Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku/Literatur
Anshoriy, Nasruddin dan Dri Arbaningsih, 2008. Negara Maritim Nusantara: Jejak
Sejarah yang Terhapus. Yogyakarta: Tiara wacana.
Bungin, M Burhan, 2008. Penelitian kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Penerbit Kencana.
Hamid, Abd Rahman, 2013. Sejarah Maritim Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Lombard, Denys, 2008. Nusa jawa: Silang Budaya Kajian Sejarah terpadu Bagian II:
Jaringan Asia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Muhlisin, Muhammad, 2015. Runtuhnya Majapahit dan Berdirinya Kerajaan-
kerajaan Islam di Pulau Jawa. Yogyakarta: Araska Publisher.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia, 2008. Sejarah Nasional Indonesia: Zaman
Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

2. Jurnal
Evi Khafidah Rohmah, 2012. “Peranan Syekh Maulana Malik Ibrahim dalam
Penyebaran Agama Islam di Gresik Tahun 1404-1419”. Tidak diterbitkan.
Jember: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas jember.
Tim Peneliti, 2016. “Pusat Pelestarian Kebudayaan Islam di Kabupaten Gresik
dengan Pendekatan Metafora Triangle”. Tidak diterbitkan. Malang: Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya.
Zuhdiyah, “Islamisasi Ilmu Ismail Raji Al-Faruqi”, diakses dari
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php, pada tanggal 27 Januari 2019 pukul
11.39 WIB.

3. Wawancara dengan Aynani Luthfiyyah, usia 17 tahun warga desa Pacuh,


kabupaten Gresik pada tanggal 29 Januari 2019 pukul 22.34 WIB.
LAMPIRAN WAWANCARA

Q: Semboyan kota Gresik ada Kak?


A: Ada. Gresik berhias Iman.
Q: Kenapa semboyannya Gresik berhias iman?
A: kalau menurut saya saja, karena di Gresik banyak sekali makam Wali. Lalu banyak ponpes
seperti Mambaus Sholikin, Qomaruddin, dan banyak lagi.
Q: menurut anda, apakah Gresik menjadi gerbang utama masuknya Islam di pulau jawa?
A: Iya, kan sejarahnya Islam masuk di Jawa ditandai dengan penemuan makam Fatimah binti
Maimun yang ada di Gresik.
Q: Boleh diceritakan prosesnya?
A: Kalau secara spesifik saya tidak paham, setahu saya saja. Tetapi setahu saya sebelum Islam
masuk daerah Gresik ini menganut ajaran Animisme dan Dinamisme. Lalu, wali yang
pertama masuk ke Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim. Beliau yang menyebarkan agama
Islam di daerah Leran sekaligus membuka usaha dagang di sana. Begitu setahu saya. Namun,
juga ada beberapa pengaruh dari kerajaan Majapahit.
Q: Banyak yang mengira Sunan Gresik itu sama dengan Sunan Giri. Apakah memang sama?
A: Berbeda. Kalau Sunan Gresik itu Maulana Malik Ibrahim, kalau Sunan Giri itu
Muhammad Ainul Yaqin. Mungkin, karena daerah penyebaran dakwahnya sama.
Q: Soal pesantren Giri ini di Gresik atau tepatnya di mana?
A: sebenarnya di Gresik, tapi ada yang bilang bukan. Mungkin karena perbedaan daerah
kekuasaan dahulu. Tapi benar kalau daerah dakwah Sunan Giri itu di Gresik.
Q: Kalau tokoh yang paling berpengaruh sendiri menurut anda siapa?
A: Menurut saya Maulana Malik Ibrahim, karena beliau yang pertama kalai menyebar agama
Islam.
Q: Apakah ada dampak yang anda tahu?
A: Kalau dampak sendiri karena tidak hidup di zaman itu jadi tidak merasakan, tapi pasti yang
paling kerasa di bidang agama/kepercayaan. Mungkin sistem sosial juga.
Q: Pertanyaan ini sedikit menyimpang. Kenapa sekarang justru Gresik tidak kentara dengan
sejarah tersebut?
A: Lah ini yang harus dikaji dan diingatkan lagi. Maklum lah, anak muda. Hehe.
Q: Ada yang anda ketahui lagi tentang Islamisasi wilayah Gresik?
A: Saya kira hanya itu. Selebihnya saya kurang paham, karena masih simpang siur juga.
Q: Baik, terima kasih atas waktu dan informasinya. Mohon maaf mengganggu.
A: Sama-sama, senang bisa berbagi.

Anda mungkin juga menyukai