Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL DISKUSI

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“Konsep, Pentingnya, Tujuan, Prinsip, Teknik, dan Proses Supervisi Pendidikan”

Kelompok 11

1. Fathur Ramadhan (22129147)


2. Ghina Azelia Rahma (22006022)
3. Nada Fortuna Kamelia (22006091)

A. Penambah Materi
1. Mardatilah (22006081/154)
Menambahkan mengenai tujuan dan fungsi supervisi pendidikan.
Ametembun (2009) membagi sembilan dari tujuan supervisi yaitu:
a. Membantu guru dalam memahami dan mencapai tujuan pembelajaran
b. Memberkan pelatihan pada guru untuk menciptakan peserta didik yang siap
menjadi anggota masyarakat yang survive
c. Menolong guru dalam menentukan atau memetakan permasalahan
d. Membantu meningkatkan kesadaran tehadap iklim kerja demokratis
e. Meningkatkan kesadaran guru dalam meningkatkan mutu sekolah;
f. Membantu mempromosikan sekolah kepada masyarakat
g. Membantu guru dalam memanfaatkan pengalamannya untuk meningkatkan
pembelajaran
h. Meningkatkan kebersamaan dan persatuan guru
i. Menolong guru melakukan self evaluation dalam mendidik siswa siswi.
Pidarta (2010) fungsi supervisi terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Fungsi utama yaitu memberi bantuan pada sekolah dan sekaligus pemerintah untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional, yakni membantu siswa mengembangkan
dirinya
b. Fungsi tambahan membantu mengembangkan kemampuan guru-guru dalam
bekerja sama bersama masyarakat dengan tujuan beradaptasi dengan masyarakat
dan memajukan masyarakat global.
2. Nessa. Y (22006094/154)
Menambahkan materi tentang tujuan supervise pendidikan.
Dalam Sitorus & Kholipah (2018) secara Nasional, tujuan konkrit dari supervisi
pendidikan sebagai berikut.
a. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu
sendiri.
b. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas
yang diperolehnya.
c. Membantu guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam
aembinaan sekolah.
d. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
e. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3. Devin Aguswilanda (22129259/154)
Menambahkan mengenau tujuan supervisi.
Dikemukakan oleh Made Pidarta (2009), tujuan supervisi pendidikan ialah:
a. Membantu menciptakan lulusan optimal dalam kuantitas dan kualitas
b. Membantu mengembangkan pribadi, kompetensi, dan sosialnya
c. Membantu kepala sekolah mengembangkan program yang sesuai dengan kondisi
masyarakat setempat
d. Ikut meningkatkan kerjasama dengan masyarakat atau komite sekolah
B. Pertanyaan
1. Nurul Wahyuni (22003127/154)
Dalam pengawasan pendidikan, bagaimana Anda mengintegrasikan prinsip-prinsip
supervisi yang berfokus pada pengembangan profesional pendidik dengan prinsip-
prinsip yang mendorong inovasi dan eksperimen dalam metode pengajaran, sambil
tetap mempertahankan standar kualitas yang tinggi?
Dijawab oleh Fathur Ramadhan (22129147/154)
Pendekatan yang efektif dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip supervisi pendidikan
yang berfokus pada pengembangan profesional guru dengan prinsip-prinsip inovasi dan
eksperimen dalam metode pengajaran adalah dengan menciptakan lingkungan yang
mendukung pembelajaran berkelanjutan. Ini dapat dicapai melalui kolaborasi aktif yang
meliputi:
a. Mendorong kerja sama antara pengawas dan guru untuk merancang strategi
pengajaran yang inovatif serta memberikan ruang bagi eksperimen dengan metode
baru.
b. Pemberian Dukungan dan Umpan Balik: Memberikan dukungan yang
berkelanjutan dan umpan balik konstruktif kepada pendidik selama proses
eksperimen pengajaran inovatif mereka.
c. Penekanan pada Pengembangan Profesional: Menyediakan pelatihan dan sumber
daya untuk membantu guru meningkatkan keterampilan mereka dalam menerapkan
metode baru yang relevan dan efektif.
d. Penerapan Standar Kualitas: Mengintegrasikan prinsip-prinsip inovasi ke dalam
standar kualitas pendidikan, sehingga eksperimen yang dilakukan oleh guru tetap
mempertahankan kualitas pembelajaran yang tinggi.
e. Pembelajaran Berbasis Bukti: Menggalakkan penggunaan data dan bukti empiris
dalam mengevaluasi efektivitas metode pengajaran baru, sehingga inovasi yang
berhasil dapat diidentifikasi dan diterapkan lebih luas.
2. Nurazizah (22003123/154)
Jelaskan Apa yang akan terjadi jika terjadi ketidak sesuaian teknik supervisi dengan
gaya pembelajaran setiap guru ?
Dijawab oleh Ghina Azelia Rahma (22006022/154)
Ketidaksesuaian teknik supervisi dengan gaya pembelajaran setiap guru dapat
berdampak negatif pada efektivitas supervisi dan pembelajaran. Supervisi yang efektif
harus mempertimbangkan gaya pembelajaran setiap guru agar dapat memberikan
umpan balik yang sesuai dan membantu guru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Jika teknik supervisi yang digunakan tidak sesuai dengan gaya
pembelajaran setiap guru, maka umpan balik yang diberikan mungkin tidak efektif dan
tidak membantu guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dapat
mengakibatkan frustrasi pada guru dan menurunkan motivasi mereka untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi supervisor untuk
memahami gaya pembelajaran setiap guru dan memilih teknik supervisi yang sesuai
untuk membantu mereka dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
C. Penambah Jawaban
1. Pertanyaan Nurul Wahyuni
a. Dea Zuliani (22006013/154)
Dalam pengawasan pendidikan, integrasi prinsip-prinsip supervisi yang
berfokus pada pengembangan profesional pendidik dengan prinsip-prinsip inovasi
dan eksperimen dalam metode pengajaran dapat dilakukan dengan memperhatikan
kualitas kinerja guru. Supervisi pengajaran yang efektif berpengaruh pada
peningkatan kualitas kinerja guru. Pengawasan juga dapat berperan sebagai mitra
guru, inovator, konsultan pengajaran, dan motivator. Dalam konteks pengawasan
pendidikan, pengendalian yang dimaksudkan dapat berupa kemampuan pemimpin
dalam mengadakan pengawasan kepada bawahannya. Dalam implementasi
pengawasan, perlu diperhatikan peran supervisi akademik dan manajerial untuk
meningkatkan kualitas kinerja guru dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
2. Pertanyaan Nurazizah
a. Fitri Yati Amatillah (22016025/154)
Jika terjadi ketidaksesuaian antara teknik supervisi dengan gaya pembelajaran
setiap guru, maka proses pembelajaran dapat menjadi tidak maksimal. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketidaksesuaian disiplin ilmu dengan
bidang ajar, kualifikasi guru yang belum memadai, kurangnya motivasi guru dalam
mengembangkan kualitas dirinya, dan rekrutmen guru yang tidak efektif. Untuk
meningkatkan kompetensi guru, diperlukan program pengembangan
profesionalisme guru yang efektif, pelatihan berjenjang, pelatihan khusus, dan
pelatihan singkat yang diselenggarakan oleh P4TK dan LPTK. Selain itu, guru juga
harus memahami cara mengidentifikasi masalah di dalam kelas dan mencari cara
untuk menyelesaikannya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
b. Riri Septiani Agam (22016053/154)
Dalam mengelola seluruh kegiatan di sekolah peran kepala sekolah memberikan
sumbangsih yang besar dalam kemajuan mutu pendidikan disekolah. Mulai dari
input, proses sampai output/outcome yang dihasilkan. Sebagai salah satu indikator
keberhasilan dalam dalam dunia pendidikan adalah hasil atau tamatan yang mampu
bersaing, baik secara umum maupun peringkat yang diperoleh. Orang akan melihat
dan merasa penasaran, bagaimana proses pembelajarannya. Masing-masing guru
mempunyai cirri has dan gaya masing-masing dalam Proses Belajar mengajar.
Namun demikian mereka dalam megajar tentu berdasarkan acuan dan prosedur
yang telah ditetapkan. Disinilah sebenarnya peran kepala sekolah sebagai Seorang
supervisor yang tentunya dapat melakukan supervisi bagi guru – guru yang
dibinanya untuk meningkatkan kinerja dan mutu pendidikan yang lebih berkualitas.
Fakta dilapangan masih ada kegiatan supervisi yang seharusnya di lakukan oleh
kepala sekolah ataupun pengawas ataupun Tim, tetapi masih belum sepenuhnya
dilakukan. Seharusnya minimal seorang guru dalam satu semester paling sedikit 2
kali dilakukan supervisi. Akibatnya Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
berjalan apa adanya tanpa adanya arahan ataupun masukan saran-saran yang dapat
meningkatkan kinerja guru. Yang pada akhirnya tujuan pembelajaran masih belum
tercapai secara maksimal. Artinya hasil proses belajar mengajar masih belum
maksimal dalam konteks sederhana bahwa kualitasnya masih belum begitu
memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai