Anda di halaman 1dari 3

1.2.

Landasan Teori
Indonesia memiliki berbagai jenis rempah-rempah dan diinginkan oleh banyak negara lain.
Kuliner Indonesia terbuat dari kualitas rempah yang tinggi. Terdapat beberapa masakan Indonesia
yang telah menjadi hidangan nasional, diantaranya yaitu Soto, nasi goreng, rendang, dan sate..
Sate di Indonesia dapat ditemukan di berbagai tempat seperti restoran mewah, hotel berbintang,
pedagang kaki lima, dan pesta (Sembiring & Sulistyawati, 2019). Sate merupakan salah satu
hidangan yang dibuat dengan menggunakan daging ataupun jeroan hewan sebagai bahan utama.
Terdapat berbagai jenis sate yang dapat ditemukan di Indonesia. Setiap jenis sate terbuat dari
bahan yang berbeda serta rasanya yang berbeda. Beberapa contoh jenis sate yaitu seperti sate
ayam, sate maranggi, sate padang, sate madura, dan sate lilit (Hariyanti et al., 2021). Sate lilit
adalah makanan tradisional khas Bali. Lilit berarti “membungkus” dalam bahasa Indonesia. Sate
lilit terbuat dari tusukan berbentuk lebar dan datar sehingga berbeda dengan sate pada umumnya
di pulau Jawa yang menggunakan tusuk sate kecil dan tajam. Awalnya, sate lilit berasal dari
daerah Klungkung yang kemudian menyebar ke daerah lain (Hariyanti et al., 2021; Sembiring &
Sulistyawati, 2019).

1. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan Tabel 1, didapatkan bahwa sate lilit memiliki rasa rempah yang kuat, tekstur yang
kurang lembut, dan aroma yang agak kuat.

1. PEMBAHASAN
Sate lilit merupakan makanan khas Bali yang biasanya dihidangkan pada prosesi upacara
mencacar. Sate lilit menggambarkan masyarakat yang bersatu dan juga menyimbolkan
kejantanan seorang pria. Hal ini dikarenakan pembuatan sate lilit hanya boleh dilakukan oleh
pria, dimulai dari proses pengadonan, peracikan bumbu, sampai pembakaran sate (Ananta et al.,
2023). Sate lilit didapatkan dari kata “lilit” yang memiliki arti membungkus. Awal mulanya sate
lilit berada pada daerah Klungkung. Namun seiring berjalannya waktu sate lilit mulai tersebar
menuju ke seluruh daerah di Bali, contohnya yaitu daerah Gianyar. Badung, dan Denpasar
(Sembiring & Sulistyawati, 2019).

Sate lilit memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan sate sate lainnya. Pada umumnya sate
lilit tidak dimakan bersama lontong dan saus kacang, namun dapat dimakan dengan nasi dan
sambal matah sebagai pelengkap. Bentuk dari sate lilit tidak berbentuk potongan dadu melainkan
berbentuk pilinan lonjong. Sate lilit tidak menggunakan tusukan sate melainkan menggunakan
batang serai. Proses pemasakan sate lilit yaitu dengan cara dibakar sehingga aroma dari rempah
pada bumbu dan batang serai keluar. Aroma serai dan kunyit yang menjadi ciri khas dari sate
lilit. Selain itu, sate lilit juga memiliki rasa pedas yang dan gurih. Parutan kelapa pada sate lilit
membuat tekstur sate lilit menjadi lembut (Harmayani et al., 2017).

Sate lilit merupakan satu dari sekian banyak sate dan asalnya dari Bali. Oleh karena itu sate lilit
memiliki keunikannya tersendiri. Tidak seperti sate lainnya, sate lilit umumnya dibuat dengan
bahan dasar daging ikan. Selain itu sate lilit juga dapat dibuat dari berbagai variasi daging
lainnya seperti daging babi, daging sapi, daging ikan, daging ayam, dan bahkan daging kura-kura
(Sembiring & Sulistyawati, 2019). Sate lilit memiliki keunikan tersendiri dimana sate pada
umumnya menggunakan tusuk sate yang tajam dan kecil, namun pada sate lilit menggunakan
tusuk sate yang lebar dan datar. Dibandingkan dengan sate ayam pada umumnya yang rasanya
manis dan dengan penambahan saus kecap, rasa sate lilit cenderung lebih gurih menggunakan
bumbu basa lokal yang khas dari Bali dimana bumbu basa memiliki aroma dan cita rasa
tersendiri. Daging sate kemudian dililitkan dan dibuat membungkus tusuk sate yang dibuat
dengan batang tebu, tusukan bambu, ataupun batang serai yang kemudian menggunakan bara
untuk memanggang sate lilit (Hariyanto et al., 2021).

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah food processor, pisau, talenan, kompor, wajan,
bowl, tusuk sate, griller, dan spatula. Food processor adalah alat yang digunakan untuk
memproses bahan baku makanan (Handayani et al., 2018), pada pembuatan sate lilit, food
processor digunakan untuk mencincang daging ayam sehingga tekstur daging ayam menjadi liat
dan mempermudah pencampuran bahan lain dengan daging. Bumbu yang sudah halus ditumis
dengan menggunakan daun jeruk hingga wangi. Kemudian, daun jeruk dikeluarkan dan
ditambahkan gula merah ke dalam bumbu. Campurkan daging ayam, kelapa parut, dan bumbu
halus. Tambahkan santan pada adonan lalu diaduk sampai rata. Adonan dari daging dikepalkan
dan dililitkan pada pangkal batang serai sambil sedikit ditekan-tekan. Adonan ditekan-tekan
dengan tujuan agar adonan dapat menempel pada batang serai. Sate yang sudah dililitkan
dipanggang menggunakan griller sampai matang. Griller digunakan untuk membakar sate,
steak, atau makanan lainya dengan sumber panas yang berasal dari bawah (Harianja & N. 2014).

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah daging ayam, kelapa parut, daun jeruk, gula
merah, santan, bawang merah, bawang putih, cabai keriting, serai, cabai rawit, lengkuas, jahe,
kunyit, kencur, ketumbar, merica, dan penyedap rasa. Daging ayam digunakan sebagai sumber
protein. Bawang merah, bawang putih, cabai keriting, serai, cabai rawit, lengkuas, jahe, kunyit,
kencur, ketumbar, merica, penyedap rasa merupakan bahan yang digunakan sebagai bahan
pangan tambahan yang memberikan rasa sedap dan menghilangkan aroma amis pada daging
ayam. Selain untuk menambah rasa, kunyit digunakan sebagai pewarna alami kuning pada sate
lilit (Fatimah et al.,2018).
Gambar 1., Hasil Analisis Nutrisi Sate Lilit
Berdasarkan gambar 1., hidangan sate lilit menghasilkan energi sebesar 2189,4 kcal. Hidangan
sate lilit mengandung protein sebesar 149,7 g, lemak sebesar 154,2 g, karbohidrat sebesar 59,5 g,
dan dietary fiber 18,6 gram. Pada hasil analisis tersebut terdapat beberapa bahan yang tidak
tercantum, yaitu kencur.

2. KESIMPULAN
 Sate lilit merupakan makanan yang berasal dari Bali
 Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat sate lilit mudah ditemukan dimana saja
 Ciri khas sate lilit yaitu rasanya yang gurih karena terbuat dari bumbu basa (lokal) yang
berasal dari Bali.
 Sate lilit menggunakan tusukan yang lebar dan datar, lalu menggunakan batang serai,
batang tebu, ataupun tusukan bambu yang menambah ciri khas sate lilit.
 Karakteristik sate lilit pada umumnya yaitu berbentuk pilinan lonjong, dimakan bersama
nasi dan sambal matah, dan memiliki aroma serta rasa rempah yang kuat

Anda mungkin juga menyukai