Anda di halaman 1dari 8

Biografi Pengusaha Sukses Indonesia Dengan Kisah Paling Inspiratif

1. Eka Tjpta Widjaja

Sebelum sukses menjadi seorang pengusaha terkaya, ia pernah berjualan permen. Eka Tjipta
Widjaja dikenal sebagai pendiri perusahaan grup Sinarmas. Perusahaan ini bergerak di berbagai
sektor, mulai dari Agribisnis, Keuangan, Makanan, Infrastruktur, Telekomunikasi, dan Energi
hingga Kesehatan dan Pendidikan.

Sejarah Sinarmas tidak terlepas dari kisah jatuh bangun Eka Tjipita Widjaja dalam membangun
bisnisnya tersebut. Ia lahir dari keluarga amat miskin. Merantau dari China ke Makassar pada
tahun 1932 dengan bekal 150 dollar hasil berhutang ke rentenir.

Sejak kecil ia terpaksa berhenti sekolah demi membayar utang keluarga. Mulai dari berjualan
permen, biskuit, berjualan kopi hingga berjualan kopra dilakoninya. Ketika usahannya sedang
tumbuh ia diuji ketika dagangannya dijarah oleh pemberontak Permesta. Ia bangkut. Tak lama
kemudian ia bangkit kembali. Walaupun hanya lulusan SD tak menyurutkan niatnya untuk
usaha. Ia kembali berjualan permen hingga gula. Hasil berjualan ia kumpulkan untuk modal
membuka usaha baru. Eka Tjipta Widjaja kemudian membeli perkebunan kelapa sawit di Riau
dan mendirikan perusahaan Sinarmas. Dari sinilah usahanya terus berkembang. Ia memperluas
usahanya ke sektor perbankan, kertas, hingga properti melalui bendera Sinarmas Grup. Kini
grup Sinarmas dikenal sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan usaha yang
menggurita di berbagai sektor.

Eka Tjipta Widjaja sendiri kini dikenal sebagai salah satu pengusaha terkaya di Indonesia.
Setiap tahun, ia langganan masuk dalam jajaran daftar orang terkaya di Indonesia. Pada tahun
2018, Majalah Globe Asia menaksir kekayaan Eka Tjipta Widjaja sekitar 195.7 triliun Rupiah.
2. Chairul Tanjung
Konglomerat pemilik CT Corp ini dahulu pernah berjualan alat tulis sebelum sukses. Chairul
Tanjung terlahir dari keluarga kurang mampu. Walaupun begitu karena semangatnya yang kuat
untuk belajar membuat ia bisa diterima masuk di Fakultas kedokteran, Universitas Indonesia.

Di kampus ia berjualan alat tulis, membuka jasa fotokopi hingga berjualan kaos di kampus. Ia
sempat mendirikan toko yang menjual alat kedokteran namun bangkrut.

Ia tak pernah patah semangat berusaha. Walaupun kuliah sambil bekerja, Chairul Tanjung bisa
berprestasi sebagai mahasiswa teladan tahun 1984-1985.

Tamat kuliah ia memulai bisnis bersama temannya dengan mendirikan usaha ekspor sepatu anak
dibawah bendera PT Pariarti Shindutama. Namun Chairul Tanjung memilih keluar dan
mendirikan usaha sendiri bernama Para Group.

Dari Para Group, ia kemudian mengakuisisi bank Karman yang kemudian ia ubah menjadi Bank
Mega. Bisnisnya mulai melesat. Ia juga mendirikan Bandung Supermall sebagai pusat
pertokoan.

Ia juga mengembangkan bisnisnya di sektor media dengan mendirikan Trans TV. Ia kemudian
mengubah nama perusahaannya menjadi CT Corp. Manajemen perusahaan yang bagus membuat
usahanya dengan cepat menggurita di banyak sektor usaha dari media, properti, keuangan
hingga energi.

Bisnisnya diberbagai sektor membuat kekayaan Chairul Tanjung terus bertambah. Pada tahun
2017, Ia masuk dalam jajaran 10 besar orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan $4,9
Miliar Dollar atau sekitar 65.3 triliun rupiah.
3. Bob Sadino
Bob Sadino diketahui memulai usahanya sebagai seorang penjual telur ayam. Bob Sadino
dikenal sebagai konglomerat dan juga pengusaha nyentrik yang gemar menggunakan celana
pendek dan kemeja lengan pendek.

Walaupun terlahir dari keluarga yang cukup mapan, ia menghabiskan seluruh harta warisannya
untuk keliling dunia dan sempat bekerja di luar negeri.

Lama diluar negeri, Bob Sadino kemudian kembali ke Indonesia. Ia kemudian tinggal di wilayah
kemang, Jakarta. Pria berambut perak ini nekat keluar dari pekerjaannya dan kemudian hidup
mandiri. Bermodal mobil mercedes hasil kerjanya di luar negeri, ia kemudian menjadi supir
taksi gelap. Namun karena suatu kecelakaan mobilnya rusak berat. Bob Sadino kemudian
beralih menjadi tukang batu. Menjadi tukang batu dengan gaji 100 rupiah perhari membuat Bob
Sadino sempat depresi. Temannya yang bernama Sri Mulyono Herlambang datang memberikan
50 ekor ayam ras untuk dipelihara untuk mengobati depresi bob Sadino.
4. Susi Pudjiastuti

Putus sekolah demi bisa berjualan ikan itulah yang pernah dilakoni Susi Pudjiastuti. Kini ia
dikenal sebagai salah satu pengusaha wanita sukses asal Indonesia. Sektor bisnisnya lebih
banyak dibidang perikanan dan hasil laut serta transportasi udara.

Walaupun lahir dari keluarga berkecukupan, Susi Pudjiastuti memutuskan berhenti sekolah
ketika SMA dan fokus membangun bisnisnya sendiri.

Bisnis pertamanya menjadi pengepul ikan pada tahun 1983 di Pangandaran, Banten berbekal
modal dari hasil menjual perhiasannya. tahun 1996, Susi Pudjiastuti kemudian mendirikan PT
ASI Pudjiastuti Marine Product yang produk andalan Lobster yang diekspor keluar negeri. Ia
menjual produknya dari Asia hingga ke Amerika. Untuk menjaga agar produk hasil lautnya tetap
segar hingga ke pelanggan, Susi Pudjiastuti memberanikan diri meminjam uang ke Bank senilai
20 miliar pada tahun 2004 untuk membeli pesawat Cessna Caravan dan mendirikan perusahaan
ttransportasi udara bernama PT ASI Pudjiastuti Aviation.
.

5. Rusdi Kirana

Sebelum sukses sebagai pengusaha maskapai penerbangan, Rusdi Kirana dulunya dikenal
berprofesi sebagai calo tiket. Kini ia dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia
bersama dengan saudaranya Kusnan Kirana. Kusnan dan Rusdi Kirana dikenal sebagai pendiri
Lion Air, salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.

Sebelum bergelut di bisnis penerbangan, Rusdi Kirana bekerja sebagai sales mesin ketik
merk Brother. Tak lama kemudian, ia berhenti dari pekerjaannya sebagai sales. Bersama dengan
saudaranya, Kusnan Kirana, ia mendirikan biro perjalanan bernama Lion Tour.

Saat itu, Kusnan dan Rusdi Kirana dikenal orang-orang sebagai seorang calo tiket. Setelah
bertahun-tahun bergelut dalam bisnis agen tiket perjalanan, ia kemudian mengajak para
pedagang di pasar Glodok untuk mengumpulkan modal usaha mendirikan sebuah maskapai
penerbangan. Hal ini juga didasari pada Regulasi pemerintah yang mempermudah industri
penerbangan. Berbekal modal 80 milyar, Kusnan dan Rusdi Kirana mendirikan Mentari Lion
Airlines pada tahun 1999. Modal itu juga dipakai untuk mendirikan kantor disebuah ruko
kawasan Harmoni, Jakarta dan juga menyewa sebuah pesawat Boeing 737-200 yang terbang
perdana dari Jakarta ke Pontianak.

Penerbangan Murah atau Low Cost Carrier adalah salah satu strategi bisnis yang dianut oleh
Rusdi Kirana dan saudaranya. Walaupun awal-awal perusahaannya berdiri banyak menemui
kesulitan karena orang belum percaya, namun lambat laun perusahaannya bergembang cepat.
6. Sandiaga Uno
Lamaran kerjanya pernah ditolak 25 perusahaan itulah kisah dari Sandiaga Uno Pria kelahiran
Pekanbaru, Riau ini ketika remaja dikenal cerdas. Hal ini terbukti selepas menyelesaikan
sekolahnya di SMA, ia dapat melanjutkan kuliahnya di luar negeri tepatnya di Wichita State
University, Amerika Serikat dan lulus dengan predikat Summa Cumlaude.

Selepas lulus kuliah ia kemudian bekerja pada perusahaan milik konglomerat Astra, William
Soeryadjaya. Kinerjanya yang bagus membuat Sandiaga Uno kemudian diberikan beasiswa
untuk melanjutkan kuliahnya di George Washington University, Amerika Serikat. Ia
menyelesaikannya dengan predikat Summa Cumlaude.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, ia kemudian bekerja di Singapura sebagai manajer investasi.


Setelahnya ia pindah ke Kanada dan bekerja di posisi Vice President di NTI Resources Ltd.

.
7. Tirto Utomo

Tirto Utomo dikenal sebagai pendiri Aqua, produk air mineral dalam kemasan. Ketika
mendirikan AQUA, ia dianggap gila karena membotolkan air mineral. Pria kelahiran 8 Maret
1930 di Jawa Tengah berasal dari keluarga berkecukupan.

Sebelum menjadi pengusaha, sewaktu kuliah ia menjadi seorang wartawan di harian Sen Po.
Nasib buruk menimpanya tahun 1959, ketika ia diberhentikan sebagai pemimpin redaksi
harian Sen Po.

Ia kemudian kembali melanjutkan kuliahnya di fakultas Hukum, Universiitas Indonesia. Setelah


lulus, ia kemudian diterima bekerja di PT Pertamina. Karirnya menanjak di perusahaan minyak
tersebut. Inspirasi berbisnis air mineral kemasan datang ketika suatu insiden kecil yang
mengagalkan negosiasi kontrak PT Pertamina yang diwakili oleh Tirto Utomo dengan
perusahaan asing asal Amerika Serikat. Kala itu istri dari delegasi asal Amerika Serikat
mengalami diare karena mengkonsumsi air sumur yang direbus. Inilah yang kemudian
mengilhami Tirto Utomo mendirikan perusahaan Air Kemasan AQUA menguasai sekitar 26
persen saham. Meskipun begitu, Tirto Utomo dikenal sebagai salah satu pengusaha dengan ide
bisnis yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai