Anda di halaman 1dari 43

Presented by: Fikri Ananda Gusti Rakha

4T-JTD / 04
2341167009
Pembahasan Materi
❑ Ethical Theories

❑ Kansas City Hyatt Regency Hotel


Design

❑ Studi Kasus >2010


Etika Profesi
• W. Brad Johnson dan Charles R. Ridley, yang menulis buku "The Elements of
Ethics for Professionals," etika profesi adalah seperangkat nilai dan prinsip moral
yang membimbing tindakan para profesional dalam menjalankan tugas dan
kewajiban mereka. Etika profesi bertujuan untuk menjaga integritas dan
kredibilitas profesi tersebut.
• Lubis (1994), etika profesi merupakan suatu sikap hidup, yang mana berupa
kesediaan untuk dapat memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat
dengan keterlibatan penuh serta juga keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas.
Etika Profesi
• Anang Usman, (SH., MSi.) Definisi Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para
anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.

• H. A. Mustafa, Pengertian Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana
yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui
oleh akal pikiran
Ethical Theories

❑ Utilitarianism

❑ Duty Ethics

❑ Rights Ethics

❑ Virtue ethics
Utilitarianism
Prinsip utilitarianisme, moralitas suatu tindakan ditentukan semata-mata melalui
penilaian atas konsekuensinya. Awalnya, didefinisikan oleh Jeremy Bentham dalam
hal tindakan yang memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan rasa sakit.

Kelebihan Utilitarianisme
• Teori ini menekankan pada prinsip kebahagiaan dan kesejahteraan, sehingga
dapat memastikan kebaikan bagi sebanyak mungkin orang. Hal ini membuat
teori yang sangat berguna untuk menyelesaikan masalah sosial atau ekonomi
yang kompleks.
Utilitarianism

Utilitarianisme memiliki beberapa keterbatasan.


• Pertama, sulit untuk menimbang masalah hidup dan mati dengan menimbang
kebahagiaan melawan penderitaan.
• Kedua, utilitarianisme tidak dapat membedakan antara emosi yang dibenarkan
secara moral dan emosi yang tidak dapat dibenarkan secara moral.
Sebagai contoh, seorang pencuri mungkin mendapatkan kebahagiaan yang luar
biasa ketika berhasil mencuri uang dari orang lain.
Duty Ethics
Duty ethics (Etika Tugas), yang pertama kali didalilkan oleh Immanuel Kant, yaitu
sebuah tindakan adalah bermoral jika dilakukan demi kewajiban, digunakan sebagai
hukum universal, dan jika tindakan tersebut merupakan cara yang terhormat untuk
memperlakukan kemanusiaan tapi suatu pengecualian masih diperbolehkan, selama
pengecualian tersebut bersifat universal.
Contoh Mengebut di jalan saat membawa orang sakit menuju rumah sakit, ini
adalah pengecualian dari hukum lalu lintas. Namun, pengecualian ini mungkin akan
diberikan kepada siapa pun dalam situasi darurat dan dengan demikian masih bersifat
universal.
Duty Ethics
Kelebihan Teori etika tugas
• Memiliki kekuatan pada prinsip universalitas yang dapat diterapkan pada semua individu dan
situasi. Selain itu, teori ini juga membantu membangun prinsip moral yang kuat dan jelas.
Etika tugas memiliki beberapa keterbatasan.
• Pertama, penekanan eksklusif pada kewajiban sebagai satu-satunya motif tindakan moral dapat
menyebabkan keterasingan moral.
• Teori etika tugas tidak selalu dapat menyelesaikan masalah etis yang kompleks dan bisa menjadi terlalu
formal dan tidak fleksibel. Selain itu, ada kasus di mana prinsip kewajiban bertentangan dengan nilai
moral lainnya, yang dapat menyulitkan pengambilan keputusan etis.
Rights Ethics
Rights ethics (Etika Hak), moralitas suatu tindakan ditentukan oleh hak, atau izin untuk
bertindak. Sebagai contoh, untuk hak atas kebebasan berbicara, saya dapat mengatakan (dalam
batas-batas tertentu) apa pun yang saya inginkan, dan orang lain berkewajiban (dalam batas-batas
tertentu) untuk tidak mengganggu pembicaraan saya.
• Kelebihan teori hak Memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi hak-hak
individu dan membantu menghindari diskriminasi. Teori ini juga memungkinkan
pengambilan keputusan yang adil dan sama bagi semua orang.
Rights Ethics
Etika hak memiliki beberapa keterbatasan. Beberapa contoh yaitu :
• Pertama, kaum ateis, karena mereka tidak percaya pada Tuhan, tidak akan diyakinkan
untuk menganggap hak asasi manusia secara lebih serius karena hak-hak ini dianggap
didasarkan pada kehendak Tuhan.
• Kedua, banyak filsuf berpendapat bahwa hak-hak merupakan hal yang sekunder, dan
merupakan turunan dari pertimbangan moral lainnya. Dalam etika tugas, hak sering kali
dipandang sebagai korelasi dari kewajiban. Dalam utilitarianisme, keberadaan dan
penegakan hak dilihat sebagai tergantung pada pertimbangan utilitas.
Virtue Ethics
Virtue ethics (Etika Kebajikan), moralitas tidak terkait dengan tindakan, tetapi dengan
kebajikan. Kebajikan, seperti yang didefinisikan oleh Aristoteles, adalah kebiasaan jiwa, yang
melibatkan perasaan dan tindakan, untuk mencari yang terbaik dalam segala hal yang relatif bagi
kita.
• Kelebihan Teori Kebajikan
Memungkinkan untuk membantu mengembangkan karakter yang baik dan mempromosikan nilai-
nilai moral yang kuat dan konsisten. Teori ini juga lebih fleksibel daripada teori etika tugas,
karena dapat diterapkan pada situasi yang kompleks dan tidak dapat diprediksi.
Virtue Ethics
Etika kebajikan memiliki beberapa keterbatasan.
• Pertama, Aristoteles mencari penyebut umum yang paling tinggi, bukan yang paling rendah,
dan menganggap akal budi sebagai satu-satunya karakter yang membuat manusia unik.
Dengan terlalu menekankan akal, peran positif dari emosi dan perasaan dalam kehidupan
moral terabaikan.
• Kedua, etikanya hanya untuk kelas penguasa, karena banyak waktu yang dihabiskan untuk
perenungan yang santai. Pada dasarnya, etika kebajikan gagal memberi tahu kita bagaimana
seharusnya bertindak karena etika ini lebih menekankan karakter yang baik daripada
tindakan.
Kansas City Hyatt
Regency Hotel
Design
Gambaran Umum

Kasus Kansas City Hyatt Regency Hotel Design terjadi pada tanggal 17 Juli 1981 di Kansas
City, Missouri, Amerika Serikat. Pada malam itu, dua penyangga jembatan yang membentuk
atrium hotel Hyatt Regency Hotel roboh dan menewaskan 114 orang serta melukai lebih dari
200 orang lainnya. Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa desain struktural yang
salah pada konstruksi penyangga jembatan menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut.
Selain itu, terdapat beberapa faktor lain seperti kurangnya pengawasan dan koordinasi antara
berbagai pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi. Kasus ini merupakan salah satu
bencana bangunan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat dan menyebabkan perubahan
signifikan dalam standar keselamatan konstruksi.
Data Kasus
Tanggal Kejadian : 17 Juli 1981
Pada tanggal tersebut, terjadi kejadian kolaps struktural di Hyatt Regency Kansas City.

Lokasi : Kansas City, Missouri, Amerika Serikat


Kejadian ini terjadi di kota Kansas City, negara bagian Missouri, Amerika Serikat.

Hotel : Hyatt Regency Kansas City


Hotel yang mengalami kejadian kolaps struktural tersebut adalah Hyatt Regency Kansas City.

Jenis kejadian : Kolaps struktural


Kejadian tersebut adalah kolaps struktural pada bagian atap atrium hotel.

Korban jiwa : 114 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka yang di akibatkan Kolaps struktural ini.
Biaya kerusakan : Sekitar $ 140 juta

Penyebab : Pemasangan bracket tumpang tindih


Kolaps struktural terjadi akibat kesalahan desain dan konstruksi, dimana terdapat pemasangan bracket tumpang tindih pada
dinding penyangga atrium, yang menyebabkan struktur atap atrium runtuh.

Penyelidikan dan investigasi dilakukan oleh : NBS, SCE, dan OSHA


Beberapa lembaga seperti National Bureau of Standards (NBS), American Society of Civil Engineers (ASCE), dan
Occupational Safety and Health Administration (OSHA) melakukan penyelidikan dan investigasi terhadap kejadian kolaps
struktural ini.

Konsekuensi : Peningkatan perhatian pada standar keselamatan bangunan dan perubahan pada regulasi bangunan di
Amerika Serikat.
Kejadian ini menyebabkan meningkatnya perhatian pada standar keselamatan bangunan dan perubahan pada regulasi
bangunan di Amerika Serikat untuk memastikan keamanan struktur bangunan di masa depan.
Kesalahan Insinyur
Kesalahan yang terjadi dalam kasus Kansas City
Hyatt Regency Hotel Design dilakukan oleh insinyur
sipil Jack D. Gillum dan G.C. Thornton dari
perusahaan Gillum-Colaco, Inc. Mereka bertanggung
jawab atas perancangan dan perhitungan struktur
penyangga atrium.
❑ Merancang bracket tumpah ❑ Tidak memperhatikan faktor
tindih yang tidak stabil. keselamatan dalam proses
❑ Tidak melakukan perhitungan fabrikasi bracket.
yang memadai untuk ❑ Tidak melakukan inspeksi yang
menentukan kekuatan bracket. memadai terhadap pemasangan
❑ Tidak melakukan uji coba bracket di lapangan.
terhadap kekuatan bracket ❑ Tidak melakukan koordinasi
sebelum dipasang. yang memadai dengan
❑ Tidak mempertimbangkan kontraktor dan arsitek mengenai
potensi dampak dari perubahan rancangan bangunan
desain yang di lakukan saat
proses kontruksi.
Skema jalan setapak lantai
dua, tiga, dan empat
menghadap Selatan. Dari
Pfrang, 1982. Diterbitkan
ulang dengan izin ASCE

Detail batang gantungan : asli dan as


built. Dari Pfrang, 1982. Diterbitkan
ulang dengan izin ASCE
QUESTION CHAPTER 4
1. Haruskah fabrikator dan detailer baja memikul lebih banyak tanggung jawab
untuk pekerjaan mereka di bengkel dan gambar pemasangan?

Seharusnya pembuat baja dan detailer bertanggung jawab lebih banyak


terhadap pekerjaan mereka pada pemasangan. Karena kesalahan dalam
desain dan pelaksanaan dapat menyebabkan kegagalan struktural,
seperti yang terjadi pada kasus Hyatt Regency Kansas City. Jadi, para
profesional yang terlibat dalam proyek tersebut harus lebih hati-hati dan
teliti dalam bekerja untuk menghindari kesalahan yang fatal seperti itu
di masa depan.
2. Download AISC’s Designing with Structural Steel: a Guide for Architects at
http://www.aisc.org/Content/ContentGroups/Documents/ePubs_Architects_Guide/ArchitectsGuide
.pdf. Baca Bagian I, Teknik Struktur Dasar, di halaman 21–36. Elemen apa saja yang digunakan
dalam desain atrium Hyatt?

Beberapa elemen yang digunakan dalam desain atrium Hyatt termasuk kolom baja dengan bingkai
baja yang mengelilingi setiap dinding, tali baja horizontal yang terpasang pada kolom, dan alas
beton yang menopang kolom dan dinding. Selain itu, atap atrium didukung oleh tali baja vertikal
yang diikat ke balok baja di atasnya. Kolom digunakan sebagai struktur vertikal yang mendukung
beban lantai atas, sedangkan balok digunakan sebagai struktur horizontal yang menghubungkan
kolom dan membentuk jaringan yang menopang beban. Selebihnya, sistem bantalan digunakan
untuk mendukung atap atrium dan membagi beban di atasnya ke kolom dan balok.
3. Kode Praktik Standar AISC 2000 untuk Bangunan Baja dan Jembatan dimuat dalam lampiran
panduan ini. Baca halaman 275–289, yang menjelaskan prosedur untuk gambar desain, toko, dan
pemasangan. Bagaimana prosedur ini dipengaruhi oleh bencana Hyatt?

Setelah terjadinya bencana Hyatt Regency Kansas City, prosedur desain, gambar shop, dan
gambar ereksi atau pemasangan mengalami beberapa perubahan dalam AISC 2000 Code of
Standard Practice for Steel Buildings and Bridges. Perubahan ini termasuk penekanan pada
verifikasi dan validasi model struktural, ketersediaan informasi yang jelas dan teratur, dan
peraturan yang lebih ketat tentang kualifikasi dan lisensi profesional yang terlibat dalam proyek
tersebut. AISC juga menekankan pentingnya koordinasi antara semua pelaku konstruksi untuk
memastikan bahwa kesalahan tidak terjadi dalam gambar dan pekerjaan konstruksi. Selain itu,
standar juga mengatur tentang bagaimana menghindari kebingungan yang mungkin terjadi karena
perubahan dalam desain.
4. Selama proyek jalur cepat (fast-track), konstruksi bangunan sebenarnya dimulai
sebelum pekerjaan desain selesai. Dengan cara ini, pemilik dapat menghindari dampak
penuh dari peningkatan biaya konstruksi selama periode desain dan konstruksi.
Tekanan waktu dikenakan pada insinyur struktural untuk mempercepat tinjauan gambar
kerja, karena tim konstruksi siap untuk melanjutkan dan hanya kekurangan tinjauan dan
persetujuan kontrak yang diperlukan atas gambar kerja oleh insinyur (Komisi Dengar
Pendapat Administratif, 1985). Seberapa etis sistem pengiriman proyek jalur cepat?
Jawaban :

Sistem pengiriman proyek fast-track, di mana konstruksi dimulai sebelum pekerjaan desain
selesai, tidak sepenuhnya etis. Meskipun sistem ini dapat membantu pemilik proyek menghindari
biaya konstruksi yang semakin meningkat, hal tersebut dapat membahayakan kualitas bangunan
dan keselamatan para pekerja. Para insinyur struktural terkadang dipaksa untuk meninjau gambar
toko dengan cepat untuk memenuhi tenggat waktu proyek, yang dapat menyebabkan kesalahan
dan kecelakaan pada waktu pengerjaan. Sistem pengiriman proyek fast-track dapat mengabaikan
aspek keselamatan dan kualitas, karena tidak ada waktu yang cukup untuk memeriksa kesalahan
dan mengembalikan gambar ke detailer atau pabrikator untuk revisi. Oleh karena itu, etis atau
tidaknya pengiriman proyek fast-track perlu dipertimbangkan tergantung pada apakah
keselamatan bangunan dijamin dan kualitas pekerjaan konstruksi dipertahankan.
5 . Pada tanggal 23 Mei 2004, bagian atap Terminal 2E Bandara Paris sepanjang 30 meter runtuh.
Terminal baru ini dibuka hanya 11 bulan sebelum keruntuhan dan dibangun menggunakan baja, beton,
dan kaca bertulang seluas 36.000 m2. Itu menelan biaya $ 900 juta. Arsitek Prancis yang terkenal
secara internasional, Paul Andreu, tidak percaya desain futuristiknya yang harus disalahkan. Dia telah
menciptakan lebih dari 50 bandara di seluruh dunia. Segera setelah keruntuhan, detail konstruksi mulai
muncul. Serikat pekerja di Prancis mengklaim bahwa pembangun ditekan untuk membuka terminal
tepat waktu. Petugas kebersihan bandara mengakui bahwa dua pipa air utama telah pecah pada minggu-
minggu sebelum kecelakaan itu. Setelah kebocoran air pertama, petugas kebersihan melihat debu dan
partikel berjatuhan dari langit-langit. Pejabat bandara membenarkan bahwa pada tahap awal konstruksi,
retakan muncul di pilar yang menahan struktur beton di area terminal yang tidak runtuh, yang
kemudian harus diperkuat dengan serat karbon. Sesaat sebelum bangunan selesai, 300 balok logam
tambahan telah ditambahkan untuk meningkatkan stabilitasnya (Wyatt, 2004). Pada tanggal 5 Juli,
penyelidik mengumumkan bahwa struktur penyangga logam telah melubangi beton, menyebabkannya
pecah dan runtuh. Meskipun alasan pastinya tidak diketahui, betonnya mungkin memburuk (BBC
News, 2004). Bagaimana jenis keruntuhan ini dapat dicegah di masa depan?
• Pada kasus keruntuhan Terminal 2E Bandara Paris, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah
kejadian serupa di masa depan.

• Pertama, perlu dilakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap struktur bangunan dan material yang
digunakan sebelum dibuka untuk umum. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan pengujian material secara
berkala dan memperhatikan setiap tanda-tanda kerusakan pada struktur bangunan.
• Kedua, perlu dilakukan perencanaan dan konstruksi yang lebih teliti dan matang. Pemeriksaan secara ketat
pada setiap tahap pembangunan dan pengujian kualitas material yang digunakan harus dilakukan secara rutin
untuk memastikan kualitas dan keamanan bangunan. Jika terdapat masalah atau kekurangan dalam tahap
pembangunan, maka harus segera diperbaiki sebelum bangunan dibuka untuk umum.
• Ketiga, perlu dilakukan audit independen oleh lembaga yang terkait untuk memastikan bahwa semua standar
keselamatan telah terpenuhi sebelum bangunan dibuka untuk umum. Audit ini bisa dilakukan oleh lembaga
yang independen dan terpercaya yang tidak terkait dengan pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan
bangunan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas mengenai kasus Kansas City
Hyatt Regency, Maka dapat diterapkan Ethical theories
atau teori etika dalam analisisnya. Beberapa teori etika
antara lain:

• Utilitarianism
• Duty ethics
• Rights ethics
• Virtue ethics
UTILITARIANISM
Secara keseluruhan, dalam analisis etika utilitarianisme,
keselamatan dan kesejahteraan masyarakat harus menjadi
prioritas utama dalam setiap keputusan yang berkaitan
dengan desain dan konstruksi bangunan. Para aktor yang
terlibat dalam kasus ini dapat dianggap telah gagal
mempertimbangkan dampak tindakan mereka terhadap
keselamatan publik, dan tindakan disipliner yang diambil
merupakan upaya untuk memperbaiki kesalahan tersebut
demi kebaikan yang lebih besar.
DUTY ETHICS
Dalam analisis etika tugas, penting untuk menilai apakah
individu-individu tersebut telah memenuhi kewajiban
moral dan profesional mereka dalam melakukan pekerjaan
mereka. Kegagalan dalam memenuhi kewajiban tersebut
dapat dianggap sebagai pelanggaran etika tugas dan dapat
memiliki konsekuensi yang serius, termasuk tindakan
disipliner atau tanggung jawab hukum.
RIGHTS ETHICS
Secara keseluruhan, analisis etika hak dalam kasus ini menyoroti
pentingnya menghormati hak-hak individu, termasuk hak atas
keselamatan, informasi yang jelas dan jujur, serta
pertanggungjawaban dan keadilan. Para aktor yang terlibat dalam
kegagalan untuk memenuhi hak-hak ini mungkin dianggap
melanggar prinsip-prinsip etika hak dan bertanggung jawab atas
konsekuensi yang timbul dari pelanggaran tersebut.
VIRTUE ETHICS
Dalam analisis etika kebajikan, penting untuk menilai
tindakan dan keputusan individu-individu yang terlibat dalam
konteks nilai-nilai moral dan profesional yang mereka wakili.
Para aktor yang gagal memenuhi standar etika kebajikan
mungkin dianggap telah melanggar kewajiban moral mereka
dan harus menerima konsekuensi yang sesuai dengan
tindakan mereka.
Bencana Nuklir
Fukushima Daiichi
(2011)
Gambaran Umum

Bencana Nuklir Fukushima adalah kecelakaan energi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Fukushima I di Fukushima, yang awalnya dimulai oleh tsunami setelah gempa bumi di
Tōhoku. Pada tanggal 11 Maret 2011, Segera setelah gempa, reaktor aktif secara otomatis
mematikan reaksi fisi berkelanjutan. Namun, tsunami mematikan generator darurat yang
akan menyediakan daya untuk mengendalikan dan mengoperasikan pompa yang diperlukan
untuk mendinginkan reaktor. Pendinginan yang tidak memadai menyebabkan tiga krisis
nuklir, ledakan kimia hidrogen-udara, dan pelepasan bahan radioaktif di Unit 1, 2 dan 3 dari
tanggal 12 Maret sampai 15 Maret.
Data Kasus
Cakupan area terdampak : Menurut pemerintah Jepang, area terdampak bencana nuklir Fukushima
meliputi sekitar 11.500 km persegi atau setara dengan wilayah Prefektur Ibaraki dan Chiba.

Jumlah korban : Lebih dari 18.000 orang tewas atau hilang akibat gempa bumi dan tsunami yang
menyebabkan bencana nuklir Fukushima. Namun, tidak ada korban langsung akibat paparan radiasi dari
bencana tersebut.

Jumlah yang dievakuasi: Lebih dari 100.000 orang dievakuasi dari wilayah sekitar pembangkit listrik
Fukushima Daiichi.

Kerugian: Kerugian ekonomi akibat bencana nuklir Fukushima mencapai sekitar 25 triliun yen atau
sekitar 223 miliar dolar AS. Selain itu, lebih dari 160.000 rumah hancur atau rusak berat, serta kerusakan
pada infrastruktur dan fasilitas publik seperti jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan.
Kerusakan : Terdapat tiga reaktor nuklir yang mengalami melelehnya bahan bakar nuklir,
yaitu Unit 1, Unit 2, dan Unit 3. Akibatnya, terjadi kebocoran radiasi ke lingkungan sekitar
dan pihak berwenang mengeluarkan zona-zona evakuasi yang berbeda-beda tergantung pada
tingkat paparan radiasi.

Dampak lingkungan : Terjadi pencemaran radiasi di laut dan udara di sekitar wilayah
tersebut. Selain itu, dilaporkan adanya kerusakan lingkungan akibat pembangunan
infrastruktur yang diperlukan untuk menangani bencana.
ANALISA BENCANA NUKLIR
FUKUSHIMA

Pada tanggal 5 Juli 2012, Komisi Investigasi Independen Kecelakaan Nuklir Fukushima
(NAIIC) menyimpulkan bahwa penyebab kecelakaan nuklir Fukushima telah lama
diketahui, dan bahwa operator pabrik dan Tokyo Electric Power Company (TEPCO),
telah gagal memenuhi persyaratan keselamatan dasar seperti risiko penilaian, persiapan
untuk mendapatkan kerusakan bangunan, dan pengembangan rencana evakuasi. Pada
tanggal 12 Oktober 2012, TEPCO mengakui untuk pertama kalinya mereka telah gagal
untuk mengambil tindakan yang diperlukan karena takut mengundang tuntutan hukum
atau demonstrasi yang melawan pabrik nuklirnya.
Berdasarkan uraian diatas mengenai kasus bencana nuklir
Fukushima, Maka dapat diterapkan Ethical theories atau
teori etika dalam analisisnya. Beberapa teori etika antara
lain:

• Utilitarianism
• Duty ethics
• Rights ethics
• Virtue ethics
DUTY ETHICS
Teori etika kewajiban (duty ethics) menekankan bahwa
tindakan yang benar adalah tindakan yang menghormati
dan memenuhi kewajiban moral tertentu, seperti integritas,
kejujuran, dan tanggung jawab dalam melakukan tugas
profesional. Dalam kasus Fukushima, insinyur memiliki
kewajiban moral untuk memastikan keamanan dan
kesehatan publik dalam merancang, membangun, dan
mengoperasikan fasilitas nuklir. Hal ini menuntut insinyur
untuk menempatkan prioritas pada kewajiban mereka
untuk melakukan pekerjaan dengan benar dan memastikan
keselamatan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
RIGHTS ETHICS
Teori etika hak menekankan pentingnya pengakuan hak-
hak moral individu dan perlindungan hak-hak tersebut.
Dalam kasus Fukushima, insinyur harus
mempertimbangkan hak-hak individu terkait keselamatan
dan kesehatan mereka, serta hak lingkungan hidup untuk
dilindungi dan dijaga. Insinyur harus memastikan bahwa
keputusan-keputusan mereka tidak mengorbankan hak-hak
tersebut demi kepentingan korporasi atau keuntungan
finansial.
VIRTUE ETHICS
Teori etika kebajikan menekankan pentingnya karakter dan
perilaku yang benar dalam kehidupan moral. Dalam kasus
Fukushima, karakter dan perilaku insinyur yang
bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan
infrastruktur nuklir menjadi sangat penting. Insinyur juga
harus menunjukkan kualitas kebajikan seperti integritas,
kejujuran, tanggung jawab, dan kepemimpinan dalam
melakukan pekerjaannya.
UTILITARIANISM
Teori utilitarianisme mengatakan bahwa tindakan yang
benar adalah tindakan yang memberikan manfaat terbesar
bagi masyarakat atau banyak orang. Dalam kasus bencana
nuklir Fukushima, penerapan utilitarianisme akan
menempatkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas
utama, karena dampak bencana tersebut sangat signifikan
terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat serta
lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, keputusan-
keputusan yang diambil harus mempertimbangkan manfaat
terbesar bagi masyarakat.
TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai