Anda di halaman 1dari 22

A.

PENDAHULUAN

Penemuan-penemuan dan efek-efek


kemagnetan:
1) Oersted ( 1770 – 1815 )
Temuannya: Jarum kompas akan
menyimpang apabila didekatkan dengan
kawat yang dialiri arus.

percobaan-oersted.swf
A. PENDAHULUAN
2) Michael Faraday ( 1791 –
1867 )
Temuannya:
a) Akan timbul arus sejenak
dalam rangkaian apabila
arus dalam rangkaian percobaan-faraday1.swf

tersebut di start atau di


putuskan.
b) Akan timbul arus sejenak
dalam rangkaian, apabila
sebuah magnet bergerak
mendekati atau menjauhi
rangkaian tersebut. percobaan-faraday-2.swf
( Temuan ini sebenarnya
juga ditemukan oleh Joseph
Henry).
Maka :
Oersted membuktikan
: Efek kemagnetan
dapat ditimbulkan
oleh muatan listrik
yang bergerak.
Faraday dan Henry
membuktikan : Arus
dapat ditimbulkan
dengan menggerak-
gerakkan magnet.

Dasar pemikirannya:
Elektron yang mengelilingi inti atom ( dan bergerak /
berputar mengelilingi sumbunya) → memperlihatkan efek
kemagnetan.
Dari teori ini Ampere (1820) menyimpulkan: Sifat
kemagnetan materi merupakan akibat sekelumit arus
yang ada dalam tiap atom.
B. KLASIFIKASI BAHAN-BAHAN MAGNET.

Dilihat dari sudut sifat kemagnetan, maka bahan-bahan


dapat dibagi dalam 2 kelas:
1) Bahan Magnetik, adalah bahan yang dapat ditarik
oleh magnet. Juga dinamakan bahan fero-magnetik,
yaitu besi, baja, nikel, kobalt dan paduan-paduannya.
2) Bahan Bukan Magnetik, yaitu bahan yang tidak
memiliki sifat dari bahan fero-magnetik. Bahan bukan
magnetic dibagi dua , yaitu:
a) Bahan para-magnetik, yaitu bahan yang dapat
ditarik dengan lemahnya oleh magnet yang kuat,
misalnya : aluminium, platina, sulfat, tembaga dan
timah.
b) Bahan dia-magnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh
sebuah magnet yang kaut, misalnya: seng, bismuth,
emas dan raksa.
C. TEORI MAGNEKUL
DARI WEBER DAN EWING.

Teori :
• Tiap benda terdiri dari molekul-
molekul yang masing-masing
merupakan magnet, jadi
mempunyai kutub U dan S, dan
dinamakan magnekul-magnekul.
Gb. 1

Baja yang tidak dimagnetan.


Letak magnekulnya sembarangan.
Kutub-kutubnya saling menetralkan.
Batang baja ini tidak mempunyai sifat
kemagnetan dan pada ujung-ujungnya tidak
dibangkitkan kutub-kutub.
Gb. 2

Baja yang dimagnetkan.


Magnekul-magnekulnya cenderung menghadap
kearah yang sama, sedemikian rupa sehingga
kutub-kutub U magnekul ke satu arah dan
kutub-kutub S kearah yang lain.
Pada ujung batang baja terbentuk kutub U dan
S.
Batang baja menjadi magnet.
GARIS-GARIS GAYA MAGNET

garis-gaya-magnet.swf
D. SIFAT MAGNETIK BAHAN.

Terdapat 2 jenis magnet :


1) Magnet alam.
Adalah biji besi ( FeO4 magnetik ) yang
didapat dari tambang. Magnet seperti ini tidak
mempunyai nilai praktis.

2) Magnet buatan.
Dibuat dari besi, nikel atau kobalt. Besi
sebagai bahan mangetik jauh lebih lebih
unggul dari pada kedua logam lainnya.
Magnet buatan dibagi dalam dua jenis:

a) Magnet sementara.
Hanya memiliki kemagnetan yang sementara jika
kawat yang dialiri arus dililitkan pada sebatang besi
lunak, maka besi lunak ini akan menjadi magnet
sementara, selama ada arus yang mengalir pada
kawat .

Gb. 3 magnet sementara.


MAGNET SEMENTARA

magnet-sementara.swf
b) Magnet Permanen.
• Bila sekali dimagnetkan, akan tetap memiliki
kemagnetannya.
• Magnet sementara dibuat dari baja yang pada
umumnya lebih keras dari besi lunak.
• Paduan-paduan yang mengandung baja dan kobalt →
digunakan untuk magnet permanent.
• Bila tidak ada arus, batang baja tidak kehilangan
kemagnetannya.

Gb. 4 magnet permanen


E. GAYA MAGNET
Apabila sebuah benda uji q0 diletakkan pada
titik P didekat magnet permanen, pada
benda uji tersebut tidak ada gaya yang
bekerja ( Gb. 5 )

Gb. 5 benda uji ( q0 )


Jika benda uji tersebut ( q0 ) ditembakkan
melalui titik P dengan kecepatan V, maka
akan didapat gaya yang akan mengarah ke
samping ( F ) pada benda uji tersebut. Dimana
F tegak lurus V dan F akan selalu tegak lurus
V ( Gb. 6 )
F

Gb. 6 q0 ditembakkan melalui titik P.


PENEMBANKAN ELEKTRON
Definisi B :
◦ Jika kita menembakkan sebuah muatan uji positif q0
dengan kecepatan V melalui sebuah titik P, dan jika
sebuah gaya F bekerja pada muatan yang bergerak
tersebut, maka sebuah medan magnet B ada di titik P,
dimana B adalah vector yang memenuhi hubungan
dalam persamaan gaya magnet:

……………….( 1 )

Berdasarkan kaidah tangan kiri :

atau ………( 2 )

Dimana:
F = Gaya Lorentz pada muatan yang bergerak (N)
q0= Jumlah muatan ( C )
V = Kecepatan (m/det)
B = Induksi magnet ( Wb/m2 atau Tesla )
 Besarnya gaya pembelok magnetik F.

………………..( 3 )

Dimana:
Ѳ = Sudut apit antara arah gerak
muatan dan arah induksi magnetik.
KESIMPULAN:

Suatu penghantar yang


berarus listrik akan
mengalami suatu gaya
apabila diletakkan dalam
suatu medan magnetik→
Gaya itu disebut gaya
Lorentz.
GAYA LORENZT

gaya-lorentz.swf
Contoh Soal:
Sebuah electron bergerak dalam suatu medan magnet
homogen sebesar 0,2 T. Arah gerak electron membuat sudut
600 terhadap medan magnetic. Berapa besar kecepatan gerak
electron, bila electron mendapat gaya sebesar ?
(muatan gerak lurus electron = )
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai