Anda di halaman 1dari 17

Penyediaan Air

Bersih
Albertha Gitania S. B. Aton
2107010003
Sub Pokok Bahasan
01 02 03
Sumber, Indikator dan Peraturan Perundang- Kandungan Mineral
Komponen Pencemaran Undangan tentang Air Pada Air Bersih
Air Bersih dan Air Minum

04 05 06
Tatalaksana Penyiapan Menyiapkan Air Hubungan Air
Air Bersih sebagai Bersih dari dengan Kesehatan
Sumber Air bagi berbagai Sumber
Masyarakat
Air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak (Peraturan
Menteri Kesehatan tentang Pedoman
Kualitas Air)
Syarat-syarat :
• ketersediaan air dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
• kualitas air yang memenuhi standar
sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan tentang Pedoman Kualitas Air
• kontinuitas dalam arti air selalu tersedia
ketika diperlukan.
Sumber, Indikator dan Komponen
Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuknya atau


dimasukkannya makhluk hidup, zat energi atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia
sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu
yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai
peruntukkannya (PP.No.82 tahun 2001).
Indikator atau tanda air telah tercemar dapat dilihat melalui :
• Perubahan pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen
Air dengan pH lebih kecil dari pH normal bersifat asam, sedangkan air dengan pH yang
lebih besar bersifat basa
• Perubahan Warna, Bau dan Rasa Air
• Perubahan Suhu Air
Semakin tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen yang terlarut di dalamnya
• Timbulnya Endapan, Koloidal dan Bahan Terlarut
Menghalangi masuknya sinar matahari sedangkan sinar matahari sangat diperlukan oleh
mikroorganisme untuk melakukan proses fotosintesis
• Mikroorganisme
Bahan buangan industri akan di degradasi oleh mikroorganisme, berarti mikroorganisme
akan berkembang (mikroorganisme pathogen juga dapat ikut berkembang biak)
Komponen Pencemaran Air

Bahan Buangan Padat Bahan buangan organik Bahan buangan anorganik


Ex : Sampah dan olahan bahan Ex : limbah industri yang
makanan melimbatkan unsur-unsur logam
seperti timbal (Pb), Arsen (As),
Magnesium (Mg)

Bahan buangan cairan Bahan buangan Bahan buangan zat kimia


berminyak berupa panas • Sabun (deterjen, sampo dan
bahan pembersih lainnya),
• Bahan pemberantas hama
(insektisida).
Peraturan Perundangan yang berlaku terkait
dengan Air Bersih dan Air Minum

PP No. 16 Tahun 2005 Peraturan Menkes No. 32


Tahun 2017
Tentang Pengelolaan Sumber Daya Tentang Persyaratan Kualitas Air,
Air Bersih dan Air Minum, mengatur Minum : standar kualitas air minum yg harus dipenuhi
tentang pengelolaan sumber daya air untuk menjaga kesMas, Peraturan Daerah tentang
bersih dan penyediaan air minum yang Air Bersih dan Air
aman bagi masyarakat Minum : Setiap daerah di Indonesia juga dapat
memiliki peraturan daerah terkait dgn pengelolaan air
bersih dan air minum sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan lokal.
Kandungan Mineral pada Air Bersih
● Fluoride
Memiliki fungsi untuk menjaga gigi dari pembentukan karies gigi dan memperkuat tulang
● Natrium
Membantu tubuh menopang transmisi saraf, mengoptimalkan kontraksi otot, absorpsi glukosa,
dan menjadi alat angkut bagi zat gizi dalam tubuh melalui membran sel
● Kalsium
Baik untuk tulang dan menjaga pembuluh darah serta memaksimalkan kontraksi otot dalam
tubuh
● Kalium
Mengoptimalkan kinerja sel, jaringan, dan seluruh organ dalam tubuh
● Zat Silika
Membantu menjaga keutuhan serta kelembapan kulit
● Zinc (Seng)
Membantu merangsang sekitar 100 jenis enzim yang ada di dalam tubuh dan berperan sebagai
co-enzim yang membantu menjaga daya tahan tubuh dan fungsi saraf otak
Tata Laksana Menyiapkan Air
Bersih dari Sebagai Sumber Air
Bersih Bagi Masyarakat

Memperhatikan beberapa aspek : sumber air,


pengelolaan sumber daya air, dan keberlanjutan aspek
pembiayaan, teknik, lingkungan hidup, kelembagaan,
dan sosial.

Sumber air bersih : air permukaan (sungai, curah hujan,


dan air waduk) serta air bawah tanah

Tatalaksana dalam menyiapkan air bersih memerlukan


kolaborasi dari berbagai pihak untuk mencapai
kesejahteraan air bersih yang bermutu baik dan
berkelanjutan
Menyiapkan Air Bersih dari Berbagai sumber

a. Air Hujan
● Membuat aliran air menggunakan pipa
PVC (berguna untuk menalang air
hujan) ke sebuah tandon air pertama.
● Air yang ditampung dari tandon air
pertama akan dialirkan ke tandon air
kedua menggunakan pipa PVC.
● Dalam proses pengaliran dari tandon air
pertama ke tandon air kedua, akan
dipasang komponen filterasi air yakni
zeolite, krikil, pasir, ijuk, spon, dan
arang.
b. Air Tanah (Air Sumur)
● Membuat car dak beton bertingkat tiga
yang berguna untuk menempatkan
tandon air
● Menyiapkan bak penampung air
berukuran 650 liter
● Membuat lubang pada setiap dinding bak
lalu memasangkan pipa PVC sebagai alat
bantu pengaliran dari 1 bak ke bak
lainnya.
● Menyiapkan bak kedua yang akan
digunakan sebagai tempat sendimentasi
(pengendapan pasir, debu, lumpur dll)
● Menyiapkan bak ketiga sebagai bak
filtrasi
● Menyusun lapisan filter (penyaring) yakni
lapisan pasir kuarsa, lapisan seolith dan
lapisan karbon aktif.
c. Mata Air
● Siapkan alat dan bahan, yakni alat berupa ember berukuran besar dan kecil serta pipa ukuran
¾ inci. Sementara itu, bahan yang diperlukan berupa pasir malang, batu koral putih, pasir
halus, arang kelapa, ijuk, ziolit, dan busa.
● Cuci seluruh bahan yang akan digunakan
● Potong pipa sepanjang 15 cm berjumlah 2 buah
● Lubangi pipa yang pertama menggunakan solder dan tutup pipa tersebut menggunakan kasa
● Lubangi ember besar di sisi bagian kiri dan masukan pipa
● Masukan bahan yang digunakan sesuai dengan tipe yang telah direncanakan (A, B, C, D)
d. Sumur Dangkal
● Memompa air sumur menggunakan
pompa air yang digerakkan mesin
● Air menjalani proses aerasi bertingkat 7
(spray-tray aerator) yakni terdiri dari 1)
sumur gali sebagai sumber air, 2) pompa
air sebagai sumber energi untuk
memompa, 3) kran penyembur dan
nampan (spray-tray aerator), 4) tabung
hasil aerasi, 5) tabung saringan pasir
cepat, 6) tabung saringan karbon aktif, 7)
tabung penampungan air bersih.
e. Sumur Artesis
● Pengambilan sampel
● Penyusunan variasi filter
● Proses pemfilteran
● Analsis kualitas air sumur bor menggunakan parameter kimia dan parameter mikrobiologi
● Dilakukan perbandingan dengan PERMENKES RI No.492/MENKES/PER/IV/2010
f. Sumber Air Permukaan
● Menjalankan saringan secara fisik menggunakan pasir, krikir halus, krikil
kasar, ijuk dan arang
● Air yang diperoleh ditambahkan tawas sebagai koagulant dan kaporit sebagai
zat pembunuh bakteri
● Setelah air diperoleh maka digunakan arang beserta ijuk untuk menyerap
aroma yang terkandung dalam air (Pasmawati, 2023)
Hubungan Air dengan Kesehatan
● Hidrasi Tubuh
Kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat berdampak buruk pada
fungsi tubuh, termasuk kesehatan jantung, ginjal, dan sistem pencernaan.

● Penyediaan Air Bersih


Akses terhadap air bersih yang aman untuk diminum adalah kunci untuk mencegah
penyakit yang disebabkan oleh air tercemar, seperti diare, kolera, dan penyakit infeksi
lainnya.

● Kebersihan dan Sanitasi


Air digunakan untuk mencuci tangan, membersihkan makanan, dan sanitasi lingkungan.
Praktik-praktik kebersihan yang baik dan sanitasi yang memadai dapat mencegah
penyebaran penyakit menular, termasuk infeksi saluran pernapasan dan gastrointestinal.
Daftar Pustaka
Arumsari, F., Joko, T., & Darundiati, Y. H. (2021). Hubungan higiene sanitasi depot air minum dengan keberadaan
bakteri Escherichia coli pada air minum isi ulang di Kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen. Media
Kesehatan Masyarakat Indonesia, 20(2), 75-82.

Ety Jumiati, E. P. (2022). PENGOLAHAN AIR SUMUR BOR MENJADI AIR MINUM DENGAN VARIASI
FILTER TREATED NATURAL ZEOLITE (TNZ).

Ilyas, V. T. (2021). Penjernihan Air Metode Filtrasi untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat RT Pu’uzeze
Kelurahan Rukun Lima Nusa Tenggara Timur. Warta Pengabdian.

La Aba, A. E. (2020). Penerapan Sistem Pengolahan Air Bersih Menggunakan Metode Aerasi-Filtrasi Bertingkat untuk
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Kambu Kota Kendari. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Ilmu Terapan.

Mustofa, F. L., Husna, I., & Safitri, D. N. L. (2022). Analisis kandungan mineral dalam air sumur air
minum botol kemasan dan air isi ulang di kecamatan kemiling bandar lampung. MAHESA:
Malahayati Health Student Journal, 2(1), 171-177. https://doi.org/10.33024/mahesa.v2i1.4480
Ningrum, I.P. (2020). Pencemaran Air dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Nusa Idaman Said, Satmoko Yudo. (2018). http://water.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/BAB3MASALAH.pdf.

Olo, A., Mediani, H. S., & Rakhmawati, W. (2021). Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting
pada Balita di Indonesia. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1113-1126.

Rahmah Dara Lufira, L. Z. (2021). Model Penjernih Air Hujan Untuk Air Bersih. Jurnal Teknik Pengairan.

Taupiqqurrahman, T. (2022). Urgensi Pembentukan Peraturan Daerah Terkait Sarana Air Minum dalam Mendukung
Sustainable Development Goals. Simbur Cahaya, 29(1), 117-132.

Tri Kusmita, I. K. (2022). FILTRASI AIR BERSIH UNTUK RUMAH TANGGA DI RT 21 KELURAHAN
SIMPANG III SIPIN KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI. Seminar Nasional Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat .

Yanti Pasmawati, R. C. (2023). Pengolahan Air Rawa Menjadi Air Bersih. Jurnal Altifani.

Anda mungkin juga menyukai