Disusun Oleh:
Kristina Sarah Yuliana 21100116120007
Irvan Sumantri Pakpahan 21100116120027
Muhammad Rafly Farinda 21100116140063
I Gusti Ngurah Krisna 21100116140083
Aldino Maulana R 21100117130067
Bella Tandumay 21100118110003
Bara Eka Giri A 21100118120016
Tieties Mentari P F 21100118130039
M. Satrio Ardian 21100118130061
URAIAN KASUS
Telah dilakukan sebuah survei lapangan terhadap beberapa kasus
penyimpangan regulasi di daerah Semarang, dimana penyimpangan regulasi
tersebut terkait dalam bidang geologi. Pada daerah Bukit Kencana Jaya, Meteseh,
Semarang ditemukan salah satu area perumahan yang sedang melakukan
pembangunan di beberapa titik lokasi pada bukit kencana jaya. Pada
pembangunan tersebut terdapat beberapa kejanggalan yang ditemui pada salah
satu lokasi pembangunannya.
Dimana salah satu lokasi pembangunannya berada pada suatu lahan yang
tidak layak dibangun, hal ini dikarenakan pada kondisi kemiringan dari tanahnya
sendiri tidak cocok untuk dilakukan pembangunan serta rawan terjadi pergeseran
tanah jika terjadi sebuah pembebanan diatasnya.
Dilakukan juga wawancara dengan salah satu warga yang tinggal didekat
area pembangunan tersebut dan menurut beliau pembangunan tersebut cukup
membuat takut, karena beberapa tahun yang lalu lokasi yang dijadikan tempat
pembangunan tersebut sempat mengalami pergerakan, namun belum mencapai
tingkat menjadi longsoran.
BAB II
SAJIAN FAKTA DATA PRIMER DAN DATA SEKUNDER
Tema yang terdapat pada studi kasus ini ialah pelaksanaan sila ketuhanan
Yang Maha Esa di bidang geologi. Dengan judul studi kasus Pembangunan
Perumahan Bukit Kencana Jaya Dilaksanakan pada Lahan yang Tidak Layak
Bangun Sesuai Standar Geologi. Pelaksanaan sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa tidak selamanya dapat dilihat dalam bentuk ibadah, namun bisa juga
dilihat dari perilaku manusia. Dalam studi kasus ini diketahui bahwa terdapat
pembangunan kawasan perumahan pada lahan yang tidak layak bangun secara
geologi, dimana lahan ini rawan akan terjadinya longsor, dibuktikan pula dengan
pernah terjadinya longsor di area tersebut saat terjadi musim hujan. Dapat
disimpulkan bahwa, jika dilakukan pembangunan kawasan perumahan di area
tersebut akan membahayakan calon – calon penghuni/pembeli rumah. Dan, hal ini
(pembangunan perumahan) dilakukan dalam keadaan sadar akan bahaya yang
dapat terjadi.
Jika seorang manusia percaya akan adanya Tuhan, yang dapat mengetahui
segala jenis perilaku dan pikiran kita, seharusnya ia tidak melakukan tindakan -
tindakan yang tidak terpuji, bahkan membahayakan orang lain. Dalam hal ini,
pihak pembangun dari perumahan Kencana Jaya sadar akan bahaya yang ada dan
tetap meneruskan pembangunan, maka dapat dikatakan bahwa terjadi adanya
pelanggaran terhadap sila pertama yang harusnya diamalkan oleh rakyat Indonesia
selaku pedoman hidup.
BAB VI
SOLUSI
Wawancara ade satya selaku pekerja tim proyek pembangunan bukit kencana jaya
Rahmi, A., & Syarief, A. (2014). Uji Kualitas Tanah Lempung Dan Batu Bata
Merah Garegeh Bukittinggi. Jurnal Riset Fisika Edukasi Dan Sains, 1(1).
https://doi.org/10.22202/jrfes.2014.v1i1.1183
Yuliet, R., Hakam, A., & Febrian, G. (2011). UJI POTENSI MENGEMBANG
PADA TANAH LEMPUNG DENGAN METODA FREE SWELLING
TEST (Studi Kasus: Tanah Lempung Limau Manih – Kota Padang). Jurnal
Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 7(1), 25. https://doi.org/10.25077/jrs.7.1.25-
36.2011
Sukamto, Yusuf. (2016). Studi Analisis Penurunan Tanah Lempung Lunak dan
Tanah Lempung Organik Menggunakan Pemodelan Box dan Matras Beton
Bendrat Dengan Tiang. Lampung: Universitas Lampung
Risvi, Claudiana Bella. (2018). Kuat Geser Tanah Lempung Desa Troketon,
Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten yang Distabilisasi dengan Tras dan
Gypsum Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta