BAHAN AJAR
TATA NASKAH DINAS SESUAI PERMENDAGRI 54 TAHUN 2009
DISUSUN OLEH: MUHAMMAD KHAIDIR
WIDYAISWARA PPSDM KEMENDAGRI REGIONAL MAKASSAR
A. Pengertian Surat
Untuk memahami tata naskah dinas peserta didik diharuskan memahami
tentang surat menyurat, bentuk-bentuk surat, fungsi surat, syarat surat, jenis surat,
peranan surat dan lain sebagainya kegunaan dari surat menyurat dalam suatu
organisasi baik itu organisasi publik maupun organisasi swasta.
Pengertian surat menurut E. Zaenal Arifin (1996:2) adalah : “Salah satu
sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan dari pihak (orang, instansi,
atau organisasi) kepada pihak lain”.
Surat merupakan bentuk tulisan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan
seseorang. Surat merupakan bentuk percakapan tertulis. Oleh karena itu, melalui
surat orang bisa saling berdialog dan berkomunikasi. Melalui surat, isi atau
percakapan atau pesan yang dimaksud dapat sampai kepada alamat yang dituju
sesuai dengan sumber aslinya. Hal ini berbeda dengan komunikasi yang terjadi
secara lisan. Penyampaian pesan sebagaimana tersebut sangat penting dalam suatu
organisasi baik publik maupun swasta.
Adapun yang dimaksud dengan surat resmi ialah surat yang berisi masalah
kedinasan atau bisnis tertentu. Oleh karena itu, pembuatan surat-surat resmi
merupakan bagian dari pekerjaan administrasi yang penting.
Surat, terutama surat-surat resmi, juga bisa menjadi alat bukti tertulis yang
mempunyai kekuatan hukum. Dalam suatu organisasi, surat-surat yang diarsipkan
juga dapat menjadi alat bukti historis dan alat pengingat aktivitas yang dilakukan
oleh organisasi tersebut. Lebih lanjut, surat juga mencerminkan corak, keadaan
mentalitas, dan nilai pejabat organisasi yang bersangkutan. Dengan kata lain,
dapat dikemukakan bahwa surat merupakan duta organisasi. Oleh karena itu, surat
harus ditulis dan disusun dengan selalu berhati-hati dan cermat.
Surat sebagai alat komunikasi haruslah dapat memberikan pemahaman
kepada pihak yang akan menerimanya sehingga penerima pesan tidak akan
1
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
2
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
3
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
4
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
5
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
6
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
7
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
e) Stempel jabatan.
4. Penandatanganan
a) Peraturan Bupati/Walikota yang ditandatangani Bupati/Walikota dibuat
di atas formulis ukuran folio dengan menggunkan kop naskah dinas
Bupati/Walikota dengan lambang negara warna hitam;
b) Otentikasi peraturan Bupati/Walikota dibuat di atas formulir ukuran
folio, yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota atau Sekretaris Daerah.
C. Peraturan Bersama Bupati/Walikota
1. Pengertian
Peraturan Bersama Bupati/Walikota adalah naskah dinas yang berbentuk
Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh dua atau lebih
Bupati/Walikota untuk mengatur suatu urusan yang menyangkut
kepentingan bersama.
2. Ciri-ciri
a. Berlakunya sama;
b. Setelah tulisan “Menetapkan” menggunakan Judul;
c. Materi dituangkan dalam bentuk pasal-pasal;
d. Bersifat mengatur;
e. Menggunakan nomor angka bulat;
f. Tandatangan bersama oleh Bupati/Walikota yang melakukan kerjasama;
g. Tidak memakai tembusan.
3. Susunan Peraturan Bersama terdiri atas :
a. Kepala Peraturan Bersama;
b. Pembukaan Peraturan Bersama;
c. Isi Peraturan Bersama;
d. Bagian Akhir Peraturan Bersama.
Ad. a. Kepala Peraturan Bersama terdiri atas :
a. Tulisan “PERATURAN BERSAMA BUPATI/WALIKOTA…..’;
b. Nomor dan tahun;
c. Nama Peraturan yang ditulis : “TENTANG….”.
Ad. b. Pembukaan Peraturan Bersama terdiri atas :
8
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
a. Tulisan “Memutuskan”;
b. Tulisan “Menetapkan”;
c. Tulisan “Peraturan Bersama…”.
Ad. c. Isi Peraturan Bersama dirumuskan dalam bentuk pasal-pasal dan
ayat-ayat.
Ad. d. Bagian Akhir Peraturan Bersama terdiri atas :
a. Nama tempat ditetapkan;
b. Tanggal, bulan dan tahun;
c. Nama jabatan;
d. Tandatangan pejabat;
e. Nama jabatan;
f. Stempel jabatan.
4. Penandatanganan :
a. Peraturan bersama ditandatangani oleh masing-masing kepala daerah
yang melakukan kerjasama, dibuat di atas formulir ukuran folio dengan
menggunakan kop naskah dinas Bupati/Walikota pemrakarsa kerjasama,
dengan lambang negara warna hitam;
b. Keabsahan salinan Peraturan Bersama Buapti/Walikota dilakukan
Sekretaris Daerah.
D. Keputusan Bupati/Walikota
1. Pengertian
Keputusan Bupati/Walikota adalah naskah dinas yang berbentuk Peraturan
Perundang-undangan yang dibuat dan dikeluarkan untuk melaksanakan
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi dan sifatnya penetapan.
2. Ciri-ciri
Materi yang bersifat penetapan yang dituangkan dalam diktum
PERTAMA, KEDUA dan seterusnya dan penandatanganannya dapat
didelegasikan kepada pimpinan perangakat daerah.
3. Susunan Keputusan Bupati/Walikota terdiri atas :
a. Kepala keputusan Bupati/Walikota;
b. Pembukaan keputusan Bupati/Walikota;
9
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
10
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
11
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
12
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
13
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
14
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
15
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
16
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
17
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
18
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
19
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
20
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
H. Surat Panggilan
1. Pengertian
Surat Panggilan adalah Naskah Dinas yang dipergunakan untuk
memanggil pejabat satuan kerja perangkat daerah
pemerintah/swasta/perorangan, guna dimintai keterangan mengenai suatu
permasalahan/persoalan.
2. Susunan Surat Panggilan terdiri atas :
a. Kepala Surat Panggilan;
b. Isi Surat Panggilan;
c. Bagian Akhir Surat Panggilan.
Ad. a. Kepala Surat Panggilan terdiri atas :
a. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
b. Nama satuan kerja perangkat daerah pemerintah/swasta/perorangan
yang dipanggil;
c. Nomor, sifat, lampiran dan perihal.
Ad. b. Isi Surat Panggilan terdiri atas :
a. Hari, tanggal, jam, tempat, menghadap kepada, alamat pemanggil;
b. Maksud surat panggilan tersebut.
Ad. c. Bagian Akhir Surat Panggilan terdiri atas :
a. Nama jabatan;
b. Tanda tangan pejabat;
c. Nama, pangkat dan NIP;
d. Stempel jabatan/instansi;
e. Tembusan apabila diperlukan
3. Penandatanganan
a. Surat Panggilan yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota dibuat di
atas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop Naskah Dinas
Bupati/Walikota dengan lambang Negara warna hitam;
b. Surat Panggilan yang ditandatangani oleh pimpinan perangkat daerah
atas nama Bupati/Walikota atau atas wewenang Jabatannya dibuat di
21
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
22
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
3. Penandatanganan
Nota dinas ditandatangani oleh Pimpinan Perangkat Daerah atau pejabat
lainnya dibuat di atas formulir ukuran folio dengan menggunakan kop
Naskah Dinas Perangkat Daerah yang bersangkutan.
J. Pengumuman
1. Pengertian
Pengumuman adalah Naskah Dinas yang berisi pemberitahuan yang bersifat
umum. Pengumuman yang ditandatangani oleh masing-masing pejabat
ditentukan oleh jenis, sifat dan organisasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Susunan Pengumuman terdiri atas :
a. Kepala pengumuman;
b. Isi pengumuman;
c. Bagian akhir pengumuman.
Ad. a. Kepala pengumuman terdiri atas :
a. Tulisan “Pengumuman” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas;
b. Nomor ditempatkan di bawah tulisan “Pengumuman”;
c. Tulisan “Tentang”;
d. Nama judul pengumuman.
Ad. b. Isi pengumuman dirumuskan dalam bentuk uraian.
Ad. c. Bagian Akhir pengumuman terdiri atas :
a. Nama tempat pengumuman dikeluarkan;
b. Tanggal, bulan dan tahun;
c. Nama jabatan yang mengeluarkan;
d. Stempel jabatan/instansi.
3. Penandatanganan
a. Pengumuman yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota dibuat di atas
kertas ukuran folio dengan menggunakan kop Naskah Dinas
Bupati/Walikota dengan lambang Negara warna hitam;
b. Pengumuman yang ditandatangani oleh sekretaris daerah atas nama
Bupati/Walikota atau atas wewenang Jabatannya dibuat di atas kertas
23
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
24
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
25
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
26
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
27
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
a. Gubernur/Wakil Gubernur;
b. Sekretaris Daerah;
c. Kepala Perangkat Daerah dan seterusnya.
O. Berita Acara
1. Pengertian
Berita acara adalah naskah dinas yang berisi pernyataan yang bersifat
pengesahan atau sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-lain
bagi suatu permasalahan baik berupa perencanaan, pelaksanaan maupun
pengendalian kebijakan pimpinan.
2. Susunan berita acara terdiri atas :
a. Kepala berita acara terdiri atas :
- Tulisan “Berita Acara” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas;
- Nomor berita acara;
- Nama berita acara.
b. Isi berita acara, dirumuskan dalam bentuk uraian yang di dalamnya
dicantumkan :
- Tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun;
- Nama, NIP, pangkat/golongan ruang dan alamat;
- Permasalahan pokoknya.
c. Bagian akhir berita terdiri atas :
- Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun.
- Tulisan “Pihak” yang terlibat dalam berita acara;
- Tanda tangan pihak yang terlibat dalam berita cara;
- Nama jelas dan NIP (bila ada) pihak yang terlibat dalam berita acara;
- Stempel jabatan/instansi;
- Tulisan “Dilakukan dihadapan…….. (siapa yang menyaksikan berita
cara tersebut)”
- Tanda tangan yang menyaksikan;
- Tulisan “Demikian berita acara ini dibuat dalam rangkap……
3. Penandatanganan
28
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
29
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
3. Penandatanganan
a. Rekomendasi yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota dibuat di atas
kertas ukuran folio dengan menggunakan kop naskah dinas
Bupati/Walikota dengan lambang negara warna hitam;
b. Rekomendasi yang ditandatangani oleh Pimpinan Perangkat Daerah
atas nama Bupati/Walikota atau atas wewenang Jabatannya dibuat di
atas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop Naskah Dinas
Perangkat Daerah yang bersangkutan;
c. Rekomendasi yang dibuat dan ditandatangani oleh Pimpinan
Perangkat daerah ditentukan oleh jenis, sifat organisasinya menurut
wewenang yang ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Q. Daftar Hadir
1. Pengertian
Daftar hadir adalah naskah dinas yang dipergunakan untuk mencatat
dan mengetahui kehadiran seseorang.
2. Daftar hadir terdiri atas :
a. Daftar hadir yang di dalamnya sudah dicantumkan nama-nama orang
yang akan hadir;
b. Daftar hadir yang di dalamnya belum dicantumkan nam0nam orang
yang akan hadir.
3. Susunan daftar hadir terdiri atas :
a. Kepala daftar hadir terdiri atas :
- Tulisan “Daftar Hadir” ditempatkan di tengah-tengah lembar
naskah dinas;
- Tempat, hari, tanggal, waktu dan acara ditulis di bawah tulisan
daftar hadir disebelah kanan.
b. Isi daftar hadir terdiri atas :
- Kolom nomor urut;
- Kolom nama;
- Nama jabatan/instansi;
- Kolom tanda tangan/paraf;
30
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
- Kolom keterangan;
- Untuk daftar hadir masuk kantor (kerja) dilengkapi dengan kolom
tanggal dalam satu bulan yang terbagi atas kolom paraf masuk
pagi dan siang.
c. Bagian akhir daftar hadir terdiri atas :
- Nama tempat;
- Tanggal, bulan dan tahun;
- Nama jabatan penanggung jawab (pejabat yang bertanggung
jawab atas kegiatan);
- Tanda tangan pejabat penanggung jawab;
- Nama, pangkat dan NIP pejabat penanggung jawab.
4. Penandatanganan
a. Daftar hadir masuk kantor dibuat di atas kertas ukuran folio dengan
menggunakan kop naskah dinas perangkat daerah yang
bersangkutan;
b. Daftar hadir untuk rapat-rapat dibuat di atas kertas ukuran folio,
dengan menggunkan kop naskah dinas perangkat daerah yang
bersangkutan;
c. Daftar hadir ditandatangani oleh pejabat yang beratnggung jawab;
d. Daftar hadir tidak perlu dibubuhi stempel instansi.
R. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
1. Pengertian
Surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan disingkat STTPP adalah
suatu naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan.
2. Susunan STTPP terdiri atas :
a. Kepala STTPP terdiri atas :
- Kode disudut bagian kanan atas;
- Tulisan “Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan”;
- Tulisan “Nomor”;
b. Bagian isi STTPP terdiri atas :
31
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
32
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
33
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
34
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
35
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
3. Penandatanganan
a. Surat pernyataan melaksanakan tugas yang ditandatangani oleh
Bupati/Walikota dibuat di atas kertas ukuran folio dengan
menggunakan kop Naskah Dinas Bupati/Walikota dengan lambang
negara warna hitam;
b. Surat pernyataan melaksanakan tugas ditandatangani oleh Pimpinan
Perangkat Daerah atas nama Bupati/Walikota atau atas wewenang
Jabatannya dibuat di atas kertas ukuran folio dengan menggunakan
kop Naskah Dinas Perangkat Daerah yang bersangkutan.
c. Surat pernyataan melaksanakan tugas yang ditandatangani oleh
Pimpinan Perangkat daerah atas wewenang Jabatannya dibuat di atas
formulir ukuran folio dengan menggunakan kop Naskah Dinas
Perangkat Daerah yang bersangkutan.
V. Surat Tugas
1. Pengertian
Surat tugas adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan penugasan
dari pihak atasan kepada bawahan untuk melakukan tugas atasan
tersebut.
2. Susunan surat tugas terdiri atas :
a. Kepala surat tugas terdiri atas :
- Tulisan “Surat Tugas”;
- Nomor dan tahun.
b. Isi surat tugas terdiri atas :
- Dasar dan pertimbangan penugasan;
- Nama, pangkat/golongan ruang NIP dan jabatan yang diberi tugas;
- Jenis pelaksanaan tugas;
- Waktu pelaksanaan tugas.
c. Bagian akhir surat tugas terdiri atas :
- Nama tempat dikeluarkan;
- Tanggal, bulan dan tahun;
- Nama jabatan;
36
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
37
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
38
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
39
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
40
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Khaidir
41
Praktek Tata Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintahan Daerah
42