Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ratih Diah Kusuma Wardani

NIM : 211100935
Kelas : C21

MCDONALDIZATION AND EFFECTIVE COMMUNICATION


DALAM ORGANISASI

ABSTRAK
Dalam sebuah organisasi dibutuhkan komunikasi yang efektif dengan tujuan untuk
menunjang kinerja organisasi tersebut. Dalam perkembanganya ada sebuah konsep
Mcdonaldization dimana konsep ini didasarkan pada teori yang terjadi dalam perkembangan
restoran cepat saji McDonald’s. Ada empat dimensi yang terlibat yaitu efisiensi, prediksi,
kalkulasi dan kontrol. Dalam penerapanya empat dimensi ini dijadikan sebagai patokan
sebuah komunikasi dalam organisasi dengan harapan organisasi tersebut bisa berkembang
seperti McDonald’s.

PENDAHULUAN
Sebagai makhluk social manusia selalu membutuhkan berhubungan dengan manusia
lainnya, selain itu juga manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dirinya sendiri,
orang lain, dan lingkungan sekitarnya. Salah satu cara melakukan hubungan dengan pihak
lain adalah melalui komunikasi. Seperti halnya bernafas, komunikasi sudah menjadi bagian
hidup manusia.
Komunikasi merupakan kekuatan utama dalam membentuk suatu organisasi,
komunikasi akan membuat dinamis suatu system kerjasama dalam organisasi dan
menghubungkan tujuan organisasi pada partisispasi orang didalamnya (Barnard, 1958: 175-
181). Seiring berjalannya waktu komunikasi antar individu maupun kelompok menjadi
semakin canggih, cepat, terstruktur, dan jelas.
Dalam komunikasi modern muncul istilah “Mcdonaldization” dimana hal ini
merupakan dampak dari munculnya fenomena restoran McDonald’s dimana memberikan
gambaran baru bagaimana konsep komunikasi dalam organisasi bekerja secara efisien. Hal
ini dapat dilihat pada perkembangan McDonald di 118 negara di seluruh dunia, melayani 50
juta pelanggan sehari (Ritzer, 2010, p. 383). Tanpa komunikasi yang efisien dan manajemen
organisasi yang bagus hal ini tidak dapat terjadi, maka hal ini melatarbelakangi munculnya
istilah “Mcdonaldization” yang didasarkan pada penelitian Ritzer (Ritzer, 2010).
METODE PENELITIAN
Paper ini disusun dengan metode studi literatur, yaitu dengan mengumpulkan bahan-
bahan kajian terkait Mcdonaldization and effective communication dalam konteks organisasi,
baik berupa buku, artikel, jurnal dan sumber lainnya. Setelah bahan kajian dikumpulkan dan
disusun sesuai prosedur yang telah ditentukan, selanjutnya bahan tersebut diteliti dan
dipelajari, kemudian penulis berusaha menyimpulkan sebuah pengetahuan baru hasil dari
analisis terhadap bahan kajian tersebut.

PEMBAHASAN
1. Mcdonaldization dalam organisasi
Dari hasil penelitianya tentang “Mcdonaldization” (Ritzer, 2010) bahwa ada
empat dimensi yang membuat proses komunikasi baik kepada konsumen, pekerja
maupun manajer menjadikan Mcdonald’s menjadi sebesar sekarang yaitu
 Efisiensi
Model makanan cepat saji menawarkan, atau setidaknya tampaknya
menawarkan, metode yang efisien untuk memuaskan banyak kebutuhan
lainnya. McDonald menawarkan proses penyajian makanan yang cepat
dimulai dari adanya SOP yang berlaku kepada semua McDonald disemua
outlet sehingga proses yang ada cepat dan tepat. hal ini berdampak kepada
komunikasi antar karyawan menjadi jelas dan mudah dengan mengikuti SOP
yang ada termasuk penanganan pelanggan sudah diatur sedemikian rupa
sehingga memudahkan komunikasi baik dari pelanggan ke karyawan maupun
antar karyawan.
 Kalkulasi
Dalam sistem McDonaldisasi, kuantitas telah menjadi setara dengan
kualitas; banyaknya sesuatu atau kecepatan pengirimannya. Dalam hal ini
bahwa konsumen akan menghitung harga makanan, biaya perjalanan ke
McDonald’s, waktu tunggu dibandingkan dengan proses mereka memasak
dirumah dan biaya yang dibutuhkan untuk proses tersebut.
 Prekditabilitas
Prediktabilitas artinya segala sesuatu dapat diperkirakan. Prediksi
dapat secara mudah dilakukan karena aktivitas sosial terjadi secara diulang-
ulang berupa rutinitas. Pelayanan McDonald diberikan secara terstandardisasi
sehingga mudah diperkirakan (Ritzer, 1996: 443). Aktivitas yang dilakukan
oleh pelayan McDonald juga memiliki standardisasi tersendiri sehingga pola
interaksi antara pekerja McDonald dengan pelanggan akan berlangsung tetap
meski dalam waktu dan tempat berbeda sesuai dengan Standart Operating
Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.
 Kontrol
Kontrol dalam hal ini adalah penerapan dan pengawasan terhadap SOP
yang sudah ditetapkan. Contoh Penggunaan teknologi non-manusia di
McDonald terletak pada penggunaan seperti penggunaan alat masak yang
disertai penunjuk waktu (Ritzer, 1996: 443). Dalam hal ini bahwa setiap
kegiatan yang dijalankan akan diawasi sehingga proses yang ada tetap terjaga.

2. Komunikasi dalam organisasi


Dalam kehidupan berorganisasi tentunya dibutuhkan komunikasi dalam
kesehariannya, dalam hal itu memiliki tujuan yaitu untuk menyampaikan dan mencari
informasi yang dibutuhkan, agar apa yang diminta atau ingin disampaikan dapat
dimengerti oleh komunikator dan komunikan sehingga komunikasi dapat berjalan
dengan lancar.
Goldhaber (1993: 14-15) mengemukakan bahwa komunikasi organisasi dapat
didefinisikan dari berbagai sudut pandang, sebagai berikut :
 Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks
yang dipengaruhi oleh lingkungannya, baik internal (yang disebut budayanya)
dan eksternal.
 Komunikasi organisasi melibatkan pesan dan saluran, tujuan, arah dan media.
 Komunikasi organisasi melibatkan orang-orang dan sikap mereka, perasaan
dan hubungan dan keterampilan.
 Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan
dalam satu jaringan hubungannya yang saling tergantung satu sama lain untuk
mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah.
Menurut Koontz (dalam Moekijat, 1993: 15-16), tujuan komunikasi organisasi
adalah untuk mengadakan perubahan dan untuk mempengaruhi tindakan ke arah
kesejahteraan perusahaan.
3. Komunikasi yang efektif dalam organisasi
Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia yang alami, namun
komunikasi bukanlah hal yang tanpa konsekwensi. Komunikasi yang kita lakukan
membentuk siapa dan bagaimana diri kita sebagai individu dan sebagai anggota
masyarakat (Asriadi, 2019)
Nilai efektivitas komunikasi dikatakan sempurna jika perbandingan makna
yang dimaksud pengirim dengan makna yang ditangkap penerima sama . Tetapi,
menurut Goyer, kondisi itu sangat jarang, dan paling-paling hanya mendekati saja.
Rasio yang melebihi atau kurang disebabkan oleh Ketidaksamaan pengertian
(pemaknaan) antara pengirim dan penerima informasi, dan kondisi ini disebut sebagai
kegagalan komunikasi.
Dalam berorganisasi, komunikasi yang efektif tentu sangat dibutuhkan agar
semuanya berjalan sesuai dengan tujuan. Untuk mencapai komunikasi tersebut ada
beberapa prinsip yang harus dilakukan yaitu :
 Jelas dan tepat sasaran, tidak menggunakan bahasa yang ambigu
 Menggunakan bahasa yang tepat, bahasa yang digunakan disesuaikan dengan
komunikan
 Menggunakan media komunikasi yang efisien.

McDonaldisation bisa dikatakan juga adalah pola pergerakan yang cepat teratur dan
terarah, hal ini didasarkan pada perkembangan yang restoran McDonald’s itu sendiri
yang berkembang secara masif dan bisa dikatakan masih cukup sukses sampai saat
ini. Dari hal tersebut maka munculah istilah McDonaldisation dan dari penelitian
Ritzer (2010) maka didapatkan 4 dimensi diatas sebagai bagian perkembangan pola
komunikasi yang bisa diterapkan untuk mengembangkan suatu organisasi. Hal ini
dilakukan dengan harapan bahwa dengan mengacu pada teori tersebut bisa
berkmebnag mengikuti pola McDonald’s yang cukup masif.
Selain itu jika kita kaitkan pola komunikasi dengan teori “Mcdonaldization”
bahwa empat dimensi yaitu:
 Komunikasi yg efisien dalam organisasi akan mempercepat kinerja organisasi
itu sendiri
 Penerapan SOP memudahkan komunikasi kepada semua pihak sehingga ada
kemudahan ketika terjadi permasalahan
 Ada beberapa hal yang dapat diprediksi bisa membentuk pola komunikasi
yang lebih efisien.
 Kontrol yang baik dalam organisasi akan membantu pola komunikasi dalam
organisasi itu sendiri.

4. Kegagalan komunikasi
Dalam teori komunikasi, kegagalan komunikasi ada dua tingkat, yaitu :
 Kegagalan komunikasi primer, terjadi bila terdapat salah persepsi
(pemaknaan) pesan.
 Kegagalan komunikasi sekunder terjadi jika bukan saja terdapat salah
persepsi, akan tetapi jika sampai terjadi kerenggangan (bahkan terputusnya)
hubungan sosial.
Dalam komunikasi terdapat konsep ―orang berbicara bukan saja menyampaikan
pesan, tetapi juga menyampaikan dirinya. Jadi setiap proses komunikasi, berlangsung
juga proses hubungan antarpribadi. DeVito (1989:26) menyebutnya communication
has content and relationship dimensions.
Jika mengacu pada teori pada Mcdonaldisasi ada kemungkinan bahwa komunikasi
yang dijalankan tidak mengacu pada keempat dimensi tersebut sehingga terjadi
kegagalan komunikasi. Sebagai patokan utama bahwa adanya teori bahwa segala hal
dalam komunikasi perlu diatur dan diperkirakan sehingga komunikasi berjalan lebih
efisien. Jika salah satu tidak diikuti maka ini juga akan menjadi penyebab komunikasi
menjadi gagal. Contoh dalam pelayanan pelanggan ada SOP yang harus dijalankan
sesuai prosedur, termasuk senyum salam sapa, jika 3S ini tidak dijalankan maka
pelayanan pelanggan akan terhambat dan menyebabkan kegagalan komunikasi yang
secara teraur akan berdampak kepada hal lain, termasuk bahwa pelanggan tidak puas,
pesanan tidak terpenuhi, komunikasi dengan bagian memasak menjadi terhambat.
Sehingga dalam hal ini bahwa jika kita mengadopsi teori ini diterapkan kedalam suatu
organisasi maka pelaksanaanya harus konsisten dan teratur.

KESIMPULAN
Mcdonaldisation dan komunikasi yang efektif adalah pola membentuk komunikasi dalam
sebuah organisasi dengan mengacu pada teori Mcdonaldisation pada 4 dimensi yaitu efisien,
probabilitas, kontrol dan kalkukalasi. Cara mudah penerapanya adalah dengan memberikan
SOP sehingga proses komunikasi sudah ada semacam panduan sehingga setiap pihak yang
berkomunikasi tidak kesulitan mengkomunikasin sesuatu. Hal ini juga bisa memastikan
bahwa semua hal yang dilakukan dalam organisasi tetap terkontrol dan masih dalam
perhitungan sesuai konsep Mcdonaldisation.

DAFTAR PUSTAKA
Asriadi, A. (2020). Komunikasi Efektif Dalam Organisasi. RETORIKA : Jurnal Kajian
Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 2 (1), 36-50.
https://doi.org/10.47435/retorika.v2i1.358
Barnard, Chester I. 1958. The Function of The Executive, Harvard Cambridge Mass
Devito, Joseph A., The Interpersonal Communication Book, Fifth Edition, Harper & Row,
Publishers, New York, 1989.
Goldhaber, G.S. (1993). Organizational Communication. New York: Mc Graw-Hill.
Moekijat. 1993. Teori Komunikasi. Bandung : Mandar Maju.
Ritzer, George. (1998). The McDonaldization Thesis Explorations and Extensions. London:
Sage Publications.
Ritzer, George. (2010). McDonaldization: The Reader. London: Sage Publications.

Anda mungkin juga menyukai