Penyediaan Air Bersih
Penyediaan Air Bersih
Bersih
Albertha Gitania S. B. Aton
2107010003
Sub Pokok Bahasan
01 02 03
Sumber, Indikator dan Peraturan Perundang- Kandungan Mineral
Komponen Pencemaran Undangan tentang Air Pada Air Bersih
Air Bersih dan Air Minum
04 05 06
Tatalaksana Penyiapan Menyiapkan Air Hubungan Air
Air Bersih sebagai Bersih dari dengan Kesehatan
Sumber Air bagi berbagai Sumber
Masyarakat
Air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak (Peraturan
Menteri Kesehatan tentang Pedoman
Kualitas Air)
Syarat-syarat :
• ketersediaan air dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
• kualitas air yang memenuhi standar
sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan tentang Pedoman Kualitas Air
• kontinuitas dalam arti air selalu tersedia
ketika diperlukan.
Sumber, Indikator dan Komponen
Pencemaran Air
a. Air Hujan
● Membuat aliran air menggunakan pipa
PVC (berguna untuk menalang air
hujan) ke sebuah tandon air pertama.
● Air yang ditampung dari tandon air
pertama akan dialirkan ke tandon air
kedua menggunakan pipa PVC.
● Dalam proses pengaliran dari tandon air
pertama ke tandon air kedua, akan
dipasang komponen filterasi air yakni
zeolite, krikil, pasir, ijuk, spon, dan
arang.
b. Air Tanah (Air Sumur)
● Membuat car dak beton bertingkat tiga
yang berguna untuk menempatkan
tandon air
● Menyiapkan bak penampung air
berukuran 650 liter
● Membuat lubang pada setiap dinding bak
lalu memasangkan pipa PVC sebagai alat
bantu pengaliran dari 1 bak ke bak
lainnya.
● Menyiapkan bak kedua yang akan
digunakan sebagai tempat sendimentasi
(pengendapan pasir, debu, lumpur dll)
● Menyiapkan bak ketiga sebagai bak
filtrasi
● Menyusun lapisan filter (penyaring) yakni
lapisan pasir kuarsa, lapisan seolith dan
lapisan karbon aktif.
c. Mata Air
● Siapkan alat dan bahan, yakni alat berupa ember berukuran besar dan kecil serta pipa ukuran
¾ inci. Sementara itu, bahan yang diperlukan berupa pasir malang, batu koral putih, pasir
halus, arang kelapa, ijuk, ziolit, dan busa.
● Cuci seluruh bahan yang akan digunakan
● Potong pipa sepanjang 15 cm berjumlah 2 buah
● Lubangi pipa yang pertama menggunakan solder dan tutup pipa tersebut menggunakan kasa
● Lubangi ember besar di sisi bagian kiri dan masukan pipa
● Masukan bahan yang digunakan sesuai dengan tipe yang telah direncanakan (A, B, C, D)
d. Sumur Dangkal
● Memompa air sumur menggunakan
pompa air yang digerakkan mesin
● Air menjalani proses aerasi bertingkat 7
(spray-tray aerator) yakni terdiri dari 1)
sumur gali sebagai sumber air, 2) pompa
air sebagai sumber energi untuk
memompa, 3) kran penyembur dan
nampan (spray-tray aerator), 4) tabung
hasil aerasi, 5) tabung saringan pasir
cepat, 6) tabung saringan karbon aktif, 7)
tabung penampungan air bersih.
e. Sumur Artesis
● Pengambilan sampel
● Penyusunan variasi filter
● Proses pemfilteran
● Analsis kualitas air sumur bor menggunakan parameter kimia dan parameter mikrobiologi
● Dilakukan perbandingan dengan PERMENKES RI No.492/MENKES/PER/IV/2010
f. Sumber Air Permukaan
● Menjalankan saringan secara fisik menggunakan pasir, krikir halus, krikil
kasar, ijuk dan arang
● Air yang diperoleh ditambahkan tawas sebagai koagulant dan kaporit sebagai
zat pembunuh bakteri
● Setelah air diperoleh maka digunakan arang beserta ijuk untuk menyerap
aroma yang terkandung dalam air (Pasmawati, 2023)
Hubungan Air dengan Kesehatan
● Hidrasi Tubuh
Kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat berdampak buruk pada
fungsi tubuh, termasuk kesehatan jantung, ginjal, dan sistem pencernaan.
Ety Jumiati, E. P. (2022). PENGOLAHAN AIR SUMUR BOR MENJADI AIR MINUM DENGAN VARIASI
FILTER TREATED NATURAL ZEOLITE (TNZ).
Ilyas, V. T. (2021). Penjernihan Air Metode Filtrasi untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat RT Pu’uzeze
Kelurahan Rukun Lima Nusa Tenggara Timur. Warta Pengabdian.
La Aba, A. E. (2020). Penerapan Sistem Pengolahan Air Bersih Menggunakan Metode Aerasi-Filtrasi Bertingkat untuk
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Kambu Kota Kendari. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Ilmu Terapan.
Mustofa, F. L., Husna, I., & Safitri, D. N. L. (2022). Analisis kandungan mineral dalam air sumur air
minum botol kemasan dan air isi ulang di kecamatan kemiling bandar lampung. MAHESA:
Malahayati Health Student Journal, 2(1), 171-177. https://doi.org/10.33024/mahesa.v2i1.4480
Ningrum, I.P. (2020). Pencemaran Air dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Olo, A., Mediani, H. S., & Rakhmawati, W. (2021). Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting
pada Balita di Indonesia. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1113-1126.
Rahmah Dara Lufira, L. Z. (2021). Model Penjernih Air Hujan Untuk Air Bersih. Jurnal Teknik Pengairan.
Taupiqqurrahman, T. (2022). Urgensi Pembentukan Peraturan Daerah Terkait Sarana Air Minum dalam Mendukung
Sustainable Development Goals. Simbur Cahaya, 29(1), 117-132.
Tri Kusmita, I. K. (2022). FILTRASI AIR BERSIH UNTUK RUMAH TANGGA DI RT 21 KELURAHAN
SIMPANG III SIPIN KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI. Seminar Nasional Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat .
Yanti Pasmawati, R. C. (2023). Pengolahan Air Rawa Menjadi Air Bersih. Jurnal Altifani.