Guru penggerak adalah seorang guru yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah. Mereka merupakan guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan sebagai
motivator, penggerak, serta fasilitator dalam menumbuhkan semangat belajar siswa.
Guru penggerak memiliki peran utama dalam membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka. Mereka
tidak hanya mengajar, tetapi juga memotivasi siswa untuk terus belajar, berinovasi, dan bersemangat
dalam mencapai tujuan mereka. Guru penggerak juga membantu mengidentifikasi kebutuhan siswa,
mengembangkan keterampilan mereka, serta memberikan dukungan dan dorongan dalam proses
pembelajaran.
Pendidikan yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi
tantangan masa depan. Oleh karena itu, peran guru penggerak sangat penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah. Guru penggerak juga bertanggung jawab untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan yang berkelanjutan, seperti keterampilan inovatif, kreatif, dan kritis.
Mereka harus memiliki kemampuan untuk merancang strategi pembelajaran yang efektif dan menarik,
serta memfasilitasi diskusi dan interaksi yang menginspirasi antara siswa dan guru.
Manfaat program guru penggerak adalah untuk melatih guru meningkatan kompetensi sebagai pemimpin
pembelajaran yang berpusat pada murid. Mendapatkan pengalaman belajar mandiri dan kelompok
terbimbing, terstruktur, dan menyenangkan. Mendapatkan Pengalaman belajar bersama dengan
rekan guru lain yang sama-sama lolos seleksi program guru penggerak. Pengalaman mendapatkan
bimbingan/mentoring dari pengajar praktik (pendamping) pendidikan guru penggerak,
Mendapatkan komunitas belajar baru, Mendapatkan sertifikat pendidikan 310 JP dan Sertifikat
Guru Penggerak
1. Selama pendidikan dan pendampingan mendapatkan bantuan paket data untuk pelatihan
daring (online)
2. Biaya transportasi, konsumsi, dan akomodasi jika diperlukan utk pelaksanaan Lokakarya
(sesuai kebutuhan).*
1. Perencanaan Pengajaran:
Merencanakan kurikulum dan pengajaran sesuai dengan standar kurikulum yang berlaku.
Mengembangkan rencana pelajaran dan bahan ajar yang relevan dengan materi pelajaran.
2. Pelaksanaan Pengajaran:
Memberikan materi pelajaran dengan cara yang menarik dan efektif.
Memfasilitasi diskusi, kegiatan praktik, dan proyek untuk memperkuat pemahaman
siswa.
3. Penilaian dan Evaluasi:
Melakukan penilaian terhadap kemajuan siswa, baik melalui ujian, tugas, proyek,
maupun penilaian formatif.
Memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka
meningkatkan kinerja akademis.
4. Mengidentifikasi Kebutuhan Siswa:
Mengidentifikasi kebutuhan khusus siswa dan memberikan dukungan tambahan jika
diperlukan.
Menyesuaikan metode pengajaran untuk memenuhi gaya belajar beragam.
5. Kolaborasi dengan Rekan Guru:
Berkoordinasi dengan guru mata pelajaran lain untuk mengintegrasikan kurikulum dan
menyajikan materi secara menyeluruh.
Terlibat dalam pertemuan guru untuk mendiskusikan perubahan dalam kurikulum dan
strategi pengajaran.
6. Keteladanan sebagai Panutan:
Menjadi contoh teladan dalam perilaku dan etika profesional.
Membangun hubungan positif dengan siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang
aman dan positif.
7. Komunikasi dengan Orang Tua:
Berkomunikasi dengan orang tua mengenai perkembangan siswa, tantangan akademis,
dan kehadiran.
Mengadakan pertemuan orang tua-guru dan memberikan laporan kemajuan akademis.
8. Mengintegrasikan Teknologi:
Menggunakan teknologi pendidikan dan sumber daya digital dalam proses pengajaran.
Mempersiapkan siswa untuk menghadapi tuntutan teknologi di dunia modern.
