Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK PARIWISATA DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

DOSEN PENGAMPU: Harisan Boni Firmando, M.Si.

DISUSUN OLEH:
NAMA KELOMPOK:
DINI RESAVITA HARIANDJA
DINI PUSPITA NRAHA
SANOVIDA TAMBA
PUTRI SAPTA MARIA SILITONGA
ROMASI ERNAWATI SIANIPAR
6JONATHAN MARK MANULLANG

PROGRAM STUDI PARIWISATA BUDAYA DAN KEAGAMAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA KRISTEN
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARURUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Harisan Boni Firmando, M.Si. sebagai
dosen pengampu mata kuliah Pariwisata sejarah dan budaya yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Tarutung,27 Maret 2023

DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………………..

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..

BAB I : PENDAHULUAN

1.1.Latar
Belakang…………………………………………………………………………………..

1.2. Rumusan Masalah


………………………………………………………………………………

1.3.Tujuan…………………………………………………………………………………………

BAB II : PEMBAHASAN

2.1.Dampak Pariwisata………………………………………………………………

2.2.Dampak Sosial
Pariwisata…………………………………………………………………………...

2.3.Dampak Budaya Pariwisata…………………………………………………………………...


2.4.Dampak Sosial Pariwisata…………………………………………………………………

2.5.Pariwisata dan Perubahan Sosial


Budaya…………………………………………………………

BAB III : PENUTUP

3.1.Kesimpulan……………………………………………………………………………………
….

3.2.Saran……………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Kondisi sosial ekonomi merupakan keadaan yang berhubungan dengan masyarakat yang
ditinjau dari segi sosial dan segi ekonomi. Keadaan tersebut meliputi kebutuhan masyarakat
sendiri dan cara pemenuhan kebutuhannya. Dalam upaya memenuhi kebutuhannya,
masyarakat bekerja sesuai dengan keahliannya guna mendapatkan penghasilan atau
pendapatan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk pekerja atau
masyarakat yang mempunyai pendidikan tinggi, akan mudah untuk memperoleh penghasilan
atau pendapatan yang tinggi. Namun untuk pekerja atau masyarakat yang pendidikannya
rendah, akan sulit untuk memperoleh pekerjaan yang berpenghasilan tinggi. Pendidikan
merupakan bagian dari kondisi sosial ekonomi (Idris, 2011: 220), bahwa dalam kaitan
perubahan sosial budaya dan ekonomi, pendidikan sebagai bagian dari sosial budaya turut
berpengaruh pada perubahan sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Saat seorang kepala
keluarga memperoleh penghasilan atau pendapatan yang rendah, maka akan membuat
sebagian wanita harus ataupun ingin terjun di dalam dunia kerja. Alasan tersebut muncul
karena tuntutan ekonomi keluarga. Baik wanita yang sudah menikah ataupun wanita yang
belum menikah.
Di Indonesia, kaum wanita memang terus di beri peluang makin besar untuk ikut serta
dalam proses pembangunan. Peranan kaum wanita baik secara langsung maupun tidak
langsung tidak dapat diasingkan lagi. Namun peranan perempuan dalam pembangunan tidak
bisa dipisahkan dengan peranannya sebagai ibu rumah tangga di keluarganya.
Peran serta wanita dalam pembangunan sangat diperlukan terutama dalam membangun
keluarga. Wanita memiliki peran ganda yaitu di satu pihak dituntut untuk mengabdikan diri
untuk keluarganya, dipihak lain wanita dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan.
Motivasi kerja bagi wanita Indonesia seperti wanita pedesaan bukanlah sekedar mengisi
waktu luang, atau melanjutkan karier semata, tetapi sungguh-sungguh untuk meningkatkan
pendapatan keluarga (Arsyad, 1991: 148).
Di samping itu, bagi wanita yang telah memasuki lapangan pekerjaan, mereka dengan
sendirinya mengurangi waktunya untuk mengurus rumah atau dapur, anak-anak bahkan
suaminya. Kedudukan dan peranan wanita yang tampak mengingat menimbulkan beberapa
masalah baru, terutama bagi kaum wanita sendiri. Oleh karena dengan tuntutan-tuntutan yang
telah lama dilancarkan bahkan yang semula mempunyai tendesi bersaing dengan kaum pria,
kini mereka merasa harus memikirkan hal-hal yang timbul dari padanya (Notopuro, 1979:
53).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu dampak sosial pariwisata?

2. Bagaimanaa dampak ekonomi pariwisata?

3. Apa itu dampak pariwisata budaya?

4. Bagaimana perubahan sosial pariwisata?

1.3. TUJUAN

Dapat mengetahui dampak dampak dari sosial , ekonomi ,budaya dan perubahan sosial budaya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dampak Pariwisata

Pariwisata dan yang terkait erat satu sama lain termasuk di antara perusahaan penghasil
pendapatan utama di dunia. Mereka juga berada di antara perusahaan teratas. Ada tren kelas atas
dalam pariwisata selama beberapa dekade terakhir karena perjalanan menjadi hal yang umum.
Orang bepergian untuk bisnis, liburan, kesenangan, petualangan, atau bahkan perawatan medis.

Dengan beberapa aktivitas terkait bisnis yang terkait dengan pariwisata, Industri ini memiliki
potensi luar biasa untuk menghasilkan lapangan kerja serta menghasilkan devisa. Ada banyak
negara di dunia, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Yunani, Perancis, Maladewa,
dan Karibia, yang ekonominya digerakkan oleh pariwisata.

Pariwisata dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi suatu negara Melalui cara-cara
berikut (Burgess et al., 2011; Ollivaud and Haxton, 2019):

1. Generasi Pekerjaan

Ini menciptakan banyak pekerjaan di antara penyedia layanan langsung (seperti hotel, restoran,
agen perjalanan, operator tur, Pemandu dan pendamping tur, dll.) Dan di antara penyedia layanan
tidak langsung (seperti pemasok ke hotel dan restoran, akomodasi tambahan, dll.)

2. Pembangunan infrastruktur

Pariwisata memacu pembangunan infrastruktur. Untuk menjadi tujuan komersial atau


kesenangan yang penting, lokasi mana pun akan membutuhkan semua infrastruktur yang
diperlukan, seperti konektivitas yang baik melalui kereta api, jalan raya, dan transportasi udara,
akomodasi yang memadai, restoran, jaringan telekomunikasi yqng berkembang dengan baik,
dan, fasilitas medis, di antaranya orang lain.

3. Pertukaran asing

Orang-orang yang bepergian ke negara lain menghabiskan banyak uang untuk akomodasi,
transportasi, tamasya, belanja, dll. Dengan demikian, turis yang masuk merupakan sumber devisa
yang penting bagi negara manapun.
2.2. DAMPAK SOSIAL PARIWISATA

Mathieson dan Wall (1982) menyebutkan bahwa “there is no clear distinction between
social and cultural phenomena”, sehingga sebagian ahli menggabungkan dampak sosial dan
dampak budaya di dalam pariwisata. Douglas (1996) mengingatkan bahwa berbagai perubahan
sosial budaya yang terjadi tidak dapat sepenuhnya dipandang sebagai dampak pariwisata semata-
mata. Hal ini karena pariwisata terjalin erat dengan berbagai aktivitas lainnya, yang pengaruhnya
lebih besar atau sudah berpengaruh jauh sebelum pariwisata berkembang.

Studi tentang dampak sosial budaya pariwisata selama ini, lebih cenderung mengasumsikan
bahwa akan terjadi perubahan sosial budaya akibat kedatangan wisatawan dengan 3 asumsi yang
umum seperti yang dijelaskan oleh Martin (1998). Perubahan tersebut mencakup: (1) perubahan
dibawa sebagai akibat adanya intruksi dari luar umumnya dari sistem sosial budaya yang
superordinat terhadap budaya penerima yang lebih lemah; (2) perubahan tersebut umumnya
destruktif bagi budaya masyarakat local dan (3) perubahan tersebut akan membawa pada
homogenisasi budaya, dimana identitas etnik lokal akan tenggelam dalam bayangan sistem
industri dengan teknologi berat, birokrasi nasional dan multinasional. Asumsi tersebut
menyiratkan bahwa dalam melihat dampak sosial budaya pariwisata terhadap masyarakat
setempat, pariwisata semata-mata dipandang sebagai ‘faktor luar’ yang ‘menghantam’
masyarakat.

Secara teoritis Cohen (1984) dalam Pitana (2005) mengelompokkan dampak sosial budaya
pariwisata ke dalam sepuluh kelompok besar, yaitu: (1) dampak terhadap keterkaitan dan
keterlibatan antara masyarakat setempat dengan masyarakat yang lebih luas, termasuk tingkat
otonomi atau ketergantungan; (2) dampak terhadap hubungan interpersonal antara anggota
masyarakat; (3) dampak terhadap dasar-dasar organisasi/kelembagaan sosial; (4) dampak
terhadap migrasi dari dan ke daerah pariwisata; (5) dampak terhadap ritme kehidupan sosial
masyarakat; (6) dampak terhadap pola pembagian kerja; (7) dampak terhadap stratifikasi dan
mobilitas sosial; (8) dampak terhadap distribusi pengaruh dan kekuasaan dan (9) dampak
terhadap meningkatnya penyimpangan-penyimpangan sosial.

2.3 DAMPAK EKONOMI PARIWISATA

Pariwisata membawa manfaat dan biaya ekonomi dan non-ekonomi bagi masyarakat tuan
rumah. Manfaat yang didapat wisatawan, seperti kontribusi perjalanan kesenangan untuk
istirahat dan relaksasi, manfaat pendidikan, Pemahaman orang dan budaya lain, serta
kesejahteraan fisik dan mental wisatawan. Tidak diragukan lagi bahwa pariwisata memberikan
manfaat,Tetapi pariwisata tidaklah sempurna. Ada biaya dan manfaat, dan tidak bertambah sama
rata. Banyak dari biaya sosial yang timbul sulit atau tidak mungkin diukur. Membangun atau
mengembangkan industri pariwisata melibatkan pengeluaran serta keuntungan, biaya, dan
manfaat. Jika dampak tersebut dipertimbangkan aejak awal perencanaan, kekuatan dan peluang
dapat dimaksimalkan sementara kelemahan dan ancaman dapat diminimalkan. Setiap destinasi
akan berbeda dalam hal karakteristik pariwisata. Biaya dan manfaat pariwisata akan berbeda-
beda di setiap destinasi dan dapat berubah seiring waktu, bergantung pada pariwisata dan
aktivitas lain dalam konteks lokal dan regional destinasi.

Aktivitas pariwisata berdampak pada ekonomi negara serta ekonomi lokal Destinasi.
Beberapa manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas pariwisata Ialah (Hasan et al., 2019):

1. Pariwisata menghasilkan lapangan kerja lokal, langsung di sektor Pariwisata dan di sektor
pendukung dan pengelolaan sumber daya.
2. Pariwisata mendorong industri domestik yang menguntungkan, hotel dan fasilitas
penginapan lainnya, restoran dan pelayanan makanan, Sistem transportasi, kerajinan
tangan, dan layanan pemandu.
3. Pariwisata menghasilkan devisa negara dan menyuntikkan modal dan Uang baru ke
dalam ekonomi lokal.
4. Pariwisata membantu mendiversifikasi ekonomi lokal.
5. Peningkatan infrastruktur pariwisata
6. Meningkatkan pendapatan pajak dari pariwisata.

2.4. DAMPAK BUDAYA PARIWISATA

Dampak pembangunan pariwisata terhadap sosial-budaya antara lain berupa terjadinya:

1. Perubahan struktur demografi.

2. Perubahan jenis pekerjaan.

3. Perubahan nilai-nilai.

4. Penin,gkatan perhatian terhadap usaha pemeliharaan seni- budaya tradisional atau cara hidup
tradisional.

2.5 PARIWISATA DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Pengaruh pariwisata terhadap perubahan sosial budaya di lingkungan pariwisata berpengaruh


besar. Hal ini karena dengan di buatnya suatu objek wisata yang tentunya akan menarik minat
banyak orang untuk mengunjungi objek pariwisata tersebut, pengunjung yang datang ada yang
berasal dari luar daerah bahkan dari mancanegara.Kehidupan masyarakat yang ada di sekitar
objek wisata juga akan mengalami perubahan karena masyarakat banyak berinteraksi dengan
pengunjung yang memiliki kebudayaan dan sistem sosial yang berbeda-beda, sehingga
masyarakat harus beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara pariwisata dan perubah anperilaku


masyarakat khususnya perubahan perilaku dalam bidang pendidikan di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dengan menggunakan metode pengumpulan data, wawancara dengan
informan, dan data sekunder dengan membaca buku-buku yang relevan. Adapun di dalam
menganalisan penelitian ini menggunakan metode kualitatif diskriptif.Dalam kegiatan
pariwisata pada dasarnya akan mempertemukan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda.
Pertemuan antar manusia dengan latar belakang berbeda akan menghasilkan berbagai proses
perubahan. Perubahan dalam nilai, sikap dan perilaku yang disebabkan adanya tuntutan kondisi
lingkungan yang ada. Kegiatan pariwisata akan berhasil dengan baik disamping ditopang oleh
daya tarik wisata yang memesona juga tersedianya sumber daya manusia yang mengelola
daya tarik tersebut. Seiring dengan majunya pariwisata di Yogyakarta, maka kebutuhan
sumber daya manusia pariwisata yang profesional, yang terdidik, terlatih dan terampil,
tidak dapat dihindarkan. Maka menjadi peluang dalam mewujudkan sumber daya manusia
yang berkualitas semakin besar. Kondisi ini berpengaruh terhadap keberadaan lembaga
pendidikan tinggi pariwisata, dan ini dibuktikan dengan minat

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Untuk meringkas artikel ini, kita dapat disimpulkan bahwa Pariwisata dan yang terkait erat satu
sama lain termasuk di antara perusahaan penghasil pendapatan utama di dunia. Mereka juga
berada di antara perusahaan teratas. Ada tren kelas atas dalam pariwisata selama beberapa
dekade terakhir karena perjalanan menjadi hal yang umum. Orang bepergian untuk bisnis,
liburan, kesenangan, petualangan, atau bahkan perawatan medis.

1.Dampak pariwisata
Penerimaan devisa, pendapatan masyarakat, peluang kerja, harga dan tarif, distribusi manfaat
dan keuntungan, kepemilikan dan pengendalian, pembangunan dan pendapatan pemerintah.

2.Perubahan sosial budaya dalam pariwisata

Perubahan sosial adalah prilaku masyarakat menjadi konsumtif, munculnya sikap individualistis,
gotong royong warga masyarakatnya yang telah berubah, sistem sosial telah mengalami

perubahan, terjadinya stratifikasi sosial atau kesenjangan sosial dan melemahnya nilai-nilai
sosial .

3.Dampak ekonomi pariwisata

Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan devisa, menciptakan lapangan kerja, merangsang


pertumbuhan industri pariwisata, oleh karena itu dapat memicu pertumbuhan ekonomi, terlebih
dapat mendorong di berbagai negara untuk mengembangkan sektor pariwisata.

4.dampak budaya pariwisata.

Dampak pembangunan pariwisata terhadap sosial-budaya antara lain berupa terjadinya: 1.


Perubahan struktur demografi. 2. Perubahan jenis pekerjaan. 3. Perubahan nilai-nilai. 4.
Penin,gkatan perhatian terhadap usaha pemeliharaan seni- budaya tradisional atau cara hidup
tradisional.

3.2 SARAN

Demikianlah pembahasan dalam penulisan makalah ini, semoga dapat bermanfaat dan
menambah wawasan tentang Dampak Pariwisata dan Perubahan Sosial dan dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca. Kami menyadari akan kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
dari segi penulisan bahkan materi yang disajikan dalam pembahasan ini, dikarenakan
keterbatasan ilmu pengetahuan dan referensi-referensi yang diperoleh dari berbagai sumber baik
buku maupun internet. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan penulisan makalah pada tugas-tugas yang akan datang. Sekian dan terima
kasih.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.neliti.com/id/publications/153373/hubungan-pariwisata-dan-perubahan-sosial-
masyarakat-di-provinsi-daerah-istimewa

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/GEOGRAFI_PARIWISATA/Dampak_Pariwisata.pdf
https://ejournal.upi.edu/index.php/sosietas/article/download/1517/1043

http://repository.poltekparmakassar.ac.id/464/1/Ekonomi%20Pariwisata.pdf

Anda mungkin juga menyukai