Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lidia Sebaru

Nim : 1807010447

Studi Kasus

Jaminan produk halal di Indonesia dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
(BPJPH) yang bertugas mengawasi produk halal di Indonesia dan mengeluarkan sertifikasi halal
sebagaimana sesuai dengan kewenangan Majelis Ulama Indonesia dalam sertifikasi halal. Tujuan
pemberian sertifikasi halal adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi konsumen. Selain itu,
konsumen akan merasa lebih tenang dan nyaman apabila produk yang dikonsumsi berlabel halal.
Aspek kehalalan suatu produk yang komprehensif mencakup bahan baku yang digunakan dalam
mengolah produk, proses produk dan pemasaran produk. Bahan baku dan produk menurut undang-
undang ini mengadopsi pendekatan yang lebih luas, yaitu mencakup makanan, minuman, obat,
kosmetika, produk kimia biologis dan rekayasa genetik. Produk yang sering dikonsumsi manusia dan
merupakan kebutuhan pokok adalah makanan dan minuman, demikian juga obat yang dikonsumsi
orang yang sedang bermasalah dengan kesehatannya. Deskripsikan pencantuman label tidak halal
pada pangan dan obat serta sistem jaminan halal produk makanan dan obat di NTT. Berikut ini
adalah jenis-jenis makanan khas di NTT yaitu :

1. Daging Se’i

Daging se’I sepintas memang mirip seperti daging asap dan steak daging. Namun daging se’I
ini memiliki cita rasa yang berbeda dengan daging steak yang biasa kalian makan, rasa se’I
khas NTT ini sangatlah enak dan empuk. Karena proses memasaknya sangatlah tradisional
dengan menggunakan bara api yang berasal dari arang dan daun kusambi agar menghasilkan
rasa dan aroma yang nikmat. Cara pembuatan diawali dengan mengiris daging memanjang
dan tipis kemudian di lumuri dengan garam. Setelah dilumuri garam daging kemudian
digantung di atas asap agar kandungan air dalam daging menghilang.
2. Jagung titi
Jagung titi merupakan oleh-oleh khas dari Nusa Tenggara Timur yang hampir sama dengan
popcorn. Cara membuat sangat sederhana, yaitu jagung digepengkan kemudian digoreng.
Setelah matang dicampur dengan rasa asin dari garam atau variasi lainnya.
3. Kue cucur

Kue Cucur Khas NTT juga sama saja dengan kue Cucur yang berada di daerah lain, jadi jangan
bingung yaa. Bahan dasar juga sama tepung yang dicampur dengan gula merah atau gula
lempeng yang digoreng dalam cetakakn berbentuk bulat. Rasanya juga tentu manis .
4. Kue Rambut

Kue berbentuk lucu, seperti bihun atau rambut yang dibentuk segitiga dan digoreng ini biasa
disajikan pada upacara-upacara adat. Bahan utama pembuatan Jawada atau Kue Rambut
adalah tepung beras, santan, gula lempeng dan air tuak. Rasanya, perpaduan antara manis
dan gurih dari santannya. Karena terbuat dari tepung beras, tekstur kue ini cukup renyah.
5. Jagung Bose

Makanan yang satu ini merupakan makanan khas NTT yang sudah menjadi makanan pokok
masyarakat Nusa Tenggara Timur. Sesuai namanya jagung bose ini tebuat dari bahan dasar
jagung putih. Cara memasak jagung bose adalah dengan memasak air pada panci hingga
mendidih, masukan kacang-kacangan (biasanya kacang merah dan kacang tanah). Setelah
kacang empuk masukan jagung kedalam panci, juga bisa menambahkan bahan lain seperti
labu dan sayur–sayuran. Apa bila bahan–bahan tadi sudah matang, campurkan santan lalu
berilah garam dan bumbu
6. Jagung katemak

Jagung Katemak adalah salah satu makanan pokok masyarakat NTT (Nusa Tenggara Timur).
Jagung Katemak dinilai sehat karena bahan – bahannya yang natural. Walaupun sebagai
makanan penutup, Jagung Katemak memiliki rasa asin dan gurih.Jagung Katemak dibuat dari
bahan jagung ketemak, kacang tanah,kacang merah, kacang gude(kacang turis), kacang hijau
dan kadang juga ditambah dengan labu ataupun sayur – sayuran
7. Kolo
Kolo adalah sebutan untuk hidangan nasi bakar di NTT. Kolo atau nasi bakar merupakan
makanan khas yang dimasak menggunakan bambu, untuk bisa menghasilkan nasi bakar atau
nasi bambu ini dibutuhkan bahan berupa bambu muda dengan panjang 30cm, beras dan
bumbu masakan yang diperlukan. Cara memasaknya, beras, air dan bumbu masakan
dimasukkan kedalam bambu. Setelah itu, pada bagian ujung atau mulut bambu ditutup
dengan daun pisang. Lalu, dibakar sampai matang kurang lebih 30 menit di atas bara api.

Anda mungkin juga menyukai