Anda di halaman 1dari 2

PENTINGNYA ANALISIS GEOLOGI PADA SEBUAH PERENCANAAN BANGUNAN

Dalam suatu perencanaan bangunan terdapat salah satu aspek penting yang seringkali diabaikan
atau dianggap remeh oleh beberapa pihak salah satunya adalah analisis geologi. Padahal, analisis
geologi sangatlah penting karena dapat mempengaruhi keamanan, stabilitas, dan keberlangsungan
bangunan yang akan dibangun. Analisis geologi juga dapat membantu dalam menentukan jenis dan
metode konstruksi bangunan yang tepat.

Setiap jenis tanah memiliki karakteristik yang berbeda, dan oleh karena itu, metode konstruksi yang
efektif untuk satu jenis tanah mungkin tidak efektif untuk jenis tanah lainnya. Sebagai contoh, tanah
berbatu dapat memerlukan konstruksi yang lebih kuat dan lebih sulit dibangun daripada tanah
berpasir. Dengan melakukan analisis geologi, kita dapat mengetahui jenis tanah yang ada di lokasi
pembangunan dan memilih metode konstruksi yang tepat.

Jika suatu perancangan bangunan tidak diikuti dengan analis geologi yang baik, nantinya akan
berakibat buruk pada kondisi bangunan, contohnya pada pembangunan proyek hambalang.

Hambalang merupakan pusat pelatihan olahraga yang terletak di Kecamatan Sentul Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Proyek hambalang mengalami kegagalan pembangunannya seperti amblasnya
tanah di kawasan proyek ini. Bermula dari hujan yang cukup deras, tiba-tiba tanah di sekitar dua
bangunan yaitu lapangan indoor dan power house amblas sedalam 2 hingga 5 meter diikuti dengan
rubuhnya kedua bangunan tersebut. Proyek akhirnya dihentikan sementara dan menunggu hingga
penyelidikan tanah selesai.

Geologi merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bumi dan segala isi di dalamnya. Dalam
geologi kita mempelajari banyak hal tentang batuan salah satunya mengenai kondisi dan struktur
batuan.

Kurangn

Proyek Hambalang bukan hanya menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah Indonesia dalam
bidang politik dan ekonomi, tetapi juga dalam bidang geologi. Pembangunan pusat pelatihan
olahraga di Hambalang, Bogor yang dianggarkan sekitar 1,3 triliun rupiah ini menimbulkan banyak
perdebatan terkait dampak lingkungan dan geologi yang mungkin terjadi akibat proyek ini.
Peristiwa amblasnya tanah di Kawasan proyek hambalang mendapatkan banyak perhatian. Bermula
dari hujan yang cukup deras, tiba-tiba tanah di sekitar dua bangunan yaitu lapangan indoor dan
power house amblas sedalam 2 hingga 5 meter diikuti dengan rubuhnya kedua bangunan tersebut.
Proyek akhirnya dihentikan sementara dan menunggu hingga penyelidikan tanah selesai.

Hasil menunjukan pengadaan proyek hambalang yang dilaksanakan di Hambalang Desa Citeurep
Kecamatan Sentul Kabupaten Bogor, Jawa Barat merupakan wilayah dengan kondisi geologi yang
berada di daerah batuan vulkanik yang mengalami pelapukan ( lapisan lempung dan lanau ) yang
kemudin terkomposisi melalui proses tekanan dalam jangka waktu yang lama. Batuan lempung
tersusun dari lapisan- lapisan tipis sehingga mudah sekali pecah menjadi serpihan-serpihan atau
biasa disebut dengan shale. Tanah lempug yang terbentuk yang tebentuk dari shale dikenal dengan
clay shale. Ketika kondisi kering, tanah menyusut dan mengeras, namun ketika menyerap air, tanah
akan mengembang dan pada batas tertentu akan kehilangan gaya gesernya sehingga penurunan
tanah bisa terjadi tiba-tiba bahkan dengan akibat beratnya sendiri. Dikarenakan oleh kembang-
susutnya, tanah clay shale dapat digolongkan sebagai taah eksparsif (exsparsif soil) atau tanah yang
mudah kolaps(collapsing soil). Oleh karena itu, jenis lapisan tanah ini kurang cocok sebagai tanah
dasar pondasi.

Untuk mengatasi masalah ini, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kajian geologi
yang lebih mendalam sebelum merencanakan dan mendisainproyek. Selain itu, perlu jjuga dilakukan
pengawasan dan control mutu yang ketat selama konstruksi, dan memilih teknologi konstruksi yang
sesuai dengan kondisi geologi di lokasi.

Anda mungkin juga menyukai