MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR RS. KORPRI PROVINSI
KALIMANTAN TİMUR TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN SUB UNIT IT RS. KORPRI PROVINSI
KALIMANTAN TİMUR
Ditetapkan di : Samarinda
Pada Tanggal : 02 Januari
2020
DIREKTUR,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi
berfungsi sebagai lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga
bisnis yang patut diperhitungkan keberadaanya. Perubahan fungsi ini
terjadi dengan banyak ditemukannya penyakit-penyakit baru maupun
teknologi pengobatan yang makin maju. Sehingga rumah sakit
dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan
usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah
sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain
efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus
mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk
peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi
organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan
menguntungkan.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang
menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan
yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Teknologi
informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara
lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan
ketepatan dan kecepatan pelayanannya.
Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses
pengolahan data di rumah sakit adalah teknologi informasi berupa
Sistem Informasi Manajemen (SIM) rumah sakit. Informasi
merupakan aktivita (asset) penting suatu rumah sakit dalam
meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Sistem Informasi
Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung
yang sangat penting — bahkan bisa dikatakan mutlak — untuk
operasional rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit merupakan
salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya
peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara
umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari
berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai
pengambilan keputusan. Selain itu, Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang memproses
dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi
secara cepat, tepat dan akurat.
B. Tujuan Pedoman
Tersusunnya pedoman pelayanan IT dan Sistem Informasi
Manajemen di Rumah Sakit sebagai dasar acuan seluruh kebijakan,
prosedur dan program kerja yang terkait dengan kegiatan SIM-RS di
Rumah Sakit Korpri Provinsi Kalimantan Timur.
2. Action
a. Perawatan seluruh perangkat IT Rumah Sakit.
b. Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIMRS disemua unit
pelayanan RS.
Korpri Provinsi Kalimantan Timur
c. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIMRS bagi
staf IT
d. Pelatihan penggunaan aplikasi SIMRS di tiap unit pelayanan
yang menggunakan aplikasi tersebut.
D. Batas Operasional
1. Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,
komponen, atau variable yang teroganisir, saling berinteraksi,
saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
2. Informasi
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau
diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
3. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian
yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan
bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti
biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
5. Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang
terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tepatnya
berada di dalam World Wide Web (WNN) di dalam internet.
6. Jaringan
Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-
komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer,
CPU), berkomunikasi, dan dapat mengakses informasi.
E. Landasan Hukum (Referensi)
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Rumah
Sakit Bab I Pasal 1 ayat 4 berisi tentang Dokumen Elektronik
adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan,
dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital,
elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat,
ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem
Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara,
gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda,
angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna
atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem
Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik
yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan,
mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 1 Tahun 2008
Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 6 berisi tentang
Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem
Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha,
dan/atau masyarakat.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit Bab XI Pasal 52 ayat 1 berisi tentang Setiap
Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang
semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
1 Pendidikan Minimal : D3 dalam bidang IT
2 Menguasai ilmu tentang komputer dalam segi perangkat lunak,
perangkat keras serta jaringan.
3 Mampu memecahkan masalah
4 Diutamakan mengerti tentang Bahasa pemograman, database
MySQL.
5 Diutamakan memahami tentang jaringan dasar, networking,
routing, pemograman dasar, server, mikrotik serta Cloud
Computing.
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan mengenai jumlah staf di sub unit IT dan SIM-RS
menujukkan bahwa jumlah staf yang ada di sub unit IT cukup dalam
menunjang proses pengelolaan IT dan SIMRS dan tugas-tugas yang
dilakukan oleh petugas IT dan SIMRS. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
staf IT dan SIMRS yang saat ini berjumlah 2 orang dengan jadwal
kerja non shift yang telah ditetapkan.
Untuk tindak lanjut kedepannya staff IT dan SIMRS dapat
memanfaatkan pekerja paruh waktu untuk membantu dalam
penyempurnaan SIMRS
C. Pengaturan Jadwal
Non Shift 08.00 - 16.30 WiTA
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
ı . Ruang Kerja Sub Unit IT dan SIMRS
Ruang kerja Sub Unit IT dan SIMRS RS.Korpri Provinsi
Kalimantan Timur berada di Lantai 2 gedung Rumah Sakit Korpri
Provinsi Kalimantan Timur. Berada di sebelah kiri Gedung, di
bagian depan terdapat ruang CSSD, sisi sebelah kiri terdapat
tangga dan sisi sebelah kanan terdapat Ruang Gizi dan Rawat
Inap.
Gambar 1 Denah Ruangan Sub Unit IT dan SIMRS
Pada ruang kerja Sub Unit IT dan SIMRS terdapat 4 buah meja
kerja dan 1 buah meja workshop. Terdapat pula beberapa lemari
untuk penyimpanan bagi sub unit serta terdapat wastafel untuk cuci
tangan. Denah ruangan Sub Unit IT dan SIMRS dapat dilihat pada
gambar berikut.
2. Ruang Server
Saat ini Rumah Sakit Korpri Provinsi Kalimantan Timur belum
memiliki Ruangan untuk server tersendiri. Server diletakan
bersebelahan meja loket pendaftaran.
B. Standar Fasilitas
1. Standar Ruangan
a. Ruangan Operator
Ruangan operator adalah ruang khusus bagi staf IT untuk
memonitoring berjalannya aplikasi SIMRS di seluruh area
Rumah Sakit yang menggunakannya. Melalui ruangan ini, staf
IT selain memonitoring, juga melakukan maintenance,
perbaikan data, dan seluruh tugas pokok dan fungsi yang telah
diuraikan sebelumnya.
Karena di ruangan ini terdapat data-data penting dan
rahasia bagi Rumah Sakit, maka letaknya seharusnya tidak
berdekatan dengan area publik yang bias diakses dengan
mudah oleh siapa saja, bahkan bagi yang tidak berkepentingan.
Biasanya ruangan IT berdekatan dengan ruang direksi ataupun
tempat-tempat yang tidak terlalu strategis lainnya.
Lebih detail tentang standard ruangan untuk IT,karena
ruangan ini harus terus berada dalam pengawasan selama 24
jam, itu berarti seharusnya pegawai IT bertugas 24 jam penuh
dalam sistem shift(On Call). Dengan keadaan seperti ini,
ruangan IT harus memiliki kenyamanan dan fasilitas yang
memadai.
b. Ruangan Server
Ruang server tentu saja menyimpan komputer server yang
menyimpan seluruh data milik rumah sakit. Ruangan ini
sebaiknya berdekatan dengan ruang SIM RS agar lebih mudah
dimonitoring dan dijangkau bila terjadi masalah. Selain itu, di
dalam ruangan server perangkat elektronik yang ada harus
tetap menyala 24 jam. Hal — hal yang perlu diperhatikan
adalah
1) Lantai ruang server harus menggunakan raised floor yang
tahan api (dengan ketinggian tertentu) yang berfungsi untuk
menyalurkan udara dingin dari bawah, selain itu dapat
dibawah raised floor dapat digunakan untuk
mendistribusikan kabel power dan network.
2) Pintu masuk harus menggunakan pengamanan yang cukup
dan sebaiknya menggunakan finger scan agar dapat
melakukan review berkala siapa saja yang masuk ke dalam
ruangan serta memberikan akses terbatas..
3) Jalan keluar menuju pintu masuk ruangan harus dibuat
dengan kemiringan tertentu yang dapat digunakan untuk
memasukan server dan perangkat lainnya dengan mudah
dan aman.
4) Sistem pendingin sebaiknya menggunakan standing AC
dengan blower yang berada di bagian bawah/lantai sehingga
suhu dingin dapat disalurkan melalui raised floor.
5) Sistem pendingin lainnya adalah dengan menggunakan AC
split seperti pada umumnya.
6) Indikator suhu dan kelembaban harus dapat dilihat dari luar
sehingga dapat diketahui dengan pasti kondisi ruangan di
dalam.
7) Fire alarm system (Sistem deteksi kebakaran) harus
terdapat dalam ruangan dengan menggunakan gas tabung
pemadam yang tidak merusak server apabila bekerja
(FM200 atau sejenisnya).
8) Terdapat media backup untuk melakukan backup baik
harian, bulanan atau tahunan
9) Terdapat kamera pengontrol ruangan (CCTV).
2. Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana IT adalah memiliki komponen
komponen berikut ini:
a. Komponen Input dan Output
Komponen input adalah media untuk menangkap data yang
akan dimasukkan ke dalam sistem, seperti seperangkat
komputer, printer, dan scanner
b. Komponen Teknologi dan Tools
Teknologi merupakan aplikasi yang digunakan dalam sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan output, dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan. Tersedia juga tools set standar untuk
memalukan analisis perbaikan.
c. Komponen Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di
peranagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data
untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di
dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa
supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis
data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS
(Database Management System).
d. Komponen Kontrol
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di
peranagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data
untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di
dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa
supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis
data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS
(Database Management
System).
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Pelayanan yang dilakukan oleh Sub Unit IT adalah sebagai berikut
1 . Advokasi dan Sosialisasi
Melakukan sosilasasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan IT serta
menampung seluruh masukan dari seluruh staf terkait dengan IT.
B. Tujuan
Kegiatan logistik sebenarnya punya tiga tujuan, Tujuan operasional
agar tersedianya barang yang bermutu, Tujuan keuangan, operasional
dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-rendahnya. Dan Tujuan
keamanan yaitu agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan,
pencurian, penyusutan, dll.
B. Tujuan
Tujuan keselamatan pasien, yaitu membangun kesadaran terhadap
keselamatan pasien serta terlaksananya implementasi keselamatan
pasien dalam setiap kegiatan pelayanan di Rumah Sakit.
B. Mutu Informasi
Informasi berbeda dalam mutunya disebabkan oleh penyimpangan atau
kesalahan.
Kesalahan dapat disebabkan oleh
1 . Metode pengumpulann dan pengukuran data yang tidak tepat
2 Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar
3 Hilang atau tidak terolahnya data
4 Pemeriksaan atau pencatatan data yang salah
5 Dokumen (induk) sejarah yang salah (atau penggunaan dokumen
sejarah yang salah)
6 Kesalahan dalam prosedur pengolahan.
7 Kesalahan yang dilakukan dengan sengaja.