Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan moneter setelah krisis ekonomi 1997

Krisis yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 telah menimbulkan berbagai permasalahan
yang demikian sulit dan kompleks di berbagai bidang. Krisis yang mulanya berasal dari krisis
moneter telah berubah cepat menjadi krisis ekonomi, krisis sosial budaya, krisis politik,
sehingga menjadi “krisis multi-dimensi”. Salah satu pemicu utama krisis tersebut adalah
terjadinya kelangkaan dana perbankan sebagai akibat penarikan dana oleh masyarakat yang
sangat besar. Ditambah dengan semakin melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS,
kepercayaan masyarakat terhadap rupiah semakin berkurang sehingga nilai tukar rupiah terus
mengalami penurunan yang sangat tajam. Untuk mencegah kehancuran sektor perbankan,
Pemerintah (Bank Indonesia) menyuntik dana ke sektor Kebijakan Moneter di Indonesia 40
KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA perbankan dalam jumlah yang sangat besar,
yang selanjutnya berakibat pada melonjaknya laju inflasi. Di sisi lain, Bank Indonesia harus
menyerap kelebihan likuiditas di masyarakat melalui kebijakan moneter kontraktif, yang
berakibat pada naiknya suku bunga dan persoalan lain di pasar keuangan secara keseluruhan

Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Hal ini
memiliki dua dimensi:
1.Stabilitas nilai rupiah terhadap barang dan jasa (inflasi)
2.Stabilitas nilai rupiah terhadap mata uang negara lain (nilai tukar)
Bank Indonesia menggunakan berbagai strategi untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk:
Menetapkan sasaran-sasaran moneter
Melakukan pengendalian moneter dengan cara-cara:
1.Operasi pasar terbuka
2.Penetapan tingkat diskonto
3.Penetapan cadangan wajib minimum
4.Pengaturan kredit atau pembiayaan
Mekanisme transmisi kebijakan moneter menjelaskan bagaimana pengaruh kebijakan
moneter ditransmisikan ke sektor riil dan harga.
Kerangka operasional kebijakan moneter menjelaskan bagaimana Bank Indonesia
merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Proses perumusan kebijakan moneter di Bank Indonesia dilakukan melalui Rapat Dewan
Gubernur (RDG).
Mekanisme pengendalian moneter menjelaskan bagaimana Bank Indonesia mencapai target
moneternya.
Kebijakan nilai tukar dan devisa di Indonesia diarahkan untuk mendukung kesinambungan
pelaksanaan pembangunan ekonomi dan efektivitas pelaksanaan kebijakan moneter.
Kesimpulan:
Kebijakan moneter di Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan sejak krisis
ekonomi 1997.
Bank Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas nilai rupiah dan mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.
Kerangka kerja kebijakan moneter di Indonesia terus diperkuat untuk meningkatkan
efektivitasnya.

Anda mungkin juga menyukai