Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG

DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

I
S
U
S
U
N
OLEH:

Kelompok : 1

Ketua : seize harita

Moderator : memo zamili

Notulen : zofan zamili

Anggota : anas gohae

Finsen sius zamili

Gmp : L. Halawa s,p.d

Kelas : IX-A

SMP NEGERI 1 MAZINO


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah Pembukaan undang-undang dasar Negara republik Indonesia tahun
1945 Dan juga kami berterima kasih pada guru mata pelajaran Pkn yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon maaf. Terima kasih.

Hilizolootano, 23 Semptember 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

A. BAB I Pendahuluan

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan

4. Manfaat

B. BAB II Pembahasan

a. Pengertian Makna Alinea

b. Katabolisme Karbohidrat

C. BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Saran

c. Daftar pustakan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan
tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk
kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel
melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia
yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi
zat lain. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali
dengan substrat yang diakhiri dengan produk. Reaksi dalam sel tidak terjadi
bolak-balik, melainkan berjalan ke satu arah. Tiap produk akan menjadi
reaktan bagi reaksi selanjutnya. Reaksi ini berurutan sampai produk akhir,
membentuk suatu jalur metabolisme. Metabolisme sel dapat dibagi menjadi
dua, yaitu katabolisme dan anabolisme. Metabolisme merupakan segala
bentuk reaksi yang terjadi dalam tubuh yang bersifat enzimatis.
Pembukaan undang-undabg dasar 1945 merupakan pokok-pokok
kaidah Negara yang fundamental. Maka disamping merupakan suasana
kerohaniaanya dari UUD 1945, juga merupakan sumber penjabaran normatif,
oleh karena itu dalam pembukaan uud 1945 terkandung sendi-sendi
kehidupan negera

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa pengertian Katabolisme?
b. Apa tujuan katabolisme Respirasi Aerob, Respirasi Anaewrob atau
fermentasi dan manfaat enrgi hasil respirasi?
c. Apa fungsi katabolisme Glikolisis, daur krebs dan transpor elektron?
d. Bagaimana proses dan tempat berlangsungnya katabolisme Glikolisis,
daur krebs dan transpor elektron ?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian katabolisme
b. Untuk mengetahui tujuan katabolisme Glikolisis, daur krebs dan
transpor elektron
c. Untuk mengetahui fungsi katabolisme Glikolisis, daur krebs dan
transpor elektron.
d. Untuk mengetahui dimana tempat berlangsungnya katabolisme
Glikolisis, daur krebs dan transpor elektron

1.4. Manfaat
a. Kita dapat mengetahui pengetian katabolisme.
b. Kita dapat mengetahui tujuan katabolisme Glikolisis, daur krebs dan
transpor elektron
c. Kita dapat mengetahui fungsi katabolisme Glikolisis, daur krebs dan
transpor elektron
d. Kita dapat mengetahui dimana tempat berlangsungnya katabolisme
Glikolisis, daur krebs dan transpor elektron
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Katabolisme


Katabolisme Merupakan proses pemecahan atau pengurain senyawa
Kompleks menjadi senyawa-senyawa lebih sederhana dengan menghasilkan
energi. Berdasarakan kebutuhannya terhadapa oksingen, penguraian zat
untuk menghasilkan energi pada organisme dapat dilakukan dengan dua
cara, yakni sebagai berikut.

1. Respirasi seluler atau respirasi aerob. Proses ini menggunakan


bahan berupa senyawa hidrokarbon dan memerlukan oksigen. Secara umum
keseluruhan proses berlangsung sebagai berikut.
( Senyawa organik + Oksigen > Karbon dioksida + air + energi )

2. Fermentasi atau respirasi anaerob. Proses pemecahan molekul


substrat di dalam tubuh organisme tanpa oksigen.

A. Respirasi Aerob (Respirasi seluler)


Respirasi merupakan salah satu contoh proses katabolisme, yaitu
suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sember
energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksingen. Zat sumber
energi dalam tubuh organisme terdiri atas zat-zat organik, seperti
karbohidrat,lemak,protein,asam amino, dan lain-lain.

Dari proses kimia yang memerlukan oksingen tersebut, zat-zat


organik diuraikan menjadi karbon diaksida (CO2) dan air (H2 O) dengan
membesaskan sejumlah energi.jika zat sumber energinya adalah glukosa,
reaksi kimia respirasi tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut.

(C6 H12 + 6H2 > 6H2 O + 6CO2 + Energi)


Reaksi penguraikan zat sumber energi (C6 H12 O6) Menjadi CO2 H2O
dan sejumlah energi tersebut merupakan rangkainan proses reaksi
kimia yang kompleks. Secra sederhana reaksi tersebut dapat dibedahkan
menjadi tiga tahap, yaitu glikolisis, daur krebs, dan transpor elektron.

1. Glikolisis
Glikolisis Merupakan proses pengubahan glukosa yang mempunyai 6 atom c
menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang mempunyai
3 atom c. proses ini berlangsung dalam sitosol ( sitoplsma sel).
Dalam jalur glikolisis terdapat sepuluh proses reaksi yang dikatalisis
oleh enzim tertentu. Sepuluh proses reaksi yang berlangsung dapat di bagi
menjadi dua fase. Rangkaian proses reaksi pertama sampai dengan kelima
merupakan fase investasi energi dan lima proses reaksi berikutnya termasuk
fase pembebasan energi.
Perhatikan gambar 2.12
1) Pemindahan gugus fosfat dari ATP ke atom karbon nomor 6 dari glukosa
dengan bantuan enzim Heksonisme, enzim heksokinase adalah : termasuk
enzim yang berperan dalam mengkatalisis trasfer gugus fosfat dari adenosin
trifosfat ke glukosa dengan melepaskan satu hodrogen sebagai asam,
sehingga terbentuk senyawa glukosa 6 fosfat.
2) Glukosa 6 fosfat dikatalisis oleh enzim fosfoglukose isomerase, menjadi
senyawa fruktosa 6 fosfat.
3) Pemecahan secara enzimatik dari frutosa 1.6 bisosfat menjadi 2 senyawa
beratom C tiga buah dengan bantuan enzim adolase, yaitu
dihidroksiasetonfosfat dan 3-fosfogliseraldehihid atau PGAL.
Proses Glikolisi Menghasilkan tiga senyawa penting, Yaitu 2 molekul
asam piruvat, 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron
berenergi tinggi, dan 2 molekul ATP untuk setiap molekul Glukosa.
2. Daur Krebs
Daur krebs, atau siklus krebs ini adalah serangkaian rekasi kimia
untuk melepas energi memalalui oksidasi aseteil-koA yang berasal dari
karbohidrat, lemah, dan protein. Pada intinya, Siklus Krebs Dilakukan
Organisme Bernapas Untuk Menghasilkan Energi.
Proses Perubahan asam piruvat hasil glikolisis, sementara asetil ko-
A dengan oksidasi glukosa yang akan diubah menjadi karbon dioksida
dan hidrogen.
Setelah memasuki mitokondria, piruvat mula-mula diubah menjadi
suatu senyawa yang disebut asetil CoA. Langkah ini merupakan
persambungan antara glikolisis dan siklus Krebs, yang diselesaikan oleh
kompleks multi enzim yang mengkatalisis tiga reaksi: (1) Gugus
karboksil piruvat, yang memiliki sedikit energi kimiawi, dikeluarkan dan
dilepas sebagai molekul CO2, (2) Fragmen berkarbon dua yang tersisa
dioksidasi untuk membuat senyawa yang dinamai asetat. Suatu enzim
mentransfer elektron yang diekstraksi ke NAD+, dan menyimpan energi
dalam bentuk NADH, (3) Akhirnya, koenzim A, senyawa mengandung
sulfur turunan dari vitamin B, diikatkan pada asetat tadi oleh ikatan tak
stabil yang membuat gugus asetil sangat reaktif (Campbell, 2003: 168).
Gabungan dehidrogenasi dan dekarboksilasi piruvat menjadi asetil
KoA melibatkan kerja tiga enzim yang berbeda secara berurutan, yaitu
piruvat dehidrogenase (E1), dihidrolipoil transasetilase (E2), dan
dihidrolipoil dehidrogenase (E3), dan juga lima koenzim atau gugus
prostetik yang berbeda, tiamin pirofosfat (PPP), flavin adenine
dinukleotida (FAD), koenzim A (CoA), nikotinamida adenin dinukleotida
(NAD+), dan asam lipoat (Lehninger, 2005: 116). Tahapan pembentukan
asetil CoA dari asam piruvat dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Reaksi pertama pada siklus Krebs adalah pembentukan asam sitrat
dari asetil KoA dengan asam oksaloasetat dengan cara kondensasi.
Enzim yang bekerja sebagai katalis adalah sitrat sintetase. Pada reaksi
ini, karbon meil gugus asetil dari asetil KoA berkondensasi dengan gugus
karbonil pada oksaloasetat; secara serentak, ikatan tioester dipecahkan
untuk membebaskan koenzim A.
Asam sitrat kemudian diubah menjadi asam isositrat melalui asam
akonitat. Enzim yang bekerja pada reaksi ini ialah akonitase. Pada reaksi
ini, satu molekul air dikeluarkan dan yang lain ditambahkan kembali.
Pada tahap selanjutnya, asam isositrat diubah menjadi menjadi asam
oksalosuksinat oleh enzim isositrat dehidrogenase dengan koenzim
NADP+, kemudian diubah lebih lanjut menjadi asam a-ketoglutarat oleh
enzim karboksilase. Pada reaksi yang kedua ini dihasilkan pula CO2.
Untuk 1 mol asam isositrat yang diubah dihasilkan 1 mol NADPH dan 1
mol CO2.
Pada tahap selanjutnya, a-ketoglutarat mengalami dekarboksilasi
oksidatif, membentuk suksinil KoA dan CO2 oleh kerja kompleks a-
ketoglutarat dehidrogenase. Raksi ini analog dengan reaksi
pembentukan asetil KoA dari asam piruvat. Koenzim TPP dan NAD+
diperlukan juga dalam reaksi pembentukan suksinil KoA. Reaksi ini
menghasilkan Suksinil KoA dan melepaskan CO2 da NADH.
Asam suksinat terbentuk dari suksinil KoA dengan cara melepaskan
koensim A serta pembentukan guanosin trifosfat (GTP) dari guanosin
difosfat (GDP). Enzim suksinil KoA sintetase bekerja pada reaksi yang
bersifat reversible ini. Gugus fosfat yang terdapat pada molekul GTP
segera dipindahkan kepada ADP. Katalis dalam reaksi ini adalah
dinukleosida difosfokinase.
Pada tahap ini, asam suksinat diubah menjadi asam fumarat melalui
proses oksidasi dengan menggunakan enzim suksinat dehidrogenase
dan FAD sebagai koenzim.
Asam malat terbentuk dari asam fumarat dengan cara adisi molekul
air. Enzim fumarat hidratase atau yang lebih dikenal dengan nama enzim
fumarase, bekerja sebagai katalis dalam reaksi ini.
Tahap akhir dalam siklus asam sitrat ialah dehidrogenasi asam malat
untuk membentuk asam oksaloasetat yang dikatalisis oleh enzim malat
dehidrogenase.
Oksaloasetat yang terjadi kemudian bereaksi dengan asetil koenzim
A dan asam sitrat yang terbentuk bereaksi lebih lanjut dalam siklus asam
sitrat. Demikian reaksi-reaksi tersebut di atas berlangsung terus
menerus dan berulang kali. Tahap-tahap dalm siklus Krebs ini dapat
digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3 Bagan Siklus Krebs


3. Transpor Elektron
Pada sistem transpor elektron, berlangsung pengepakan energi dari
glukosa menjadi ATPReaksi ini terjadi di dalam membrane dalam
mitokondria. Hidrogen dari siklus Krebs yang tergabung dalam FADH2
dan NADH diubah menjadi elektron dan proton. Sebagai pembawa
elektron adalah sejenis protein dan gugus yang dapat berkaitan dengan
protein. Golongan ini mencakup NAD, FAD, ubikuinon, dan protein
sitokrom. Pada sistem transpor elektron ini, oksigen adalah akseptor
elektron terakhir. Setelah menerima elektron, O2 akan bereaksi dengan
H+ membentuk H2O (Pratiwi, 2006: 32). Elektron-elektron berenergi
tinggi hasil glikolisis dan siklus krebs akan masuk ke system transport
electron melalui bantuan NADH dan FADH2
Selain itu, molekul lain yang juga berperan dalam transport electron
adalah molekul oksigen, koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom
c, dan sitokrom a.
Rantai transpor electron
dimulai ketika NAD dioksidasi
dengan menambahkan dua
electron dan dua ion
H+ sehingga NAD direduksi
menjadi NADH2. Selanjutnya,
NADH2 memindahkan dua
electron dan dua ion H+ ke
suatu enzim flavin, yaitu flavin
mononukleotida (FMN)
atau flafin adenine
nukleotida (FAD) sehingga

Gambar 4 Bagan Siklus Transfer


Elektron
senyawa tersebut tereduksi menjadi FMN 2 atau FADH2. Energi yang
diperlukan untuk mereduksi FAD lebih kecil jika dibandingkan dengan
energi yang dibebaskan melalui oksidasi NAD. Sehingga energi yang
tersisa digunakan untuk mensintesis satu molekul ATP dari ADP dan ion
posfat (Pi). Selanjutnya FADH2 mereduksi inti besi pada suatu protein
kompleks, kemudian mereduksi besi pada sitokrom b. Sitokrom b
mereduksi senyawa fenolik menjadi kinon, yaitu unikuinon (Q).
Unikuinon merupakan anggota rantai transpor electron yang bukan
protein. Selain melepaskan elektron, koenzim Q juga melepaskan dua ion
H+. Elektron dari Q kemudian mereduksi sitokrom c, dan membebaskan
energi yang cukup untuk menyatukan ADP dan ion posfat (Pi) menjadi
ATP kedua.
Sitokrom c kemudian mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan
akhir dari rantai transpor elektron. Sitokrom a 3 merupakan anggota
system angkutan transpor electron yang dapat bereaksi dengan molekul
oksigen. Selanjutnya pada tahap terakhir rantai transpor electron ini,
dua ion H+akan bergabung dengan O2 membentuk air (H2O). Oksidasi
yang terakhir ini mampu menghasilkan energi yang cukup besar untuk
dapat melakukan sintesis ATP ketiga. Jadi, secara keseluruhan ada tiga
tempat pada transpor elektron yang dapat menyatukan ADP dan Pi
menjadi ATP.
Rantai transpor electron tidak secara langsung membuat ATP. Fungsi
rantai transpor ialah untuk mempermudah jatuhya electron dari
makanan ke oksigen, memecah penurunan energy bebas yang besar
menjadi sederetan langkah yang lebih kecil yang melepaskan energy
dalam jumlah yang bisa diatur.
Tabel Jumlah ATP yang dihasilkan dari system transfer electron
Energi
Proses Fosforilasi Tingkat
Fosforilasi Oksidatif
Substrat
Glikolisis 1 NADH2 = 1x2x3 ATP = 6 ATP 2 ATP = 2x2x1 ATP = 4
ATP
Dipakai 2 ATP saat fase
Investasi maka
4 ATP – 2 ATP = 2 ATP
DO 1 NADH2 = 1x2x3 ATP = 6 ATP
Siklus 3 NADH2 = 3x2x3 ATP = 18 ATP 1 ATP = 1x2x1 ATP = 2
Krebs 1 FADH2 = 1x2x2 ATP = 4 ATP ATP
Total 34 ATP 4 ATP

4. Respirasi Anaerob Atau Fermentasi


Katabolisme anaerobik dari nutrien organik dapat terjadi dengan
fermentasi. Fermentasi terdiri atas glikolisis ditambah dengan reaksi yang
menghasilkan NADH ke piruvat. Terdapat banyak jenis fermentasi,
perbedaannya dalam produk limbahnya yang terbentuk dari piruvat. Dua
jenis yang umum ialah fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat
(Campbell, 2003: 174).
1. Fermentasi Alkohol
Pada fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi etanol (etil alkohol)
dalam dua langkah. Langkah pertama, melepaskan karbon dioksida dari
piruvat, yang diubah menjadi senyawa asetaldehida berkarbon dua. Dalam
langkah kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol. Ini
meregenerasi pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk glikolisis. Fermentasi
alkohol oleh ragi, digunakan dalam pembuatan bir dan anggur. Banyak
bakteri juga melakukan fermentasi alkohol dalam kondisi anaerobik
(Campbell, 2003: 174).

2. Fermentasi Asam Laktat


Pada fermentasi asam laktat, piruvat direduksi
langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk
limbahnya, tanpa melepas CO2 (Campbell, 2003: 174). Fermentasi asam
laktat dapat terjadi pada fungi atau bakteri. Selain itu, fermentasi asam laktat
juga dapat terjadi pada otot-otot yang bekerja terlalu berat, yang oksigennya
tidak cukup untuk respirasi sel (Kimball, 2003: 150).
3. Fermentasi asam cuka
Fermentasi asam cuka merupakan satu contoh fermentasi yang
berlangsung dalam keadaan aerob, Fermentasi ini biasa di lakukan oleh
bakteri asma cuka ( Acetobacter ) dengan substrat etanol.
Dari proses fermentasi asam cuka, energi yang dihasilkan oleh
fermentasi alokohol.

5. Manfaat Energi Hasil Respirasi

Pada hakikatnya, respirasi adalah pemanfaatan energi yang terikat


dalam senyawa kimia makanan menjadi energi bebas yang di timbun di
dalam ATP digunakan sebagai sumber energi seluruh aktivitas hidup
yang memerlukan energi di dalam sel. Aktivitas hidup yang memerlukan
energi, antara lain sebagai berikut.

a. Kerja Mekanis
Salah satu bentuk kerja mekanis adalah lokomosi. Kerja mekanis selali terjadi
jika sel otot berkontraksi.
b. Transpor Aktif
Dalam transfor aktif, sel-sel harus mengeluarkan energi untuk mengangkut
molekul zat atau ion yang melawan gradien konsentrasi zat.
c. Produksi panas
Energi panas penting bagi tubuh burung dan hewan menyusui.

Anda mungkin juga menyukai