Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA SEDIAN STERIL DAN NON STERIL


PRAKTIKUM 4
PEMBUATAN SEDIAAN AQUADEST PRO INJEKSI DAN NaCl 0,9%

Nama/NIM :
Haafiz Al-Akbar (2261100087)

Golongan :2
Kelompok :2
Hari/jam praktikum : Kamis, 13 Maret 2024
Dosen Pengampu : apt. Aloysia Yossy Kurniawaty, M.Pharm.Sci.

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL
YOGYAKARTA 2024

BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Injeksi adalah produk steril yang diberikan melalui metode parenteral dengan melarutkan
atau mengekstrak bahan aktif menggunakan pelarut khusus. Salah satu jenis pelarut yang
sering digunakan adalah aqua pro injeksi, yang harus memenuhi standar ketentuan
keamanan, kejernihan, dan isotonisitas. Isotonisitas ini penting untuk mencegah iritasi pada
jaringan dan memastikan penyerapan yang optimal. Keamanan juga merupakan aspek
utama dalam pembuatan sediaan injeksi, dimana semua komponen harus dipastikan steril
dan bebas dari kontaminasi mikroba yang dapat menyebabkan infeksi serius pada pasien.
Keterjernihan sediaan juga penting untuk menghindari sumbatan pada jarum suntik dan
masalah pada sistem vaskular pasien (Patil, S.V., Mali, K.K.,2019).
Isotonisitas adalah salah satu karakteristik kunci dari sediaan injeksi. Sediaan tersebut
harus memiliki tekanan osmotik yang sepadan dengan cairan tubuh untuk menghindari
perubahan yang tidak diinginkan pada sel-sel tubuh dan iritasi pada jaringan sekitarnya.
Oleh karena itu, penggunaan pelarut isotonik seperti aqua pro injeksi sangat penting untuk
memastikan kenyamanan dan keamanan pasien (Rang, H. P., dkk. 2015).
Larutan NaCl 0,9% merupakan larutan isotonik yang mengandung 0,9 gram natrium
klorida dalam setiap 100 ml air steril. Larutan ini banyak digunakan dalam bidang medis
karena memiliki tekanan osmotik yang serupa dengan plasma darah manusia. Karena sifat
isotoniknya, larutan NaCl 0,9% sering digunakan sebagai pelarut untuk obat yang akan
diberikan melalui infus intravena atau suntikan intramuskular. Penggunaan larutan ini
membantu menjaga keseimbangan elektrol dan cairan dalam tubuh (Lippincott Williams &
Wilkins. 2016).
Aquadest pro injeksi adalah air untuk injeksi yang disterilisasi dan dikemas dengan cara
yang sesuai, tidak mengandung bahan antimikroba atau bahan tambahan lainnya. cairan
jernih,tidak berwarna,tidak berbau. (FI Ed IV, 2009).

B. Tujuan Praktikum
Membuat sediaan aqua Pi (Aquadest Pro Injeksi) dan NaCl 0,9% sesuai prosedur yang
benar.
BAB II
METODE KERJA

A. Data Pre formulasi


Bahan aktif
1. Natrii Chloridum (FI IV hal 584)
Pemerian, hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak
berbau, rasa asin. Kelarutan, larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol. Titik leleh 801°C.

Bahan Tambahan
1. Karboaktif (FI Ed VI, 151)
Serbuk halus, bebas dari butiran, hitam. Stabil dalam penyimpanan kering dan
dalam wadah tertutup baik.
2. Aquadest (FI III, hal 96)
Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.
3. Aqua pro injeksi ( FI III hal 97)
Pemerian, cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau

B. Formula
R/ NaCl
Karboaktif
Aquadest
R/ Aquadest
Karboaktif

C. Perhitungan dan Penimbangan bahan


NaCl 0,9% = 4,5 gram dari (0,9 × 500 mL ÷ 100) + (2% × 4,5) = 4,59 gram
Karboaktif = 0,1% × 500 mL = 0,5 gram
Aqua PI ad 500 mL = 500 + (2% × 500) = 510 mL
D. Cara kerja
Bahan : NaCl, Karboaktif, HCl encer, Aquadest
Alat : alat kaca, autoklaf, kertas payung, kapas, tali kenur

Prosedur kerja

E. Format Pengambilan Data


• Lakukan sterilisasi alat sebelum digunakan.
• Timbang bahan dengan akurasi yang tepat.
• Pastikan larutan homogen sebelum penyaringan.
• Amati waktu yang tepat untuk pengendapan dan penyaringan.

BAB III
TABULASI DATA

Daftar Pustaka
Patil, S.V., Mali, K.K., "Parenteral Drug Delivery Systems: An Overview," Journal of Drug
Delivery and Therapeutics, 2019).
Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., Flower, R.J., Henderson, G. (2015). "Rang & Dale's
Pharmacology." Churchill Livingstone.
Lippincott Williams & Wilkins. (2016). "Natrium Klorida 0,9% Injeksi."
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Depkes RI. 2009. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai