Oleh: Syahril
Universitas Negeri Padang
Abstract
Conflict is a disagreement that occurred within individual between individual,
individual intrapersonal,
interpersonal, between group, between organization, or inter organization.
organization Many factors
cause conflicts such as, disagreements,
disagreements misunderstandings, differences in the role (superiors
and subordinates), and ambition for power. The impact of conflict within the organization
can be positive and negative.
negative Therefore, every leader must be able to manage properly the
conflicts. In general there are five strategies can be used to conflict in the an organization
avoidance themselves, competition,
competition adjust, compromise and calaboration.
orang, kelompok-kelompok
kelompok atau organisasi-
organisasi konflik tujuan (2) konflik
ik peranan (3) konflik nilai
organisasi, yang disebabkan oleh adanya berbagai dan (4) konflik kebijakan.
macam perkembangan dan perubahan dalam Selanjutnya Soetopo (2003) membedakan
bidang manajemen, serta tenimbulnya perbedaan konflik menjadi tiga, dilihat dari segi instasional,
pendapat, keyakinan dan ide. Dalam pada itu, yaitu ; (1) konflik peranan dalam institusi dengan
ketika inidividu bekerja sama satu sama lain dalam kebutuhan pribadi ; (2) konflik peranan dengan
rangka mewujudkan tujuannya maka wajar peranan, dan (3) konflik pribadi dengan pribadi.
seandainya dalam waktu yang cukup lama terjadi Robbin (2001) membedakan jenis-jenis
jenis konflik
perbedaan-perbedaan
perbedaan pendapat di antara mereka.
merek yang terjadi dalam organisasi menjadi enam
Ibarat piring, banyak yang pecah atau retak, hanya macam, yaitu ; (1) konflik dalam diri seseorang, (2)
karena bersentuhan dengan piring lainnya. konflik antar individu (3) konflik antaranggota
Pandangan hubungan manusiawi menyatakan kelompok ; (4) konflik antar
anta kelompok; (5) konflik
bahwa konflik adalah sesuatu yang lumrah dan intra organisasi (6) konflik antar organisasi.
alami dalam setiap organisasi dan keberadaannya
tidak dapat dihindari. Konflik
flik tidak harus bersifat PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK
buruk, akan tetapi memiliki potensi kekuatan yang Banyak faktor yang dapat menyebabkan
positif di dalam menentukan kinerja kelompok. terjadinya konflik dalam organisasi, diantaranya
Oleh karena itu setiap orang dalam oragnisasi adalah :
dituntut untuk bersifat hati-hati
hati dan memperhatikan 1. Perbedaan pendapat. Konflik dapat terjadi
konflik agar dapat dimanfaatkan dengan deng tepat karena perbedaan an pendapat dan masing-
masing
untuk meningkatkan kinerja organisasi. masing pihak merasa peluing benar. Jika
perbedaan pendapat ini meruncing dan
JENIS-JENIS KONFLIK mencuat kepermukaan, maka akan dapat
Konflik atau pertentangan dapat terjadi menimbulkan ketegangan.
antara individu dengan individu, individu dengan 2. Salah paham. Konflik dapat terjadi karena
dengan kelompok, atau kelompok dengan salah paham (misunderstanding), misalnya
kelompok. Konflik dapat terjadi di antara pihak tindakan seseorang mungkin tujuannya baik,
yang mempunyai tujuan sama karena salah satu tetapi dianggap merugikan oleh pihak lain.
pihak atau kedua belah pihak merasa dirugikan. Kesalahpahaman ini akan menimbulkan rasa
Individu dan kelompok dalam organisasi kurang nyaman, kurang simpati dan
mengembangkan keahlian dan pandangan yang kebencian.
berbeda tentang pekerjaan, tugas dengan yang lain, 3. Salah satu atau kedua pihak merasa
yang dalam interaksinya dapat menimbulkan dirugikan. Konflik dapat terjadi karena
konflik. tindakan salah satu pihak mungkin dianggap
Beberapa penulis telah mengidentifikasi merugikan yang lain atau masing-masing
masing
jenis-jenis
jenis konflik yang dihadapi oleh setiap pihak merasa dirugikan. Pihak yang
individu dalam organisasi. Mulyasa (2005) dirugikan merasa kesal, kurang nyaman,
mengemukakan
kakan di sekolah, konflik dapat terjadi kurang simpati atau benci. Perasaan- Perasaan
dalam semua tingkatan, baik intrapersonal, perasaan ini dapat menimbulkan konflik
interpersonal, intragroup, intergroup, yang mengakibatkan kerugian baik secara
intraorganisasi, maupun interorganisasi. Handoko materi, moral maupun sosial.
(1997) membedakan ada lima jenis konflik dalam 4. Terlalu sensitif. Konflik dapat terjadi karena
kehidupan organisasi yaitu ; (1) konflik
konfl dalam diri terlalu sensitif, mungkin tindakan seseorang
individ, (2) konflik antar individu dalam organisasi adalah wajar, akan tetapi karena pihak lain
(3) konflik individu dan kelompok (4) konflik antar terlalu sensitif maka dianggap akan
kelompok dalam organisasi yang sama, dan (5) merugikan dan menimbulkan konflik,
konflik antarorganisasi. Timpe (2002) walaupun secara etika tindakan ini tidak
membedakan empat jenis konflik menurut termasuk perbuatan yang salah.
keterlibatan pihak
hak di dalam konflik, yaitu (1) 5. Adanya tindakan yang bertentangan dengan
konflik intra individu (2) konflik antar individu (3) hati nurani, ketidak pastian mengenai
konflik antar kelompok, dan (4) konflik organisasi. kebutuhan yang harus dipenuhi, konflik
Dilihat dari segi materinya, Wahjosumijo (1994) peran, konflik kepribadian dan konflik tugas
membedakan konflik menjadi empat yaitu ; (1) di luar kemampuannya.
100
6. Perbedaan peranan (atasan dengan bawahan), wajar agar tidak diketahui oleh teman-
teman
kepribadian dan kebutuhan (konflik vertikan) temannya.
7. Mendapat tekanan dari kelompok atau
individu yang bersangkutan telah melanggar TAHAP-TAHAP
TAHAP TERJADINYA KONFLIK
norma-norma
norma kelompok sehingga dimusuhi Kehadiran konflik biasanya diawali dengan
atau dikucilkan oleh kelompoknya. munculnya bibit konflik, sehingga para pemimpin
8. Karena ambisi untuk berkuasa dan kadang-
kadang baik formal maupun informal bertanggungjawab
kadang ambisinya tersebut tidak sesuai untuk mengidentifikasi sumber dan tipe bibit-bibit
bibit
dengan kondisi yang ada. konflik secara dini, menganalisis akibat yang
9. Tidak jelasnya batasan pekerjaan dan mungkin ditimbulkan dan mengidentifikasi
wewenang, saling ketergantungan dalam kekuatan dan kelemahannya untuk menentukan
melaksanakan tugas, hambatan dalam langkah prefentif secara tepat.
komunikasi dan sebagainya. 1. Tahap potensial, yaitu munculnya perbedaan
Konflik akan berkembang di sekolah jika di antara individu, organisasi,, dan
tidak cepat ditanggulangi, serta mendorong para lingkungan yang merupakan potensi
tenaga kependidikan untuk menentukan sikap dan terjadinya konflik.
tindakan, apabila konflik benar-benar
benar muncul ke 2. Konflik terasakan, yaitu kondisi ketika
permukaan secara terbuka, dan jika tidak dapat perbedaan yang muncul dirasakan oleh
ditanggulangi maka akan menjadinjadi kenyataan, yang individu, dan mereka mulai memikirkanya.
di wujudkan dalam pernyataan, tingkah laku, dan 3. Pertentangan, yaitu kondisi ketika koflik
reaksi di antara pihak yang bertentangan. berkembang menjadi perbedaan pendapat
Mengetahui adanya konflik sedini mungkin dapat individu atau kelompok yang saling
dilakukan dengan memperhatikan hubungan- hubungan bertentangan.
hubungan yang ada, karena pada umumnya 4. Konflik terbuka, yaitu tahapan ketika
hubungan yang tidakk normal merupakan gejala pertentangan berkembang menjadi
konflik, misalnya ketegangan, kekakuan, permusuhan secara terbuka.
ketakutan, kekalutan, dan saling fitnah. Meskipun 5. Akibat konflik, yaitu tahapan ketika konflik
demikian, tidak semua konflik dapat diketahui menimbulkan dampak terhadap kehidupan
gejala-gejalanya,
gejalanya, utuk mengetahuinya pimpinan dan kinerja organisasi. Jika konflik terkelola
harus aktif melakukan berbagai tindakan. dengan baik, maka akan menimbulkan
Tindakan
kan yang dapat dilakukan kepala sekolah keuntungan, seperti saling tukar pikiran, ide,
untuk mengetahui adanya konflik secara dini dan menimbulkan kreativitas. Tetapi jika
adalah menciptakan komunikasi timbal balik, tidak terkelola dengan baik,
b dan melampaui
menggunakan jasa pihak ketiga, dan menggunakan batas, maka akan menimbulkan kerugian,
jasa pengawas informal. seperti saling permusuhan.
1. Menciptakan komunikasi timbal balik.
DAMPAK KONFLIK
Komunikasi timbal balik akan mendorong
Konflik di sekolah dapat menimbulkan
tenaga kependidikan aktif mengemukakan
dampak positif maupun negatif, serta dapat
pendapat, sehingga dapat diperoleh
mendorong inovasi, kreativitas dan adaptasi.
kemungkinan petunjuk adanya konflik.
Sekolah yang tidak berkembang bisa jadi
2. Menggunakan jasa pihak ketiga. Pada
disebabkan oleh kepala sekolah yang terlalu mudah
umumnya pihak yang sedang terlibat konflik
merasa puas dengan prestasi yang telah dicapai,
akan terbuka kepada pihak ketiga yang
sehingga kurang peka terhadap perubahan
netral,
ral, sehingga untuk mengetahui adanya
lingkungan, dan tidak ada perbedaan pendapat
konflik sedini mungkin perlu bantuan pihak
maupun gagasan baru. Meskipun konflik sering
yang netral.
bermanfaat bagi kemajuan
emajuan sekolah, tetapi dapat
3. Menggunakan jasa pengawas informal.
menurunkan kinerja, menimbulkan ketidakpuasan,
Pengawas informal merupakan orang yang
meningkatkan ketegangan, dan stres.
ditempatkan secara rahasia yang bertugas
Konflik dapat berakibat positif atau
sebagai intel yang harus melaporkan setiap
menguntungkan dan negatif atau merugikan.
kejadian. Untuk mencapai keberhasilan,
1. Akibat positif atau menguntungkan.
pengawas informal harus bertindak secara
a. Menimbulakan kemampuan introspeksi
diri. Konflik dapat dirasakan oleh pihak
101
(2) (5)
Kompetisi Kolaborasi
(4)
Kompromi
(1) (3)
Penghindaran Diri Penyesuaian Diri
R ---------------------KERJASAMA---------------------T
---------------------
104
diperlukan. Namun pendekatan ini dapat dari struktur organisasi sekolah yang kurang
membuat orang lain frustasi karena jawaban baik.
penyelesaian konflikk sangat lambat, dan Terdapat dua hal penting yang perlu
menimbulkan rasa kecewa sehingga konflik diperhatikan kepala sekolah dalam menerapkan
bisa meledak. manajemen konflik di sekolah. Pertama, jika
5. Mengadakan kompromi (compromosing).
( kepala sekolah yakin bahwa konflik yang terjadi
Pendekatan ini memiliki keseimbangan yang belum mencapai titik kritis, maka sebaiknya
sedang dalam memperhatikan diri sendiri dilakukan pencegahan untuk menghindari dampak
dan orang lain, sebagai jalan tengah. Dalam negatif. Kedua,, jika kepala sekolah belum yakin
pendekatan ini setiap orang memilki sesuatu dengan konflik yang terjadi dan memerlukan
unutk diberikan dan menerima sesuatu, pengalaman untuk memastikannya, maka
kompromi akan menjadi salah jika salah satu sebaiknya berkonsultasi dengan pihak-pihak
pihak
pihak salah, tetapi akanmenjadi kuat jika tertentu atau ahli.
kedua sisi benar. Pendekatan ini paling
efektif jika pendekatan lai gagal, dan dua PENUTUP
pihak mencari penyelesaian
lesaian jalan tengah.
Konflik merupakan pertentangan atau
Pendekatan ini bisa menjadi pemecah
ketidakharmonisan
nisan dalam organisasi yang dapat
perbedaan, sehingga kompromi hampir
terjadi pada semua tingkatan, baik intrapersonal,
selalu dijadikan sarana oleh semua pihak
interpersonal, intragroup, intergroup,
yang berselisih untuk memberikan jalan
intraorganisasi, maupun interorganisasi. Konflik
keluar atau pemecahan masalah.
pada semua tingkatan tersebut disebabkan oleh
Sehubungan dengan pendekatan
banyak faktor seperti, perbedaan pendapat,
penda salah
manajemen konflik di atas, sedikitnya terdapat
paham, salah satu atau kedua pihak merasa
empat strategi untuk menyelesaikan konflik yang
dirugikan, terlalu sensitif, adanya tindakan yang
efektif di sekolah yaitu menggunakan konfrontasi,
bertentangan dengan hati nurani, perbedaan
menggunakan gaya tertentu, memperbaiki praktek-
praktek
peranan (atasan dengan bawahan), ambisi untuk
praktek organisasi serta mengadakan perubahan
berkuasa, batasan pekerjaan dan wewenang yang
peran dan struktur organisasi.
tidak jelas, saling ng ketergantungan dalam
1. Konfrontasi
ontasi digunakan untuk mencapai
melaksanakan tugas, hambatan dalam komunikasi
penyelesaian yang menguntungkan kedua
dan sebagainya. Terjadinya konflik dalam
belah pihak yang terlibat dalam konflik (win-
(win
organisasi melalui tahapan-tahapan
tahapan potensial,
win). Melalui teknik ini konflik didiskusikan
terasakan, pertentangan dan konflik terbuka, yaitu
untuk mencari jalan keluar melalui negosiasi
tahapan ketika pertentangan berekembang menjadi
dengan bantuan pihak ketiga atau keputusan
permusuhan secara terbuka.
integratif.
Akibat konflik dapat berdampak positif dan
2. Gaya penyelesaian tertentu diterapkan secara
negatif terhadap organisasi. Oleh karena itu setiap
alamiah, sehingga penyelesaian konflik
individu dalam organisasi tertutama pimpinan
dibiarkan secara wajar mengikuti lima
harus dapat menyikapi konflik yang terjadi dengan
kecenderungan di atas.
tepat. Secara umum terdapat lima strategi
strate dalam
3. Perbaikan praktik organisasi dilakukan jika
penyelasaian konflik yaitu penghindaran diri,
hasil evaluasi menunjukan bahwa konflik
kompetisi, menyesuaikan diri, kompromi dan
terjadi karena praktik
raktik organisasi sekolah
kalaborasi.
yang kurang tepat. Sehubungan dengan itu,
dilakukan langkah-langkah
langkah perbaikan visi,
DAFTAR PUSTAKA
misi, tujuan sekolah, klarifikasi peran dan
fungsi setiap tenaga kependidikan, Handoko, T. Hani. (1997). Manajemen Personalia
penyempurnaan kebijakan, rotasi tenaga Manusia Yogyakarta:
dan Sumber Daya Manusia.
kependidikan nonguru, dan mengadakan
m Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.
pelatihan untuk meningkatkan
profesionalisme. Kartono, K. (1998). Teori kepribadian.
kepribadian Bandung :
4. perubahan struktur organisasi sekolah Alumni.
dikakukan jika hasil evaluasi menunjukan
bahwa konflik yang terjadi merupakan akibat
105
106