PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Kelompok : 1
Kelas : IX-A
Puji syukur kami Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah Pembukaan undang-undang dasar Negara republik Indonesia tahun
1945 Dan juga kami berterima kasih pada guru mata pelajaran Pkn yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon maaf. Terima kasih.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
B. BAB II Pembahasan
b. Katabolisme Karbohidrat
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Daftar pustakan
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. Manfaat
a. Kita dapat mengetahui pengetian katabolisme.
b. Kita dapat mengetahui tujuan katabolisme Glikolisis, daur krebs dan
transpor elektron
c. Kita dapat mengetahui fungsi katabolisme Glikolisis, daur krebs dan
transpor elektron
d. Kita dapat mengetahui dimana tempat berlangsungnya katabolisme
Glikolisis, daur krebs dan transpor elektron
BAB II
PEMBAHASAN
1. Glikolisis
Glikolisis Merupakan proses pengubahan glukosa yang mempunyai 6 atom c
menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang mempunyai
3 atom c. proses ini berlangsung dalam sitosol ( sitoplsma sel).
Dalam jalur glikolisis terdapat sepuluh proses reaksi yang dikatalisis
oleh enzim tertentu. Sepuluh proses reaksi yang berlangsung dapat di bagi
menjadi dua fase. Rangkaian proses reaksi pertama sampai dengan kelima
merupakan fase investasi energi dan lima proses reaksi berikutnya termasuk
fase pembebasan energi.
Perhatikan gambar 2.12
1) Pemindahan gugus fosfat dari ATP ke atom karbon nomor 6 dari glukosa
dengan bantuan enzim Heksonisme, enzim heksokinase adalah : termasuk
enzim yang berperan dalam mengkatalisis trasfer gugus fosfat dari adenosin
trifosfat ke glukosa dengan melepaskan satu hodrogen sebagai asam,
sehingga terbentuk senyawa glukosa 6 fosfat.
2) Glukosa 6 fosfat dikatalisis oleh enzim fosfoglukose isomerase, menjadi
senyawa fruktosa 6 fosfat.
3) Pemecahan secara enzimatik dari frutosa 1.6 bisosfat menjadi 2 senyawa
beratom C tiga buah dengan bantuan enzim adolase, yaitu
dihidroksiasetonfosfat dan 3-fosfogliseraldehihid atau PGAL.
Proses Glikolisi Menghasilkan tiga senyawa penting, Yaitu 2 molekul
asam piruvat, 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron
berenergi tinggi, dan 2 molekul ATP untuk setiap molekul Glukosa.
2. Daur Krebs
Daur krebs, atau siklus krebs ini adalah serangkaian rekasi kimia
untuk melepas energi memalalui oksidasi aseteil-koA yang berasal dari
karbohidrat, lemah, dan protein. Pada intinya, Siklus Krebs Dilakukan
Organisme Bernapas Untuk Menghasilkan Energi.
Proses Perubahan asam piruvat hasil glikolisis, sementara asetil ko-
A dengan oksidasi glukosa yang akan diubah menjadi karbon dioksida
dan hidrogen.
Setelah memasuki mitokondria, piruvat mula-mula diubah menjadi
suatu senyawa yang disebut asetil CoA. Langkah ini merupakan
persambungan antara glikolisis dan siklus Krebs, yang diselesaikan oleh
kompleks multi enzim yang mengkatalisis tiga reaksi: (1) Gugus
karboksil piruvat, yang memiliki sedikit energi kimiawi, dikeluarkan dan
dilepas sebagai molekul CO2, (2) Fragmen berkarbon dua yang tersisa
dioksidasi untuk membuat senyawa yang dinamai asetat. Suatu enzim
mentransfer elektron yang diekstraksi ke NAD+, dan menyimpan energi
dalam bentuk NADH, (3) Akhirnya, koenzim A, senyawa mengandung
sulfur turunan dari vitamin B, diikatkan pada asetat tadi oleh ikatan tak
stabil yang membuat gugus asetil sangat reaktif (Campbell, 2003: 168).
Gabungan dehidrogenasi dan dekarboksilasi piruvat menjadi asetil
KoA melibatkan kerja tiga enzim yang berbeda secara berurutan, yaitu
piruvat dehidrogenase (E1), dihidrolipoil transasetilase (E2), dan
dihidrolipoil dehidrogenase (E3), dan juga lima koenzim atau gugus
prostetik yang berbeda, tiamin pirofosfat (PPP), flavin adenine
dinukleotida (FAD), koenzim A (CoA), nikotinamida adenin dinukleotida
(NAD+), dan asam lipoat (Lehninger, 2005: 116). Tahapan pembentukan
asetil CoA dari asam piruvat dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Reaksi pertama pada siklus Krebs adalah pembentukan asam sitrat
dari asetil KoA dengan asam oksaloasetat dengan cara kondensasi.
Enzim yang bekerja sebagai katalis adalah sitrat sintetase. Pada reaksi
ini, karbon meil gugus asetil dari asetil KoA berkondensasi dengan gugus
karbonil pada oksaloasetat; secara serentak, ikatan tioester dipecahkan
untuk membebaskan koenzim A.
Asam sitrat kemudian diubah menjadi asam isositrat melalui asam
akonitat. Enzim yang bekerja pada reaksi ini ialah akonitase. Pada reaksi
ini, satu molekul air dikeluarkan dan yang lain ditambahkan kembali.
Pada tahap selanjutnya, asam isositrat diubah menjadi menjadi asam
oksalosuksinat oleh enzim isositrat dehidrogenase dengan koenzim
NADP+, kemudian diubah lebih lanjut menjadi asam a-ketoglutarat oleh
enzim karboksilase. Pada reaksi yang kedua ini dihasilkan pula CO2.
Untuk 1 mol asam isositrat yang diubah dihasilkan 1 mol NADPH dan 1
mol CO2.
Pada tahap selanjutnya, a-ketoglutarat mengalami dekarboksilasi
oksidatif, membentuk suksinil KoA dan CO2 oleh kerja kompleks a-
ketoglutarat dehidrogenase. Raksi ini analog dengan reaksi
pembentukan asetil KoA dari asam piruvat. Koenzim TPP dan NAD+
diperlukan juga dalam reaksi pembentukan suksinil KoA. Reaksi ini
menghasilkan Suksinil KoA dan melepaskan CO2 da NADH.
Asam suksinat terbentuk dari suksinil KoA dengan cara melepaskan
koensim A serta pembentukan guanosin trifosfat (GTP) dari guanosin
difosfat (GDP). Enzim suksinil KoA sintetase bekerja pada reaksi yang
bersifat reversible ini. Gugus fosfat yang terdapat pada molekul GTP
segera dipindahkan kepada ADP. Katalis dalam reaksi ini adalah
dinukleosida difosfokinase.
Pada tahap ini, asam suksinat diubah menjadi asam fumarat melalui
proses oksidasi dengan menggunakan enzim suksinat dehidrogenase
dan FAD sebagai koenzim.
Asam malat terbentuk dari asam fumarat dengan cara adisi molekul
air. Enzim fumarat hidratase atau yang lebih dikenal dengan nama enzim
fumarase, bekerja sebagai katalis dalam reaksi ini.
Tahap akhir dalam siklus asam sitrat ialah dehidrogenasi asam malat
untuk membentuk asam oksaloasetat yang dikatalisis oleh enzim malat
dehidrogenase.
Oksaloasetat yang terjadi kemudian bereaksi dengan asetil koenzim
A dan asam sitrat yang terbentuk bereaksi lebih lanjut dalam siklus asam
sitrat. Demikian reaksi-reaksi tersebut di atas berlangsung terus
menerus dan berulang kali. Tahap-tahap dalm siklus Krebs ini dapat
digambarkan sebagai berikut.
a. Kerja Mekanis
Salah satu bentuk kerja mekanis adalah lokomosi. Kerja mekanis selali terjadi
jika sel otot berkontraksi.
b. Transpor Aktif
Dalam transfor aktif, sel-sel harus mengeluarkan energi untuk mengangkut
molekul zat atau ion yang melawan gradien konsentrasi zat.
c. Produksi panas
Energi panas penting bagi tubuh burung dan hewan menyusui.