Anda di halaman 1dari 11

merupakan daging yang diiris tipis sebagai serpihan dimana lemaknya dibuang,

menggunakan bumbu saus asam, asin ataupun manis dan dikeringkan menggunakan api kecil,
dibuat asin ataupun dijemur. Hasilnya berupa daging asin agak manis dan tak usah
ditempatkan di kulkas. Dendeng merupakan salah satu cara mengawetkan makanan. Resep
pembuatan dendeng umumnya memanfaatkan satu macam daging yakni daging sapi. Akan
tetapi dendeng pun bisa diolah menggunakan daging jenis lain misalnya daging kambing
ataupun daging babi. Dapat pula dendeng diolah dari binatang hasil buruan misalnya moose,
venison, caribou, maupun rusa. Sekarang ini malah ada pula dendeng yang terbuat dari
daging burung onta, ayam kalkun, ikan salem, daging buaya maupun daging ikan tuna.
Daging sebagai bahan dendeng mesti dikeringkan dengan segera guna memperlambat
perkembangan bakteri ketika itu juga. Untuk itu daging bahan dendeng harus diiris tipis,
ataupun ditekan tekan hingga tipis.

Source URL: http://tipscaramembuat.blogspot.com/2014/03/resep-cara-membuat-dendeng-


sapi-balado.html
Visit Cek Cek Paket, Cek Kuota, Cara daftar, Paket Internet, Paket Blackberry, Speedy,
Indosat, Axis, Telkomsel, Smartfen, Tri (3), Esia, XL Hotrod 3g, aon, cek pulsa

Cara Membuat Dendeng Sapi

Kumpulan Resep Makanan - Cara Membuat Dendeng Sapi. Dendeng adalah makanan
khas Indonesia yang sangat fenomenal. Dendeng sendiri adalah daging sapi yang dipotong
tipis-tipis yang biasanya dimasak tanpa kuah alias kering.

Dendeng biasa dibumbui dengan saus asin, saus asam, ataupun saus manis. Dendeng dibuat
dengan cara dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Setelah jadi maka
daging yang asin dan setengah manis ini tidak perlu lagi disimpan di dalam kulkas, karena
dendeng sudah menjadi makanan yang diawetkan dengan cara alami.

Sebenarnya Dendeng tidak terbatas hanya pada pemanfaatan daging sapi tetapi juga bisa
dengan menggunakan daging Kambing ataupun Rusa.
Resep Cara Membuat Dendeng Sapi
Bahan - bahan membuat dendeng sapi :
Daging Sapi 1/2 (setengah) Kg

Bawang Merah 6 siung.

Bawang Putih 4 siung.

Air Asam 6 sendok makan

Jinten 1/2 sendok

Ketumbar 5 sendok makan

Cara membuat dendeng sapi :


Iris daging sapi secara melebar dan tipis-tipis.

Haluskan bawang merah, bawang putih, air asam, jinten dan ketumbar.

Campurkan bumbu yang sudah dihaluskan dengan daging yang sudah diiris sampai
bumbu merata dan meresap.

Jemur daging dibawah sinar matahari hingga kering

Jika daging sudah kering, maka daging sudah siap untuk digoreng atau disimpan
kedalam plastik.
Jika Anda ingin mengkonsumsi Dendeng, pastikan dendeng sudah dimasak/digoreng sampai
matang.

Itulah resep makanan dendeng sapi. Jika ada pertanyaan seputar dendeng sapi atau Anda
ingin menambahkan sesuatu yang kurang dari resep diatas, silahkan tinggalkan komentar
Anda dibawah.

Kabarnya jenis kuliner yang satu ini konon pertama kali yang membuatnya adalah orang-
orang Minangkabau, yang kemudian tersebar luas dibeberapa daerah Nusantara. Selain dari
pada itu masakan dendeng seperti ini konon kabarnya dahulu dibuat sebagai bekal dalam
suatu perjalanan sehingga membutuhkan masakan yang awet dan tahan lama untuk disimpan.

Dibeberapa tempat wisata di Indonesia terkadang kita juga bisa menemukan oleh-oleh kuliner
berupa dendeng sapi dengan kemasan dan merk tertentu. Namun jika anda ingin mencoba
membuatnya sendiri untuk lauk makan keluarga, dan belum tahu cara dan resepnya, pada
artikel ini kami juga akan sedikit berbagi tentang cara membuat Dendeng Sapi buat anda
yang tertarik ingin membuatnya.

