baik sesuai aturanya tidak sesuai dengan cerpen dan tidak
dengan aturannya aturannya sesuai dengan
aturannya
Kemandirian: Berani Siswa berani Siswa berani Siswa kurang Siswa harus Siswa tidak
mencoba dan percaya mencoba tampil mencoba tampil berani mencoba untuk didorong mengumpulkan
diri dengan penuh dengan percaya tampil dengan percaya bahkan saat tugas.
diri
percaya diri diri namun kurang tampil
dan sesuai sesuai dengan isi dengan
dengan teks teks cerpen biasa-biasa
cerpen saja

Kreativitas: Siswa tampil Siswa tampil dengan Siswa tampil Siswa kurang Siswa tidak
pengembangan dengan kreativitas kreativitas bantuan dengan kreativitas berani untuk mengumpulkan
gagasan sendiri untuk dari orang lain untuk hasil menjiplak milik tugas.
tampil
menghidupkan menghidupkan gaya orang lain
gaya dalam dalam pembawaan
pembawaan cerpen cerpen
Lampiran asesmen formatif

A. Penilaian Diri

Nama :
Kelas :

Petunjuk :
Berilah tanda centang (V ) pada kolom Ya atau Tidak pada tiap – tiap kolom sesuai dengan
pernyataan pada tiap –tiap nomor

No Pangeresep lan Panglaksana 1 2 3


1 Titiang sampun miarsayang miwah ngwacén gatra Bali ring média cetak
miwah éléktronik
2 Titiang sampun resep ring wirasan kruna sajeroning gatra Bali

3 Titiang sampun uning indik daging gatra Bali


4 Titiang sampun prasida nyutetang daging gatra bali inucap
5 Titiang sampun prasida nyaritayang daging gatra bali
6 Titiang sampun prasida ngwedar imba berita TV ring ajeng kelas

Keterangan :
1. Ngeresepang miwah ngelaksanayang
2. Kirang ngeresepang miwah sampun nglaksanayang
3. Nénten ngresepang nanging sampun nglaksanayang

B. Formatif akhir materi

Materi Soal Kunci Jawaban Skor Tindak


Lanjut
Menjelaskan Soal benar salah Benar Menjawab Memberikan
arti cerpen Satua bawak punika benar skor kelas remedial
wantah sinalih tunggil 10 atau pelajaran
karya sastra Bali anyar Menjawab tambahan kepada
mawangun gancaran salah 0 siswa yang
utawi prosa sané kompetensinya di
critanyané cutet bawah rata- rata
dan kelas
penggayaan
Menemukan Soal pilihan ganda A. Intrinsik, Menjawab kepada siswa
unsur wangun Cerpen punika kawangun ekstrinsik benar skor yang
cerpen olih kalih unsur sakadi ... 10 Kompetensinya
a. Intrinsik, ekstrinsik sudah melampaui
b. Intrinsik , fiksi Menjawab
c. Ekstrinsik , intrunsik salah skor 0
d. Ekstrinsik , fiksi

Menemukan Napi manten unsur Unsur-unsur Menjawab


unsur intrinsik intrinsik cerpen intrinsikcerpén benar skor
cerpen minakadi: 10
1. Téma ingih punika
unteng bebaosan
sané wénten ring Menjawab
cerita punika. salah skor 0
2. Sudut pandang
inggih punika tata
cara pengawi
nyaritayang tokoh-
tokohyané.
3. Latar(setting)
inggih punika genah
kelaksanayang cerita
punika.
4. Amanat inggih
punika pabesen sané
pacang karauhang
pengarang sajeroning
ceritannyané
5. Alur (plot) inggih
punika dudonan
peristiwa utawi
kejadian sané
ngwangun cerita.

Menentukan isi Indayang ceritaang malih Nganutin pakaryan Membawaka


cerpen daging cerpen sane sisia n dengan
sampun kawacen baik skor 10
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

PENILAIAN OBSERVASI

Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran Daring /
Luring
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran Daring / Luring tetapi
belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran Daring / Luring tetapi
belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas Daring / Luring
secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap Santun dalam berkomunikasi

1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap santun dalam berkomunikasi secara Daring /
Luring
2. Cukup jika menunjukkan sikap kurang santun dalam berkomunikasi secara Daring / Luring
3. Baik jika menunjukkan sikap santun dalam berkomunikasi secara Daring / Luring.
4. Sangat baik jika menunjukkan sikap sangat santun dalam berkomunikasi secara Daring / Luring

Indikator disiplin dan tanggungjawab

1. Kurang baik jika sama sekali tidak tidak mengumpulkan tugas Daring / Luring
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha mengumpulkan tugas Daring / Luring tetapi belum
lengkap
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha mengumpulkan tugas Daring / Luring tetapi belum
lengkap
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah mengumpulkan tugas Daring / Luring secara lengkap
REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI

SIKAP Skor
NO NAMA SISWA Tanggung Rata-
Jujur Santun Disiplin Mandiri
Jawab rata
1
2
3
4
dst

Pedoman Penskoran : Amat Baik = 4, Baik = 3, Cukup = 2 , Kurang = 1


Kasusastraan Bali Anyar nganutin pamargin panglimbakan kasusastraan Indonesa Baru. Nanging
kawéntenan tan sawibuh kasusastraan Indonesia. Yadiastun asapunika, makacihna kasusastraan Baline
kantun maurip, urip gridip-gridip. Ngancan sue dumadak malih nglimbak, ngansan seger.
Sakadi sampun katerangang ring ajeng kasuastraan Bali Anyar kakawitin tahun 1931, maciri antuk
novel “Nemu Karma” olih I Wayan Gobiah.
Wangun kasuastraan Bali anyar punika, wéntenmarupa :
a. Satua lantang/ Novel
b. Satua bawak/ Cerpen
c. Puisi
d. Lalampahan/ Drama

Satua bawak punika wantah sinalih tunggil karya sastra Bali anyar mawangun gancaran utawi
prosa sané critanyané cutet. Nyeritayang kahuripan praginanyané wantah akidih, nénten jangkep kadi
ring satua lantang (novel). Punika sané ngawinang satua bawak punika sering kabaos satua bawak utawi
cutet. Satua bawak punika lantang satuanyané kirang langkung 10.000 kruna.

Teges Cerpén
Sakadi sampun kaunungin, kasusastraan Bali kabinayang dados susastra Bali purwa
miwahsusastra Bali anyar.Kasusastraan Bali Purwa marupa karya-karya sastra sané sampun
wéntensaking dumun minakadi gancaran, tembang, miwah sloka-sloka palawakya.Raris sajeroning
KasusastraanBali anyar wénten karya sastra marupa puisi miwah prosa.Puisi Bali anyar masaihring
puisi basa Indonesia, kawacén nénten nganggén tembang sakadi ring puisi Bali Purwa sane mawangun
tembang.Puisi Bali anyar, akéh barisnyané nénten kaiket utawi bebas.Wangun prosa Bali anyar pateh
sakadi gancaran ring sastra Bali purwa. Prosa Bali anyar masaihring prosa Indonesia, sané marupa
cerpén, novél, miwah drama tur sering kabaos cerita fiksi.
Dadosnyané cerpén Bali punika wantah sinalih tungil karya sastra Bali anyar mawangun prosa
sane ceritannyané cutet.Nyritayang kahuripan tokohnyané wantah akidik, nénten jangkep kadi
ringnovel.Punika sané mawinan cerpén puniki sering kabaos satua bawak utawi
cutet.Dadosnyane,cerpén Bali punika wantah karya sastra Bali anyar mawangun gancaran sané
ceritannyané bawakutawi cutet.

Indik ceciren cerpen :


Manut Sumarjo lan saini sane pinaka cihnan cerpen inggih punika
1. Ceritanyane bawak utawi cutet
2. Masifat rekaan (fiction)
3. Masifat naratif, miwah
4. Madue kesan tunggal
Unsur intrinsik Cerpén
Unsur intrinsik cerpén inggih punika unsur sané wénten ring tengaing cerita. Unsur-unsur
intrinsikcerpén minakadi:
1. Téma ingih punika unteng bebaosan sané wénten ring cerita punika.
2. Sudut pandang inggih punika tata cara pengawi nyaritayang tokoh-tokohyané.
3. Latar(setting) inggih punika genah kelaksanayang cerita punika.
4. Amanat inggih punika pabesen sané pacang karauhang pengarang sajeroning ceritannyané
5. Alur (plot) inggih punika dudonan peristiwa utawi kejadian sané ngwangun cerita.

Alur cerpén kakepah dados tetiga inggih punika:


1. Alur maju inggih punika dudonan peristiwa sané urutannyané manut ring urutan dedauhcerita sané
mamargi.
2. Alur mundur inggih punika dudonan peristiwa sané urutannyané nénten manut ring urutan dedauh
cerita sané mamargi mabading.
3. Alur campuran inggih punika alur maju lan alur mundur sané madukan ring cerita punika.

Unsur Ekstrinsik Cerpén


Unsur ekstrinsik cerpén inggih punika unsur-unsur sané wénten ring sisin karya sastra, sakéwanten
nénten langsung mempengaruhi wangun utawi sistem organism karya sastra punika.
Unsur ékstrinsik minakadi:
1. Nilai-nilai ring tengahing cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
2. Latar belakang kahuripan pengawi
3. Situasi sosial ritatkala cerita punika kakawin.
DAFTAR PUSTAKA

Bagus Setiawan, A.A. 2007. Kasusastraan Bali Cakepan Panuntun Mlajahin


Kasusastraan Bali. Surabaya: Paramita

Medera, I Nengah dkk. 2003. 2005. Kasusastraan Bali. Denpasar: Dinas


Kebudayaan Provinsi Bali.

Tim Penyusun. 2016. Udiana Sastra Kelas VII. Dinas Pendidikan Provinsi Bali
GLOSARIUM

Cerpen : Karya sastra sane marupa wangun gancaran ( prosa ) sane pamargin
ceritanyane cutet sane nyeritayang indik kawentenan kahuripan i manusa
ring jagate puniki antuk pamargin cerita sane madaging wicara-wicara
utawi konflik utawi insiden sane kajangkepin ring sajeroning pangawit
carita nyantos ring kapanguntat carita

Latar utawi setting : genah utawi galah pamargin eedan carita sane kaceritayang ring
sajeroning karya sastra

Murda : judul

Tokoh Carita : manusa utawi beburon sane pinaka pragina ( tokoh ) sane kaceritayang
ring sajeroning karya sastra olih sang kawi

Mengetahui, Semarapura, Januari 2024


Kepala SMP Negeri 1 Semarapura Guru Mata Pelajaran Bahasa Bali

I Nyoman Karyawan, S.Pd.,M.Pd. Komang Kurnia, S.Pd.B


Nip. 19680509 199103 1 012

Anda mungkin juga menyukai