Anda di halaman 1dari 10

LAYANAN

INKLUSI
Kelompok 5
PERKENALAN

Alifah

Nihlatul Maula

Sarifudin
LAYANAN INKLUSI
Pengertian Layanan Inklusi Menurut Para Ahli mempunyai pengertian yang beragam,
diantarannya :
1. UNESCO (2005):
Layanan inklusi adalah proses yang memastikan semua anak, tanpa terkecuali, dapat
berpartisipasi penuh dan efektif dalam pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan
kebutuhan, minat, dan kemampuannya.
2. Stainback & Stainback (1992):
Layanan inklusi adalah sebuah sistem pendidikan yang dirancang untuk mengakomodasi
semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, dalam kelas reguler.
3. Florian & Black-Hawkins (2011):
Layanan inklusi adalah sebuah pendekatan pendidikan yang menghargai keragaman dan
memastikan semua anak dapat belajar bersama di kelas yang sama.
KOMPONEN LAYANAN INKLUSI

Dalam Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tentang Pedoman Implementasi Pendidikan


Inklusi, ada 8 (delapan) komponen yang harus mendapatkan perhatian dari pemangku
kepentingan (stakeholder) sekolah inklusif, yaitu:
(1) peserta didik,
(2)kurikulum,
(3) tenaga pendidik,
(4) kegiatan pembelaran,
(5) penilaian dan sertifikasi,
(6) manajemen sekolah,
(7) penghargaan dan saksi,
(8) pemberdayaan masyarakat.
MODEL LAYANAN INKLUSI
Model layanan inklusi merupakan berbagai cara yang digunakan untuk menyediakan
pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah reguler. Adapun model
sekolah inklusi yang dapat dilakukan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Kelas Reguler (Inklusi Penuh)
2. Kelas regular dengan Cluster
3. Kelas Reguler dengan Pull Out
4. Kelas Reguler dengan Cluster dan Pull Out
5. Kelas Khusus dengan Berbagai Pengintegrasian
6. Kelas Khusus Penuh.
SARANA DAN PRASARANA
LAYANAN INKLUSI

Sarana dan prasarana pendidikan inklusif adalah perangkat keras


maupun perangkat lunak yang dipergunakan untuk menunjang
keberhasilan pelaksanaan pendidikan inklusif pada satuan pendidikan
tertentu.
HAMBATAN LAYA NAN
INKLUSI DAN SOLUSINYA
Adapun Hambatan Layanan inklusi itu disebabkan oleh beberapa
faktor , yaitu:
1. Guru
2. Orang tua
3. Siswa
4. Manajemen Sekolah
5. Pemerintah
DESAIN SEMPEL
No Nama Sekolah Model layanan pendidikan Faktor penghambat Layanan pendidikan inklusi

Model Kelas Reguler, Model Kelas


Keterbatasan Dana daan Tenaga Pendidik yang ahli
1 SMP di Sidoarjo Reguler dengan Cluster, Model
dalam Bidangnya
Kelas Reguler pull out

a). keterbatasan sumber daya guru PNS, tidak ada


model kolaborasi dari model-model
satupun guru di SMP Inklusi TPA Jember yang berstatus
pendidikan inklusi yang ada antara
PNS. b). sarana dan prasarana yang masih sederhana dan
lain kelas reguler (inklusi penuh),
kesejahteraan guru yang rendah. c). kurangnya
SMP inklusi TPA di kelas reguler dengan cluster, kelas
2 pendidikan dan pelatihan tentang pendidikan luar biasa
Jember reguler dengan pull out, kelas
yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Jember, dan
reguler dengan cluster dan pull out
d) kebijakan dari Pemkab Jember yang masih setengah
dan kelas khusus dengan berbagai
hati dalam mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan
pengintegrasian.
inklusif
MARI
BERDISKUSI
Mohon maaf atas kekurangan
dan kesalahan kami

Anda mungkin juga menyukai