Cara membuat
1. Iris tipis-tipis daging sapinya
2. Parut lengkuas
3. Haluskan bahan-bahn bumbunya seperti ketumbar, bawang merah dan putih,
gula Jawa, beserta garam
4. Siapkan wadah kemudian tuangkan air, bumbu halus dan lengkuas parut
kemudian aduk hingga merata dan larut
5. Jika sudah irisan-irisan daging sapi direndam didalam air bumbu diatas kira-
kira 1 hingga 2 jam
6. Jika sudah angkat kemudian jemurlah dibawah terik sinar matahari hingga
benar-benar kering, atau juga bisa apabila tidak mau repot taruh diatas loyang
kemudian oven kira-kira 2 jam.
7. Gorenglah hingga matang jika anda ingin mengkonsumsinya

Cukup mudah bukan sekarang Dendeng Sapi anda sudah jadi dan siap untuk
disantab dengan nasi hangat, dan jika anda ingin lebih nikmat bisa juga
dinikmati dengan saus pedas apabila anda suka.

Resep Aneka Masakan Daging : Dendeng Balado


Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?..

Bahan Membuat Masakan Daging Dendeng Balado :

500 gram daging sapi gandik utuh

1 1/2 sendok teh garam

1 sendok makan air jeruk nipis

8 sendok makan minyak goreng

10 buah cabai merah

12 butir bawang merah

1 sendok teh air jeruk nipis

1 sendok teh garam

Cara Membuat Masakan Daging Dendeng Balado :

1. Buang urat-urat pada daging.

2. Iris tipis daging mengikuti arah serat daging.

3. Remas daging, air jeruk nipis, dan garam.

4. Jemur potongan daging di panas matahari hingga kering.


5. Goreng sampai renyah di atas api kecil, sisihkan.

6. Tumbuk kasar, cabai merah, bawang merah. Tumis dalam minyak panas,

7. bumbui garam, dan air jeruk nipis. Aduk sampai layu.

8. Masukkan potongan daging, aduk rata lalu angkat dan hidangkan.

PEMBUATAN DENDENG DAGING SAPI


intan nursiam 13 December 2010 1 Comment

PEMBUATAN DENDENG SAPI

PENDAHUALUAN

Latar Belakang

Daging merupakan produk peternakan yang mengandung protein yang diperlukan tubuh.
Protein dalam daging tidak dapat digantikan dengan protein lainnya. Daging tentulah disukai
semua orang dan menjadi hidangan ekslusif ketika dihidangkan di meja.

Tingginya tingkat konsumsi produk olahan peternakan (terutama daging) merupakan suatu
peluang usaha tersendiri untuk dikembangkan. Bergesernya pola konsumsi masyarakat dalam
mengkonsumsi produk olahan peternakan, terutama daging, dari mengkonsumsi daging segar
menjadi produk olahan siap santap mendorong untuk dikembangkannya teknologi dalam hal
pengolahan daging. Banyak cara yang dikembangkan untuk meningkatkan nilai guna dan
daya simpan dari dari daging segar seperti diolah menjadi sosis, dendeng, kornet dan abon.

Dendeng merupakan salah satu cara pengawetan daging secara tradisional yang sudah banyak
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Dendeng diolah dengan menambahkan bumbu berupa
rempah-rempah dan dikeringkan baik menggunakan bantuan sinar matahari ataupun dengan
oven. Dendeng biasanya disajikan dengan cara digoreng dan biasanya ditambahkan bumbu
lainnya untuk meningkatkan citarasa dari dendeng tersebut.

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kualitas dan daya suka dari dendeng slice
dan dendeng giling.

TINJAUAN PUSTAKA

Daging Sapi
Daging adalah semua bagian tubuh ternak yang dapat dan wajar dimakan termasuk jaringan-
jaringan dan organ tubuh bagian dalam seperti hati, ginjal, dan lain-lain. Soeparno (1994)
mendefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan
tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang
memakannya. Dengan didasarkan pada definisi tersebut maka organ-organ dalam (jeroan)
dan produk olahan seperti corned termasuk dalam kategori daging. Namun demikian sering
dalam kehidupan sehari-hari yang disebut dengan daging adalah semata-mata jaringan otot,
meskipun benar bahwa komponen utama penyusun daging adalah otot, tetapi tidaklah sama
otot dengan daging.

Dendeng

Dendeng merupakan salah satu bentuk hasil olahan pengawetan daging secara tradisional dan
telah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Menurut SNI 01-2908-1992
(Badan Standarisasi Nasioanal, 1992), dendeng merupakan produk makanan berbentuk
lempengan yang terbuat dari irisan atau gilingan daging segar yang telah diberi bumbu dan
dikeringkan. Dendeng memiliki cita rasa yang khas, yaitu manis agak asam dan warna yang
gelap akibat kadar gulanya yang cukup tinggi. Kombinasi gula, garam, dan bumbu-bumbu
menimbulkan bau khas pada produk akhir (Purnomo, 1996). Dendeng dapat dikategorikan
sebagai bahan pangan semi basah karena dendeng memiliki kadar air yang berada dalam
kisaran kadar air bahan pangan semi basah, yaitu 25%. Bahan pangan semi basah merupakan
campuran suatu bahan pangan ang pada umumnya ditambah dengan bahan pengikat air yang
dapat menurunkan daya ikat air produk, sehngga pertumbuhan mikroorganisme terhambat
(Purnomo, 1996). Bahan pangan semi basah memiliki aktivitas air antar 0,6 sampai 0,91
(Salguero et al, 1994). Purnomo (1996) mengemukakan, ditinjau dari cara pembuatanya,
dendeng dikelompokan menjadi dendeng iris (slicer) dan giling. Komposisi bahan yang
digunakan dalam pembuatan dendeng alah daging, gula merah (30%), garam (5%), ketumbar
(2%), bawang putih (2%), sendawa (0,2%), lengkuas (1%), dan jinten (1%) (Hadiwiyoto,
1994). Selama pembuatan dan pengeringan akan terjadi pula pembentukan komponen-
komponen citarasa, yang akan menambah rasa dan aroma dendeng menjadi lebih sedap.

Bumbu

Garam

Penambahan garam berfungsi sebagai pengawet karena dalam jumlah yang cukup, garam
dapat menyebabkan autolysis dan pembusukan serta plasmolisis pada mikroba. Garam
meresap kedalam jaringan daging sampai tercepai keseimbangan tekanan osmosis antara
bagian dalam dan luar daging (Soeparno, 1994). Selain sebagai penghambat bakteri, garam
juga dapat merangsang cita dan penambahan rasa enak pada produk.

Gula Merah
Penambahan gula merah berfungsi untuk memodifikasi rasa, memperbaiki aroma, warna dan
tekstur produk (Bailey, 1998). Penambahan gula merah pada abon membuat flavor abon yang
khas dan disukai banyak konsumen karena rasa manisnya. Selain itu, gula merah juga dapat
menghambat pertumbuhan mikroba. Kadar gula yang tinggi, yaitu pada konsentrasi 30-40%
akan menyebabkan air dalam sel bakteri, ragi, dan kapang akan keluar menembus membrane
dan mengalir ke larutan gula, yang disebut osmosis dan mentebabkan sel mikroba mengalami
plasmolisis dan pertumbuhannya akan terhambat (Winarno et al, 1984).

Bawang Putih

Bawang putih memiliki aroma yang kuat dan tajam, tetapi hampir tidak berbau jika belum
dimemarkan dan dipotong-potong (Farrell, 1990). Bawang ptuih dapat digunakan sebagai
bahan pengawet karena bersifat bakteriostatik yang disebabkan oleh adanya zat aktif alicin
yang sangat efektif terhadap bakteri, selain itu bawang putih mengandung scordinin, yaitu
senyawa komplek thioglisidin yang bersifat antioksidan (Palungkun dan Budhiarti, 1995).

Bawang Merah

Bawang merah digunakan untuk bahan bumbu dapur dan sebagai penyedap rasa dalam
masakan. Selain itu bawang merah juga dapat digunakan sebagai obat tradisional karena
memiliki efek antiseptik dari senyawa ailin. Senyawa tersebut diubah menjadai asam piruvat,
ammonia, dan alicin antimikroba yang bersifat bakterisida (Rukmana, 1994).

Ketumbar

Ketumbar adalah rempah-rempah kering berbentuk bualat dan berwaarna kuning kecoklatan,
memiliki rasa gurih dan manis, berbau harum, dan dapat membangkitkan kesan sedap di
mulut (Farrell, 1990). Ketumbar memiliki aroma rempah-rempah dan terasa pedas. Minyak
dari biji ketumbar terutama mengandung d-linalol, stironelol, bermacam-macam ester, keton,
dan aldehida (Syukur dan Hernani, 2002).

Jahe

Jahe memiliki aroma yang harum dan rasa yang pedas. Rimpang jahe mengandung minyak
atsiri yang menimbulkan aroma khas jahe, diantaranya zingberene, curcumine, philandren,
dan sebagainya. Jahe juga mengandung gingerols dan shogaols yang menimbulkan rasa
pedas (Muchtadi dan Sugiyono, 1992). Jahe mampu menutupi bau beberapa flavor dan
memberikan kesegaran terhadap bahan pangan.

Lengkuas

Lengkuas memiliki dua warna, yaitu putih dan merah, dan dua ukuran, yaitu kecil dan besar.
Lengkuas mengandung beberapa minyak atsiri, diantaranya kamfer, galang, galangol,
philandren, dan mungkin juga curcumin. Minyak atsiri tersebut menghasilkan aroma yang
khas (Muchtadi dan Sugiyono, 1992).
Pengeringan

Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian besar air
dari suatu bahan dengan cara menguapkannya dengan menggunakan energi panas (Winarno
et al, 1984). Prisip pengeringan yaitu mengurangi kadar air bahan sehingga aktivitas
mikroorganisme menurun. Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dengan
volume menjadi lebih kecil, berat bahan berkurang. Kerugian yang terjadi yaitu perubahan
sifat fisik dan kimia dari suatu produk. Teknik-teknik pengawetan dengan pengeringan
menyangkut: 1) Pembatasan aktivitas air dengan pengeringan; 2) Penggunaan garam dan gula
untuk mengendalikan kegiatan air lebih lanjut dan berfungsi sebagai penghambat selektif
terhadap kegiatan enzim dan mikroorganisme; 3) Penggunaan bumbu-bumbu untuk
membatasi perkembangan selanjutnya dari mikroorganisme dan untuk memberikan rasa yang
khas (Buckle et al., 1987). Pengeringan juga berperan dalam menciptakan tekstur dan
kekenyalan yang khas pada dendeng.

Gaman dan Sherington (1992) menambahkan bahwa hal yang penting dalam pengeringan
adalah suhu yang digunakan hendaknya jangan terlalu tinggi, karena akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki pada pangan. Demikian juga panas yang
berlebihan dapat menyebabkan case hardening, yaitu suatu keadaan dibagian luiar
(permukaan) pangan menjadi keriput dan keras, sedangkan air terperangkap didalamnya
(bagian dalam masih basah). Cara mencegah case hardening adalah dengan membuat suhu
pengeringan tidak terlalu tinggi atau proses pengeringan awal tidak terlalu cepat. Pengeringan
dapat dilakukan dengan mengunakan suatu alat pengering (artificial drier) atau dengan
penjemuran (sun drying) yaitu pengeringan dengan menggunakan energi langsung dari sinar
matahari. Pengeringan buatan mempunyai keuntungan karena suhu dan aliran udara dapat
diatur sehingga waktu pengeringan dapat ditentukan dengan tepat dan kebersihan dapat
diawasi dengan sebaik-baiknya.

MATERI DAN METODA

Materi

Bahan :

- Daging sapi : 1 Kg

- Gula merah : 250 gram

- Garam : secukupnya

- Lada : 5 gram

- Bawang merah : 5 siung

- Bawang putih : 3 siung


- Lengkuas : 1 sendok makan

- Air asam jawa : 2 sendok makan

- Ketumbar : 3 sendok makan

Alat :

- Timbangan

- pisau

- Baskom plastik

- Food prosesor

- Talenan

- Ulekan penghalus bumbu

- Slicer

- Loyang

- Oven

Metoda

Hal yang pertama kali dilakukan adalah membersihkan daging sapi yang akan dipakai untuk
pembuatan dendeng. Selanjutnya untuk dendeng yang dibuat secara slice dengan
menggunakan slicer dengan ketebalan 3 mm dan untuk dendeng yang digiling dengan
menggunakan food prosesor. Haluskan semua bumbu dan campurkan ke dalam irisan daging
atau daging giling.

Daging yang sudah dibaluri dengan bumbu ditempatkan di dalam loyang yang terlebih dahulu
dialasi dengan plastik. Untuk dendeng yang digiling, masukan adonan daging dan bumbu dan
ratakan. Pastikan adonan tidak terlalu tebal untuk mengindari adanya jamur dan waktu
pengeringan yang semakin lama. Selanjutnya dendeng yang sudah disusun dalam loyang
dioven selama 3 x 24 jam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Uji hedonik dendeng sapi


Sampel Penampakan Rasa Warna Tekstur
umum

Dendeng slice 2 2 2 2

Dendeng giling 2 2 2 2

Keterangan : 1 = sangat suka

2 = suka

3 = netral

4 = tidak suka

5 = sangat tidak suka

Tabel 2. Rendemen dendeng sapi

Kelompok Bobot awal Bobot akhir Rendemen (%)

1 400 220,5 55.125

2 400 212 53

3 400 224,7 56

4 400 324 80,9

5 400 199,9 49.975

Pembahasan

Dendeng merupakan salah satu bentuk hasil olahan pengawetan daging secara tradisional dan
telah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Dendeng memiliki cita rasa
yang khas, yaitu manis agak asam dan warna yang gelap akibat kadar gulanya yang cukup
tinggi. Kombinasi gula, garam, dan bumbu-bumbu menimbulkan bau khas pada produk akhir
(Purnomo, 1996). Purnomo (1996) mengemukakan, ditinjau dari cara pembuatanya, dendeng
dikelompokan menjadi dendeng iris (slicer) dan giling. Komposisi bahan yang digunakan
dalam pembuatan dendeng alah daging, gula merah (30%), garam (5%), ketumbar (2%),
bawang putih (2%), sendawa (0,2%), lengkuas (1%), dan jinten (1%) (Hadiwiyoto, 1994).
Selama pembuatan dan pengeringan akan terjadi pula pembentukan komponen-komponen
citarasa, yang akan menambah rasa dan aroma dendeng menjadi lebih sedap.

Berdasarkan hasil pengamatan, antara dendeng yang dibuat dengan di slice atau digiling
sama-sama disukai dan dapat diterima oleh para penelis. Baik dendeng yang dislice ataupun
digiling memiliki karakter warna coklat kehitaman dan menjadi lebih gelap setelah
mengalami proses penggorengan. Hal ini disebabkan karena ada reaksi gula terhadap panas
yang mengakibatkan warna dendeng menjadi lebih gelap. Untuk dendeng yang dislice,
tekstur dari dendeng yang dihasilkan masih memiliki serat daging sehingga tekstur yang
dihasilkan menjadi agar lebih kasar. Sementara itu, pada dendeng yang digiling tekstur yang
dihasilkan cenderung lebih lembut dibandingkan dendeng slice karena adanya proses
penggilingan daging.

Secara keseluruhan, baik dendeng yang dibuat dengan diiris maupun digiling memilki
penampakan umum yang baik. Jika dilihat selintas perbedaan antara dendeng slice dan
dendeng giling tidak begitu nampak. Penggunaan bumbu rempah-rempah Indonesi membuat
dendeng mempunyai aroma yang khas. Karakteristik manis dari dendeng sendiri ditimbulkan
dari penambaha gula sebesar 25% yang bertujuan selain untuk penambah citarasa juga
sebagai komponen pengawetan dari dendeng tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil pengamatan mengenai dendeng sapi yang telah dibuat maka dapat
disimpulkan pengolahan dendeng baik dengan cara di slice maupun di giling tidak
menunjukan perbedaan yang mencolok terhadap produk akhir yang dihasilkan. Dendeng
yang dibuat dapat diterima dengan baik oleh para panelis yang dikarenakan rasa, aroma,
warna sesuai dengan preperensi dari para panelis.

Anda mungkin juga menyukai