Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAHAN KABUPATEN PASAMAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LANSAT KADAP
JL. Tunas Harapan – Rambah Kode Pos 26353

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS LANSAT KADAP


NOMOR : /SK-Mutu/PKM-LBS/SK/I/2023

TENTANG

PENETAPAN TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


UPT PUSKESMAS LANSAT KADAP TAHUN 2023

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS LANSAT KADAP,

Menimbang : a. bahwa fasilitas pelayanan kesehatan


merupakan tempat kerja yang memiliki resiko
terhadap kesehatan dan keselamatan kerja
sumber daya manusia fasilitas pelayanan
kesehatan, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun masyarakat disekitar
lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan;
b. bahwa dalam penanggung jawab kesehatan dan
keselamatan dalam rangka pengelolaan dan
pengendalian resiko yang berkaitan dengan
keselamatan kerja untuk menciptakan kondisi
fasilitas pelayanan kesehatan yang
sehat,aman,selamat,dan nyaman,perlu
diselenggarakan keselamatan dan kesehatan
kerja di fasilitas pelayanan kesehatan di
Puskesmas;
c. bahwa dalam rangka pelaksanaan sebagaimana
point a, dan b maka perlu ditetapkan tim
kesehatan dan keselamatan kerja Puskesmas
LANSAT KADAP;

Mengingat : 1.Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970, tentang


Keselamatan kerja;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016
tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun
2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun
2018 tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
8. Pedoman K3 di Pusat Kesehatan Masyarakat
Tahun 2017;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LANSAT


KADAP TENTANG PENETAPAN TIM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI
PUSKESMAS LANSAT KADAP.
KESATU : Menunjuk yang nama-namanya dalam lampiran
Surat Keputusan ini sebagai tim keselamatan dan
keselamatan kerja yang bertanggung jawab
terhadap Kepala Puskesmas LANSAT KADAP.
KEDUA : Tim keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas
sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan, dan ternyata apabila terdapat
kekeliruan dalam surat keputusan ini akan
diadakan perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di : LANSAT KADAP


Pada Tanggal : 04 Januari 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS LANSAT KADAP

dr. SITI KHODIJAH


LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPT
PUSKESMAS LANSAT KADAP
NOMOR :
TENTANG : PENETAPAN TIM
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3)
UPT PUSKESMAS LANSAT
KADAP TAHUN 2023

TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


UPT PUSKESMAS LANSAT KADAP TAHUN 2023

NO PENANGGUNG JAWAB NAMA

1 KEPALA PUSKESMAS

2 KETUA TIM

3 ANGGOTA
a. Koordinator Pengenalan Potensi
Bahaya Dengan Pengendalian
Risisko K3
b. Koordinator Penerapan
Kewaspadaan Standar
c. Koordinator Pemeriksaan
Kesehatan berkala dan pemberian
imunisasi
d. Koordinator Sarana Prasarana
dan ergonomi
e. Koordinator Pemberdayaan PHBS
di Fasyankes
f. Koordinator Kesiapsiagaan
menghadapi kondisi darurat atau
bencana termasuk kebakaran
g. Koordinator Pengelolaan Limbah
B3 dan Limbah Domestik

KEPALA UPT PUSKESMAS LANSAT KADAP

dr. SITI KHODIJAH

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA


PUSKESMAS LANSAT KADAP
NOMOR :
TENTANG : URAIAN TUGAS TIM
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3)
TAHUN 2023

Tugas Tim K3 di Puskesmas LANSAT KADAP sebagai


berikut:
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data
terkait K3 di Fasyankes.
b. Menyusun dan memberikan rekomendasi untuk
bahan pertimbangan kepada Pimpinan yang berkaitan
dengan K3 di Fasyankes.
c. Menyusun rencana program K3 di Fasyankes.
d. Merumuskan kebijakan, pedoman, petunjuk
pelaksanaan, dan standar prosedur operasional.
e. Melaksanakan program K3 di Fasyankes.
f. Mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya
disampaikan kepada seluruh SDM Fasyankes.
g. Membantu pimpinan Fasyankes dalam
menyelenggarakan SMK3 di Fasyankes, promosi,
penelitian sederhana, dan pelatihan terkait K3 di
Fasyankes.
h. Melakukan investigasi dalam setiap kejadian
penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
i. Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian
peralatan baru dan pembangunan gedung, serta
pemeliharaannya.
j. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan K3 di
Fasyankes.
k. Melakukan pencatatan dan pelaporan terkait dengan
pelaksanaan kegiatan K3 di Fasyankes.

Tugas Koordinator Pengenalan Potensi Bahaya Dengan


Pengendalian Risisko K3 sebagai berikut :
a. Mengenali dan mengidentifikasi potensi bahaya yang
berdampak terhadap SDM fasyankes, pasien, pendamping
pasien,pengunjung maupun masyarakat di sekitar lingkungan
fasyankes
b. Melakukan analisis dan evaluasi risiko (tinggi, sedang dan
rendah)
c. Melakukan intervensi terhadap resiko mempertimbangkan
pada kategori resiko yang tinggi, dimana resiko tinggi dapat
dilihat dan diketahui seberapa sering frekuensi dan durasi
paparan pada SDM fasyankes

Tugas Koordinator Penerapan Kewaspadaan Standar sebagai


berikut :
a. Melakukan upaya pencegahan terhadap penularan infeksi dan
paparan bahan kimia perawatan pasien di fasyankes
b. Penerapan kewaspadaan standar ini dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan menteri kesehatan
yang mengatur mengenai pencegahan dan
pengendalian infeksi di Fasyankes.

Tugas Koordinator Pemeriksaan Kesehatan berkala dan


pemberian imunisasi sebagai berikut :
a. Pemeriksaan kesehatan bagi SDM Fasyankes
dilakukan untuk menilai status kesehatan dan
penemuan dini kasus penyakit baik akibat pekerjaan
maupun bukan akibat pekerjaan, serta mencegah
penyakit menjadi lebih parah
b. Pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan minimal 1
(satu) tahun sekali dengan memperhatikan risiko
pekerjaannya
c. Mengupayakan pemberian imunisasi kepada SDM fasyankes
yang memiliki resiko terhadap penularan penyakit Hepatitis

Tugas Koordinator Sarana Prasarana dan ergonomi sebagai


berikut :
a. Memastikan kemampuan bangunan gedung untuk
mendukung beban muatan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
b. Memastikan kemampuan bangunan gedung dalam
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran
dan bahaya petir.
(1) Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
(2) Tangga Darurat
(3) Pintu Darurat
(4) Peringatan Bahaya / Sistem Alarm gedung
(5) Proteksi kebakaran
c. Memastikan memantau berfungsinya prasarana yang
meliputi instalasi listrik, sistem pencahayaan dan
sistem grounding (sistem pembumian), dan APAR
d. Memastikan penghawaan/kebutuhan sirkulasi dan
pertukaran udara tersedia dengan baik, melalui
bukaan dan/atau ventilasi alami dan/atau ventilasi
buatan
e. Memastikan pencahayaan memenuhi persyaratan
f. Memastikan sistem sanitasi yang memenuhi
persyaratan yang berlaku, meliputi ketersediaan air
bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah,
tempat penampungan sementara kotoran dan
sampah, serta penyaluran air hujan. Memastikan
juga tersedianya perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja seperti APD untuk pekerjaan
sanitasi.
g. Memastikan penggunaan bahan bangunan gedung
harus aman bagi kesehatan pengguna bangunan
gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan seperti zero timbal, asbes,
merkuri dan lain-lain. Persyaratan komponen
bangunan dan material Fasyankes mengikuti
peraturan yang berlaku.
h. Memastikan kelengkapan sarana pada bangunan
gedung untuk kepentingan umum meliputi
penyediaan fasilitas yang cukup untuk ruang
ibadah, ruang ganti, ruangan bayi, ruang ASI, toilet,
tempat parkir
i. Memastikan kondisi kualitas bangunan pada
Fasyankes seperti atap, langit-langit, dinding, lantai,
jendela, dan lain- lan.
j. Memastikan ketersediaan toilet cukup dan higienis
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku
k. Mengupayakan penyesuaian pekerjaan dengan
manusia, serta bagaimana merancang tugas,
pekerjaan, peralatan kerja, informasi, serta fasilitas di
lingkungan kerja

Tugas Koordinator Pemberdayaan PHBS di Fasyankes sebagai


berikut :
a. Membudayakan SDM Fasyankes agar mempraktikkan
PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan
Fasyankes yang sehat. PHBS di tempat kerja antara
lain:
(1) Menerapkan peraturan dan prosedur operasi
kerja
(2) Menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai
pekerjaannya
(3) Tidak merokok di tempat kerja
(4) Melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara
teratur
(5) Mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat
(6) Menggunakan air bersih
(7) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
(8) Membuang sampah pada tempatnya
(9) Menggunakan jamban saat buang air besar dan
buang air kecil
(10) Tidak mengonsumsi NAPZA
(11) Tidak meludah sembarang tempat
(12) Memberantas jentik nyamuk

Tugas Koordinator Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat


atau bencana termasuk kebakaran sebagai berikut :
Identifikasi Risiko Kondisi Darurat atau Bencana
a. Analisis Risiko Kerentanan Bencana
b. Pengendalian kondisi darurat atau bencana
(1) Membentuk Tim Tanggap Darurat atau
Bencana
(2) Menyusun juknis tanggap darurat atau
bencana
(3) Menyusun standar prosedur operasional
tanggap darurat atau bencana
c. Menyediakan alat/sarana dan prosedur keadaan
darurat berdasarkan hasil identifikasi
d. Menilai kesesuaian, penempatan, dan kemudahan
untuk mendapatkan alat keadaan darurat oleh
petugas/SDM Fasyankes yang berkompeten dan
berwenang.
e. Memasang tanda pintu darurat sesuai dengan
standar dan pedoman teknis.
f. Simulasi kondisi darurat atau bencana
berdasarkan penilaian analisa risiko kerentanan

Tugas Koordinator Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah


Domestik sebagai berikut :
1. Pengelolaan Limbah B3 :
a. Indentifikas dan inventarisasi bahan dan limbah
B3
b. Memastikan adanya penyimpanan, pewadahan,
dan perawatan bahan sesuai dengan karekteristik,
sifat, dan jumlah.
c. Tersediannya lembar data keselamatan sesuai
dengan karakteristik dan sifat bahan dan limbah
B3.
d. Tersedianya sistem kedaruratan tumpahan/bocor
bahan dan limbah B3.
e. Tersedianya sarana keselamatan bahan dan
limbah B3 seperti
f. spill kit, rambu dan simbol B3, dan lain lain.
g. Mamastikan ketersediaan dan penggunaan alat
pelindung diri sesuai karekteristik dan sifat bahan
dan limbah B3.
h. Tersedianya standar prosedur operasional yang
menjamin keamanan kerja pada proses kegiatan
pengelolaan bahan dan limbah B3 (pengurangan
dan pemilahan, penyimpanan, pengangkutan,
penguburan dan/atau penimbunan bahan dan
limbah B3).
i. Jika dilakukan oleh pihak ke tiga wajib membuat
kesepakatan jaminan keamanan kerja untuk
pengelola dan Fasyankes akibat kegagalan kegiatan
pengelolaan bahan dan limbah B3 yang

2. Pengelolaan Limbah Domestik


a. Penyediaan tempat sampah terpilah antara organik
dan non- organik dan dilengkapi oleh tutup.
b. Tempat sampah dilapisi oleh kantong plastik hitam.
c. Penyediaan masker, sarung tangan kebun/ Rubber
Gloves dan sepatu boots bagi petugas kebersihan.
d. Cuci tangan memakai sabun setelah mengelola
sampah.
e. Apabila terkena benda tajam atau cidera akibat
buangan sampah, diharuskan untuk melapor
kepada petugas kesehatan untuk dilakukan
investigasi kemungkinan terjadinya infeksi dan
melakukan tindakan pencegahan seperti
pemberian vaksin Tetanus Toksoid (TT) kepada
petugas kebersihan.

KEPALA UPT PUSKESMAS LANSAT KADAP

dr. SITI KHODIJAH

Anda mungkin juga menyukai