Anda di halaman 1dari 8

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan

Volume XII No.2 November 2012

Pengelolaan Konflik di Sekolah

Oleh: Syahril
Universitas Negeri Padang

Abstract
Conflict is a disagreement that occurred within individual between individual,
individual intrapersonal,
interpersonal, between group, between organization, or inter organization.
organization Many factors
cause conflicts such as, disagreements,
disagreements misunderstandings, differences in the role (superiors
and subordinates), and ambition for power. The impact of conflict within the organization
can be positive and negative.
negative Therefore, every leader must be able to manage properly the
conflicts. In general there are five strategies can be used to conflict in the an organization
avoidance themselves, competition,
competition adjust, compromise and calaboration.

Kata kunci : Conflict, differences,


differences organization.

PENDAHULUAN berkembang dan inovasi-inovasi


inovasi yang terjadi
terutama di sekolah.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi Masalahnya bagaimana kepala sekolah dapat
dan informasi mendorong perubahan kebutuhan menciptakan suasana yang harmonis,
harmonis agar tidak
dan menimbulkan berbagai macam tantangan yang terjadi konflik yang berdampak negatif pada
semakin komplek. Kondisi tersebut membawa personel-personel
personel yang ada di sekolah terutama
dampak yang cukup besar terhadap manajemen pada tenaga-tenaga
tenaga kependidikan. Lebih dari itu,
pendidikan terutama di sekolah. Banyaknya
Banyakn tugas bagaimana kepala sekolah bersama tenaga
manajemen pendidikan akan menjadi beban berat kependidikan lainnya dapat mengendalikan konflik
bagi para pemimpin pendidikan terutama kepala dan memanfaatkannyaannya untuk kemajuan sekolah.
sekolah. Dalam mendorong dan mengujudkan visi, Untuk itu kepala sekolah harus menunjukkan dan
misi dan melakukan inovasi-inovasi
inovasi di sekolah, menampilkan prilaku yang baik seperti berwibawa,
kepala sekolah akan dihadapkan kepada berbagai jujur, transparan dan memperlakukan personel
macam masalah, termasuk konflik yang timbul lainnya secara adil dan arif. Ini adalah modal yang
sebagai akibat dari banyaknya permasalahan dan baik untuk menjalin komunikasi yang ya harmonis
perubahan di masyarakat dan di sekolah. Semakin dengan para personil sekolah lainnya, menciptakan
maju dan berkembang suatu sekolah, maka rasa saling percaya mempercayai, membudayakan
semakin banyak pulalah masalah dan konflik yang rasa malu serta membudayakan kerja berbasis
harus diatasi. kreatifitas dan spiritual.
Lingkungan sekolah dapat dipandangdip Terdapat berbagai pandangan para ahli
sebagai sebuah keluarga yang keharmonisannya tentang konlik seperti para ahli manajemen manaje
akan tercipta jika pada para anggota keluarga tradisional menyatakan bahwa konflik merupakan
tersebut tidak ada konflik. Namun demikian, sesuatu yang berbahaya dan harus diatasi, namun
konflik merupakan sesuatu yang tidak mungkin demikian konflik merupakan suatu yang alamiah
dapat dihindari dalam kehidupan. Bahkan dan tidak mungkin dapat dihindari, akan tetapi
sepanjang kehidupan, manusia senantiasa dalam batas-batas
batas tertentu bernilai positif kalau
dihadapkan dan bergelimang dengan konflik. dikolola dengan hati-hati.
hati. Konflik berarti saling
Perubahan atau inovasi baru di sekolah seperti berbenturan, bertabrakan, ketidakserasian,
implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS), pertentangan atau perkelahian (Kartono, 1998).
pengembangan dewan pendidikan dan komite Konflik dapat dilihat sebagai hasil disfungsi dari
sekolah , pengembangan kurikulum tingkat satuan buruknya komunikasi, kurangnya keterbukaan dan
pendidikan (KTSP) sangat angat rentan terhadap kepercayaan diantara para anggota anggo organisasi
timbulnya konflik, apalagi tidak disertai dengan (Timpe, 2002). Konflik, dapat dikatakan sebagai
pemahaman yang memadai terhadap ide-ide
ide yang suatu oposisi atau pertentangan pendapat orang-orang
99

