Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Ridho Siregar

NIM : 2106113863
Kelas : Agroteknologi-A

PENGARUH LINGKUNGAN DAN GENETIK TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN Mentimun (Cucumis sativus L.)

Syarat Tumbuh
• Berada pada ketinggian 200-1000 mdpl dengan ketinggian optimal 400
mdpl.
• Tekstur tanah berkadar liat rendah
• pH tanah sekitar 6-7
• Curah hujan 20-32oc dan optimal pada 27oc.

Faktor Lingkungan
a. Iklim
Memiliki daya adaptasi yang tinggi sehingaa dapat tumbuh pada ketinggian
1000 meter di atas permukaan laut. Dapat menerima suhu udara sampai 27oc.
pertumbuhan dapat berlangsung optimal dengan dengan keadaan cahaya 8 sampai
dengan 12 jam. Kelembapan berkisar antara 50%-85%, sedangkan curah hujan
berkisar antara 200-400 ml/bulan, dan curah hujan tinggi sangat tidak diinginkan
Ketika tanaman berada pada fase pembungaan(Ariana, 2016)
b. Tanah
Tanah yang dikehendaki tanaman timun agar dapat tumbuh dengan baik
adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung hums, tidak tergenang air
dan rentang pH antara 6-7. Namun tanaman tanaman timun masih toleran
terhadapap pH minimal 5,5 dan maksimal 7,5. Pada pH yang cukup rendah maka
akan terjadi masalah pada penyerapan akar, kondisi tanah yang terlalu asam akan
menyebabkan penyakit klorosis pada tanaman timun. Namun pada tanah yang kaya
akan bahan organik akan membantu tanaman timun tumbuh optimal karena tingkat
kesuburan nya tinggi.
c. Curah hujan
Curah hujan akana berpengaruh pada ketersedian air pada tanah. Ketersediaan
air sendiri akan berpengaruh pada penyerapan unsur hara dimana air berperan
sebagai pembawa hara dan mineral menuju daun atau tempat berfotosintesis. Curah
hujan yang dibutuhkan tanaman timun juga sangat beragam, namun tidak
membutuhkan curah hujan yang tinggi pada saat pembungaan.
d. Pola tanam
Pola tanam juga berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman
timun. Hal ini dikarenakan pola tanam yang terlalu rapat akan menyebabkan
persaingan dalam memperebutkan unsur hara antar sesame tanaman timun,
sehingga tanaman timun tidak akan tumbuh optimal. Pola tanam yang rapat juga
menyebabkan tidak ada nya aliran angin pada bagian tengah lahan sehingga
berpotensi menjadi sarang penyakit maupun hama karena kondisi tersebut sangat
disukai oleh hama maupun penyakit.
e. Suhu tinggi
Tanaman timun tidak terlalu menyukai suhu tinggi, hal ini karena daunnya
yang cukup lebar sehingga suhu tinggi akan menyebabkan laju transpirasi semakin
tinggi dan berpontensi menyebabkan terbakar nya daun.
f. Cekaman kekeringan
dengan suhu yang tinggi, maka kandungan air baik dalam tanaman maupun
tanah akan semakin kering, sehingga terjadi cekaman kekeringan yang hal ini tidak
cukup dapat ditoleransi oleh tanaman timun karena timun merupakan salah satu
tanaman yang membutuhkan pasakon air yang cukup.

Faktor Genetik
Untuk factor genetik pada tanaman timun dapat dilihat dari varietas yang
digunakan, dimana hal ini akan berpengaruh terhadap fisiologi maupun morfologi
tanaman timun. Varietas yang baik memiliki genetic yang baik, seperti tahan
kekeringan, memiliki buah yang besar dan lain sebagai nya.
Grafik Suhu pada Tanaman Timun

35

30

25

20

15

10

0
Minimum Optimal Maksimum

Ariana, R. (2016). Tanaman Timun. Jurnal Agroteknologi, 1–23.

Anda mungkin juga menyukai