Anda di halaman 1dari 12

TOKOH PENYEBAR AGAMA ISLAM DIINDONESIA

( SUNAN KALI JAGA )

NAMA : SITI ROSYIDAH


KELAS : IX
NO ABSEN : 27

MTS WI KEBARONGAN TAHUN AJARAN 2020/2021


KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS
ABSTRAK

Sunan Kalijaga adalah salah satu wali songo (sembilan wali) yang merupakan penyebar agama
Islam di tanah Jawa. Raden Mas Syahid merupakan nama kecil Sunan Kalijaga yang lahir pada
1450 Masehi di Tuban, Jawa Timur. Ia merupakan putra seorang Bupati Tuban bernama
Tumenggung Wilatikta. Sunan Kalijaga adalah murid dari Sunan Bonang. Dalam menyebarkan
agama Islam, cara pendekatan yang dilakukan Sunan Kalijaga dengan memakai sarana kesenian
dan kebudayaan. Sebelum menjadi penyebar agama Islam, Raden Mas Syahid saat remaja sering
melakukan tindakan kekerasan, berkelahi, hingga merampok.
DAFTAR ISI

Halaman sampul…………………………………………………………………………………..i
Daftar isi……………………………………………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………………………………….1
1.1 Latar belakang ……………………………………………………………………1
1.2 Penegasan Judul………………………………………………………………….6
1.3 Ruang Lingkup ……………………………………………………………………10
1.4 Rumusan Masalah ……………………………………………………………….10
1.5 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………11
1.6 Manfaat Penelitian ………………………………………………………………..11
BAB 2 Tujuan Pustaka ……………………………………………………………………………….13
BAB 3 Metode Penelitian ………………………………………………………………………….22
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………….27
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr,wb dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt karena dengan rahmat
dan karunianya makalah penyebaran islam oleh sunan kali jaga telah selesai dibuat, solawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada junjungan kita nabi agung muhamad saw.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menselesaikan tugas mata pelajaran kebudayaan islam dengan
baik , makalah ini berisi ringkasan dari sejarah penyebaran agam islam oleh sunan kali jaga hingga sukses
di nusantara .
Semoga makalah ini bermanfaat , penyusun sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini oleh karena itu penyusun menerima masukan kritik dan saran untuk bisa
dikembangkan lebih sempurna lagi kedepanya
Wassalamualaikum wr,wb
1 BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum masuknya agama Islam di Indonesia khususnya di tanah Jawa, wilayah Indonesia
didominasi oleh agama Hindu dan Buddha yang terlebih dahulu memasuki Indonesia pada
masa sekitar abad ke-4 Masehi.1 Orang-orang dari Gujarat datang ke kepulauan Jawa dan
Sulawesi membawa agama serta peradaban mereka. Kepercayaan yang berkembang
dikalangan masyarakat pada waktu itu yaitu kepercayaan akan adanya sebuah unsur yang di
dewakan, maka kemudian banyak sekali ditemukan peninggalan-peninggalan yang
berbentuk bangunan.2 Nusantara pada saat itu yang belum mengenal Islam merupakan
masyarkat yang majemuk. Kepercayaan-kepercayaan yang tumbuh dimasyarakat Nusantara
memunculkan pola singkretisasi. Sedangkan sinkretesisasi adalah sebuah penggabungan
antara kepercayaan Hindu dan Budha, dimana kita sering mengenalnya dengan sebutan
kejawen. 1Abdullah,Rachmad, Wali Songo Gelora Dakwah dan Jihad di Tanah Jawa (1404 –
1482). (Surakarta : Al-Wafi, 2015), 30. 2 Mudzirin Yusuf, Sejarah Peradaban Islam di
Indonesia (Yogyakarta : Pustaka, 2006), 15. 2 Memasuki abad ke-7 ajaran agama Islam mulai
masuk ke Indoneisa berdasarkan toeri Makkah. Proses masuknya ajaran agama Islam di
Indonesia pertama kali melalui masyarakat pesisir pantai utara seperti Sunda Kelapa,
Banten, Demak, Jepara, dan Gresik. Ajaran agama Islam disebarkan oleh pedagangpedagang
muslim dari Timur Tengah maupun dari Gujarat dalam rangka urusan dagang. Mereka
singgah di pelabuhan-pelabuhan sepanjang pesisir pantai utara Jawa, selain untuk urusan
dagang para saudagar muslim tersebut juga berdakwah mensyiarkan agama Islam di
kalangan mayarakat Jawa.3 Sementara itu, setelah Islam berkembang di daerah pesisir
pantai utara, dalam literatur lainnya ditemukan bukti bahwa pada abad ke-15 dan ke-16
Masehi ajaran agama Islam juga disebar luaskan oleh ”Wali Sembilan atau sering
menyebutnya dengan istilah Walisongo.4 Walisongo adalah sebuah nama organisasi
dakwah, Walisongo adalah sekelompok wali yang berjumlah 9 (sembilan) orang. Para
anggota Waliosongo tersebut antara lain : Raden Rahmad (Sunan Ampel), Syarih
Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati ), Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga), Sunan Kudus, Sunan
Drajat, Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Raden Paku (Sunan Giri), Sunan Gresik (Maulana
Malik Ibrahim). 5 3 Abdurrahman Mas‟ud, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang : PT Pustaa
Rizi Putra, 2009), 56. 4 Ibid. 67 5 B.Wiwoho, Islam Mencintai Nusantara Jalan Dakwah Sunan
Kalijaga, (Tanggerang Selatan : Pustaka IIMaN, 2017), 17. 3 Walisongo berdakwah di pulau
Jawa dan salah satu diantaranya berdakwah di wilayah Demak dan sekitar Jawa Tengah
adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga merupakan anggota dari dewan dakwah Walisongo.
Sunan Kaljaga memiliki nama asli "Raden Mas Syahid". Sunan Kalijaga merupakan putra dari
Temenggung Wilatikta (Bupati Kadipaten Tuban). Sunan Kalijaga adalah salah satu anggota
walisongo yang menarik perhatian karena Sunan Kalijaga mendakwahkan ajaran agama
Islam dengan menyipsipkan nilai-nilai ajaran Islam dalam budaya yang berkembang
ditempat tersebut. Pendekatan budaya di nilai ampuh untuk mendakwahkan ajaran agama
Islam yang pada saat itu masyarakat masih kental dengan ajaran Animisme dan
Denamisme. Menjadikan budaya sebagai alat startegi Sunan Kalijaga menciptakan berbagai
karya seni yang itu semua digunakan untuk media mendakwahkan ajaran agama Islam.
Diantara strategi budayanya antara lain wayang kulit, tembang, grebeg sekaten, dan seni
arsitektur. Sebagaimana telah disebutkan diatas, Sunan Kalijaga mengembangkan
pendidikan agama Islam di Jawa Tengah menggunakan strategistrategi budaya dengan
menggabungkan antara budaya setempat dengan ajaran agama Islam sehingga dapat
diterima oleh semua kalangan dari tingkat bawah sampai atas. Di era multi kultural ini
tantangan para pendakwah semakin berat, bersinggungan langsung dengan kepercayaan
masyarakat desa yang masih kental dengan animisme dan dinamisme serta kemajuan
teknologi yang semakin berkembang pesat. 4 Oleh karena itu mengembangkan pendidikan
Islam di era multikultural dengan menggunakan pendekatan-pendekatan budaya seperti
yang dilakukan Sunan Kalijaga masih sangat relevan digunakan pada saat ini. B. Rumusan
Malasalah 1. Apa strategi yang dipakai Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) dalam
mengembangkan pendidikan agama Islam di Jawa Tengah ? 2. Bagaimana relevansi strategi
budaya Sunan Kalijaga dalam mengembangkan pendidikan agama Islam di era kontemporer
ini ? C. Tujuan Masalah 1. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi budaya
yang digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam mengembangkan pendidikan Islam di Jawa
Tengah. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan relevansi strategi budaya yang
digunakan Sunan Kalijaga dalam ruang lingkup daerah Jawa Tengah. D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian "Strategi Budaya Sunan Kalijaga dalam Mengembangkan Pendidikan
Islam di Jawa Tengah", diharapkan penelitian ini menghasilkan manfaat antara lain : 5 1.
Manfaat Teoristis Penelitian ini untuk menambah referensi khasanah ilmu strategi budaya
Sunan Kalijaga dalam mengembangkan pendidikan agama Islam di Jawa Tengah.. 2.
Manfaat Praktis Memberikan wawasan untuk para da'i, ustadz, guru, ulama yang konsisten
dalam mengembangkan pendidikan agama Islam mengikuti kultur budaya di Jawa Tengah.
E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian literatur.
Penelitian literatur adalah sebuah kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan
data pustaka.6 Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis Library Research, penulis
menentukan sumber primer yang akan dijadikan sebagai objek kajiannya. Penelitian jenis
Library Research memiliki tujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan
berbagai macam literatur yang berada 6 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:
Pustaka Setia, 2011), 31. 6 diperpustakaan, seperti buku-buku, dokumen, ensiklopedi,
biografi, majalah, cacatan dan kisah-kisah sejarah.7 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan
penelitian yang dipakai oleh penulis dalam menulis penelitian Strategi Budaya Sunan
Kalijaga dalam Mengembangkan Pendidikan Islam di Jawa Tengah adalah pendektan
historis filosofis. historis adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut pandang sejarah,
kemudian menjawab permasalahan serta menganalisisnya dengan menggunakan metode
analisis sejarah.8 Sedangkan Pendekatan fisosofis merupakan sebuah pendekatan dimana
kita melihat suatu permasalahan dari sudut pandang filsafat dan berusaha untuk menjawab
dan memecahkan permasalahan tersbut dengan menggunakan analisis berfikir secara
sistematis radikal dan universal.9 7 Mohamad Ali dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Progam
Studi Pendidikan Agama Islam. (Surakarta : Fakultas Agama Islam.Surakarta, 2013), 22. 8
Abdullah Nata. Metodologi Studi Islam. 48 9 Tanti Yuniar, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia,
(Surabaya: 2007),105 7 3. Sumber Data Sumber data merupakan sumber asal data tersebut
diperoleh. Sumber data dibagi menjadi 2 (dua) yaitu primer serta sekunder.10 a. Data
Primer Data yang diperoleh dari tangan pertama, analisis berikutnya untuk menemukan
solusi atau masalah yang diteliti. Maka dari itu penulis memperoleh data pertama yaitu Al-
Qur‟an dan Hadist, selain itu penulis memperoleh data dari buku-buku yang berkaitan
dengan Sunan Kalijaga. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Buku
Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga karya Achmad Chodim. 2. Buku karya Islam Mencintai
Nusantara Jalan Dakwah Sunan Kalijaga Wiwoho. 3. Buku Sunan Kalijaga, Kadilangu &
Demak karya Imron Abu Amar. 4. Buku Sunan Kalijaga karya Umar Hasyim. 5. Buku Sejarah
Sunan Kalijaga Sintensis Ajaran Walisongo vs Seh Siti Jenar karya Purwadi. 10 Ibrahim,
Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2015), 69-70. 8 b. Data Sekunder
Data sekunder atau data penunjang adalah data sebagai pembanding yang memiliki
hubungan dengan objek yang sedang diteliti. Data sekunder merupakan data yang tidak
memiliki tanggung jawab terhadap pengumpulan data. Data sekunder yang digunakan oleh
penulis, antara lain : 1. Buku Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto. 2. Buku Islamisasi di Jawa
(Walisongo, Penyebar Islam di Jawa, Menurut Penuturan Babad) karya Ridin Sofyan. 3. Buku
Walisongo Gelora Dakwah dan Jihad di Tanah Jawa. karya Rachmad Abdullah. 4. Buku
Babad Tanah Jawi karya Soejipto Abimanyu. 5. Buku Mengislamkan Tanah Jawa : Telaah
atas Metode Dakwah Walisongo karya Wiji Saksono. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.
Pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi ini merupakan cara
pengumpulan data berupa transkip, catatan, surat kabar, tulisan, buku tentang teori, dan
pendapat, hukum/dalil, 9 yang berhubungan dengan masalah penelitian.11 Metode yang
digunakan ini merupakan upaya untuk mengumpulkan naskah tulisan yang berkaitan
mengenai Sunan Kalijaga. 5. Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis merupakan dekripsi secara langsung
dan teratur, serta menganalisa secara seksama, data-data yang berhubungan dengan
strategi budaya Sunan Kalijaga dalam mengembangkan pendidikan Islam di Jawa Tengah,
kemudian mendiskripsikan point-point penting, menganalisa point tersebut dan
meninterpretasikannya.12 11 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2012), 141. 12 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian
Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1991), 51.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Penelitian Terdahulu
Dalam bab 2 ini berisi tentang Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka dalam penelitian ini memuat
penelitian terdahulu dan buku – buku yang dianggap revelen dengan kajian mengenai peranan sunan
Kalijaga dalam pengembangan kebudayaan Jawa Islam di Pulau Jawa. Tinjauan pustaka ini juga berisikan
tentang pendapat dan teori yang digunakan penelitian dalam penelitian dalam penelitian ini. Apa pun
pendekatan, teori dan penelitian terdahulu didapat dari sumber – sumber berupa buku dan jurnal.
Miftahurrahman Hafidz [2015] dalam penelitian berjudul “Peranan Sunan Kalijaga Dalam
Islamisasi di Jawa Tahun 1470 – 1580. Penelitian ini menjelaskan mengenai biografi Sunan Kalijaga
sebelun dan sesudah menjadi seorang Wali. Diceritakan bahwa awalnya Sunan Kalijaga adalah anak dari
pengusaha Tuban yaitu tumenggung Wilatikta. Perjalanan hidup Sunan Kalijaga yang awalnya bernama
Raden Sahid berubah setelah beliau melihat kesengsaraan dan kemiskinan penduduk disekitarnya yang
disebabkan oleh pajak pemerintah yang sangat besar sehingga beliau memutuskan menjadib “ maling
budiman” yaitu maling yang merampok harta orang – orang kaya untuk diberikan kepada orang miskin.
Sepak terjang Raden Sahid ini berakhir setelah tidak sengaja bertemu dengan Sunan Bonang dan
kemudian Raden Sahid bertobat hingga berguru kepada Sunan Bonang. Karena pertobatannya inilah
yang mengantarkan Raden Sahid menjadi seorang wali dan kemudian bergelar Sunan Kalijaga.

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Untuk melakukan sebuah penelitian yang baik dan benar harus melakukan suatu alur /
prosedur. Alur / prosedur inilah yang dinamakan metode penelitian. Ada berbagai jenis metode
penelitian tergantung cabang keilmuan apa yang akan diteliti. Metode penelitian dianggap penting agar
suatu penelitian menjadi sah dan bisa dipertanggung jawabkan hasilnya.
Dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode sejarah. Metode sejarah merupakan
proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampu untuk memperoleh
sebuah tulisan atau karya sejarah [Gottschalk, 1985:32. Penelitian menggunakan data – data yang
berhubungan dengan judul yang akan diteliti yaitu peranan Kalijaga dalam pengembangan kebudayaan
Jawa . Metode penelitian dalam sejarah terdiri dari 4 langkah pokok, dimana 4 langkah ini saling
berhubungan satu sama lain dan bersifat bertahap. Keempat langkah ini adalah : [1] heuristic; [2] kritik;
[3] interpretasi; dan [4] historiografi. Selanjutnya, akan peneliti jelaskan mengenai masing – masing
langkah dalam metodologi sejarah tsb.
Daftar Pustaka

Amar, Imron Abu. 1992. Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. Kudus: Menara Kudus.
Chodjim, Ahmad 2003. Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga. Jakarta : Serambi
Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Djamil, Abdul. 2000. Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta : Gama Media
Geertz Clifford. 2013. Agama jawa : Abangan, Santri, Priyayi dalam kebudayaan jawa. Depok :
Komunitas Bambu.
Gottschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah. Terjemahan oleh Nugroho Notosusanto. Jakarta:
Unifersitas Indonesia Press.
Gunaevy, Siti Jova. 2004. Badad Tanah Jawi : Mitologi, legenda, folklor, dan Kisah Raja – raja
Jawa, Jakarta : Amanah Lontar.
Hisyam , Umar, 1974. Sunan Kalijaga . Kudus: Menara Kudus.
Kartini, Kartono, 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju.
Kartodirdjo, Sartono, 1975. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudyaan.
Lombard, Denys. 1996. Nusa Jawa Silang Budaya I : Batas – batas Pembaratan. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Lombard, denys. 1996. Nusa Jawa Silang Budaya II : Jaringan Asia. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Lomberd, Denys. 1996. Nusa Jawa Silang Budaya III : Warisan Kerajaan – kerajaan Konsentris.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Majid, M.D & Wahyudi,J. 2014. Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group.
Maliki, Zainuddin, 2012. Rekonstruksi Teori Sosaial Modern. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Muljana, Slamet. 2005. Runtuhnya Kerajaan Hindu – Jawa dan Timbulnya Negara Islam di
Nusantara, Yogyakarta : LKIS.
Purwadi, dkk.2005. Badad Tanah Jawi. Yogyakarta: Gelombang Pasang Surut.
Purwadi,dkk. 2007. Dakwah Wali Songo [ Penyebaran Islam Barbasis kultural ditanah Jawa].
Yogyakarta : Panji Pustaka.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN MASALAH

Anda mungkin juga menyukai