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

orang, kelompok-kelompok
kelompok atau organisasi-
organisasi konflik tujuan (2) konflik
ik peranan (3) konflik nilai
organisasi, yang disebabkan oleh adanya berbagai dan (4) konflik kebijakan.
macam perkembangan dan perubahan dalam Selanjutnya Soetopo (2003) membedakan
bidang manajemen, serta tenimbulnya perbedaan konflik menjadi tiga, dilihat dari segi instasional,
pendapat, keyakinan dan ide. Dalam pada itu, yaitu ; (1) konflik peranan dalam institusi dengan
ketika inidividu bekerja sama satu sama lain dalam kebutuhan pribadi ; (2) konflik peranan dengan
rangka mewujudkan tujuannya maka wajar peranan, dan (3) konflik pribadi dengan pribadi.
seandainya dalam waktu yang cukup lama terjadi Robbin (2001) membedakan jenis-jenis
jenis konflik
perbedaan-perbedaan
perbedaan pendapat di antara mereka.
merek yang terjadi dalam organisasi menjadi enam
Ibarat piring, banyak yang pecah atau retak, hanya macam, yaitu ; (1) konflik dalam diri seseorang, (2)
karena bersentuhan dengan piring lainnya. konflik antar individu (3) konflik antaranggota
Pandangan hubungan manusiawi menyatakan kelompok ; (4) konflik antar
anta kelompok; (5) konflik
bahwa konflik adalah sesuatu yang lumrah dan intra organisasi (6) konflik antar organisasi.
alami dalam setiap organisasi dan keberadaannya
tidak dapat dihindari. Konflik
flik tidak harus bersifat PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK
buruk, akan tetapi memiliki potensi kekuatan yang Banyak faktor yang dapat menyebabkan
positif di dalam menentukan kinerja kelompok. terjadinya konflik dalam organisasi, diantaranya
Oleh karena itu setiap orang dalam oragnisasi adalah :
dituntut untuk bersifat hati-hati
hati dan memperhatikan 1. Perbedaan pendapat. Konflik dapat terjadi
konflik agar dapat dimanfaatkan dengan deng tepat karena perbedaan an pendapat dan masing-
masing
untuk meningkatkan kinerja organisasi. masing pihak merasa peluing benar. Jika
perbedaan pendapat ini meruncing dan
JENIS-JENIS KONFLIK mencuat kepermukaan, maka akan dapat
Konflik atau pertentangan dapat terjadi menimbulkan ketegangan.
antara individu dengan individu, individu dengan 2. Salah paham. Konflik dapat terjadi karena
dengan kelompok, atau kelompok dengan salah paham (misunderstanding), misalnya
kelompok. Konflik dapat terjadi di antara pihak tindakan seseorang mungkin tujuannya baik,
yang mempunyai tujuan sama karena salah satu tetapi dianggap merugikan oleh pihak lain.
pihak atau kedua belah pihak merasa dirugikan. Kesalahpahaman ini akan menimbulkan rasa
Individu dan kelompok dalam organisasi kurang nyaman, kurang simpati dan
mengembangkan keahlian dan pandangan yang kebencian.
berbeda tentang pekerjaan, tugas dengan yang lain, 3. Salah satu atau kedua pihak merasa
yang dalam interaksinya dapat menimbulkan dirugikan. Konflik dapat terjadi karena
konflik. tindakan salah satu pihak mungkin dianggap
Beberapa penulis telah mengidentifikasi merugikan yang lain atau masing-masing
masing
jenis-jenis
jenis konflik yang dihadapi oleh setiap pihak merasa dirugikan. Pihak yang
individu dalam organisasi. Mulyasa (2005) dirugikan merasa kesal, kurang nyaman,
mengemukakan
kakan di sekolah, konflik dapat terjadi kurang simpati atau benci. Perasaan- Perasaan
dalam semua tingkatan, baik intrapersonal, perasaan ini dapat menimbulkan konflik
interpersonal, intragroup, intergroup, yang mengakibatkan kerugian baik secara
intraorganisasi, maupun interorganisasi. Handoko materi, moral maupun sosial.
(1997) membedakan ada lima jenis konflik dalam 4. Terlalu sensitif. Konflik dapat terjadi karena
kehidupan organisasi yaitu ; (1) konflik
konfl dalam diri terlalu sensitif, mungkin tindakan seseorang
individ, (2) konflik antar individu dalam organisasi adalah wajar, akan tetapi karena pihak lain
(3) konflik individu dan kelompok (4) konflik antar terlalu sensitif maka dianggap akan
kelompok dalam organisasi yang sama, dan (5) merugikan dan menimbulkan konflik,
konflik antarorganisasi. Timpe (2002) walaupun secara etika tindakan ini tidak
membedakan empat jenis konflik menurut termasuk perbuatan yang salah.
keterlibatan pihak
hak di dalam konflik, yaitu (1) 5. Adanya tindakan yang bertentangan dengan
konflik intra individu (2) konflik antar individu (3) hati nurani, ketidak pastian mengenai
konflik antar kelompok, dan (4) konflik organisasi. kebutuhan yang harus dipenuhi, konflik
Dilihat dari segi materinya, Wahjosumijo (1994) peran, konflik kepribadian dan konflik tugas
membedakan konflik menjadi empat yaitu ; (1) di luar kemampuannya.

100

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

6. Perbedaan peranan (atasan dengan bawahan), wajar agar tidak diketahui oleh teman-
teman
kepribadian dan kebutuhan (konflik vertikan) temannya.
7. Mendapat tekanan dari kelompok atau
individu yang bersangkutan telah melanggar TAHAP-TAHAP
TAHAP TERJADINYA KONFLIK
norma-norma
norma kelompok sehingga dimusuhi Kehadiran konflik biasanya diawali dengan
atau dikucilkan oleh kelompoknya. munculnya bibit konflik, sehingga para pemimpin
8. Karena ambisi untuk berkuasa dan kadang-
kadang baik formal maupun informal bertanggungjawab
kadang ambisinya tersebut tidak sesuai untuk mengidentifikasi sumber dan tipe bibit-bibit
bibit
dengan kondisi yang ada. konflik secara dini, menganalisis akibat yang
9. Tidak jelasnya batasan pekerjaan dan mungkin ditimbulkan dan mengidentifikasi
wewenang, saling ketergantungan dalam kekuatan dan kelemahannya untuk menentukan
melaksanakan tugas, hambatan dalam langkah prefentif secara tepat.
komunikasi dan sebagainya. 1. Tahap potensial, yaitu munculnya perbedaan
Konflik akan berkembang di sekolah jika di antara individu, organisasi,, dan
tidak cepat ditanggulangi, serta mendorong para lingkungan yang merupakan potensi
tenaga kependidikan untuk menentukan sikap dan terjadinya konflik.
tindakan, apabila konflik benar-benar
benar muncul ke 2. Konflik terasakan, yaitu kondisi ketika
permukaan secara terbuka, dan jika tidak dapat perbedaan yang muncul dirasakan oleh
ditanggulangi maka akan menjadinjadi kenyataan, yang individu, dan mereka mulai memikirkanya.
di wujudkan dalam pernyataan, tingkah laku, dan 3. Pertentangan, yaitu kondisi ketika koflik
reaksi di antara pihak yang bertentangan. berkembang menjadi perbedaan pendapat
Mengetahui adanya konflik sedini mungkin dapat individu atau kelompok yang saling
dilakukan dengan memperhatikan hubungan- hubungan bertentangan.
hubungan yang ada, karena pada umumnya 4. Konflik terbuka, yaitu tahapan ketika
hubungan yang tidakk normal merupakan gejala pertentangan berkembang menjadi
konflik, misalnya ketegangan, kekakuan, permusuhan secara terbuka.
ketakutan, kekalutan, dan saling fitnah. Meskipun 5. Akibat konflik, yaitu tahapan ketika konflik
demikian, tidak semua konflik dapat diketahui menimbulkan dampak terhadap kehidupan
gejala-gejalanya,
gejalanya, utuk mengetahuinya pimpinan dan kinerja organisasi. Jika konflik terkelola
harus aktif melakukan berbagai tindakan. dengan baik, maka akan menimbulkan
Tindakan
kan yang dapat dilakukan kepala sekolah keuntungan, seperti saling tukar pikiran, ide,
untuk mengetahui adanya konflik secara dini dan menimbulkan kreativitas. Tetapi jika
adalah menciptakan komunikasi timbal balik, tidak terkelola dengan baik,
b dan melampaui
menggunakan jasa pihak ketiga, dan menggunakan batas, maka akan menimbulkan kerugian,
jasa pengawas informal. seperti saling permusuhan.
1. Menciptakan komunikasi timbal balik.
DAMPAK KONFLIK
Komunikasi timbal balik akan mendorong
Konflik di sekolah dapat menimbulkan
tenaga kependidikan aktif mengemukakan
dampak positif maupun negatif, serta dapat
pendapat, sehingga dapat diperoleh
mendorong inovasi, kreativitas dan adaptasi.
kemungkinan petunjuk adanya konflik.
Sekolah yang tidak berkembang bisa jadi
2. Menggunakan jasa pihak ketiga. Pada
disebabkan oleh kepala sekolah yang terlalu mudah
umumnya pihak yang sedang terlibat konflik
merasa puas dengan prestasi yang telah dicapai,
akan terbuka kepada pihak ketiga yang
sehingga kurang peka terhadap perubahan
netral,
ral, sehingga untuk mengetahui adanya
lingkungan, dan tidak ada perbedaan pendapat
konflik sedini mungkin perlu bantuan pihak
maupun gagasan baru. Meskipun konflik sering
yang netral.
bermanfaat bagi kemajuan
emajuan sekolah, tetapi dapat
3. Menggunakan jasa pengawas informal.
menurunkan kinerja, menimbulkan ketidakpuasan,
Pengawas informal merupakan orang yang
meningkatkan ketegangan, dan stres.
ditempatkan secara rahasia yang bertugas
Konflik dapat berakibat positif atau
sebagai intel yang harus melaporkan setiap
menguntungkan dan negatif atau merugikan.
kejadian. Untuk mencapai keberhasilan,
1. Akibat positif atau menguntungkan.
pengawas informal harus bertindak secara
a. Menimbulakan kemampuan introspeksi
diri. Konflik dapat dirasakan oleh pihak
101

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

lain, dan mereka dapat mengambil e. Frustasi. Konflik dapat memacu


keuntungan sehingga mampu melakukan berbagai pihak yang telibat untuk lebih
introspeksi diri, karena mengetahui berprestasi, tetapi jika konflik
konfli tersebut
sebab-sebab
sebab terjadinya konflik. sudah pada tingkat yang cukup prah dan
b. Meningkatkan kinerja. Konflik bisa diantara pihak-pihak
pihak yang terlibat ada
menjadi
adi cambuk sehingga menyebabkan yang lemah mentalnya bisa
peningkatan kinerja. Konflik dapat menimbulkan frustasi.
mendorong individu unutuk menunjukkan Di sekolah pun, konflik dapat berdampak
kepada orang lain bahwa dia mampu positif dan negatif. Positifnya antara lain (a)
meningkatkan kinerja dan mencapai memungkinkan ketidakpuasan yang tersembunyi
sukses. muncul ke permukaan, sehingga sekolah sebagai
c. Pendekatan yang lebih baik. Konflik bisa suatu organiasi dapat melakukan penyesuaian ; (b)
menimbulkan kejutan (surprise) karena mendinamiskan suatu organisasi sekolah, sehingga
kehadirannya sering tidak diduga, tidak berjalan rutin dan statis. Negatifnya antara
sehingga setiap orang berusaha agar lebih lain (a) menciptakan suasana tidak nyaman dan
hati-hati
hati dalam berinteraksi, dan tidak
idak kondusif sehingga menghambat komunikasi
menyebabkan hubungan yang lebih baik. dan bahkan menimbulkan ketegangan ; (b)
d. Mengembangkan alternatif yang y lebih menimbulakn perpecahan dalam sekolah yang
baik. Konflik bisa menimbulkan hal-halhal dapat mengganggu perhatian guru dan tenaga
yang merugikan pihak tertentu jika terjadi kependidikan terhadap program sekolah.
antara atasan dan bawahan, misalnya Mengingat konflik tidak dapat dihindari,
tidak memberikan suatu jabatan atau maka pendekatan
endekatan yang baik untuk diterapkan
memberi hukuman yang berlebihan. kepala sekolah adalah mencoba memanfaatkan
Kondisi ini sering menjadi tantangan konflik sedemikian rupa, sehingga dapat dengan
untuk mengembangkan solusiso yang lebih tpat dan efektif unutk mencapai tujuan yang
baik. diinginkan. Kepala sekolah sebagai pimpinan
2. Akibat negatif atau merugikan.
merugikan tertinggi di sekolah harus mampu mengelola mengelol
a. Subjektif dan emosional. Pada konflik dengan baik sehingga memberikan manfaat
umumnya pandangan pihak yang positif dan terhindar dari akibat yang negatif.
sedang konflik satu sama lain sudah Kepala sekolah seharusnya tidak mengelak
tidak objektif dan bersifat emosional. terhadap adanya konflik, tetapi mengelolanya agar
b. Apriori. Jika konflik sudah meningkat dapat mendorong sekolah menjadi dinamis dan
bukan hanya subjektiv
subjektivitas dan konflik tidak menghambatt program sekolah.
emosional yang muncul tetapi dapat
menyebabkan apriori, sehingga PENYELESAIAN KONFLIK
pendapat pihak lain selalu dianggap Konflik akan terjadi di sekolah sejalan
salah dan dirinya selalu merasa benar. dengan meningkatnya kompleksitas kehidupan dan
c. Saling menjatuhkan. Konflik yang tuntutan pekerjaan, sehingga kepala sekolah harus
berkelanjutan bisa mengakibatkan mampu mengendalikannya, karena dapat
saling benci, yang memuncak dan menurunkan prestasi dan kinerja. Kemampuan
Kemampua
mendorong
ong individu untuk melakukan mengendalikan konflik yang terjadi di sekolah
tindakan kurang terpuji untuk menuntut keterampilan manajemen tertentu, yang
menjatuhakn lawan, misalnya di sebut manajemen konflik.
memfitnah, menghambat, dan mengadu. Manajemen konflik sedikitnya memiliki tiga
d. Stres. Konflik yang berkepanjangan, tahapan sebagai berikut. pertama , perencanaan
tidak saja dapat menurunkan kinerja, analisis konflik. Tahap ini merupakan tahap taha
tetapi bisa menimbulkan stres. Stres identifikasi masalah yang terjadi, untuk
terjadi karena konfl
konflik yang menentukan sumber penyebab dan pihak-pihak
pihak
berkepanjangan menimbulkan yang terlibat. Konflik yang sudah dalam tahap
ketidakseimbangan fisik dan psikis, terbuka mudah diketahui, tetapi jika masih dalam
sebagai bentuk reaksi terhadap tekanan tahap potensi memerlukan stimulus agar terbuka
yang intensitasnya sudah terlalu tinggi. dan dapat dikenali. Kedua,, penilaian
p konflik. Tahap
ini dilakukan untuk mengetahui kondisi konflik dan
pemecahannya. Apakah konflik sudah mendekati
102

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

titik rawan dan perlu diredam agar tidak mencapai perubahan-perubahan


perubahan yang dikehendaki.
menimbulkan dampak negatif, apakah masih pada Pendekatan penanganan konflik perlu
titik kritis yang dapat menimbulkan dampak positif,
positi dikembangkan dengan mempertimbangkan
atau baru dalam tahap tersembunyi, sehingga perlu keuntungan berbagai hal, seperti sifat anggota yang
diberi stimulus agar mendekati titik kritis dan dihadapi, situasi dan kondisi secara keseluruhan.
memberi dampak positif. Ketiga,Ketiga pemecahan Dalam hal ini perlu dipertimbangkan bagaimana
konflik. Tahap ini merupakan tindakan untuk dampak konflik terhadap individu, baik yang
memecahkan konflik, termasuk memberi stimulus terkait maupun tidak terkait maupun tidak terkait
jika masih dalam tahap tersembunyi dan perlu dengan organisasi. Demikian halnya waktuw yang
dibuka. tersedia unutk mengelola konflik tersebut dan
Kepala sekolah dapat menjadi pihak utama derajat kekuatan yang dimiliki
liki secara keseluruhan.
dalam konflik-konflik
konflik yang terjadi di sekolah, Thomas (1989) mengembangkan lima
yakni, melibatkan diri secara aktif dalam situasi kecenderungan proses alamiah dalam penyelesaian
konflik yang berkembang, pada kasus apapun konflik, yaitu penghindaran diri, komopetisi,
kepala sekolah harus menjadi seorang partisipan
partisip penyesuaian diri, kompromi, dan kolaborasi.
yang terampil dalam dinamika konflik, sehingga Kecenderungan tersebut bukan satu-satunya
s
dapat meningkatkan prestasi seluruh tenaga pendekatan atau cara untuk menyelesaikan, dan
kependidikan di sekolah. Meskipun konflik sudah mengelola konflik. Jika konflik benar-benar
benar sudah
meruncing dan mengganggu pembelajaran, serta meluas maka usaha penyelesaian masalah perlu
membahayakan pencapaian tujuan pendidikan, dilakukan melalui pertemuan tatap muka dengan
kepala sekolah tetap harus dapat mengatasinya. pihak yang bertentangan unutk mengadakan
Untuk dapat mengatainya konflik perlu memahami negosiasi, menjalin
alin kerjasama, menghindarkan
sebab dan sumbernya ; berdasarkan pemahaman konflik dengan meningkatkan kualitas personil
akan sebab dan sumber konflik dapat dicarikan yang menjadi sumber pertentangan sehingga dapat
jalan pemecahan yang paling baik. mengubah sikap dan perilakunya.
Konflik yang dapat dikelola dengan baik
dapat digunakan unutk mempromosikan
promosikan dan