9. Pengembangan Profesional:
Terus mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional untuk meningkatkan
keterampilan pengajaran.
Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran berkelanjutan.
10. Pengelolaan Kelas:
Menciptakan lingkungan kelas yang teratur, positif, dan mendukung.
Mengelola perilaku siswa dan menerapkan aturan dan norma sekolah.
11. Bimbingan Karir (Pada Tingkat Tertentu):
Memberikan bimbingan karir atau informasi mengenai pilihan jalur pendidikan dan karir
kepada siswa.
12. Partisipasi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler:
Terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler atau proyek-proyek sekolah untuk mendukung
pengembangan siswa di luar kelas.
Tugas seorang guru mata pelajaran tidak hanya terbatas pada ranah akademis, tetapi juga melibatkan
aspek-aspek sosial dan emosional siswa. Tujuan utama adalah memberikan pengalaman pembelajaran
yang bermakna dan mendukung perkembangan holistik siswa.
Peran seorang wali kelas sangat penting dalam lingkungan pendidikan, dan mereka memiliki berbagai
tugas yang melibatkan interaksi dengan siswa, orang tua, dan rekan guru. Beberapa tugas khas seorang
wali kelas meliputi:
Peran wali kelas bisa bervariasi tergantung pada kebijakan sekolah dan tingkat pendidikan. Namun, pada
dasarnya, wali kelas berperan sebagai penghubung antara siswa, orang tua, dan pihak sekolah, serta
membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif.
1. Pengelolaan Fasilitas:
Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemeliharaan laboratorium, termasuk peralatan
dan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum.
2. Keamanan dan Kesehatan:
Memastikan penerapan prosedur keamanan dan kesehatan di laboratorium, termasuk
penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh siswa dan staf.
3. Pembelian dan Persediaan:
Mengelola pembelian peralatan, bahan, dan persediaan laboratorium yang diperlukan
untuk kegiatan praktikum.
4. Perencanaan dan Persiapan Praktikum:
Merencanakan dan mempersiapkan kegiatan praktikum sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
Memastikan ketersediaan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk setiap praktikum.
5. Bimbingan terhadap Siswa:
Memberikan bimbingan kepada siswa dalam penggunaan peralatan laboratorium dan
menjalankan eksperimen dengan aman.
6. Pemeliharaan Alat dan Peralatan:
Melakukan pemeliharaan rutin terhadap alat dan peralatan laboratorium.
Mengkoordinasi perbaikan atau penggantian peralatan yang rusak.
7. Pelatihan Staf dan Siswa:
Memberikan pelatihan kepada staf dan siswa dalam penggunaan peralatan dan teknik
laboratorium.
Memastikan pemahaman dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan.
8. Pelaporan dan Administrasi:
Menyusun laporan berkala mengenai kondisi laboratorium, kebutuhan perbaikan, dan
pembaruan peralatan.
Menangani administrasi terkait inventarisasi peralatan dan persediaan.
9. Koordinasi dengan Guru Mata Pelajaran:
Berkoordinasi dengan guru mata pelajaran untuk memastikan bahwa kebutuhan
laboratorium terpenuhi sesuai dengan kurikulum dan rencana pembelajaran.
10. Partisipasi dalam Pengembangan Kurikulum:
Terlibat dalam pengembangan kurikulum laboratorium sesuai dengan perkembangan
ilmiah dan teknologi terkini.
11. Kolaborasi dengan Pihak Eksternal:
Berkoordinasi dengan pihak eksternal, seperti penyedia peralatan atau laboratorium,
untuk memastikan kelancaran operasional laboratorium.
12. Keberlanjutan dan Lingkungan:
Mempromosikan praktik-praktik ramah lingkungan di laboratorium.
Mengidentifikasi cara untuk mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi energi.
Peran kepala laboratorium sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembelajaran praktikum siswa
dan menjaga keamanan serta keteraturan laboratorium. Dengan memastikan fasilitas dan prosedur yang
sesuai, kepala laboratorium berkontribusi pada pengalaman belajar siswa dalam konteks praktis dan
aplikatif.
Sebagai Koordinator Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, peran Anda akan
melibatkan berbagai tanggung jawab untuk memastikan keberhasilan dan efektivitas
proyek tersebut. Berikut beberapa tugas umum yang mungkin menjadi bagian dari
peran Anda:
1. Perencanaan Proyek:
Mengembangkan rencana proyek yang rinci, termasuk tujuan, jadwal, dan
anggaran.
Menetapkan target pencapaian untuk penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Koordinasi Tim:
Mengoordinasikan berbagai tim dan bagian proyek untuk memastikan
kolaborasi yang efisien.
Memimpin rapat tim reguler untuk memantau kemajuan dan
menyelesaikan masalah.
3. Monitoring dan Evaluasi:
Memantau pelaksanaan proyek secara berkala dan menilai pencapaian
terhadap tujuan yang telah ditetapkan.
Mengidentifikasi dan menanggapi perubahan lingkungan atau tantangan
proyek.
4. Komunikasi:
Berkomunikasi secara efektif dengan semua pemangku kepentingan,
termasuk pihak sekolah, guru, orang tua, dan siswa.
Menyampaikan informasi tentang proyek secara teratur melalui berbagai
saluran komunikasi.
5. Pelatihan dan Pembinaan:
Menyusun program pelatihan untuk mendukung pengembangan
pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar.
Memberikan dukungan dan bimbingan kepada guru dan staf sekolah
terkait proyek.
6. Pelaporan:
Menyiapkan laporan kemajuan proyek untuk disampaikan kepada pihak
yang berkepentingan.
Menanggapi pertanyaan atau kekhawatiran dari pihak-pihak yang terlibat
dalam proyek.
7. Evaluasi Dampak:
Mengevaluasi dampak penguatan profil pelajar Pancasila terhadap
lingkungan pendidikan dan masyarakat secara keseluruhan.
8. Pengembangan Riset:
Melakukan riset untuk memahami tren dan praktik terkini dalam
pendidikan nilai-nilai Pancasila.
Penting untuk mencocokkan tugas dengan kebutuhan proyek dan lingkungan kerja
Anda secara khusus. Selain itu, fleksibilitas, kepemimpinan yang baik, dan kemampuan
komunikasi yang efektif merupakan keterampilan kunci yang dibutuhkan dalam peran
ini.
Yang akan saya lakukan kepada siswa jika lulus menjadi guru penggerak
Sebagai guru penggerak atau guru pembimbing, peran Anda tidak hanya melibatkan
penyampaian materi pelajaran, tetapi juga mencakup mendukung perkembangan
holistik siswa. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk memberikan
pengaruh positif kepada siswa:
Dengan melakukan berbagai tindakan ini, Anda dapat berperan aktif dalam memberikan
pengaruh positif pada siswa dan membantu mereka tumbuh dan berkembang secara
menyeluruh.
Melalui langkah-langkah ini, Anda dapat menjadi agen perubahan positif di sekolah dan
memberikan dampak yang berkelanjutan pada pembelajaran dan pengembangan siswa
serta perkembangan profesional rekan-rekan guru.
Menjalin hubungan baik dengan teman dan atasan merupakan keterampilan sosial yang
penting di lingkungan kerja. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda
menjalin hubungan yang positif dengan keduanya:
Dengan Teman:
1. Kenali Mereka:
Pelajari minat, keahlian, dan nilai-nilai teman Anda.
Ajukan pertanyaan untuk lebih memahami latar belakang dan kepentingan
mereka.
2. Sikap Positif:
Tunjukkan sikap yang positif dan ramah.
Hindari gosip atau perilaku yang dapat merusak hubungan.
3. Bantu Mereka:
Berikan dukungan saat mereka menghadapi kesulitan.
Tawarkan bantuan tanpa menunggu diminta.
4. Ajak Berkomunikasi:
Jalin komunikasi yang terbuka dan jujur.
Dengarkan dengan baik dan hargai pendapat mereka.
5. Rayakan Kesuksesan Mereka:
Ucapkan selamat dan rayakan pencapaian teman Anda.
Ini memperkuat ikatan dan menciptakan atmosfer positif.
Dengan Atasan:
Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat membangun hubungan yang kuat dan
positif dengan teman sekerja dan atasan Anda. Hubungan yang baik di tempat kerja
dapat meningkatkan kepuasan kerja dan membantu menciptakan lingkungan kerja yang
positif.
Mengambil keputusan merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari,
baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Berikut adalah langkah-
langkah yang dapat membantu Anda dalam proses pengambilan keputusan:
1. Identifikasi Tujuan:
Jelaskan dengan jelas tujuan yang ingin dicapai dari keputusan
yang akan diambil. Mengetahui tujuan akan membantu memandu
proses pengambilan keputusan.
2. Kumpulkan Informasi:
Kumpulkan semua informasi yang relevan terkait dengan
keputusan yang akan diambil. Pastikan informasi yang Anda
peroleh akurat dan lengkap.
3. Identifikasi Pilihan:
Tentukan opsi atau pilihan yang tersedia. Buat daftar opsi secara
rinci untuk memudahkan perbandingan.
4. Evaluasi Pro dan Kontra:
Tinjau pro dan kontra dari setiap pilihan. Pertimbangkan dampak
positif dan negatif dari setiap keputusan yang mungkin diambil.
5. Beratkan Prioritas:
Tentukan kriteria atau faktor yang paling penting dalam
pengambilan keputusan. Prioritaskan faktor-faktor tersebut untuk
membantu menyusun skala prioritas.
6. Evaluasi Risiko:
Pertimbangkan risiko yang terkait dengan setiap pilihan.
Pertimbangkan kemungkinan hasil dan dampaknya terhadap
tujuan Anda.
7. Tinjau Nilai dan Prinsip:
Tinjau nilai-nilai dan prinsip pribadi yang mungkin terlibat dalam
pengambilan keputusan. Pastikan keputusan yang diambil sesuai
dengan nilai-nilai Anda.
8. Konsultasi:
Jika memungkinkan, konsultasikan keputusan Anda dengan
orang-orang yang dapat memberikan pandangan dan
pengalaman tambahan. Pertimbangkan masukan dari orang yang
terpercaya.
9. Dengarkan Insting Anda:
Percayalah pada insting dan intuisi Anda. Kadang-kadang,
perasaan atau firasat dapat memberikan panduan yang berharga.
10.Berikan Waktu:
Tidak selalu perlu mengambil keputusan dengan cepat. Berikan
diri Anda waktu untuk merenung dan mempertimbangkan dengan
matang.
11.Buat Keputusan:
Setelah melakukan evaluasi, pilihlah opsi yang paling sesuai
dengan tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan.
12.Tindakan Lanjut:
Setelah mengambil keputusan, tentukan langkah-langkah
tindakan selanjutnya. Buat rencana pelaksanaan dan siapkan diri
untuk menghadapi konsekuensi dari keputusan yang diambil.
1. Tetap Belajar:
Pendidikan Formal dan Informal: Ambil kursus, ikuti pelatihan, dan baca buku
untuk meningkatkan pengetahuan Anda di berbagai bidang.
Pelajari dari Pengalaman: Evaluasi pengalaman Anda, baik sukses maupun
kegagalan, dan cari pelajaran yang dapat diambil dari setiap pengalaman.
2. Pengembangan Keterampilan:
Bergabung dengan komunitas atau kelompok yang memiliki minat atau tujuan
serupa.
Jalin hubungan dengan orang-orang yang dapat memberikan dukungan dan
inspirasi.
Mintalah umpan balik dari rekan kerja, teman, atau mentor untuk memahami
area di mana Anda dapat berkembang.
Terima umpan balik dengan terbuka dan lihat sebagai peluang untuk belajar.
7. Pengelolaan Waktu: