Laporan Hukum Archimedes
Laporan Hukum Archimedes
HUKUM ARCHIMEDES
Disusun Oleh
Nama : Ahmadun
Nim : 1413163049
Kelas : Biologi C / 2
Kelompok : IV (empat)
Asisten : Sutisna
LABORATORIUM BIOLOGI
2014
HUKUM ARCHIMEDES
A. Tujuan
B. Dasar teori
Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan Hukum Archimedes
yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya,
akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan benda
itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam
air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain, berat benda
seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang sering disebut
gaya Archimedes. (anymose. http://bakokek.blogspot.com/2011/11/hukum_archimedes)
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes : Setiap benda yang berada di dalam suatu fluida, maka benda itu
akan mengalami gaya ke atas (yang disebut gayaapung) seberat zat cair yang
dipindahkan. Dalam persamaan :
FA = Wb
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada
di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara,
benda memiliki berat yang sesungguhnya.
Dalam Persamaan :
Wb = mb.g
Wdf = Wb – FA
Keterangan :
Gaya yang dikerjakan fluida pada benda yang timbul karena selisih hidrostatik yang
dikerjakan fluida antara permukaan bawah denganpermukaan atas. Bila tekanan fluida
pada sisi atas dan sisi bawah yang mengapung masing-masing P1 dan P2
maka gaya yang dikerjakan pada telur pada sisi atas dan bawah adalah:
F1 = P1 . A
F2= P2. A
Gaya ke atas yang bekerja pada abalok merupakan resultan gaya F1 dan F2.
FA = F2 – F2
FA = (P2 – P2)A
FA = (h2 – h2)pfgA
FA = pfgV
Keterangan :
Selisih berat benda di udara dengan berat benda di fluida yang memiliki gayaapung
tersebut.
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum
newton juga. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0
dan benda melayang .
- Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa telur maka agar telur berada
dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari pada
volume telur.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan perkataan
lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang dipindahkan
harus sama dengan volume telur dan rapat massa cairan sama dengan rapat rapat massa
benda. Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan
mengalami gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh
tenggelam. Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat
cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas
(FA) dari zat cair itu. (anymose http://rahmat88aceh.wordpress.com/2009/12/03/hukum-
archimedes-hukum-pengapungan)
a. Alat
1. Benang
2. Jangka sorong
3. Neraca pegas
b. Bahan
1. Air
2. 4 buah beban
3. Minyak kelapa
4. Larutan gliseril
D. Prosedur kerja
E. Hasil pengamatan
perhitungan
1. air
a) aluminium
c) besi
d) kuningan
2. Minyak
FA kuningan = W – W’ = 6N – 5N = 1N
3. Gliserin
FA tembaga = W – W’ = 6N – 5N = 1N
FA kuningan = W – W’ = 6N – 5N = 1N
Tabel massa jenis fluida
1. Rumus mencari ρb : Fb = Fs
𝑚 ρ fluida x v fluida
ρ𝑣 ρb = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
fluida benda
F. Pembahasan
Percobaan kali ini berjudul Hukum Archimedes, yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan gaya berat di udara ( Wu ) dan berat benda di
dalam air ( Wa ) atau berat benda di dalam minyak ( Wm ), mengetahui hubungan antara
gaya ke atas (Farc) dengan gaya berat air yang di pindahkan ( W ) atau berat minyak yang
di pindahkan ( Wm ), serta mengetahui hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan
volume air yang dipindahkan (“V) atau volume minyak yang dipindahkan (“V m). adapun
alat dan bahan yang digunakan adalah neraca pegas untuk mengukur berat benda di
udara ( Wu ) dan berat benda di dalam zat cair (Wa atau Wm ), gelas ukur untuk
mengukur volume benda yang di celupkan dalam zat cair (“V).
Dari analisis data yang telah dilakukan, diperoleh dua temuan yaitu :
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di
udara, karena dalam air benda mendapat gaya ke atas.
Fa = Wu – Wa
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
kadalam suatu fluida sama dengan berat fluida M f yang dipindahkan olah benda tersebut
Fa = Mfg
Bila tekanan fluida pada sisi atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-
masing p1 dan p2, maka gaya yang dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah
adalah:
F 1 = p1 A
F 2 = p2 A
Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gaya F 1 dan F 2.
F a= ∑F
F a= F 2- F 1
F a= p2A - p1 A
F a= (p2 - p1 )A
F a= (h2- h1)ρgA
F a =ρgV
G. Kesimpulan
1. Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di
udara, karena dalam air benda mendapat gaya ke atas.
Fa = Wu – Wa
2. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
kadalam suatu fluida sama dengan berat fluida Mf yang dipindahkan olah benda
tersebut
Fa = Mfg
3. Jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair, atau gaya ke atas
lebih kecil dari berat benda, maka benda akan tenggelam.
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. Physics for Senior High School 2nd Semester Grade XI. 2010.
Jakarta: Erlangga
Zaelani,ahmad.2006. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: Yrama Widya.
Ttd. (Ahmadun)