Anda di halaman 1dari 2

1, ntuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara, agar peningkatan produksi dan kesampatan

kerja serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai sehingga kesejahteraan masyarakat
dapat terwujudkan.

2, berfungsi sebagai otorisasi.

3, ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggurg
jawab untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.

5, belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang, subsidi, belanja hibah,
bantuan sosial, dan belanja lain-lain.

6, Belanja modal = Kenaikan bersih dalam aset tetap + Beban penyusutan.


Kenaikan bersih aset tetap = Aset tetap di akhir tahun – Aset tetap di awal tahun
7, Yang pertama asas kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dari dalam negeri. Yang
kedua asas penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas. Yang ketiga asas penajaman
prioritas pembangunan
8, Tahap 1: Perencanaan dan penetapan RAPBN yang disusun oleh kementerian/lembaga yang
menghasilkan rencana kerja pemerintah yang mengacu pada asumsi dasar ekonomi makro. Tahap 2:
Pembahasan dan penetapan APBN yang dilakukan pemerintah dan DPR dengan pertimbangan
masukan DPD. Tahap 3: Pelaksanaan dan pengawasan APBN
9, ingkat bunga, neraca pembayaran, inflasi, konsumsi dan tabungan, tingkat pengangguran, serta
pertumbuhan ekonomi
10, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
11, belanja pegawai, barang, jasa, dan modal.
13, APBD mampu meningkatkan investasi masyarakat, serta mampu menjaga
kestabilan ekonomi daerah, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga
berdampak pada perekonomian suatu negara.
14, APBD dapat menimbulkan rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah daerah sehingga peran
serta masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi semakin besar.
15, pajak yang dipergunakan untuk menyeimbangkan dan menyesuaikan antara pembagian
pendapat dan kesejahteraan masyarakat.
16, ungutan pajak dilakukan oleh lembaga di bawah pemerintah pusat atau pemerintah
daerah. Sementara pungutan resmi lainnya bisa saja dilakukan oleh dinas-dinas tertentu yang terkait.
18, kebijakan fiskal seimbang, surplus, defisit, dan dinamis.
20, tarif PPN x Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atau 11% x DPP.
21, PBB yang terutang = 0,5% x NJKP (jumlah PBB yang harus dibayar setiap tahun

25, Mengisi kekurangan di bidang ekonomi bagi masing-masing negara yang mengadakan
kerjasama. Meningkatkan perekonomian negara-negara yang mengadakan kerja sama di berbagai
bidang.Meningkatkan taraf hidup manusia, kesejahteraan, dan kemakmuran dunia. d. Memperluas
hubungan dan mempererat persahabatan.Meningkatkan devisa negara.

26,Kerja sama antarnegara akibat adanya perbedaan

Berikut perbedaan yang menjadi faktor terjadinya kerja sama antarnegara

.1) Perbedaan sumber daya alam.2) Perbedaan iklim dan kesuburan tanah.3) Perbedaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.4) Perbedaan ideologi.

Kerja sama antarnegara akibat adanya kesamaan

Berikut persamaan yang menjadi faktor terjadinya kerja sama antarnegara.


1) Kesamaan sumber daya alam. 2) Kesamaan keadaan wilayah (kondisi geografis).3)
Kesamaan ideologi.4) Kesamaan agama.

27, Perbedaan keadaan sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk.
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan jasa. Keinginan memperoleh keuntungan dan
meningkatkan pendapatan negara.

28, dapat membantu meningkatkan stabilitas politik dan keamanan antar negara karena mendorong
dialog dan kerjasama antar negara.

30, kerja sama antara Indonesia dengan Arab Saudi terkait ibadah haji

31, kerja sama yang dilakukan oleh lebih dari dua negara atau kerja sama yang dilakukan antar
negara dengan lembaga internasional.

32, meningkatkan perekonomian, membuka akses pasar, meningkatkan lapangan kerja,


meningkatkan kualitas produk, dan mengurangi biaya produksi

33, Mendorong masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Budaya asing ini
dapat mempengaruhi pola pikir dan kebiasaan masyarakat. Ekonomi suatu negara bisa tidak stabil.
Penyebabnya karena bebasnya investasi swasta.

36, memperoleh barang atau produk yang tidak dapat diproduksi oleh negara sendiri

38, tidak stabilnya kurs mata uang asing, tidak amannya suatu negara, kebijakan ekonomi
internasional oleh pemerintah

39, bahwa barang yang memiliki nilai kegunaan pasti juga memiliki nilai penukaran.

40, kebijakan suatu negara untuk menjual barang yang lebih murah ke luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai