Demikian Pola Tata Kelola ini kami susun, dengan harapan bahwa
penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Halaman
BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1
A. Pengertian Tata Kelola..................................... 1
B. Prinsip-Prinsip Tata Kelola..........................................
5
C. Tujuan Penerapan
6
Kelola.......................................
D. Sumber Referensi Pola
6
Kelola...............................
E. Perubahan Tata Kelola..................................... 9
BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS......10
A. Struktur Organisasi PPK BLUD....................................
12
B. Uraian Tugas.............................................................15
BAB III PROSEDUR KERJA.......................................................24
BAB IV PENGELOMPOKAN FUNGSI............................................
27
BAB V PENGELOLAAN SDM.....................................................
32
BAB VI STRUKTUR DAN PROSES TATA KELOLA..................
46
A. Struktur Tata Kelola..................................................46
B. Proses Tata Kelola.......................................................
55
C. Kebijakan Akuntansi 75
BAB VII KODE E
79
PUSKESMAS....................................................
A. Penerapan Nilai-Nilai Puskesmas..................................
79
B. Loyalitas Dan Komitmen Kepada 79
Puskesmas.................
BAB VIII SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS
89
KINERJA .....
BAB IX KEBIJAKAN
92
KEUANGAN...........................................
BAB X PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN 95
BAB I
PENDAHULUAN
B. Uraian Tugas
3. Pejabat Teknis
Pejabat teknis bertanggungjawab kepada Pemimpin BLUD.
Pejabat teknis terdiri dari
1. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Essensial,mempunyai tugas dan kewajiban:
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis Upaya Kesehatan
Masyarakat;
b. Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan teknis sesuai
RBA;
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program Upaya
Kesehatan Masyarakat;
d. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional dibidangnya;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
5. Prosedur Laboratorium
Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan
berupa layanan laboratorium kepada pasien sesuai surat pengantar
dari Poliklinik BP, KIA-KB, dan UGD. Prosedur pemberian layanan
penunjang medis selengkapnya dapat dilihat pada SOP.
Tabel :
Perkembangan Jumlah SDM Puskesmas Benda baru
6. Pola Rekrutmen
1) Prosedur Pengadaan
Permintaan Kebutuhan Pegawai
Permintaan Kebutuhan Pegawai dibagi menjadi 2 (dua) :
(1) Pegawai Baru: dilaksanakan berdasarkan Rencana Bisnis
Anggaran tahunan bisa direvisi secara triwulan sesuai
dengan kebutuhan bagian yang bersangkutan
(2) Pengawai Mengundurkan Diri: dilaksanakan dengan
membuat Form Permintaan Tenaga Kerja untuk penggantian
tenaga kerja yang mengundurkan diri
Pengadaan Internal/Eksternal
(1) FPP yang disudah dicek dan disetujui, diberi nomor urut untuk
kemudian dilakukan pencarian dan pemenuhan, kemudian
dibuat daftar monitoring kebutuhan pegawai
(2) Rekrutmen yang dilaksanakan setelah melakukan cek dengan
bank data pelamar yang tersedia baik internal/eksternal :
a. Jika tersedia di internal maka bisa dilakukan proses seleksi
untuk rotasi atau promosi
b. Jika harus dicari secara ekternal maka dilakukan pencairan
melalui media cetak dan elektronik
3) Prosedur Orientasi
Orientasi dan masa percobaan meliputi kegiatan:
(1) Pegawai baru diperkenalkan kepada pegawai lain sekaligus
memperkenalkan lingkungan kerja puskesmas.
(2) Secara periodik pegawai baru diberikan New Employee
MULAI
SELESAI
Proses
Berkas Aplikasi seleksiberkas Data Pelamar
aplikasi
Alat Wawancara
Wawancara
Proses wawancara
awal
Surat Penolakan
Surat Perjanjian
Penempatan
Job Desc Kerja
Karyawan
Selesai
D. Sistem Remunerasi
2. Walikota
4. Pejabat Pengelola
5. Auditor Eksternal
6. Pengambilan Keputusan
8. Pelaporan
9. Penilaian Kinerja
C. KEBIJAKAN AKUNTABILITAS
Puskesmas Benda Baru memiliki kode etik yang wajib dihayati dan
dijadikan acuan dalam berperilaku bagi seluruh insan Puskesmas.
Setiap insan Puskesmas wajib menghayati nilai-nilai, budaya kerja
1) Kedisiplinan
2) Tugas Dinas
b. Suap
Suap dapat didefinisikan sebagai suatu perbuatan memberi
atau menjanjikan sesuatu kepada seorang pejabat atau seorang
yang memiliki wewenang, dengan maksud agar yang
bersangkutan berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam
jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. Suap
merupakan praktek usaha yang tidak sehat dan tindakan yang
melanggar hukum. Suap dapat berupa korupsi, kolusi, dan
6) Jamuan Bisnis
BAB VIII
KEBIJAKAN KEUANGAN
C. Remunerasi
A. Pengertian Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, sedangkan limbah
medis atau limbah klinis mencakup semua hasil buangan yang berasal
dari instalasi kesehatan, dalam hal ini pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas), fasilitas penelitian, dan laboratorium.
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha
atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau karena sifat
atau konsentrasinya atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusakkan lingkungan
hidup manusia serta mahluk lain.
Limbah puskesmas meliputi semua limbah yang dihasilkan dari
kegiatan puskesmas dalam bentuk padat, cair dan gas, merupakan
bahan yang tidak berguna, tidak digunakan atau
terbuang. Limbah puskesmas dapat dibedakan menjadi limbah medis
dan non medis.
Limbah cair terdiri dari semua air buangan termasuk tinja yang
berasal dari puskesmas yang kemungkinan mengandung
mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya
bagi kesehatan dan lingkungan.
Limbah klinis berupa limbah yang berasal dari pelayanan medis,
perawatan gigi, veterany, farmasis atau yang sejenis, pengobatan,
perawatan, yang menggunakan bahan-bahan yang beracun, infeksius,
berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan dengan
pengamanan tertentu.
Pada sarana pelayanan kesehatan termasuk puskesmas, limbah
1) Safety Box.
2) Needle Cutter.
3) Needle Burner.