PENGABDIAN MASYARAKAT
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
dibimbing oleh ibu Dwi Nikmah Puspitasari, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Oleh
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................. i
LATAR BELAKANG................................................................................................. 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN ………………………………………………..3
A. Identitas Penyuluhan …………………………………………………………..3
B. Metode dan Media ……………………………………………………………..3
C. Susunan Acara …………………………………………………………………3
D. Kriteria Evaluasi ……………………………………………………………….3
E. Lampiran Materi ……………………………………………………………….4
F. Hasil Psikoedukasi ……………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..7
Lampiran 1 …………………………………………………………………………..8
Lampiran 2 .................................................................................................................11
Lampiran 3 .................................................................................................................12
Lampiran 4 .................................................................................................................13
i
1
LATAR BELAKANG
Pada era digital yang semakin berkembang dan semakin banyak digunakan,
masyarakat secara tidak sadar semakin larut dalam kehidupan dunia maya.
Meningkatnya kebutuhan penggunaan smartphone apalagi sejak era pandemi
berlangsung menyebabkan peningkatan pula pada jumlah pengguna internet.
Perkembangan teknologi ini memiliki dampak positif seperti memudahkan
masyarakat untuk mencari informasi memalui internet, memudahkan untuk
berkomunikasi jarak jauh, atau bahkan memberikan wadah untuk menuangkan bakat,
kreatifitas dalam bidang seni ataupun berdagang. Era digital menimbulkan sejumlah
tantangan bagi orangtua dalam pola pengasuhan anak. Salah sedikit saja, anak dapat
kecanduan handphone (HP) yang berujung pada masalah mental, seperti gangguan
tidur, tantrum, dan pribadi tertutup. Menjauhkan anak dari HP serta teknologi digital
juga bukan merupakan cara terbaik. Bagaimanapun, orangtua tak terlepas pula dari
HP di era digital. Selama orangtua memakai HP, anak akan penasaran. Untuk
mengatasi masalah itu, orangtua dapat menerapkan pola asuh digital parenting. Pola
asuh ini juga dapat melindungi anak-anaknya dari risiko paparan konten negatif yang
beredar. Digital parenting sendiri merupakan pola asuh inovatif di era serbadigital.
Dengan digital parenting, orangtua memberikan pengetahuan kepada anak tentang
batasan-batasan penggunaan HP dan teknologi digital.
Beberapa penelitian yang mendalami tentang digital parentingseperti
(Sisbintari & Setiawati, 2022); (Stevanus & Anindyta, 2022)menyatakan bahwa peran
orang tua dalam menerapkan digital parentingsebagai upaya pencegahan kecanduan
gadget pada anak usia dini adalah manajemen waktu penggunaan gadget,
mendampingi anak saat menggunakan gadget, memanfaatkan aplikasi youtube kids,
memantau aktivitas browsingyang digunakan, tidak mengenalkan gamepada anak, dan
menerapkan screen time. Digital parentingmenjadi salah satu metode yang dapat
dijadikan sebagai usaha dalam mencegah kecanduan gadgetpadaanak usia dini
Pentingnya edukasi kepada orang tua terkait digital parentingmenjadi suatu
keniscayaan yang harus diterapkan oleh setiap orang tua.(Sisbintari & Setiawati,
2022)Digital parentingmenurut Jenifer merupakan strategi pengasuhan orang tua
terkait aturan penggunaan perangkat digital baik onlinemaupun offlineuntuk
melindungi keselamatan anak dari ancaman penggunaannya.(Rode, 2009)Digital
2
parenting mencakup kegiatan orang tua memberikan batasan yang jelas, membimbing
dan mengawasi anak dalam menggunakan media digital.
Dengan adanya digital parenting ini orang tua dapat mengawasi serta menjaga
anaknya di era banyaknya predator online berkeliaran, selain itu digital parenting juga
merupakan sebuah bentuk perhatian yang bisa orang tua berikan pada anak mereka di
zaman yang sudah serba digital ini. Maka dari itu penulis ingin memberikan
psikoedukasi kepada orang tua mengenai bagaimana menjadi orang tua cerdas dengan
digital parenting. Karena itulah, penulis ingin mengoptimalkan pemahaman tentang
digital parenting kepada orang tua di perumahan Kraton Indah Kota Pasuruan dengan
memberikan psikoedukasi dengan judul “Menjadi Orang Tua Cerdas Dengan Digital
Parenting”
3
E. Lampiran Materi
Sebuah cara pengasuhan atau pola asuh inovatif di era serba digital.
Singkatnya dengan menggunakan metode digital parenting orang tua dapat
memberikan asuhan kepada anak mengenai batasan-batasan apa saja yang boleh
dilakukan dan apa saja yang sekiranya tidak baik dan tidak boleh dilakukan dalam
penggunaan perangkat digital.
dampak positif sosial media adalah sebagai berikut:
a. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs media sosial ini remaja
menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun
sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
b. Remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui
teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka berinteraksi dan
menerima umpan balik satu sama lain.
c. Memudahkan dalam memperoleh informasi. Remaja menjadi mudah
untuk memperoleh informasi yang ada di internet karena adanya blog ataupun website.
Selain itu sosial media juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang
pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
d. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih
bersahabat,perhatian dan empati. Misalnya: memberikan perhatian saat ada teman
mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga
hubungan persahabatan meski tidakdapat bertemu secara fisik.e.
e. Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi.Dengan adanya blog,
remaja mudah berbagi mengenai pengalaman hidupnya dan berbagai hal lainnya yaitu
dengan mempostingnya ke blog.
f. Bisa di jadikan tempat iklan bagi remaja yang melakukan usaha online.
Saat ini sosial media telah memberikan layanan iklan. Seperti blogger, facebook,
twitter dan lainnya bisa menempatkan iklan di situs tersebut.
F. Hasil Psikoedukasi
Setelah dilaksanakan psikoedukasi “Menjadi Orang Tua Cerdas dengan
Digital Parenting” di Perumahan Kraton Indah, didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Adanya pemahaman yang mulai meningkat dari para orang tua tentang digital
parenting
2. Adanya pemahaman tentang apa yang harus dilakukan dengan digital parenting
kepada putra putri mereka
3. Adanya peningkatan kewaspadaan tentang banyaknya kasus yang disebabkan oleh
predator online
7
DAFTAR PUSTAKA
Rode, J. A. (2009). Digital Parenting: Designing Children ’s Safety.
Celebrating People and Technology, 244–251
Sisbintari, K. D., & Setiawati, F. A. (2022). Digital Parenting sebagai Upaya
Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak Usia Dini saat Pandemi Covid-19. Jurnal
Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1562–1575.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1781
Stevanus, I., & Anindyta, P. (2022). Peran Digital Parenting Terhadap
Penggunaan Gawai Anak SD. Jurnal Publikasi Pendidikan, 12.
Riyanto, A.D. Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2023.
https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2023/.
Thunder, T. Pahami Digital Parenting, Mari Jadi Orang Tua Cerdas!.
https://www.ef.co.id/englishfirst/kids/blog/pahami-digital-parenting-mari-jadi-orang-
tua-cerdas/.
8
Lampiran 1
PPT PSIKOEDUKASI
9
10
11
Lampiran 2
Dokumentasi Kegiatan
12
Lampiran 3
Menurut data We Are Social, Facebook memiliki 2,96 miliar pengguna aktif hingga
April 2023. Kemudian, YouTube berada di urutan kedua dengan jumlah pengguna
aktif 2,52 miliar pengguna. Posisinya diikuti oleh Whatsapp dan Instagram dengan
sama-sama sekitar 2 miliar pengguna aktif. Berikutnya, ada Weixin/Wechat yang
memiliki 1,31 miliar pengguna aktif, diikuti TikTok 1,09 miliar, Facebook Messenger
1,03 miliar, Snapchat 750 juta, Douyin 730 juta, dan Telegram 700 juta pengguna
aktif. Dilihat dari banyaknya pengguna media sosial , semakin banyak pula kejahatan
online yang terjadi saat ini, dan banyak orang tua yang masih belum menyiapkan anak
mereka untuk hal itu
Lampiran 4