KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SENGAYAM
NOMOR: 189/50/MIRM/2019
TENTANG
KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN
PENGORGANISASIAN SIMRS
I
Mengingat UU No 36 Th 2009 tentang pelayanan kesehatan;
2. UU No 44 Th 2009 Tentang Rumah sakit;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Th 2007 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
4. Permenkes Nomor 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit;
5. Peraturan Gubernur No 5 Th 2010 Tentang Organisasi & Tata kerja
RSUD Sengayam.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SENGAYAM TENTANG PEMBERLAKUAN PENGORGANISASIAN
SIMRS
KEDUA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Sengayam
Pada tanggal : 18 Maret 2024
Kepala Rumah Sakit Umum
Daerah Sengayam
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS
adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan
koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara
tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan.
Sesuai ketentuan Pasal 52 ayat (l) Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan
semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi
manajemen rumah sakit.
Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SIMRS dalam meningkatkan dan
mendukung proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit meliputi:
a. kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan,
peningkatan efisiensi, kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional;
b. kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan kecepatan
identifikasi masalah dan kemudahan dalam penyusunan strategi dalam
pelaksanaan manajerial; dan budaya kerja, transparansi, koordinasi antar unit,
pemahaman sistem dan pengurangan biaya administrasi dalam pelaksanaan
organisasi.
Berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun
2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit bahwa Pengaturan SIMRS
bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme, kinerja, serta akses
dan pelayanan Rumah Sakit dan dan Pasal 3 ayat (l) Setiap Rumah Sakit wajib
menyelenggarakan SIMRS.
SIMRS dituntut harus memiliki kemampuan komunikasi data
(interoperabilitas) dengan:
a. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK
BMN); b Pelaporan Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS);
c. Indonesia Case Base Group 's (INACBG' s);
d. aplikasi lain yang dikembangkan oleh Pemerintah; dan
e. sistem informasi manajemen fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Untuk itu SIMRS juga harus dapat memenuhi kebutuhan SDM dalam Pembinaan dan
pengawasan yang dilaksanakan melalui:
a. advokasi dan sosialisasi;
b. pendidikan dan pelatihan;
c. bimbingan teknis; dan/atau pemantauan dan evaluasi
B. TUJUAN
Tersusunnya pedoman penyelenggaraan program Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit sebagai dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur dan
program kerja yang terkait dengan kegiatan SIMRS di RSUD Sengayam
c. RUANG LINGKUP
1. Perencanaan
a. Penyusunan Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
b. Penyusunan berbgai kebijakan dan prosedur.
c. Penyusunan berbagai program kerja Sistem Informasi Manajemen.
d. Pengorganisasian Kegiatan dan Aktivitas.
2. Langkah Kerja
a. Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIMRS disemua unit pelayanan RSUD
Sengayam.
b. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIMRS bagi staf SIMRS
c. Pelatihan penggunaan aplikasi bagi operator SIMRS di tiap unit pelayanan yang
menggunakan aplikasi tersebut.
3. Monitoring dan evaluasi.
SIMRS memonitoring penggunaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen,
memaintenance aplikasi Sistem Informasi Manajemen, dan mendiskusikan
dengan pihak ketiga apabila ada permintaan yang berkaitan dengan fingsi-fungsi
pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen.
4. Analisa dan Rekomendasi
Pada prinsipnya menganalisis data dan upaya pengolahan data hasil monitoring
yang dilakukan oleh SIMRS. Hasil analisis data tersebut kemudian didiskusikan
dengan seluruh instalasi/unit kerja terkait untuk mencari solusi dan rekomendasi
perbaikan system pelayanan
5. Tindak Lanjut
Adalah monitoring rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan perbaikan
agar sesuai dengan perencanaan untuk mengarah pada kemajuan yang lebih baik
atau unggul.
D. BATASAN OPERASIONAL
l . Sistem
System adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable
yang terorganisis, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
2. Informasi
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk
diguanakan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Sistem Informasi
Sistem Informasi ada suatu system dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah system perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memcahkan masalah
bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
5. Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam
sebuah domain yang tempatnya berada didalam World Wide Web (WWW)
didalam internet.
6. Jaringan
Jaringan adalah sebuah system yang terdiri atas komputer-komputer yang
didesain untuk dapat berbagi sumberdaya (printer, CPU), berkomunikasi dan
dapat mengakses informasi.
BAB
11
GAMBARAN UMUM RSUD SENGAYAM
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam yang sebelumya bernama Rumah Skait
Umum daerah Solok berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 63 Tahun
2018 tentang Perubahan Nama RSUD Sengayam menjadi RSUD Mohammad Natsir
tanggal 20 Desember 2018, merupakan Rumah Sakit Unit pelaksana Teknis dari Dinas
Kesehatan Propinsi Sumatera Barat dan milik Pemerintahan Daerah Propinsi Sumatera
Barat. Berdasarkan SK Gubernur Propinsi Sumatera Barat Nomor:36 Thn 1986 dan SK
MenKes RI NoA03/Men.Kes/SK/1V1987 ,RSU Sengayamdi tetapkan sebagai RS kelas
B ,yang terletak di daerah Kota Sengayam,yang pada Akhir tahun 2017. Mempunyai
jumlah tempat tidur sebanyak 258 TT dengan tingkat angka hunian (BOR) yang baik
yaitu 80,54 %.
Pelayanan Kesehatan di Kota Solok pada zaman penjajahan berawal dari klinik
pengobatan Korem 033 Wirayuda dan Rumah Sakit Pemerintah. Rumah Sakit
Pemerintah tersebut merupakan cikal bakal Rumah Sakit Umum Daerah Solok yang
berdiri sekitar tahun 40—an dan pada awalnya berlokasi di JI. Sudirman Solok yang
berdekatan dengan komplek Pasar Raya Solok dengan jumlah tempat tidur sebanyak
40 tempat tidur. Pada saat tersebut Rumah Sakit banyak membantu masyarakat yang
kena korban perang, disamping memberi pelayanan kesehatan pada masyarakat Solok.
Sekitar Tahun 1979, Pelayanan yang diberikan meningkat dengan tersedianya
dokter spesialis anak dan kebidanan. Dengan layanan Rawat Inap pada awalnya hanya
terdiri dari bangsal umum dan kebidanan dengan ± 60 tempat tidur. Sedangkan layanan
Rawat Jalan hanya dilayani Oleh satu Poli Umum.
Pada tahun 1984 lokasi Rumah Sakit pindah ke JI.Simpang Rumbio Solok, dan
diresmikan Oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat pada saat itu Ir.Azwar Anas pada
tanggal 7 April 1984. Sedangkan layanan rawat inap telah berkembang dengan
tambahan layanan rawat inap Anak, Penyakit Dalam dan Kebidanan. Pada saat tersebut
pelayanan rawat inap juga dilakukan oleh Klinik Pengobatan Korem 033 Wirayuda
berubah status menjadi Rumah Sakit Tentara (RST). Dengan pindahnya Rumah Sakit
Umum ke jalan Simpang Rumbio yang lokasinya jauh dari pusat kota, menyebabkan
pasien khususnya kasus kecelakaan lebih banyak dikirim ke RST.
Pada saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Solok kembali menjadi sumber
rujukan utama untuk daerah sekitar. Hal ini utamanya disebabkan oleh pengembangan
dari tahun ke tahun yang dilakukan oleh manajemen. Hal ini dapat dilihat dengan
bertambahnya sarana dan prasarana serta SDM baik tenaga Spesialis, maupun tenaga
kesehatan lainnya, sehingga tahun 1986 RS Solok diusulkan perubahan status menjadi
Type C, dan ini dapat terwujud dengan ditetapkannya RS Solok sebagai Rumah Sakit
Type C berdasarkan SK Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor : 36 Tahun 1986
dan SK MenKes RI No : 303/Men.Kes/SK/1V1987.
BAB
111
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI SIMRS 2019
Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit merupakan unit pelayanan yang
berada di bawah Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Rumah Sakit. Unit Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit mempunyai tugas pokok sebagai berikut
Bertanggung Jawab kepada Ka. Sub Bag. Evaluasi dan Pelaporan RS
Tugas Pokok
l . Membantu Ka. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Rumah Sakit merencanakan,
menyusun kebijakan dan prosedur di Unit Kerja Sistem Informasi Manjemen
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
2. Pelaksana pengelolaan, pemeliharaan, perangkat keras (hardware), jaringan, dan
perangkat lunak (software).
VI
3. Pelaksanaan monitoring perangkat teknologi informasi pada bagian / unit kerja di
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
Programmer
a. Bertanggung jawab terhadap peremajaan aplikasi SIMRS sesuai dengan
kebutuhan user
b. Bertanggungjawab terhadap kebocoran penggunaan akses internet di RSUD
Sengayam.
c. Melakukan evaluasi berkala terhadap Security System
d. Bertanggung jawab terhadap penggunaan server induk SIMRS
e. Memberikan hak akses kepada pemakai sesuai dengan ketentuan/tupoksi
user
f. Membuat program aplikasi sesuai permintaan user
g. Saling berinteraksi dan menjalin kerjasama yang baik antar petugas Admin
dan Operator SIMRS dalam hal pemecahan masalah yang terjadi pada waktu
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing
Salah satu tahapan manajemen Sumber Daya Manusia yang dilaksanakan di RSUD
BAB IX
Sengayam adalah program Orientasi, baik untuk pegawai baru ataupun pegawai lama.
Program ini dilakukan manakala SIMRS mendapat pegawai baru ataupun tidak.
Orientasi umum berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara non
teknis, terutama memahami Company Profile dan team work building. Kegiatan tersebut
dilaksanakan oleh bagian SDM bekerjasama dengan bagian Diklat dan Instalasi terkait.
Sedangkan orientasi khusus berfokus kepada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja
secara teknis dan dilaksanakan oleh unit kerja dimana pegawai baru tersebut ditempatkan.
Melalui program orientasi umum, pegawai baru diperkenalkan dengan struktur
organisasi, visi, misi falsafah, tujuan, nilai-nilai dan budaya organisasi RSUD Sengayam.
Disamping itu pegawai yang diorientasi juga dibekali dengan pemahaman tentang produk
layanan yang ada di RSUD Sengayam, system keselamatan pasien dan prinsip-prinsip
kerjasama tim.
BAB X
PERTEMUAN RAPAT
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, koordinasi intern dan antar unit
perlu dilakukan sehingga tercipta kerja sama disemua unit. Untuk terciptanya kondisi dan
situasi kerja yang harmonis, di unit SIMRS melaksanakan rapat-rapat kecil di intern unit
kerja dan rapat besar di bawah Bagian Anggaran dua bulan sekali setiap hari Sabtu pada
minggu ke IV atau bila ada instruksi rapat dari atasan.
Rapat evaluasi eksternal pengelolaan SIMRS dengan unit pelayanan dilakukan untuk
mengkaji kebutuhan perbaikan, koordinasi pengisian, kerusakan,
Dan Iainnya dilakukan selama satu bulan sekali pada minggu ke III. Apabila terjadi keluhan
dan kendala dalam pelayanan SIMRS maka unit terkait dapat langsung mengadakan rapat di
unit tersebut dengan mengundang penanggung jawab atau koordinator SIMRS untuk unit
rawat jalan maupun rawat inap.
BAB XI
PELAPORAN
Setiap kegiatan di Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dilaporkan secara
lisan sebagai bahan laporan harian Kepala Sub Bagian evaluasi pelaporan.
Permintaan data oleh profesional pemberi asuhan (PPA) dan manejemen dilakukan
dengan menggunakan prsedur yang ada melalui bagian Tata Usaha. Unit SIMRS
menyimpan nama peminta data dan data apa yang di minta sebagai arsip untuk pelaporan
data apa saja yang telah dikeluarkan oleh unit SIMRS.
Ditetapkan di : Sengayam
Pada tanggal : 18 Maret 2024
Kepala Rumah Sakit Umum
Daerah Sengayam