(2) (5)
Kompetisi Kolaborasi

(4)
Kompromi

(1) (3)
Penghindaran Diri Penyesuaian Diri

R ---------------------KERJASAMA---------------------T
---------------------

Lima kecenderungan penyelesaian konflik (1). Jika pihak terkait


kait sangat gigih dan sulit untuk
un
secara alamiah yang diungkapkan Thomas tersebut bekerjasama, maka akan terjadi kompetisi, dan
merupakan interaksi antara dimensi kerja dan pihak yang lebih kuat akan menang serta
kegigihan pihak terkait pihak terkait, seperti memaksakehendaknya kepada yang lemah, (2).
tampak pada gambar di atas. Jika dorongan untuk bekerja sama di antarpihak
Gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai terkait sangat baik, tetapi kegigihannya rendah,
berikut.
t. Jika kegigihan dan kerjasama pihak terkait maka akan terjadi penyesuaian diri, dan
rendah, maka mereka akan berusaha mementingkan terjaganya hubungan, sedangkan
menghindarkan diri, sehingga konflik tidak tampak prinsip di kesampingkan,
gkan, (3). Jika kegigihan dan
103

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

kemauan kerja sama antar pihak terkait


terka sama-sama sesuatu. Penggunaan pendekatan
sedang, maka akan terjadi kompromi, (4). Jika penyelesaian konflik membantu orang orang
kegigihan dan kemauan kerja sama antarpihak lain (obliging) dengan menaikkan statusnya
terkait sama-sama
sama tinggi, maka akan terjadi sangat bermanfaat, terutama jika peran pe
kolaborasi unutk mencari pemecahan masalah yang kepala sekolah secara politis tidak berada
paling efektif, dan (5). Pola inilah yang biasanya dalam posisi yang membahayakan.
memberi penyelesaian yang terbaik. Pendekatan rela membantu berperan dalam
Kepala sekolah harus memahami menyempiutkan perbedaan antar kelompok
kecenderungan-kecenderungan
kecenderungan proses alamiah dan mendorong mereka untuk mencari
dalam penyelesaia konflik di atas. Di samping itu, persamaan. Perhatian tinggi akan
harus memahami berbagai pendekatan menyebabkan orang lain puas dan da merasa
pemecahanya,
ahanya, agar dapat memilih salah satu keinginannya terpenuhi sehingga mau
pendekatan yang paling tepat untuk menyelesaikan
menyeles mengorbakan sesuatu yang penting bagi
konflik di sekolahnya. dirinya. Jika digunakan secara efektif, maka
Berdasarkan kecenderungan proses alamiah pendekatan penyelesaian konflik ini dapat
dalam penyelesaian konflik yang dikemukakan mengharmoniskan dan melanggengkan
Thomas, dapat diidentifikasikan pendekatan hubungan. Pendekatan ini juga tanpa disadari
penyelesaian konflikik sebagai berikut : dapat secara cepat membuat orang rela
1. Mempersatukan (intergrating
intergrating), merupakan mengalah. Melalui pendekatan ini kepala
salah satu pendekatan penyelesaian konflik sekolah dapat menerima kekuasaan orang
melalui tukar menukar informasi dan ada lain, dan meluangkan situasi serta
keinginan unutuk mengamati perebedaan kemungkinan-kemungkinan
kemungkinan yang akan
serta mencari solusi yang dapat diterima terjadi.
oleh semua pihak. Pendekatan ini di 3. Mendominasi (dominating
dominating). Pendekatan ini
asosiasikan dengan pemecahan masalah menekankan pada diri sendiri dan merehkan
yang sangat efektif jika isu konflik sangat kepentingan orang lain sehingga kewajiban
komplek. Penyelesaian konflik dengan bisa dikalahkan oleh keinginan pribadi.
pendekatan mempersatukan (intergrating)
( Pendekatan ini efektif digunakan unutk
mendorong tumbuhnya berpikir kreatif yang menetukan keputusan secara cepat, dan jika
menekankan diri sendiri dan orang lain permasalahan tersebut kurang penting. pen
dalam mempersatukan
persatukan informasi dan Pendekatan ini merupakan reaksi unutk
perspektif yang ada. Namun demikian mempertahankan diri yang tercermin dalam
pendekatan penyelesaian konflik ini menjadi sebuah penyerangan unutk menang, sehingga
tidak efektif jika kelompok yang berselisih lahir falsafah lebih baik menyerang dari pada
itu kurang memiliki komitmen atau jika diserang”. Pendekatan ini paling tepat
waktu menjadi sesuatu yang angat penting, digunakan dalam keadaan mendesak,
karena penyelesaian konflik
konfl dengan cara sepanjang kepala sekolah merasa memiliki
mempersatukan membutuhkan waktu yang hak, sesuai hati nurani.
cukup panjang. Pendekatan penyelesaian ini 4. Menghindar (avoiding
avoiding). Pendekatan ini tidak
juga bisa menimbulkan frustasi terutama menempatkan nilai pada diri sendiri atau
dalam konflik tingkat tinggi, karena orang lain, tetapi berusaha menghindar dari
penalaran dan pertimbangan rasional persoalan. Pendekatan ini memiliki aspek
seringkali dikalahkan oleh komitmen negatif seperti menghindar dari tanggung
emosional. jawab atau menghindar dari kenyataan,
2. Membantu (obliging) menetapkan nilai yang termasuk mengelak. Kepala sekolah yang
tinggi unutk orang lain sementara dirinya menggunakan pendekatan ini akan lari dari
sendiri dinilai rendah. Pendekatan ini peristiwa yang dihadapi, dan meninggalkan
mencerminkan rendahnya penghargaan pertarungan unutk mendapatkan hasil.
terhadap diri sendiri oleh individu yang Pendekatan ini paling efektif digunakan jika
bersangkutan. Pendekatan ini juga dapat suatu peristiwa tidak penting, sehingga
dipakai secara sengaja untuk mengangkat tindakan menangguhkan dibolehkan unutk
dan menghargai orang lain, membuat mereka mendinginkan konflik. Pendekatan ini juga
merasa lebih baik dan senang terhadap efektif jika waktu memang sangat

104

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

diperlukan. Namun pendekatan ini dapat dari struktur organisasi sekolah yang kurang
membuat orang lain frustasi karena jawaban baik.
penyelesaian konflikk sangat lambat, dan Terdapat dua hal penting yang perlu
menimbulkan rasa kecewa sehingga konflik diperhatikan kepala sekolah dalam menerapkan
bisa meledak. manajemen konflik di sekolah. Pertama, jika
5. Mengadakan kompromi (compromosing).
( kepala sekolah yakin bahwa konflik yang terjadi
Pendekatan ini memiliki keseimbangan yang belum mencapai titik kritis, maka sebaiknya
sedang dalam memperhatikan diri sendiri dilakukan pencegahan untuk menghindari dampak
dan orang lain, sebagai jalan tengah. Dalam negatif. Kedua,, jika kepala sekolah belum yakin
pendekatan ini setiap orang memilki sesuatu dengan konflik yang terjadi dan memerlukan
unutk diberikan dan menerima sesuatu, pengalaman untuk memastikannya, maka
kompromi akan menjadi salah jika salah satu sebaiknya berkonsultasi dengan pihak-pihak
pihak
pihak salah, tetapi akanmenjadi kuat jika tertentu atau ahli.
kedua sisi benar. Pendekatan ini paling
efektif jika pendekatan lai gagal, dan dua PENUTUP
pihak mencari penyelesaian
lesaian jalan tengah.
Konflik merupakan pertentangan atau
Pendekatan ini bisa menjadi pemecah
ketidakharmonisan
nisan dalam organisasi yang dapat
perbedaan, sehingga kompromi hampir
terjadi pada semua tingkatan, baik intrapersonal,
selalu dijadikan sarana oleh semua pihak
interpersonal, intragroup, intergroup,
yang berselisih untuk memberikan jalan
intraorganisasi, maupun interorganisasi. Konflik
keluar atau pemecahan masalah.
pada semua tingkatan tersebut disebabkan oleh
Sehubungan dengan pendekatan
banyak faktor seperti, perbedaan pendapat,
penda salah
manajemen konflik di atas, sedikitnya terdapat
paham, salah satu atau kedua pihak merasa
empat strategi untuk menyelesaikan konflik yang
dirugikan, terlalu sensitif, adanya tindakan yang
efektif di sekolah yaitu menggunakan konfrontasi,
bertentangan dengan hati nurani, perbedaan
menggunakan gaya tertentu, memperbaiki praktek-
praktek
peranan (atasan dengan bawahan), ambisi untuk
praktek organisasi serta mengadakan perubahan
berkuasa, batasan pekerjaan dan wewenang yang
peran dan struktur organisasi.
tidak jelas, saling ng ketergantungan dalam
1. Konfrontasi
ontasi digunakan untuk mencapai
melaksanakan tugas, hambatan dalam komunikasi
penyelesaian yang menguntungkan kedua
dan sebagainya. Terjadinya konflik dalam
belah pihak yang terlibat dalam konflik (win-
(win
organisasi melalui tahapan-tahapan
tahapan potensial,
win). Melalui teknik ini konflik didiskusikan
terasakan, pertentangan dan konflik terbuka, yaitu
untuk mencari jalan keluar melalui negosiasi
tahapan ketika pertentangan berekembang menjadi
dengan bantuan pihak ketiga atau keputusan
permusuhan secara terbuka.
integratif.
Akibat konflik dapat berdampak positif dan
2. Gaya penyelesaian tertentu diterapkan secara
negatif terhadap organisasi. Oleh karena itu setiap
alamiah, sehingga penyelesaian konflik
individu dalam organisasi tertutama pimpinan
dibiarkan secara wajar mengikuti lima
harus dapat menyikapi konflik yang terjadi dengan
kecenderungan di atas.
tepat. Secara umum terdapat lima strategi
strate dalam
3. Perbaikan praktik organisasi dilakukan jika
penyelasaian konflik yaitu penghindaran diri,
hasil evaluasi menunjukan bahwa konflik
kompetisi, menyesuaikan diri, kompromi dan
terjadi karena praktik
raktik organisasi sekolah
kalaborasi.
yang kurang tepat. Sehubungan dengan itu,
dilakukan langkah-langkah
langkah perbaikan visi,
DAFTAR PUSTAKA
misi, tujuan sekolah, klarifikasi peran dan
fungsi setiap tenaga kependidikan, Handoko, T. Hani. (1997). Manajemen Personalia
penyempurnaan kebijakan, rotasi tenaga Manusia Yogyakarta:
dan Sumber Daya Manusia.
kependidikan nonguru, dan mengadakan
m Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.
pelatihan untuk meningkatkan
profesionalisme. Kartono, K. (1998). Teori kepribadian.
kepribadian Bandung :
4. perubahan struktur organisasi sekolah Alumni.
dikakukan jika hasil evaluasi menunjukan
bahwa konflik yang terjadi merupakan akibat

105

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Kepala Sekolah


Profesional.. Bandung: Remaja Rosdakarya. Timpe, A. Dale. (2002). Seri Manajemen: Kinerja.
Jakarta: Gramedia.
Nitisemito. Alex (1986). Manajemen Personalia.
Personalia
Jakarta: Ghalia Indonesia. Timpe, A. Dale. (2002). Seri Manajemen:
Memimpin Manusia.. Jakarta: Gramedia.
Organisasi Jilid I.
Robbin, S.P. (2001). Prilaku Organisasi.
Alih Bahasa: Hadyana Pujaatmaka. Jakarta: Thomas, J. Alan. (1989). The Productive School: A
Pearson Education Asia Pte. Ltd dan Pt. System Analisis Approach to Educational
Prenhallindo. Administration.. Chicago University.

106

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai